Latar Belakang Tujuan Manfaat Kelapa sawit Morfologi Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak merupakan campuran dari ester asam lemak dengan gliserol. Jenis minyak yang umum dipakai untuk menggoreng adalah minyak nabati seperti minyak kelapa sawit, minyak kacang tanah, minyak wijen. Minyak goreng jenis ini mengandung sekitar 80 asam lemak tak jenuh jenis asam oleat dan linoleat, kecuali minyak kelapa Sartika, 2009. Penentuan kualitas minyak ditentukan dengan penetapan bilangan asam, angka peroksida, angka Thiobarbiturat TBA dan kadar air pada minyak. Keasaman lemak dan minyak dinyatakan sebagai jumlah ml alkali 0,1N yang diperlukan untuk menetralkan asam bebas dalam 10 gram zat. Keasaman sering dinyatakan sebagai bilangan asam, yaitu jumlah ml KOHNaOH yang diperlukan untuk menetralkan asam-asam bebas dalam 1 gram zat. Dimana semakin tinggi bilangan asam maka semakin rendah pula mutu minyak goreng tersebut. Asam lemak bebas dihasilkan dari proses hidrolisa Sudarmadji, 1989. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap asam lemak bebas pada minyak goreng kelapa sawit berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 01-3741-2002. Universitas Sumatera Utara

1.2 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui asam lemak bebas pada minyak goreng curah kuning dan minyak goreng curah putih berdasarkan SNI.

1.3 Manfaat

Manfaat dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kandungan minyak curah kelapa sawit, dan mengetahui sifat fisika-kimia minyak goreng kelapa sawit. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa sawit

Kelapa sawit Elaeis guinensis jack berasal dari Nigeria dan Afrika barat, tetapi ada juga yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan yaitu Brazil. Hal itu dikarenakan kelapa sawit lebih banyak ditemukan dihutan Brazil dibanding dihutan Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Papua Nugini Fauzi, 2002.

2.2 Morfologi Kelapa Sawit

Kerajaan : Plantae Divisio : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arecales Familia : Arecaceae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guinensis Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut dari tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi Hadi, 2004. Universitas Sumatera Utara Daun kelapa sawit tersusun majemuk menyirip dan berwarna hijau tua serta memiliki pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun, pelepah akan mengering dan terlepas sehingga penampilannya menjadi mirip dengan kelapa Hadi, 2004. Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon monoecious diclin dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan berbentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar Hadi, 2004.

2.3 Kandungan Minyak Kelapa Sawit