Depresi PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

UNO tahun 2004 proporsi penduduk dibawah 15 tahun sekitar 43, data dari WHO tahun 2004 usia diatas 60 tahun sekitar 5, dan 75 populasi adalah rural. 15 Data dari CIA World Factbook pada tahun 2009 sekitar 53 berusia antara 15 hingga 64 tahun dan hanya sekitar 2,4 berusia diatas 65 tahun. 17 Afganistan merupakan suatu negara dengan pengalaman krisis pengungsi terbesar. Dekade perang menyebabkan banyak penduduk Afganistan yang meninggalkan rumah dan menjadi pengungsi di negara tetangga mereka seperti Pakistan dan Iran dan mencari negara-negara lain. Jumlahnya meningkat pada tahun 1990 sebesar 6,2 juta dan menurun pada tahun 1992 setelah pemerintah yang berkuasa jatuh tapi meningkat kembali pada tahun 1996 setelah berkembangnya Taliban. Pada tahun 2002 dengan jatuhnya Taliban akibat invasi dari Amerika tercatat sejumlah pengungsi yang kembali ke Afganistan. 18 Telah lebih dari 25 tahun perang dan konflik terjadi di Afganistan yang mengakibatkan konsekuensi kehancuran psikologis. 3,17 Perang mengakibatkan penduduk Afganistan mengalami demoralisasi dan menderita secara sosial dan ekonomi, pemaparan langsung secara agresi, kekerasan dan ketakutan yang terus menerus mempengaruhi situasi kesehatan mental. 3,17

2.2. Depresi

Manusia didalam perjalanan kehidupannya pada suatu saat akan mengalami suatu krisis yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan jiwa, peristiwa didalam kehidupan dapat berkembang menjadi depresi. 13 Depresi merupakan suatu kondisi yang umum, sekitar 1 dari 7 orang akan mengalami episode depresif sepanjang hidupnya dan dapat menyebabkan hendaya atau ketidakmampuan yang serius. 16 Depresi sering diikuti dengan suatu stresor psikososial, khususnya pada episode depresif yang pertama atau kedua, pengalaman masa kanak-kanak yang buruk, kehilangan orangtua dan Universitas Sumatera Utara inadekuatnya dukungan sosial adalah hal yang umum dijumpai pada orang dengan depresif. 19 Pengalaman klinik terdahulu memperlihatkan bahwa peristiwa kehidupan live event yang menyebabkan stres lebih sering mendahului episode pertama daripada episode selanjutnya pada episode gangguan mood. 20 Bencana yang terjadi di berbagai komunitas akan berpengaruh terhadap kehidupan psikologis manusia secara umum setiap tahunnya. Kehancuran yang terjadi dapat berupa: disebabkan oleh alam seperti gempa bumi atau tsunami juga dapat disebabkan oleh karena kelalaian manusia atau karena tindakan yang disengaja, hal-hal tersebut menyebabkan atmosfir yang tidak menyenangkan sehingga memaksa individu harus berhadapan dengan konsekuensi kehilangan, trauma, cedera, hingga kematian. 1,3-4,18,21 Menurut pandangan Bhugra pada tahun 1996 sindrom depresif seperti perasaan bersalah malu dan kehilangan minat dijumpai bervariasi pada setiap budaya. Murphy dan kawan-kawan pada tahun 1967 melaporkan para psikiater di 30 negara menjumpai prevalensi yang bervariasi dari sindrom depresif seperti rasa lelah, kehilangan selera, kehilangan ketertarikan seksual, kehilangan berat badan. Bhugra pada tahun 2003 menyebutkan adanya rasa bersalah, keluhan somatik dan malu pada migrants tergantung dari budaya asal mereka, sehingga kadang mereka mengabaikan sindrom depresif tersebut. 3,12,18 Jablensky dan kawan-kawan pada tahun 1981 menemukan sindrom depresif yang utama adalah kesedihan, kemuraman, kecemasan, ketegangan, kekurangan energi, kehilangan ketertarikan, buruknya konsentrasi, berkurangnya gagasan. 20 Bhugra tahun 2003 menyatakan adanya rasa tidak berguna, rasa bersalah, dan simtom somatik, dan malu pada migrants dapat berpengaruh terhadap asal budaya mereka yang bermanifestasi sebagai simtom-simtom depresif yang kadang terabaikan. 22 Universitas Sumatera Utara Tanda utama dari episode depresif adalah mood depresi atau hilang minat atau kesenangan yang menonjol selama sedikitnya 2 minggu dan menyebabkan distress atau hambatan yang bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan, fungsi area penting lainnya pada seorang individu. Selama masa ini seseorang juga menampilkan sedikitnya 4 gejala tambahan dari mood depresi adalah gejala yang paling khas terjadi pada 90 pasien. Pasien melaporkan sendiri sebagai perasaan sedih, murung, hampa, putus asa, muram atau tenggelam dalam kesedihan. Kualitas mood sebaiknya dilukiskan berbeda dari perasaan kesedihan yang normal atau duka cita. 23 Menurut American Psychiatric Association APA pada tahun 1994, depresif mayor biasanya didiagnosa ketika dijumpai berkurangnya mood dan kehilangan minat yang menetap akan sesuatu yang menyenangkan yang disertai oleh rangkaian simtom seperti kehilangan selera, insomnia, kelelahan, kehilangan energi, buruknya konsentrasi, sindrom psikomotor, perasaan bersalah yang tidak sewajarnya dan pikiran berulang tentang kematian. 19,24-26 National Institute for Clinical Excellence NICE pada tahun 2004 menyebutkan kondisi ini berhubungan dengan individu, pertumbuhan sosial ekonomi, kehilangan fungsi dan produktivitas, dan menciptakan ketergantungan terhadap sarana pelayanan. 7 Anhedonia yaitu tidak mampu menikmati aktifitas yang biasa dilakukan adalah yang paling umum dialami pasien depresi. Pasien atau keluarganya melaporkan dengan jelas adanya penurunan minat pada semua, atau hampir semua aktifitas yang sebelumnya dinikmati seperti seks, hobi, rutinitas sehari- hari 7,25,27 Perubahan nafsu makan sekitar 70 pasien depresi yang diamati terdapat penurunan nafsu makan bersamaan dengan kehilangan berat badan. Hanya sedikit pasien yang mengalami peningkatan nafsu makan, sering dikaitkan dengan makanan khusus seperti permen. 7,23-26 Universitas Sumatera Utara Perubahan tidur sekitar 80 pasien depresi mengeluhkan beberapa tipe gangguan tidur. Yang paling umum dan tidak menyenangkan adalah terjaga pada dini hari biasanya sekitar jam 4 – 5 pagi dan kadang lebih berat gejala depresifnya pada awal hari. Sementara insomnia initial khususnya sering bersamaan dengan kecemasan komorbid. Beberapa pasien mengeluhkan hipersomnia dari pada insomnia, terdapat pada depresi atipikal dan seasonal affective disorder dan sering berkaitan dengan hiperfagia. 7,18,27 Perubahan aktifitas fisik sekitar setengah dari pasien depresi menjadi lambat atau perlambatan dalam aktifitas normal mereka. Mereka menunjukkan lambat berfikir, berbicara, pergerakan tubuh atau menurunnya volume isi pembicaraan dengan jeda yang panjang sebelum menjawab. Pada sekitar 70 pasien wanita yang depresi dan 50 laki-laki yang depresi, kecemasan ditampilkan dalam bentuk agitasi psikomotor dengan melangkah mondar-mandir, tidak mampu duduk tenang dan meremas-remas tangan. 26 Hilang energi hampir semua pasien depresi melaporkan hilang energi secara bermakna anergia, khususnya kelelahan dan umumnya kurang efisien bahkan dalam tugas yang ringan. 7,23,25 Perasaan tak berharga dan rasa bersalah yang berlebihan dan tak wajar pasien depresi dapat mengalami penurunan harga diri yang nyata dan sering tidak realistik. Pada kebudayaan Eropa, lebih dari setengah pasien depresi menunjukkan rasa bersalah, rentang dari perasaan yang tidak jelassamar-samar, menjadikan kondisi mereka saat ini hasil dari sesuatu yang telah mereka lakukan dimasa lalu, sampai kepada waham dan kemiskinan atau memiliki dosa yang tidak dapat diampuni. Kultur lain mengalami rasa malu atau penghinaan. 7,21,23,26 -27 Konsentrasi yang menurun sekitar separuh pasien depresi mengeluhkan atau menunjukkan lambat dalam berpikir. Mereka mungkin merasakan tidak mampu berpikir sebaik seperti sebelumnya, membuat mereka tidak dapat Universitas Sumatera Utara berkonsentrasi atau mereka mudah terganggu. Mereka sering meragukan kemampuan mereka untuk membuat pertimbangan yang baik dan mereka menemukan bahwa diri mereka tidak sanggup untuk membuat keputusan bahkan yang kecil sekalipun. 7,23 Ide bunuh diri beberapa pasien mengalami pikiran kematian yang berulang. Dalam rentang dari perasaan yang sementara, yang lainnya melaporkan lebih baik mati, sampai rencana nyata dan melaksanakan bunuh diri. Risiko bunuh diri dijumpai sepanjang episode depresif tapi kemungkinan yang paling tinggi adalah segera setelah awal pengobatan dan selama 6-9 bulan setelah pemulihan. 23-27

2.3. Migrasi dan depresi