Perencanaan Poros Transmisi Perencanaan Elevator Penumpang Dengan Kapasitas Angkat 1000 Kg, Tinggi Angkat 32 Meter, Kecepatan Angkat 90 Meter/Menit Untuk Keperluan Gedung Bertingkat

G cw = berat bobot pengimbang = 1150 kg W 2 = berat puli = 33,05 kg Sehingga : W y2 = 1307,2 + 650 + 33,05 2 + 1150 2 + 2{1370,2 + 650 + 621150}0,866 = 3962,8 kg Jadi gaya radial yang terjadi pada puli penggerak drum adalah sebesar 3962,8 kg.

5.3 Perencanaan Poros Transmisi

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting pada suatu konstruksi mesin. Hampir semua jenis mesin menggunakan poros untuk meneruskan tenaga dan putaran. Poros biasanya menerima beban lentur, tarikan, tekan dan putaran, yang bekerja sendiri -sendiri ataupun gabungan satu dengan lainnya. Pada perencanaan ini bahan poros roda cacing diambil dari baja khrom nickel dari standard JIS 4102 yaitu SNC 22 yang mempunyai kekuatan tarik 100 kgmm 2 . Gambar 5.6. Analisa Gaya pada poros roda gigi cacing Universitas Sumatera Utara Pada perencanaan poros ini, hal - hal yang perlu diperhitungkan adalah : analisa gaya - gaya yang bekerja pada poros, analisa gaya geser akibat gaya radial, analisa momen lentur akibat gaya radial, analisa gaya geser akibat beban tangensial.

5.3.1 Analisa Gaya pada Poros

W st W y2 A 69,83 kg B 3926,8 kg R A 200 200 R B 180 Gambar 5.7. Gaya Radial pada Poros Σ M A = 0 W y1 .200 – R by .400 + W y2 .580 = 0 69,83 . 200 – R by . 400 + 3962,8.580 = 0 R by = 5780,97 kg keatas Σ M B = 0 R Ay .400 – W by .200 + W y2 .180 = 0 R Ay .400 – 69,83.200 + 3962,8.180 = 0 R Ay = -1818,17 kg kebawah Universitas Sumatera Utara

5.3.1.1 Analisa Gaya Geser Akibat Gaya Radial

A 69,83 kg B 3962,8 Kg RA 200 200 RB 180 Gambar 5.8. Gaya Geser Akibat Gaya Radial Pada Poros Untuk 0x 1 200 V L1 = R Ay = -1818,17 kg Untuk 200x 2 400 V L2 = R Ay – W y1 = -1818,17 – 69.83 = 1888 Kg Untuk 0x 3 180 V L3 = W y2 = 3962,8 kg Universitas Sumatera Utara Untuk 180x 4 380 V L4 = W y2 - R by = 3962,8 – 5780,97 = -1818,17 kg

5.3.1.2 Analisa Momen Lentur Akibat Gaya Gesek

x 2 x 3 x 1 W Y1 x 4 W Y2 A 200 200 180 RA RB Gambar 5.9. Momen Lentur akibat Gaya Radial pada Poros Untuk 0x 1 200 Mx = R Ay .x = -1818,17x M0 = 0 M200 = -1818,17.200 = -363635 kg.mm Universitas Sumatera Utara Untuk 200 x 2 400 Mx = {R Ay .x 2 – W y1 . x 2 - 200} = -1818,17x 2 – {69,83 x 2 – 200} = -1888 x 2 + 13966 M200 = -1888 200 + 13966 = -363634 kg.mm M400 = -1888 400 + 13966 = -741234 kg.mm Untuk 0x 3 180 Mx = - W y2 . x 3 = -3962,8 . x 3 M0 = 0 M180 = -3962,8 . x 3 = -3962,8 . 180 = 713304 kg.mm Universitas Sumatera Utara

5.3.1.3 Analisa Gaya Geser Akibat Beban Tangensial

W z A B 200 200 R A R B Gambar 5.10 Gaya Geser akibat gaya tangensial Untuk 0x200 V L1 = R AZ = R BZ = W z 2 = 37,91 2 = 18,955 kg Untuk 200 xW z V L2 = R AZ - W Z = 18,955 - 37,91 =-18,955 kg Universitas Sumatera Utara

5.3.1.4 Analisa Momen Lentur Akibat Gaya Aksial

Untuk 0x200 Mx = R AZ . x = 18,955 . x M0 = 0 M200 = 18,955 . 200 = 3791 kg.mm Untuk 200x400 Mx = R AZ . X 2 – W z x 2 – 200 = 18,955 . x 2 – 37,91 x 2 – 200 = -18,955 x 2 + 7582 M200 = -18,955 . 200 + 7582 = -3791 kg.mm M400 = -18,955 . 400 + 7582 = 0 Beban ekivalen di titik A: Universitas Sumatera Utara Ay Az By Bz R A eq = R 2 + R 2 = −1818,17 2 + 18,955 2 = 1818,26 kg Beban ekivalen dititik B : R B eq = R 2 + R 2 = 5780,97 2 + 18,955 2 = 5781,00 kg Momen lentur total di titik A adalah: M tot = R A eq . 200 = 1818,26 x 200 = 363652 kg.mm Momen lentur total di titik B adalah: M tot = R B eq . 180 = 5781,00 x 180 = 104058 kg.mm Jadi momen lentur maksimum terjadi pada titik B yang besarnya adalah 104058 kg.mm. Universitas Sumatera Utara 1818,17 kg 69,83 kg 18,955 kg -18,955 kg Gambar 5.12 Gambar 5.11 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.13 Gambar 5.14 Gambar 5.15 3791 kg.mm 713304 kg.mm 3791 kg.mm 3791 kg.mm Universitas Sumatera Utara

5.4 Perencanaan Bantalan Pada Poros Transmisi

Dokumen yang terkait

Perencanaan Elevator Penumpang Dengan Kapasitas Angkat 1000 Kg, Tinggi Angkat 32 Meter, Kecepatan Angkat 90 Meter/Menit Untuk Keperluan Gedung Bertingkat

28 153 189

Mesin Pemindah Bahan : Perencanaan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 7 Ton, Tinggi Angkat 55 Meter, Radius 60 M, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat.

15 145 123

Perencanaan Overhead Travelling Crane Yang Di Pakai Pada Pabrik Peleburan Baja Kapasitas Angkat 10 Ton Dan Tinggi Angkat 12 Meter

0 38 81

Perencanaan Crane Truck Dengan Kapasitas Angkat Maksimum 5 Ton

11 139 112

Kajian Kemiringan Optimal Garpu Dari Forklift Berdaya Mesin 115 (Hp), Tinggi Angkat Maksimum 3000 (Mm), Kecepatan Angkat 200 (Mm/Det), Beban Angkat 2500 (Kg), Hubungannya Dengan Daya Yang Diperlukan Dan Tinggi Angkat Maksimum Saat Pengangkatan

7 99 128

Perencanaan Sebuah Truck Mounted Crane Untuk Pembangunan Pks Yang Berfungsi Untuk Ereksi Dengan Kapasitas Angkat ± 10 Ton Dan Tinggi Angkat ± 15 M

17 104 103

Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat

23 143 118

Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter

3 40 109

Perancangan Dan Penentuan Jumlah Komponen Overhead Travelling Crane Kapasitas Angkat 120 Ton Tinggi Angkat 30 M Pada Proyek PLTA Asahan I

4 51 137

Perencanaan Crane Single Girder Pengangkut Tebu Dengan Kapasitas Angkat 5 Ton

3 40 1