Pemeriksaan Laboratorium 1.Hemoglobin Hb
1.5. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan 1.5.1. Pemeriksaan Fisik
Manifestasi klinis dari anemia pada kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi sangat bervariasi walaupun tanpa gejala, anemia dapat
menyebabkan tanda gejala seperti letih, sering mengantuk, malaise, pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada lidah, kulit pucat, konjungtiva, bantalan kuku pucat, tidak ada nafsu
makan, mual dan muntah Varney, 2006. Menentukan seseorang mengalami anemia melalui pemeriksaan fisik sangatlah
sulit karena banyak pasien yang asintomatis. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan anemia pasti.
1.5.2. Pemeriksaan Laboratorium 1.5.2.1.Hemoglobin Hb
Hemoglobin adalah parameter yang dingunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia Nyoman, 2002. Keuntungan metode pemeriksaan Hb adalah
mudah, sederhana dan penting bila kekurangan besi tinggi, seperti pada kehamilan sedangkan keterbatasan pemeriksaan Hb adalah spesifitasnya kurang yaitu sekitar 65-
99 dan sensifitasnya 80-90 Riswan, 2003. Anemia pada ibu hamil berdasarkan pemeriksaan dan pengawasan Hb dengan
Sahli dapat digolongkan berdasarkan berat ringannya terbagi menjadi : anemia berat jika Hb 7gr , anemia sedang jika kadar Hb antara 7 sampai 8 gr dan bila anemia ringan
jika kadar Hb antara 9 sampai 10 gr Manuaba, 2001. Metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan paling sederhana
adalah metode Sahli dan sampai saat ini baik di Puskesmas maupun di beberapa Rumah sakit. Pada metode sahli, hemoglobin dihidrolisis dibentuk dengan HCL menjadi
Universitas Sumatera Utara
forroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang segera bereaksi dengan ion CL membentuk Ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau
hemin yang berwarna coklat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standard, karena membandingkan pengamatan dengan mata secara langsung tanpa
menggunakan alat, maka subjektivitas hasil pemeriksaan sangat berpengaruh hasil pembacaan Supariasa dkk, 2001.
1.6.Penatalaksanaan Anemia Pada Kehamilan
Ada sejumlah kasus anemia dapat memperburuk kehamiln, apabila hasil pengkajian riwayat atau uji laboratorium menunjukkan kelainan maka perlu
mengevaluasi wanita tersebut untuk menentukan etiologi anemian dan kemudian menyusun rencana penatalaksanaan Varney, 2006. Oleh karena itu perlu segera
dilakukan terapi anemia dengan tujuan untuk mengoreksi kurangnya massa hemoglobin dan mengembalikan simpanan besi.
Pada saat hamil kebutuhan tubuh ibu terhadap besi meningkat untuk memenuhi kebutuhan fetal, plasenta dan pertambahan massa eritrosit. Bila cadangan besi ibu tidak
mencukupi pada waktu belum dan sesudah kehamilan serta asupan gizi yang tidak adikuat selama kehamilan maka mengakibatkan ibu mengalami anemia defesiensi besi.
Oleh karena itu perlu segera dilakukan terapi anemia dengan tujuan untuk mengoreksi kurangnya massa hemoglobin dan mengembalikan simpanan besi. Terapi yang
dilakukan yaitu: