Prosedur Pengawasan Persediaan di PT Wicaksana Overseas International, Tbk

c Helper harus memperhatikan urutan umur barang dalam meletakkan pengambilan barang tidak boleh asal ambil. d Dalam menyiapkan barang harus memperhatikan standar batas umur pengiriman barang ke outlet. e Helper melakukan pemeriksaan terlebih dahulu antara barang yang sudah disiapkan dengan Surat jalan baik dari segi jenis maupun jumlah barang sebelum diserahkan ke driver. f Helper menyerahkan kepada Stock Keeper untuk diperiksa ulang dan diserahkan kepada driver. Prosedur yang digunakan PT. Wicaksana Overseas International, Tbk dalam mengeluarkan persediaan barang dagang dari gudang sudah dilaksanakan sangat baik, dilakukan sesuai dengan pedoman internal control yang baik. Dari segi pemisahan fungsi serta pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan otorisasi dalam prosedur ini. Dengan sendirinya dapat tercipta suatu sistem pengendalian intern yang baik terhadap persediaan barang dagang. Sehingga dapat dihindari kecurangan-kecurangan atau kehilangan barang persediaan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan menghambat kegiatan perusahaan.

C. Prosedur Pengawasan Persediaan di PT Wicaksana Overseas International, Tbk

Prosedur pengawasan yang diterapkan PT. Wicaksana Overseas International,Tbk yaitu sebagai berikut: 1. Prosedur pengawasan fisik Universitas Sumatera Utara Dalam melaksanakan prosedur pengawasan ini, PT.Wicaksana Overseas International,Tbk telah menyediakan tempat penyimpanan persediaan dengan sistem pengamanan yang cukup memadai. Tempat penyimpanan barang persediaan ini berada dalam satu tempat dengan kantor gudang. Jadi keamanan barang persediaan di gudang dapat langsung dipantau oleh karyawan-karyawan yang ada digudang. Selain itu, gudang ini berada didalam lingkungan perusahaan dan dijaga oleh satpam selama 24 jam. Setiap barang persediaan yang keluar dari gudang, selalu melalui proses pemeriksaan oleh satpam yaitu mengenai surat-surat kelengkapannya. Misalnya seperti surat jalan atau surat angkutnya. Jika surat-surat in tidak lengkap, maka barang persediaan tidak akan dikeluarkan dari gudang. 2. Prosedur Pengawasan Akuntansi Pelaksanaan prosedur-prosedur perolehan dan pengeluaran barang persediaan dari gudang dilakkan oleh bagian-bagian yang terpisah satu sama lain. Yaitu antara bagian yang bertugas menerima barang persediaan dengan bagian penyimpanan barang persediaan, bagian penerimaan dengan pencatatan, bagian penyimpanan dengan bagian administrasi gudang dan sebagainya. Semua aktivitas yang dilakukan di gudang dilaksanakan secara terpisah. Pencatatan pada kartu gudang Bin card dilaksanakan berdasarkan copy surat penerimaan barang atau surat pengeluaran barang. Pencatatan ini segera dilaksankan setiap terjadi transaksi. Dengan demikian dapat segera diawasidikendalikan posisi barang persediaan apakah dipandang perlu untuk melakukan pembelian kembali atau tidak. Universitas Sumatera Utara Juga melalui kartu persediaan ini dapat segera diketahui sisa persediaan fisik yang ada digudang. Prosedur-prosedur mengeluarkan atau memperoleh barang persediaan harus melalui otorisasi pihak yang berwenang terlebih dahulu, tanpa adanya otoisasi ini tidak akan dapat dilaksankana aktivitas pemebelian maupun pengeluaran barang persediaan. Selain itu gudang juga melakukan perhitungan fisik barang persediaan yang ada digudang sewaktu-waktu untuk dicocokkan dengan kartu persediaanya. Perhitungan fisik ini bukan hanya dilakukan oleh gudang saja, tetapi juga dilakukan oleh Internal Auditor sewaktu-waktu dan akuntan publik sekali setahun secara mendadak. 3. Prosedur Pengawasan Jumlah yang Dibutuhkan Menentukan banyaknya jumlah maksimum dan minimum untuk masing-masing barang persediaan, perusahaan menentukannya dengan cara menggolongkan apakah jenis barang persediaan tersebut merupakan jenis barang persediaan yang bersifat Slow Moving atau tidak. Persediaan Slow Moving adalah persediaan barang dagang yang jarang dipakai. Untuk jenis barang Slow Moving ini gudang menetukan jumlah yang tidak begitu banyak untuk jumlah maksimumnya, sebaliknya untuk jenis persediaan yang bersifat bukan Slow Moving dalam artian sering dipakai, maka gudang dapat menetukan jumlah maksimum persediaan yang lebih banyak. Jumlah maksimum dan minimum persediaan harus melalui persetujuan dari Dewan Direksi terlebih dahulu. Universitas Sumatera Utara Prosedur pengawasan yang telah ditetapkan oleh PT. Wicaksana Overseas International, Tbk telah diterapkan dengan baik, namun segala sesuatu yang baik itu tidak berhenti begitu saja. Perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan prosedur pengawasan dari segala bidang. Penerapan prosedur ini bagi perusahaan dapat mencegah kecurangan-kecurangan yang terjadi didalam perusahaan.

D. Teknik pengawasan Persediaan di PT Wicaksana Overseas International, Tbk.