Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

64 4. Courtesy 1 Ramah dan bersahabat 2 Tanggap keinginan siswa 9 10 1 1 5. Empathy 1 Memberikan perhatian yang tulus kepada siswa 2 Bersikap perhatian individual kepada siswa yang memerlukan bantuan 11 12 1 1 6. Competence 1 Memiliki kemampuan dan keterampilan 2 Bersikap professional dalam bekerja 13 14 1 1 7. Credibility 1 Jujur dalam setiap tindakan 2 Amanah dalam tugas pelayanan siswa 15 16 1 1 8. Security 1 Jaminan pelayanan siswa 2 Kepastian hukum 17,18 19,20 2 2 9. Communi- cation 1 Mampu berkomunikasi 2 Memberikan informasi baru 21 22 1 1 10. Access 1 Mudah untuk dihubungi dan ditemui siswa 2 Pendekatan siswa dengan kepala sekolah dan guru 23 24 1 1 Jumlah Item 24 Catatan : Konsep operasional mutu layanan pembelajaran Y dikembangkan dari Ziethalm et al yang dikutip oleh Ellitan dan Anatan 2007:48.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Dokumentasi dan Teknik Angket. 1. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian- bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik dari lokasi penelitian maupun DinasInstansi lain yang ada hubungannya dengan lokasi penelitian. Studi dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari 65 sekolah dan guru meliputi buku-buku laporan kegiatan sekolah, dan data yang relevan dengan fokus penelitian. 2. Teknik Angket Angket disebarkan pada responden dalam hal ini guru PNS untuk memperoleh gambaran data langsung dari responden yang dijadikan sampel dalam penelitian. Pemilihan dengan metode angket ini didasarkan atas alasan bahwa : a Setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas sejumlah pertanyaan yang diajukan, b responden memiliki waktu untuk menjawab, c responden memiliki kebebasan memberikan jawaban, dan d dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu yang tepat. Melalui teknik model angket ini akan dapat dikumpulkan data atau informasi berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan di dalan angket tersebut. Indikator-indikator yang merupakan penjabaran dari variabel-variabel

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berbentuk kuesioner, yang meliputi 1 kinerja manajemen kepala sekolah, 2 kinerja guru, dan 3 Mutu layanan pembelajaran. Adapun kuesioner kinerja manajemen kepala sekolah yang digunakan dalam penelitian ini hasil modifikasi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. Sedangkan kuesioner kinerja guru merupakan hasil modifikasi dari pasal 8 UUGD No 14 tahun 2005, dan kuesioner mutu layanan pembelajaran merupakan hasil modifikasi dari dari 66 Ziethalm et al yang dikutip oleh Ellitan dan Anatan 2007:48. Dari ketiga kuesioner tersebut dibuat skala penilaian dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 5. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen tersebut terlebih dahulu diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir-butir instrumen yang valid dan reliabel akan digunakan untuk alat pengukuran dalam penelitian, sedangkan butir-butir instrumen yang tidak valid invalid dipertimbangkan untuk direvisi apabila esensial dan dibuang apabila tidak esensial. 1. Skala Pengukuran Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala ordinal, mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala Likert, maka diperlukan pengaturan pembobotan masing-masing konsep operasional. Pengaturan pembobotan konsep operasional penulis sajikan pada tabel 3.5. berikut ini Tabel 3.6 Pembobotan Konsep Penggunaan skala ordinal tidak memungkinkan untuk memperoleh nilai mutlak atau absolut dari objek yang diteliti, tetapi hanya kecenderungan. Angket yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini perlu diuji validitas dan realibilitasnya. Dengan menggunakan istrumen yang valid dan reliabel dalam Kinerja Manajemen Kepala sekolah Kinerja Guru Mutu Layanan Pembelajaran 5. Selalu 4. Sering 3. Kadang-kadang 2. Jarang 1. Tidak pernah 5. Selalu 4. Sering 3. Kadang-kadang 2. Jarang 1. Tidak pernah 5. Sangat puas 4. Puas 3. Cukup puas 2. Kurang puas 1. Tidak puas 67 pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid Saheh, Akdon 2008:143 2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hasil penelitian yang valid manakala terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, Sugiyono dalam Akdon, 2008:143 . Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2005:137. a. Pengujian Validitas Instrumen Akdon 2005:143 mengatakan “untuk menguji validitas konstruksi Construct validity dapat digunakan pendapat dari ahli Judgment experts”. Untuk pengujian validitas konstruksi dengan menggunkan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment PPM, yaitu : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ . ∑ ∑ Akdon, 2008:144 Dimana : = koefisien korelasi ∑+ , = jumlah skor item ∑- , = junlah skor total seluruh item n = jumlah responden 68 Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus . ,0123 √25 6 √ 57 . Dimana: t = nilai . ,0123 , r = koefisien korelasi hasil 8 ,0123 , dan n = jumlah responden Akdon, 2008:144 Tabel t distribusi t untuk taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2, Kaidah keputusan menurut Akdon 2005:144 adalah : 1 Jika . ,0123 . 09:; berarti valid dan sebaliknya 2 Jika . ,0123 . 09:; berarti invalid Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya 8 ,0123 sebagai berikut : 1 Jika 0,800 ≤ 8 ,0123 ≤ 1,000 maka sangat tinggi 2 Jika 0,600 ≤ 8 ,0123 ≤ 0,799 maka tinggi 3 Jika 0,400 ≤ 8 ,0123 ≤ 0,599 maka cukup tinggi 4 Jika 0,200 ≤ 8 ,0123 ≤ 0,399 maka rendah 5 Jika 0,000 ≤ 8 ,0123 ≤ 0,199 maka sangat rendah b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan keterandalan atau konsistensi alat pengumpul data atau instrumen yang digunakan dan pengujian ini hanya dilakukan terhadap butir-butir pernyataan yang valid, yang diperoleh melalui uji validitas. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat reliabilitas data, SPSS memberikan fasilitasi untuik mengukur reliabilitas dimaksud. Dalam menguji reliabilitas instrumen, penulis menggunakan metode Cronbach Alpha. Hal ini dilakukan karena metode ini lebih reliabel dibandingkan 69 dengan metode belah dua Split Half Method, sebagaimana dikemukakan oleh Akdon 2008:164 : “.... karena kesalahan fatal yang sering kita jumpai adalah penggunan teknik belah dua untuk menghitung reliabilitas angket. Dalam menggunakan teknik belah dua, peneliti harus selalu ingat persyaratannya antara lain bahwa belahan pertama dengan belahan kedua yang dicari kesejajarannya harus seimbang”. Disamping itu dalam menganalisis reliabilitas instrumen dengan metode Cronbach Alpha hanya satu kali pengukuran saja. Untuk mengetahui suatu instrumen itu reliabel atau tidak, yaitu dengan membandingkan 8 dengan 8 09:; , jika : 1 8 8 09:; maka reliabel dan sebaliknya 2 8 8 09:; maka tidak reliabel. G. Transformasi Data Ordinal Data Mentah ke Data Interval Data Baku Dalam penggunaan analisis statistik parametrik berlaku bahwa skala pengukuran sekurang-kurangnya data dalam bentuk interval atau data baku, sedangkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket penelitian dalam bentuk data mentah atau data ordinal. Agar hasil analisis ini sesuai dengan prosedur pengujian statistik parametrik, maka skala ordinal tersebut harus ditransformasikan ke bentuk skala interval dengan menggunakan rumus berikut. T , = 50 + 10 ?5 A Akdon, 2008:178 Dimana : T i = skor baku atau data interval X i = skor mentah atau data ordinal s = standar deviasi + = rata-rata atau mean 70 Adapun langkah-langkah mengubah skor mentah menjadi skor baku adalah : 1. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil dari skor mentah. 2. Menentukan rentangan R dengan rumus R = X terbesar - X terkecil 3. Menentukan banyaknya kelas BK, dengan rumus Sturgess, yaitu : BK = 1 + 3,3 log n, dengan n banyak data 4. Menentukan panjang kelas i, yaitu I = B CD 5. Membuat tabel distribusi frekuensi 6. Menentukan rata-rata atau mean + dengan rumus : + E = ∑FG H 2 7. Menentukan stadar deviasi s 8. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus : T , = 50 + 10 ?5 A , Akdon, 2008:176-178

H. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data