PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN IRINGAN MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA (Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas V SDN Sukawening Kecamatan Sumedang Utara).

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN IRINGAN MUSIK

INSTRUMENTAL TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSEBARAN

FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas V SDN Sukawening Kecamatan Sumedang Utara)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

UJANG SUGIARTA 0903312

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN IRINGAN MUSIK

INSTRUMENTALTERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSEBARAN

FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas V SDN Sukawenin Kecamatan Sumedang Utara)

Oleh Ujang Sugiarta

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Ujang Sugiarta 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

UJANG SUGIARTA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN IRINGAN MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas V SDN Sukawening Kecamatan Sumedang Utara)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING I,

Nurdinah Hanifah, M.Pd. NIP. 197403152006042001

PEMBIMBING II,

Julia, M.Pd. NIP. 198205132008121002

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD S1 Kelas UPI Kampus Sumedang

Riana Irawati, M.Si. NIP. 198011252005012002


(4)

i DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ………….. ... iv

DAFTAR ISI ………….. ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR. ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 5

1. Rumusan Masalah ... 5

2. Batasan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Batasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Belajar dan Pembelajaran ... 8

B. Hakikat Pembelajaran PIPS di SD ... 9

1. Pengertian Pendidikan IPS ... 9

2. Tujuan Pembelajaran Pendidikan IPS di SD ... 10

3. Pembelajaran Pendidikan IPS di SD ... 11

C. Teori Pendidikan IPS ... 12

1. Teori Belajar Piaget ... 12

2. Teori Belajar Pemrosesan ... 13

3. Teori Belajar Humanistik ... 14

D. Media Pembelajaran ... 15

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 15

2. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran ... 15

3. Fungsi Media Pembelajaran ... 16

4. Jenis dan Karakteristik Media ... 16

a. Kelompok Kesatu: Media Grafis, Bahan Cetak, dan Gambar Diam ... 17

b. Kelompok Kedua: Proyeksi Diam ... 18

c. Kelompok Ketiga: Media Audio ... 19

d. Kelompok Keempat: Audio Video Visual ... 20

e. Kelompok Kelima: Film ... 20

f. Kelompok Keenam: Televisi ... 20


(5)

ii

E. Video dan Iringan Musik Sebagai Media Pembelajaran ... 21

1. Pengertian Video ... 21

2. Pengertian Musik ... 21

a. Musik Seni (Art Music) ... 21

b. Musik Populer (Popular Music) ... 22

c. Musik Tradisional (Traditional Music) ... 22

3. Musik Dalam Pembelajaran ... 23

4. Pembelajaran dengan Menggunakan Media Video dan Iringan Iringan Musik Instrumental ... 23

5. Tahap-Tahap Penggunaan Media Video dan Iringan Musik Instrumental ... 23

a. Tahap Persiapan ... 24

b. Tahap Pengajaran ... 24

F. Materi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia ... 25

G. Hasil Penelitian yang Relevan ... 26

H. Hipotesis ... 28

1. Hipotesis untuk Rumusan Masalah 2 ... 28

2. Hipotesis untuk Rumusan Masalah 3 ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Metode dan Desain Penelitian ... 29

1. Metode Penelitian ... 29

2. Desain Penelitian ... 29

B. Subjek Penelitian ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 30

C. Variabel Penelitian ... 31

D. Prosedur Penelitian ... 31

1. Tahap Persiapan ... 33

2. Tahap Pelaksanaan ... 33

3. Tahap Analisis Data ... 33

4. Tahap Pembuatan Kesimpulan ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 34

1. Tes (Tes Pemahaman Siswa) ... 34

a. Kisi-Kisi Soal ... 34

b. Perangkat Soal dan Kunci Jawaban ... 34

c. Validitas Soal ... 35

d. Reliabilitas Soal ... 36

e. Daya Pembeda ... 37

f. Tingkat Kesukaran ... 39

2. Angket Siswa (Skala Sikap) ... 40

3. Wawancara ... 40

4. Pedoman Observasi ... 41

a. Observasi Kinerja Guru ... 41


(6)

iii

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 42

1. Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Siswa ... 42

a. Uji Normalitas ... 42

b. Uji Homogenitas ... 42

c. Uji Hipotesis ... 42

2. Analisis Data Hasil Angket Siswa (Skala Sikap) ... 43

3. Analisis Data Hasil Wawancara ... 44

4. Analisis Data Hasil Observasi ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Pemaparan Data Hasil Penelitian ... 45

1. Pemaparan Data Hasil Proses Pembelajaran ... 45

a. Pembelajaran di Kelas Eksperimen ... 46

b. Pembelajaran di Kelas Kontrol ... 48

2. Pemaparan Data Hasil Pretes ... 50

a. Uji Normalitas ... 52

b. Uji Homogenitas ... 53

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ... 54

3. Pemaparan Data Hasil Postes ... 56

a. Uji Normalitas ... 58

b. Uji Homogenitas ... 60

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ... 61

4. Pemaparan Data Hasil Gain ... 62

a. Uji Normalitas ... 65

b. Uji Homogenitas ... 66

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ... 67

5. Pemaparan Data Hasil Angket Siswa (Skala Sikap) ... 68

6. Pemaparan Data Hasil Wawancara ... 72

7. Pemaparan Data Hasil Observasi ... 74

a. Data Hasil Observasi Kinerja Guru ... 74

b. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 80

B. Pembahasan ... 85

1. Pembahasan Data Hasil Proses Pembelajaran ... 85

2. Pembahasan Data Hasil Analisis Pretes, Postes, dan Gain ... 86

a. Rumusan Masalah 2 ... 89

b. Rumusan Masalah 3 ... 90

3. Pembahasan Data Hasil Angket dan Wawancara ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

1. Kesimpulan ... 94

2. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96


(7)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tujuan Kompetensi yang Ingin dicapai ... 19

Tabel 3.1. Klasifikasi Koefisien Validitas ... 37

Tabel 3.2. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas …………... 38

Tabel 3.3. Klasifikasi Daya Pembeda ………….. ... 39

Tabel 3.4. Penghitungan Daya Pembeda Soal ... 40

Tabel 3.5. Tingkat Kesukaran Soal. ... 41

Tabel 3.6. Tafsiran Tingkat Kesukaran Soal ... 42

Tabel 3.7. Klasifikasi Gain Ternormalisasi ... 43

Tabel 3.8. Kriteria Persentase Angket ... 44

Tabel 4.1. Pelaksanaan Pembelajaran ... 49

Tabel 4.2. Hasil Pretes Kelas Eksperimen ... 53

Tabel 4.3. Hasil Pretes Kelas Kontrol ... 55

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Pretes... 57

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Pretes ... 59

Tabel 4.6. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pretes ... 60

Tabel 4.7 Hasil Postes Kelas Eksperimen ... 61

Tabel 4.8. Hasil Postes Kelas Kontrol ... 62

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Postes ... 64

Tabel 4.10. Hasil Uji Homogenitas Postes ... 66

Tabel 4.11. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ... 67

Tabel 4.12. Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 69

Tabel 4.13. Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 70

Tabel 4.14. Hasil Uji Normalitas Gain ... 71

Tabel 4.15. Hasil Uji Homogenitas Gain ... 73

Tabel 4.16. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Gain ... 74

Tabel 4.17. Hasil Data Angket ... 30

Tabel 4.18. Hasil Data Wawancara ... 31

Tabel 4.19. Hasil Data Observasi Kinerja Guru Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 ... 82

Tabel 4.20. Hasil Data Observasi Kierja Guru Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ... .... 83

Tabel 4.21. Hasil Data Observasi Kinerja Guru Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 ... ... 85

Tabel 4.22. Hasil Data Observasi Kinerja Guru Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 ... ... 86

Tabel 4.23. Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 ... 88

Tabel 4.24. Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ... 89

Tabel 4.25. Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 ... 90

Tabel 4.26. Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 ... 91


(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kerucut Pengalaman E. Dale ... 3 Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian ... 35 Gambar 4.1. Diagram Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. 56 Gambar 4.2. Diagram Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen ……. 57 Gambar 4.3. Diagram Normalitas Data Pretes Kelas Kontrol ... 57 Gambar 4.4. Diagram Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. 63 Gambar 4.5. Diagram Normalitas Postes Kelas Eksperimen ... 65 Gambar 4.6. Diagram Normalitas Postes Kelas Kontrol ... 65 Gambar 4.7. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ... 68 Gambar 4.8. Diagram Normalitas Gain Kelas Eksperimen ... 72 Gambar 4.9. Diagram Normalitas Gain Kelas Kontrol ... 72


(9)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 ... 98

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ... 106

Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 …… ... 118

Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 ... 126

Lampiran 5. Kisi-Kisi Penulisan Tes Pemahaman Siswa ... 138

Lampiran 6. Tes Pemahaman Siswa ... 139

Lampiran 7. Kisi-Kisi Penulisan Lembar Kerja Siswa ... 142

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen 145

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol ... 149

Lampiran 10. Lembar Observasi Kinerja Guru Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 ... 153

Lampiran 11. Lembar Observasi Kinerja Guru Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ... 158

Lampiran 12. Lembar Observasi Kinerja Guru Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 ... 164

Lampiran 13. Lembar Observasi Kinerja Guru Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 ... 169

Lampiran 14. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 ... 175

Lampiran 15. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ... 179

Lampiran 16. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 ... 183

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 ... 187

Lampiran 18. Lembar Angket Siswa (Skala Sikap) ... 191

Lampiran 19. Lembar Wawancara untuk Siswa ... 194

Lampiran 20. Kisi-Kisi Penulisan Uji Coba Soal ... 197

Lampiran 21. Perangkat Soal dan Kunci Jawaban ... 198

Lampiran 22. Validitas Soal ... 203

Lampiran 23. Reliabilitas Soal ... 205

Lampiran 24. Daya Pembeda Soal ... 207

Lampiran 25. Tingkat Kesukaran ... 208

Lampiran 26. Hasil Pretes Kelas Eksperimen ... 210

Lampiran 27. Hasil Pretes Kelas Kontrol ... 216

Lampiran 28. Hasil Postes Kelas Eksperimen ... 222

Lampiran 29. Hasil Postes Kelas Kontrol ... 228

Lampiran 30. Hasil LKS Kelas Eksperimen ... 234

Lampiran 31. Hasil LKS Kelas Kontrol ... 238

Lampiran 32. Hasil Observasi Kinerja Guru Kelas Eksperimen ... 242

Lampiran 33. Hasil Observasi Kinerja Guru Kelas Kontrol ... 246

Lampiran 34. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ... 250

Lampiran 35. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ... 254


(10)

vii

Lampiran 37. Hasil Wawancara ... 262

Lampiran 38. Hasil Pengujian Pretes ... 266

Lampiran 39. Hasil Pengujian Postes ... 267

Lampiran 40. Hasil Pengujian Gain ... 269

Lampiran 41. Dokumentasi Pembelajaran di Kelas Eksperimen ... 272

Lampiran 42. Dokumentasi Pembelajaran di Kelas Kontrol ... 277

Lampiran 43. Dokumentasi Pengisisan Angket dan Wawancara ... 278

Lampiran 44. Surat Keputusan Pembibing ... 279

Lampiran 45. Surat Izin Penelitian ... 280

Lampiran 46. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 281


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman globalisasi seperti saat sekarang ini berdampak pada semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu manusia modern saat ini dituntut semakin kreatif dan inovatif dalam menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Demikian juga halnya dalam dunia pendidikan diperlukan adanya suatu inovasi yang baru untuk menyampaikan materi pembelajaran, dalam hal ini guru harus mampu menciptakan suatu media pembelajaran yang menarik bagi siswa yang sesuai dengan perkembangan zaman saat sekarang. Pendidikan IPS merupakan pelajaran yang menuntut siswa untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi di dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran PIPS di SD menurut Tim Penyusun Panduan KTSP SD/MI (2006: 45), yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusian

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Berdasarkan tujuan pembelajaran PIPS tersebut maka pembelajaran IPS seyogyanya menyenangkan, sehingga pada diri siswa bisa tumbuh kesadaran akan nilai-nilai sosial kemanusiaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Disinilah dituntut peranan guru untuk dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dengan metode dan media yang kreatif, inovatif dan merangsang siswa untuk berpikir kritis.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap 21 siswa kelas Vb SDN Sukawening, menunjukan bahwa mata pelajaran PIPS di SD merupakan


(12)

2

mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa karena materinya berupa hafalan dan pemahaman. Selain itu sebagian guru kurang begitu menganggap penting terhadap mata pelajaran IPS, hal ini terbukti ketika wawancara dilakukan didapat hasil bahwa guru sering tidak mengajarkan materi yang ada atau dilewat begitu saja. Cara guru dalam memberikan materi pelajaran kurang adanya inovasi dan teknik yang jitu untuk menarik minat belajar siswa. Pembelajaran yang diberikan oleh guru terpaku dengan tanya jawab dan sebatas mengisi soal saja, yang membuat siswa menjadi jenuh dan bosan.

Dalam pembelajaran PIPS yang dilakukan hendaknya dapat memotivasi, menarik minat dan dengan suasana yang nyaman. Oleh karena itu guru dituntut terampil dan pandai dalam menetapkan metode dan pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi.

Kondisi riil di lapangan dalam pembelajaran PIPS berlangsung kurang melibatkan aktivitas siswa, guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Akibatnya siswa kurang begitu memahami isi materi dari pelajaran tersebut dan tidak tumbuh antusiasme siswa terhadap materi yang diajarkan.

Dalam masa perkembangan siswa SD memerlukan sebuah pembelajaran yang memperlihatkan bukti konkret yang membantu dalam menyerap materi pelajaran. Sumber pembelajaran siswa berasal dari penglihatan, pendengaran dan pengalaman, hal ini sesuai dengan klasifikasi kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Dale dalam Sadiman et al. (2006: 8) sebagai berikut:

Gambar 1.1.


(13)

3

Berdasarkan kerucut pengalaman tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu pembelajaran akan mudah dicerna oleh siswa melalui pengalaman langsung hingga mengerucut pada bagian yang terkecil yaitu pembelajaran secara verbal, untuk itu dalam suatu pembelajaran diperlukan adanya suatu media yang membantu siswa memberikan sebuah rangsangan dalam menerima pesan atau materi pelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran PIPS.

Menurut Sadiman et al. (2006: 7)

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Dari pengertian media pembelajaran tersebut, maka media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mempermudah siswa memahami sebuah topik permasalahan yang sedang dibahas. Hal ini sesuai dengan manfaat media pembelajaran yang dijelaskan dalam Rumpun Pembelajaran Efektif (2011: 9), yaitu sebagai berikut:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, aditori dan kinestetiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Dasar peneliti menggunakan media Video dan Iringan Musik Instrumental dalam pembelajaran, karena berdasarkan analisis dan observasi di lapangan terdapat permasalahan dimana siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga diperlukan adanya media pembelajaran yang tepat dan menarik. Sebagaimana pendapat Almatin (2010), bahwa “Setiap anak memiliki gaya belajar yang khas dan berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga seorang pendidik harus bisa menyesuaikan dengan kondisi peserta didik”.


(14)

4

Media Video dan Iringan Musik Instrumental merupakan media gabungan antara penayangan video materi pelajaran yang diiringi dengan musik instrumental.

Kemp dalam Musholeh (2012) mengatakan bahwa, “Video dapat menyajikan informasi, menggambarkan suatu proses dan tempat mengajarkan keterampilan, menyingkat dan mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap”.

Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran menurut Arisandi (2011) adalah sebagai berikut :

1. Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek. 2. Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang

singkat

3. Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri. 4. Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman

sekelasnya.

5. Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi. Jamalus (Mutaqqin, 2007: 3), mengemukakan bahwa

Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang menggunakan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai suatu kesatuan.

Melalui treatment musik tersebut diharapkan siswa dapat lebih konsentrasi dan rileks pada saat pengerjaan soal, sebagaimana manfaat musik yang dijelaskan oleh Arisandi (2009) “Manfaat musik bagi manusia adalah dapat merangsang pikiran, memperbaiki konsentrasi dan ingatan, meningkatkan asfek kognitif, membangun kecerdasan emosional, dll”.

Dari uraian di atas, maka diperlukan penelitian menggunakan media video dan iringan musik instrumental terhadap siswa SD. Oleh karena itu penelitian akan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Sukawening di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Penggunaan media video dan iringan musik instrumental ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi, ninat dan hasil belajar siswa terhadap materi persebaran flora dan fauna di Indonesia.


(15)

5

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di ungkapkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

“Bagaimana pengaruh penggunaan media video dan iringan musik instrumental terhadap hasil belajar siswa pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia?”.

Dari rumusan masalah di atas, dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol?

b. Apakah penggunaan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan?

c. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media video dan iringan musik instrumental lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia?

d. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauana di Indonesia?

2. Batasan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental. Alat yang akan digunakan adalah laptop, infocus, dan speaker aktif. Penelitian ini hanya dibatasi untuk siswa kelas V SDN Sukawening Kecamatan Sumedang Utara dengan materi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan:


(16)

6

1. Untuk mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran persebaran flora dan fauna di Indonesia dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental.

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan media video dan iringan musik instrumental dengan pembelajaran konvensional pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

4. Untuk mengetahui respon siswa setelah pembelajaran persebaran flora dan fauna di Indonesia dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya media video dan iringan musik instrumental ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk Siswa

a. Memberikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa.

b. Dengan media video dan iringan musik seni siswa lebih rileks dalam mengikuti pelajaran dan pada saat mengisi soal.

c. Visualisasi mengenai materi pembelajaran lebih tergambarkan dengan jelas.

2. Untuk Guru

a. Penelitian ini dapat di jadikan bahan acuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran materi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

b. Meningkatkan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran. c. Memberikan masukan dalam proses pembelajaran yang dilakukan


(17)

7

3. Bagi Sekolah

a. Untuk meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran.

b. Untuk membantu tercapainya tujuan pembelajran IPS khususnya materi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

c. Apabila pembelajaran baik, maka akan mendukung visi dan missi sekolah.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi penelitian dalam bidang kajian yang sama. E. Batasan Istilah

Untuk menghindari perbedaan persepsi dalam penggunaan istilah, maka peneliti membatasi istilah-istilah yang ada sebagai berikut:

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (Depdiknas, 2005: 849).

2. Penggunaan adalah proses, cara, pembuatan menggunakan sesuatu/pemakaian sesuatu (Depdiknas, 2005: 375).

3. Media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara, sarana, atau alat untuk proses komunikasi maupun proses belajar mengajar (Rohani, 1997: 3).

4. Video adalah sesuatu yang dapat menyajikan informasi, menggambarkan suatu proses dan tempat mengajarkan keterampilan, menyingkat dan mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap (Kemp dalam Musholeh, 2012).

5. Musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi sebagai media, ditinjau dari sumber bunyinya, bahannya dan cara memainkannya (Supriatna dan Syukur, 2006: 2).

6. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3).


(18)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Terdapat banyak jenis metode penelitian, namun dalam penelitian ini hanya dipaparkan tentang metode penelitian eksperimen saja. Sugiyono (2006: 107) mengemukakan, bahwa “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Dengan demikian metode penelitian eksperimen merupakan penelitian melalui pendekatan kuantitatif yang akan mencari pengaruh hubungan sebab-akibat antar variabel. Sedangkan untuk jenis-jenisnya “Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu: eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subyek tunggal” (Sukmadinata, 2005: 203).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi (quasi

experimental). “Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan merupakan

eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni” (Sukmadinata, 2005: 207). Dalam penelitian eksperimen kuasi penentuan kelompoknya dilakukan dengan cara dipasangkan/dijodohkan sesuai karakteristik kecerdasan yang dimiliki oleh siswa, satu masuk kelompok kontrol dan satu masuk kelompok eksperimen. Pelaksanaan penjodohan ini ditentukan dengan menganalisis nilai hasil rapot tiap siswa, kemudian diambil nilai rata-ratanya sehingga diperoleh dua kelas yang memiliki kecerdasan yang sama.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu “Desain kelompok kontrol prates-pascates berpasangan (Matching pretest-posttest control group design)” (Sukmadinata, 2005: 207). Desain ini terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang ditentukan dengan cara dipasangkan/dijodohkan sesuai dengan karakteristik kecerdasan siswa. Pada kelompok kontrol digunakan pembelajaran


(19)

30

IPS dengan pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran dengan media video dan iringan musik instrumental.

Bentuk dari desain penelitian ini tergambar seperti berikut ini: Kelompok Prates Perlakuan Pascates

Pasangan A (KE) O X O

Pasangan B (KK) O O

(Sukmadinata, 2005: 207) Keterangan:

A= Kelompok eksperimen B= Kelompok kontrol

O= Pretes dan postes berupa tes pemahaman

X= Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumentalia

B. Subjek Penelitian 1. Populasi

Populasi merupakan wilayah tempat dimana peneliti akan mengambil sampel untuk dijadikan bahan penelitian. Hai ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2006: 117) yang menyatakan bahwa,

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya sebagai wilayah penelitian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan suatu wilayah objek penelitian yang memiliki karakteristik yang sama, kemudian diambil untuk dijadikan tempat penelitian. Dalam penelitian ini mengambil populasi di SDN Sukawening Kecamatan Sumedang Utara.

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2006: 118).


(20)

31

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas Va yang berjumlah 21 orang dan siswa kelas Vb yang berjumlah 21 orang di SDN Sukawening. Pengambilan sampel dari kedua kelas ini ditentukan dengan cara sampling jenuh. “Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2006: 124). Alasan peneliti menggunakan sampling jenuh, karena jumlah populasi dalam penelitian yang dilakukan relatif sedikit. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sugiyono (2006: 125) bahwa, “Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil”. Dalam hal ini yang menjadi sampel penelitian yaitu seluruh siswa kelas V di SDN Sukawening, dimana pengambilan sampelnya dijodohkan/dipasangkan sesuai dengan karakteristik kecerdasan siswa, satu kelas dijadikan kelas eksperimen dan satu lagi sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumentalia, sedangkan pada kelas kontrol dilaksaanakan dengan pembelajaran konvensional.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006: 60) “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah penggunaan media video dan iringan musik instrumental (variabel bebas) dan peningkatan hasil belajar siswa pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia sebagai variabel terikatnya. D. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap pembuatan kesimpulan.

Adapun alur tahapan dalam prosedur penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini.


(21)

32

Untuk lebih jelasnya mengenai tahapan-tahapan tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

Keterangan: Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Kesimpulan Menentukan Materi

Pembelajaran

Pembuatan Media dan Penyusunan Bahan Pembelajaran

ANALISIS KURIKULUM PERIZINAN

Penentuan Populasi dan Sampel Pengujian Instrumen

Uji Coba Instrumen

Validasi Instrumen Konsultasi

Dengan Pihak Ahli

Kontrol

Eksperimen Pretes

Postes Analisis Data

Di Terima Di Tolak

Kesimpulan

Gambar 3.1


(22)

33

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu mengurus perihal perijinan, menganalisis kurikulum, pembuatan media dan menyusun bahan pembelajaran, penyusunan dan uji coba instrumen, dan memvaliditasi instrumen.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, kegiatan awal yang dilaksanakan adalah menganalisis nilai rata-rata rapot siswa, hal ini dilakukan untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Kemudian setelah terbentuk kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pretes kemampuan pemahaman mengenai materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Selanjutnya melakukan pembelajaran sesuai dengan jadwal dan materi yang telah ditentukan.

Ketika pembelajaran berlangsung, pada kelas ekspeimen diobservasi oleh seorang observer, observer ini memantau jalannya kegiatan pembelajaran dan mencatatnya dalam lembar observasi. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan tes kemampuan pemahaman mengenai materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Selanjutnya kegiatan terakhir siswa diwawancara dan melakukan pengisian angket untuk kelas eksperimen.

3. Tahap Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah pengolahan data berupa hasil pretes dan postes pemahaman mengenai materi persebaran flora dan fauna di Indonesia dari kedua kelas. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data berupa angket, lembar observasi, dan wawancara.

4. Tahap Pembuatan Kesimpulan

Pada tahap ini dilaksanakan penyimpulan terhadap penelitian yang telah dilakukan berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan.


(23)

34

“Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data” (Zuriah, 2007: 168). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes berupa soal pilihan gandan, skala sikap (angket siswa), pedoman wawancara, dan pedoman observasi (kinerja guru dan aktivitas siswa). Untuk lebih jelasnya mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Tes (Tes Pemahaman Siswa)

“Tes dapat dibagi menjadi 3 bagian umum: (1) Tertulis, (2) Lisan, dan (3) Kinerja” (Maulana, 2009: 32). Bentuk instrumen tes dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal pilihan ganda tipe objektif, soal pilihan ganda ini diberikan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam menyerap suatu pelajaran. Pemberian soal dilakukan ketika pretes dan postes dengan karakteristik setiap soal pada masing-masing tes adalah identik atau sama, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.

Dalam penentuan instrumen harus dipenuhi beberapa kriteria pembuatan instrumen yang baik supaya soal yang dibuat memenuhi syarat dan layak digunakan, adapun kriteria pembuatan instrumen tersebut yaitu:

a. Kisi-kisi Penulisan Soal

Menurut Wahyudin et al. (2006: 108) “Kisi-kisi adalah format atau matrik yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman oleh penulis soal untuk merakit soal menjadi tes”. Dengan kisi-kisi soal ini penyusun soal dapat menentukan soal yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di buat dalam rencana pembelajaran. Format kisi-kisi terlampir.

b. Perangkat Soal dan Kunci Jawaban

Perangkat soal dibuat harus disertakan dengan kunci jawabannya pula, hal ini dilakukan untuk mempermudah jika soal yang kita buat digunakan oleh orang lain. Selain itu soal juga harus mengacu kepada tujuan pembelajaran yang dibuat oleh kita, dengan demikian soal dan tujuan pembelajaran terjadi sebuah


(24)

35

sinkronisasi. Adapun untuk jenis soalnya sendiri berupa soal pilihan ganda, yang perangkat soal dan kunci jawabannya terlampir.

c. Validitas Soal

Menurut Wahyudin et al. (2006: 140) “Validitas menunjukan tingkat ketepatan suatu alat (tes) atau tingkat keabsahan dalam mengukur aspek yang hendak diukur atau dalam mengungkap data yang hendak diungkap”. Dengan demikian suatu soal dikatakan valid jika pembuatan soal tersebut sesuai dengan apa yang ada dievaluasi dalam materi pembelajaran tersebut.

Untuk mengetahui suatu soal itu valid atau tidak menurut Khususwanto (2008: 21), dapat digunakan rumus sebagai berikut:

=

nΣXY− ΣX ΣY

� 2− � 2 [ � 2− ()²]

Keterangan:

= Nilai koefisien korelasi X = Nilai hasil uji coba

Y = Nilai rata-rata ulangan harian n = Jumlah Siswa

Dengan kriteria ketentuan validitas menurut (Arifin, 2011: 257) sebagai berikut:

Tabel 3.1

Klasifikasi Koefisien Validitas Koefisien Korelasi Interpretasi

0,81 - 1,00 Validitas sangat tinggi 0,61 - 0,80 Validitas tinggi (baik) 0,41 - 0,60 Validitas sedang (cukup)

0,21 - 0,40 Validitas rendah (kurang) 0,00 - 0,20 Validitas sangat rendah

Berdasarkan ketentuan di atas didapat hasil koefisien korelasi xy sebesar 0,68. Jadi soal yang di ujikan memiliki kriteria validitas tinggi dan soal layak untuk di gunakan. Untuk perhitungannya sendiri menggunakan bantuan miscrosoft ecxel 2007, yang penghitungannya terlampir.


(25)

36

d. Reliabilitas Soal

Maulana (2009: 45) mengatakan bahwa “Istilah reliabilitas mengacu kepada kekonsistenan skor yang diperoleh, seberapa konsisten skor tersebut untuk setiap individu dari daftar instrumen terhadap yang lainnya”.

Untuk mengetahui koefisien reliabilitas soal adalah dengan menggunakan rumus pendekatan Kuder-Ricardson sebagai berikut:

Koefisien Realibilitas KR21 =

−1 1−

( − ) (��2) (Maulana, 2009: 47) Keterangan:

K = jumah item pada tes M = mean (rata-rata) skor tes SD = simpangan baku skor pada tes

Dengan ketentuan derajat reliabilitas menurut Khususwanto (2008: 53) sebagai berikut:

Tabel 3.2

Klasifikasi Koefisien Reliabitas

Berdasarkan ketentuan derajat reliabilitas diatas di dapat hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,87 yang berarti menunjukan bahwa hasil uji coba soal memiliki koefisien reliabitas tinggi. Untuk format penghitungannya terlampir.

Koefisien Reliabilitas Interpretasi < 0, 20 Sangat rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,69 Sedang

0,70 – 0,89 Tinggi


(26)

37

e. Daya Pembeda

Daya pembeda bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan yang berkemampuan rendah.

Wahyudin et al. (2006: 96) menjelaskan bahwa:

Analisa daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu/tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang/rendah prestasinya, artinya soal yang bersangkutan diberikan kepada anak/siswa yang mampu, hasilnya menunjukan prestasi tinggi dan bila diberikan kepada siswa yang kurang, hasilnya rendah.

Perhitungan analisis daya pembeda dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

DP =

Keterangan:

WL = Jumlah testi dari kelompok asor yang menjawab salah WH= Jumlah testi dari kelompok unggul yang menjawab salah

n = 27% N N = Jumlah testi

Dengan kriteria penafsiran daya pembeda menurut Arifin (2011: 133) sebagai berikut:

Tabel 3.3

Klasifikasi Daya Pembeda

Koefisien Daya Pembeda Interpretasi

0,40 ke atas Sangat Baik

0,30 – 0,39 Baik

0,20 – 0,29 Cukup

0,19 – ke bawah Kurang Baik

Berdasarkan kriteria penafsiran daya pembeda dalam tabel 3.3. diperoleh hasil uji coba soal seperti tampak pada tabel 3.4 berikut ini.


(27)

38

Tabel 3.4

Perhitungan Daya Pembeda Soal No. Soal Nilai DP Keterangan

1 0,27 Baik

2 0,27 Cukup

3 0,82 Baik sekali

4 0,69 Baik sekali

5 0,55 Baik sekali

6 0 Rendah

7 0,27 Baik sekali

8 0,69 Baik sekali

9 0,82 Baik sekali

10 0,55 Baik sekali

11 0,41 Cukup

12 0,69 Baik sekali

13 0,69 Baik sekali

14 0,69 Baik sekali

15 0,14 Baik

16 0,14 Cukup

17 0,14 Baik

18 0,82 Baik sekali

19 0,69 Baik sekali

20 0,82 Baik

21 0,69 Baik

22 0,14 Cukup

23 0,55 Baik

Setelah berkonsultasi dengan pihak ahli terdapat 3 soal yang dihilangkan, yaitu soal nomor 2, 6, dan 22. Jadi, terdapat 20 soal yang di gunakan dalam pretes dan postes, yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, dan 23. Untuk penghitungannya terlampir.

f. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran bertujuan untuk membagi antara soal yang mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Dengan demikian semua siswa dapat mengerjakan soal yang diberikan, tidak terpaku pada siswa kelompok unggul saja. “Dasar pertimbangan untuk menentukan proporsi jumlah soal yang termasuk mudah, sukar dan sedang adalah berdasarkan kurva normal” (Wahyudin et al., 2006: 93). Rumus untuk menentukan tingkat kesukaran dapat dilihat sebagai berikut:


(28)

39

TK = ��

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran soal

ΣB = Jumlah siswa yang menjawab benar

N = Jumlah siswa yang memberikan jawaban pada soal bersangkutan Dengan ketentuan kriteria tingkat kesukaran menurut Arifin (2011: 135) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Tingkat kesukaran soal

Indek Kesukaran Interpretasi

0 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran di atas, maka diperoleh tingkat kesukaran tiap butir soal seperti tampak pada tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6

Tafsiran Tingkat Kesukaran Soal No. Soal Tk. Kesukaran Keterangan

1 0,93 Mudah

2 0,93 Mudah

3 0,63 Sedang

4 0,70 Sedang

5 0,63 Sedang

6 1,00 Mudah

7 0,44 Sedang

8 0,70 Sedang

9 0,59 Sedang

10 0,63 Sedang

11 0,78 Mudah

12 0,63 Sedang

13 0,67 Sedang

14 0,67 Sedang

15 0,59 Sedang

16 0,67 Sedang

17 0,63 Sedang

18 0,56 Sedang

19 0,56 Sedang

20 0,52 Sedang

21 0,81 Mudah

22 0,93 Mudah

23 0,85 Mudah

Format penghitungannya terlampir.


(29)

40

2. Angket Siswa (Skala Sikap)

Menurut Ruseffendi (Maulana, 2009: 35),

Angket adalah sekumpulan pernyataan atau pertanyaan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau menjawab pertanyaan melalui jawaban yang sudah disediakan atau melengkapi kalimat dengan jalan mengisinya.

Angket atau skala sikap ini diberikan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media video dan iringan musik instrumental pada pembelajaran persebaran flora dan fauna di Indonesia. Pemberian angket hanya dilakukan kepada kelas eksperimen, yang pelaksanaannya ketika pembelajaran telah selesai. Model skala sikap yang digunakan adalah model skala Likert yang terdiri dari 5 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

Dengan kriteria bobot jawaban terhadap tiap-tiap item menurut Mardalis (2003: 71) sebagai berikut:

SS (Sangat Setuju) jika pertanyaan positif = 4 S (Setuju) jika pertanyaan positif = 3

R (Ragu) jika pertanyaan positif = 0

TS (Tidak Setuju) jika pertanyaan positif = 2 STS (Sangat Tidak Setuju) jika pertanyaan positif = 1 Sedangkan untuk jawaban yang bernilai negatif, yaitu:

SS (Sangat Setuju) = 1

S (Setuju) = 2

R (Ragu) = 0

TS (Tidak Setuju) = 3 STS (Sangat Tidak Setuju) = 4

Namun untuk menghindari kecenderungan responden menjawab pada kategori tengah, karena alasan kemanusiaan, maka peneliti menghilangkan jawaban kategori ragu (R). Adapun untuk format angket siswa dapat dilihat pada lampiran.

3. Wawancara

“Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data yang sering kita gunakan, dalam hal ini kita menginginkan mengorek sesuatu yang bila dengan cara angket atau cara lainnya belum bisa terungkap atau belum jelas”


(30)

41

(Ruseffendi, 2005: 123). Dengan demikian wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa secara mendalam tentang pembelajaran IPS dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental. Format wawancara terlampir.

4. Pedoman Observasi

“Observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan

penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan jika perlu pengecapan” (Maulana, 2009: 35). Jadi dengan demikian observasi merupakan alat pengumpul data yang digunakan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini akan diobservasi oleh seorang observer dengan format observasi yang telah disediakan. Format pedoman observasi telampir.

Pedoman observasi yang akan diguakan terdiri dari observasi kinerja guru dan observasi aktivitas siswa.

a. Observasi Kinerja Guru

Observasi kinerja guru dilakukan ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung yang dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas ini akan diobservasi oleh seorang observer, tugas dari observer ini adalah mencatat setiap kegiatan guru selama proses pembelajaran.Observasi kinerja guru ini bertujuan untuk mengukur tingkat keseimbangan guru dalam mengajar, dimana guru tidak membeda-bedakan cara mengajar atau mengistimewakan salah satu kelas.

b. Observasi Aktivitas siswa

Observasi aktivitas siswa bertujuan untuk mengukur seberapa besar perbedaan tingkah laku atau aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.


(31)

42

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Siswa

Menurut Sugiyono (2006: 207), “Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Dengan demikian analisis yang dilakukan peneliti meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis yang akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakana adalah uji Kolmogorov Simrov dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for windows. Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari yang berdistribusi normal atau tidak. b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki tingkat variansi data yang sama atau tidak. Untuk mengetahui

homogenitas variannya menurut Sugiyono (2006: 276) dapat menggunakan uji F, yaitu.

F= �

� �

Dengan ketentuan jika �ℎ� < � , maka kedua variansi homogen. Namun untuk mempermudah pengolahan data dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for windows dalam pengujian homogenitasnya. Jika ternyata kedua variansi homogen, maka dilanjutkan untuk uji perbedaan dua rata-rata (uji-t).

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for windows pengujian hipotesis ini terdiri dari uji perbedaan dua rata-rata dan perhitungan gain ternormalisasi.


(32)

43

1) Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata, maka pasangan hipotesis yang akan dibuktikan yaitu dengan uji-t dengan rumus sebagai berikut:

t =

−1 2 1+ −1

2 2 + −2

1

+1

Keterangan:

= Rata-rata kelompok eksperimen = Rata-rata kelompok kontrol

= Jumlah siswa ujicoba di kelas eksperimen 2) Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi persebaran flora dan fauana. Rumus untuk mencari nilai gain menurut Meltzer (Maulana, 2006: 57) adalah sebagai berikut:

g = � � −� �

� −� �

Dengan interpretasi gain ternormalisasi seperti pada tabel berikut: Tabel 3.7.

Klasifikasi Gain Ternormalisasi

Gain Klasifikasi

g > 0,7 gain tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 gain sedang

g ≤ 0,3 gain rendah

(Maulana, 2006: 57) 2. Analisis Data Hasil Angket Siswa (Skala Sikap)

Angket diberikan kepada 21 siswa di kelas eksperimen diakhir pembelajaran, hasil data angket ini akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Skala sikap yang telah diisi oleh siswa dihitung berdasarkan kriteria penskoran yang telah ditentukan.


(33)

44

b. Tiap skor yang diperoleh digolongkan berdasarkan pernyataan positif dan pernyataan negatif.

c. Setelah skor tiap siswa diketahui, maka jumlah skor tersebut dibuat dalam sajian persentase.

d. Kemudian setelah skor dan persentase tiap siswa diperoleh, langkah selanjutnya menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh siswa dan diambil skor rata-ratanya.

Setelah analisis data angket diketahui, kemudian ditafsirkan berdasarkan kriteria presentase angket yang dikemukakan oleh Maulana (2009: 51) sebagai berikut:

Tabel 3.8.

Kriteria Persentase Angket

Presentase Jawaban (P) Kriteria

P = 0 Tak seorang pun

0 < p < 25 Sebagian kecil

25 ≤ p < 50 Hampir setengahnya

P = 50 Setengahnya

50 < p < 75 Sebagian besar

75 ≤ p < 100 Hampir seluruhnya

P = 100 Seluruhnya

3. Analisis Data Hasil Wawancara

Pelaksanaan wawancara dilakukan kepada 21 siswa kelas eksperimen, dimana pertanyaan yang diberikan seputar tanggapan siswa mengenai penggunaan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

4. Analisis Data Hasil Observasi

Data observasi terdiri dari observasi kinerja guru dan observasi aktivitas siswa. Pembuatan format observasi ini hasil pengembangan dari format IPKG 2 PPL. Hasil dari observasi yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan penskoran sesuai dengan kriteria penskoran yang telah ditentukan.


(34)

93 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya mengenai pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol berjalan dengan baik sesuai dengan tahapan pembelajaran dan guru telah berhasil membuat siswa berpartisipasi aktif .

2. Pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.

3. Pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental tidak lebih baik secara signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

4. Hampir seluruhnya siswa merespon positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Siswa merasa senang dan gembira karena adanya suasana yang baru dalam pembelajaran.

Proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol berjalan dengan baik sesuai tahapan pembelajaran yang ditentukan. Pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun peningkatan hasil belajar ini tidak lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, keduanya sama-sama dapat meningkatkan hasil belajar dan tidak ada perbedaan satu sama lain, namun demikian pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instumental membuat siswa merasa senang dan terbantu dalam memahami suatu materi pelajaran.


(35)

94

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia, maka terdapat beberapa saran yang diajukan oleh peneliti:

1. Bagi Sekolah

Pimpinan sekolah dapat merekomendasikan media video dan iringan musik instrumental kepada guru untuk diterapkan pada materi pelajaran yang lainnya, karena pembelajaran ini memeberikan suasana yang baru bagi siswa.

2. Bagi Guru

Guru dapat menjadikan media video dan iringan musik instrumental sebagai alternatif pembelajaran untuk menjadikan suasana belajar mengajar dalam kelas tidak membosankan bagi siswa.

3. Bagi Siswa

Siswa dapat mengaplikasikan materi pelajaran yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan penggunaan musik instrumental dapat dijadikan sarana penghantar belajar yang membuat rileks dan santai.

4. Bagi Peneliti Lanjutan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan rekomendasi atau sumber rujukan untuk melakukan penelitian dibidang yang sama.


(36)

95

DAFTAR PUSTAKA

Adi, R. M. (2009). Mengenal Seni Musik Tradisional. Bandung: CV Dea Art Pustaka.

Arif, P. (2011). Pengertian Video. [Online]. Tersedia: http://putraarifxmmb.blogspot.com/2011/02/pengertian-video.html [17 Januari, 2013].

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Rosdakarya

Arisandi. (2011). Manfaat Penggunaan Video Untuk Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http//arisandi.com/manfaat-penggunaan-video-sebagai-media-pembelajaran/ [21 September, 2012].

Budiningsih, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, B. S. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dunia Edukasi. (2010). Teori Belajar Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.duniaedukasi.net/2010/05/teori-belajar-menurut-para-ahli.html [13 Desember, 2012].

Hamalik, O. (2008). Tujuan Pembelajaran IPS. [Online]. Tersedia:

http://muhsholeh.blogspot.com/2012/03/tujuan-pembelajaran-ips-dan-smpmts.html [21 September, 2012].

Hasibuan, J. J. Dan Moedjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Husdarta, S. J. dan Saputra, M. Y. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Dewa Ruchi.

Ischak. (1997). Buku Materi Pokok Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Khususwanto. (2008). Pembelajarn Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Proposal Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Mardalis. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Masnun, M. (2007). Pengaruh Penggunaan Musik Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Bidang Studi Matematika. Sripsi. Tidak Diterbitkan.

Maulana. (2006). Alternatif Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. Tesis. Tidak Diterbitkan.


(37)

96

Maulana. (2009). Memahami Hakikat, Variabel, dan Instrumen Penelitian Pendidikan dengan Benar. Bandung: Learn2live Live2learn.

Musholeh. (2008). Pengertian Video. [Online]. Tersedia: http://musholeh.blogspot.com/2012/03/tujuan-pembelajaran-ips-sdmi-dan-smpmts.html [23 Desember 2012]

Muttaqin, M. (2008). Seni Musik Klasik untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Rumpun Pembelajaran Efektif. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Ruseffendi. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Sadiman, S. A. et al. (2006). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sapriya., Nurdin, S. dan Susilawati. (2008). Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Simatupang, S. (2007). Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Musik Terhadap Hasil Belajar Energi dan Usaha di SMP. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudin, A. dan Saptani, E. (2009). Media Pembelajaran. Sumedang: UPI Sumedang.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, M. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Biologi Kelas VIII SMP Negeri 13 Makasar. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Sukmadinata, S. N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sumantri, M. dan Permana, J. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Depdikbud.

Supriatna, N., Mulyani, S. dan Rokhayati, A. (2008). Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI Pres.

Supriyatna, N. dan Syukur S. (2006). Pendidikan Seni Musik. Bandung: UPI Pres. Soepartono. (2000). Media Pembelajaran. Sumedang: UPI Sumedang.

Syamsiyah, S. et al,. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Pembukuan Depdiknas.


(38)

97

Teguh, M. (2010). Musik New Age dan Siswa [Online]. Tersedia: Sumber:

http://teguhsukabumi.blogspot.com/2010/03/musik-new-age-dan-siswa.html [23 Desember 2012]

Tim Penyusun Panduan KTSP SD/MI. (2006). Panduan KTSP SD/MI. Jakarta: BP. Dharmabakti.

Wahyudin, U. et al,. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press. Wikipedia. (2013). Jenis-Jenis Musik. [Online]. Tersedia:


(1)

44

b. Tiap skor yang diperoleh digolongkan berdasarkan pernyataan positif dan pernyataan negatif.

c. Setelah skor tiap siswa diketahui, maka jumlah skor tersebut dibuat dalam sajian persentase.

d. Kemudian setelah skor dan persentase tiap siswa diperoleh, langkah selanjutnya menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh siswa dan diambil skor rata-ratanya.

Setelah analisis data angket diketahui, kemudian ditafsirkan berdasarkan kriteria presentase angket yang dikemukakan oleh Maulana (2009: 51) sebagai berikut:

Tabel 3.8.

Kriteria Persentase Angket

Presentase Jawaban (P) Kriteria

P = 0 Tak seorang pun

0 < p < 25 Sebagian kecil

25 ≤ p < 50 Hampir setengahnya

P = 50 Setengahnya

50 < p < 75 Sebagian besar 75 ≤ p < 100 Hampir seluruhnya

P = 100 Seluruhnya

3. Analisis Data Hasil Wawancara

Pelaksanaan wawancara dilakukan kepada 21 siswa kelas eksperimen, dimana pertanyaan yang diberikan seputar tanggapan siswa mengenai penggunaan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

4. Analisis Data Hasil Observasi

Data observasi terdiri dari observasi kinerja guru dan observasi aktivitas siswa. Pembuatan format observasi ini hasil pengembangan dari format IPKG 2 PPL. Hasil dari observasi yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan penskoran sesuai dengan kriteria penskoran yang telah ditentukan.


(2)

93

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya mengenai pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol berjalan dengan baik sesuai dengan tahapan pembelajaran dan guru telah berhasil membuat siswa berpartisipasi aktif .

2. Pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.

3. Pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental tidak lebih baik secara signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

4. Hampir seluruhnya siswa merespon positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Siswa merasa senang dan gembira karena adanya suasana yang baru dalam pembelajaran.

Proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol berjalan dengan baik sesuai tahapan pembelajaran yang ditentukan. Pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun peningkatan hasil belajar ini tidak lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, keduanya sama-sama dapat meningkatkan hasil belajar dan tidak ada perbedaan satu sama lain, namun demikian pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instumental membuat siswa merasa senang dan terbantu dalam memahami suatu materi pelajaran.


(3)

94

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media video dan iringan musik instrumental pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia, maka terdapat beberapa saran yang diajukan oleh peneliti:

1. Bagi Sekolah

Pimpinan sekolah dapat merekomendasikan media video dan iringan musik instrumental kepada guru untuk diterapkan pada materi pelajaran yang lainnya, karena pembelajaran ini memeberikan suasana yang baru bagi siswa.

2. Bagi Guru

Guru dapat menjadikan media video dan iringan musik instrumental sebagai alternatif pembelajaran untuk menjadikan suasana belajar mengajar dalam kelas tidak membosankan bagi siswa.

3. Bagi Siswa

Siswa dapat mengaplikasikan materi pelajaran yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan penggunaan musik instrumental dapat dijadikan sarana penghantar belajar yang membuat rileks dan santai.

4. Bagi Peneliti Lanjutan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan rekomendasi atau sumber rujukan untuk melakukan penelitian dibidang yang sama.


(4)

95

DAFTAR PUSTAKA

Adi, R. M. (2009). Mengenal Seni Musik Tradisional. Bandung: CV Dea Art Pustaka.

Arif, P. (2011). Pengertian Video. [Online]. Tersedia: http://putraarifxmmb.blogspot.com/2011/02/pengertian-video.html [17 Januari, 2013].

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Rosdakarya

Arisandi. (2011). Manfaat Penggunaan Video Untuk Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http//arisandi.com/manfaat-penggunaan-video-sebagai-media-pembelajaran/ [21 September, 2012].

Budiningsih, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, B. S. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dunia Edukasi. (2010). Teori Belajar Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.duniaedukasi.net/2010/05/teori-belajar-menurut-para-ahli.html [13 Desember, 2012].

Hamalik, O. (2008). Tujuan Pembelajaran IPS. [Online]. Tersedia:

http://muhsholeh.blogspot.com/2012/03/tujuan-pembelajaran-ips-dan-smpmts.html [21 September, 2012].

Hasibuan, J. J. Dan Moedjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Husdarta, S. J. dan Saputra, M. Y. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Dewa Ruchi.

Ischak. (1997). Buku Materi Pokok Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Khususwanto. (2008). Pembelajarn Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Proposal Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Mardalis. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Masnun, M. (2007). Pengaruh Penggunaan Musik Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Bidang Studi Matematika. Sripsi. Tidak Diterbitkan.

Maulana. (2006). Alternatif Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. Tesis. Tidak Diterbitkan.


(5)

96

Maulana. (2009). Memahami Hakikat, Variabel, dan Instrumen Penelitian Pendidikan dengan Benar. Bandung: Learn2live Live2learn.

Musholeh. (2008). Pengertian Video. [Online]. Tersedia: http://musholeh.blogspot.com/2012/03/tujuan-pembelajaran-ips-sdmi-dan-smpmts.html [23 Desember 2012]

Muttaqin, M. (2008). Seni Musik Klasik untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Rumpun Pembelajaran Efektif. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Ruseffendi. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Sadiman, S. A. et al. (2006). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sapriya., Nurdin, S. dan Susilawati. (2008). Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Simatupang, S. (2007). Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Musik Terhadap Hasil Belajar Energi dan Usaha di SMP. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudin, A. dan Saptani, E. (2009). Media Pembelajaran. Sumedang: UPI Sumedang.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, M. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Biologi Kelas VIII SMP Negeri 13 Makasar. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Sukmadinata, S. N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sumantri, M. dan Permana, J. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Depdikbud.

Supriatna, N., Mulyani, S. dan Rokhayati, A. (2008). Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI Pres.

Supriyatna, N. dan Syukur S. (2006). Pendidikan Seni Musik. Bandung: UPI Pres. Soepartono. (2000). Media Pembelajaran. Sumedang: UPI Sumedang.

Syamsiyah, S. et al,. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Pembukuan Depdiknas.


(6)

Teguh, M. (2010). Musik New Age dan Siswa [Online]. Tersedia: Sumber:

http://teguhsukabumi.blogspot.com/2010/03/musik-new-age-dan-siswa.html [23 Desember 2012]

Tim Penyusun Panduan KTSP SD/MI. (2006). Panduan KTSP SD/MI. Jakarta: BP. Dharmabakti.

Wahyudin, U. et al,. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press. Wikipedia. (2013). Jenis-Jenis Musik. [Online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA

1 27 22

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

0 3 15

PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang.

2 8 49

PENGARUH PERMAINAN JELAJAH CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Sindang III dan SDN Garawastu II di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka).

0 0 35

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V PADA MATERI MENGHARGAI KERAGAMAN BUDAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang).

0 1 51

PENGARUH MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BENCANA ALAM DAN DAMPAKNYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cibodas I dan SDN Cibodas II Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka).

0 0 36