Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria Inklusi Persetujuan setelah penjelasan Informed Consent Etika Penelitian Cara Kerja 1. Alur pelaksanaan penelitian

P 1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti = 0,8 Q 1 = 1 - P 1 = 0,2 P 2 = Proporsi pada kelompok yang nilainya sudah diketahui = 0,5 Q 2 = 1 – P 2 = 0,5 Kesimpulan Perhitungan besar sampel yang memberikan jumlah terbanyak adalah minimal sebanyak 96, dengan demikian besar sampel untuk penelitian ini adalah 100 subyek. 3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1. Kriteria Inklusi • Irreguler migrants Afganistan. • Berusia 18 – 50 tahun. • Berjenis kelamin laki-laki. • Mampu baca tulis. • Minimal tamat ibtidaiyah. • Mampu berbahasa Inggris didampingi penerjemah yang adekuat. • Kooperatif dan mengisi kuesioner.

3.5.2. Kriteria Eksklusi

• Memiliki gangguan psikiatri sebelum ikut penelitian. • Memiliki kondisi penyakit medis umum lain melalui anamnesis penyakit jantung, diabetes melitus, ginjal, stroke, hiperkolesterolemia. •

3.6. Persetujuan setelah penjelasan Informed Consent

Universitas Sumatera Utara Semua subyek penelitian akan diminta mengisi persetujuan secara tertulis untuk ikut dalam penelitian setelah mendapatkan penjelasan yang terperinci dan jelas. Selanjutnya subyek penelitian mengisi kuesioner yang dilaporkan sendiri self-report untuk melihat respons subyek terhadap sindrom depresif berdasarkan usia, pendidikan, status pernikahan.

3.7. Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komite Etika Penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 3.8. Cara Kerja 3.8.1. Alur pelaksanaan penelitian 36-37 1 2 3 4 5 6 7 Persiapan penelitian Identifikasi subjek yang berpotensi masuk kedalam penelitian Informed consent Penjelasan dan pengarahan kepada subjek penelitian Tidak bersedia Bersedia Random Penilaian lebih lanjut Tidak memenuhi kriteria Memenuhi kriteria Analisis Universitas Sumatera Utara

3.8.2. Cara kerja penelitian

1. Persiapan penelitian 36-37 a. Pelatihan tim peneliti. Pelatihan dilakukan pada semua tim peneliti yang terdiri dari dokter ,perawat, dan penerjemah. Kelayakan tim peneliti untuk ikut serta ditentukan dengan melakukan latihan apakah penerjemah melakukan penjelaskan secara jelas dan dipahami tentang bagaimana mengisi kuesioner. b. Sertifikasi dokter. Dokter yang ikut serta dalam penelitian adalah mereka yang telah diakui oleh konsil Kedokteran Indonesia dan memiliki Surat Tanda Registrasi dan surat izin praktek. c. Sertifikasi penerjemah. Penerjemah yang ikut serta dalam penelitian adalah mereka yang telah diakui dan telah lulus sertifikasi oleh instansi atau organisasi yang menaunginya. d. Sertifikasi perawat. Perawat yang ikut serta dalam penelitian ini adalah mereka yang merupakan anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia telah memiliki ijazah perawat dan surat izin praktek. e. Alat Ukur. Untuk mengukur variabel keluaran penelitian digunakan BDI II suatu alat ukur yang valid dan reliabel dapat digunakan oleh karena Reliabilitas BDI II memiliki koefisien alpa sebesar 0,92. Receiver Operating Characteristics ROC Analysis mengindikasikan BDI II sangat sensitif dan moderate spesifik. 2. Identifikasi subyek yang berpotensi masuk kedalam penelitian. a. Identifikasi subyek penelitian dilakukan oleh perawat didampingi penerjemah. Perawat yang sudah dilatih menggunakan ceklis identifikasi subyek penelitian. Apabila subyek memenuhi kriteria Universitas Sumatera Utara berpotensi, perawat tersebut akan menghubungi tim peneliti untuk prosedur penjelasan dan pengarahan kepada subyek penelitian. 3. Penjelasan dan pengarahan kepada subjek penelitian. Subyek penelitian yang sudah di identifikasi dikumpulkan didalam satu aula yang terdapat di tempat lokasi pengungsian selanjutnya diberi pengarahan dan penjelasan oleh dokter didampingi penerjemah dan perawat tentang tujuan dan alasan peneliti melakukan penelitian. Serta memberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan penelitian. Bila subyek penelitian sudah memahami dan bersedia mengikuti penelitian maka mereka akan mengikuti prosedur informed consent. 4. Informed consent. Dilakukan oleh tim yang terlatih, dilakukan diruang khusus yang tersedia. Kesediaan ikut serta dalam penelitian didokumentasikan dengan menandatangani formulir persetujuan. Subyek akan mendapatkan salinan lembar persetujuan. Bagi yang tidak bersedia maka subyek penelitian tidak dikenakan sanksi apapun. 5. Penilaian lanjut. a. Subyek penelitian yang sudah menandatangani informed consent selanjutnya diberikan lembar kuesioner dan diberikan waktu 5 hingga 10 menit untuk mengisi kuesioner tersebut, pengisian kuesioner dengan menggunakan pensil atau pulpen dengan cara melingkari jawaban yang sesuai dengan apa yang dialami oleh subyek penelitian. Apabila selama mengisi ada yang masih kurang jelas dapat ditanyakan langsung kepada tim peneliti. b. Selama mengisi kuesioner tim peneliti meyakinkan kembali kepada subyek penelitian untuk mengisi kuesioner tersebut secara lengkap. c. Memeriksa kuesioner tersebut terisi lengkap selanjutnya mengumpulkan kuesioner. 6. Random. Universitas Sumatera Utara Akan dipilih 100 dari 216 subyek penelitian dengan cara systematic sampling, berarti diperlukan 100216 = 12 bagian dari populasi yang akan diikutsertakan sebagai sampel , karena itu setiap subyek ke-2 akan dipilih. Mula-mula tiap subyek diberi nomor dari 1 sampai dengan 216. Tiap subyek yang kedua diambil sebagai sampel bila memenuhi kriteria inklusi, begitu seterusnya hingga terpenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan. Selanjutnya subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan telah menandatangani informed consent diikutkan dalam penelitian hingga tercukupi jumlah sampel yang dibutuhkan untuk mengisi kuesioner 7. Analisis. Untuk mengetahui sindrom depresif pada irreguler migrants Afganistan dihubungkan dengan usia, pendidikan, status pernikahan, dan keikutsertaan keluarga dapat dilakukan analisis dengan menggunakan analisis Chi Square.dilanjutkan dengan regresi logistik. Langkah yang dilakukan pertama adalah menentukan variabel yang dihubungkan didalam penelitian ini yaitu, usia dengan sindrom depresif, pendidikan dengan sindrom depresif, pernikahan dengan sindrom depresif, keikutsertaan keluarga dengan sindrom depresif semuanya merupakan variabel kategorik dengan kategorik. Selanjutkan menentukan jenis hipotesis yaitu komparatif, menentukan masalah skala variabel yaitu kategorik, menentukan pasangan atau tidak berpasangan yaitu tidak berpasangan, menentukan jenis tabel baris x kolom untuk hipotesis komparatif tidak berpasangan. Pada baris diletakkan variabel bebas sedangkan pada kolom diletakkan variabel tergantung. Setelah kuesioner lengkap diisi kemudian dianalis dengan menggunakan SPSS versi 18.0. Universitas Sumatera Utara

3.9. Identitas Variabel