74 Jika A = kompetensi SMK yang relevan dengan Proyek Konst. 40 Kompetensi
B = kompetensi Proyek Konstruksi 79 Kompetensi Maka,
Tingkat Relevansi Kompetensi
Jadi, relevansi kompetensi SMK dengan proyek konstruksi sebesar 37,97
B. Pembahasan
1. Kompetensi praktik konstruksi batu dan beton SMKN 2 Yogyakarta
yang relevan dengan SKN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMKN 2 Yogyakarta dan melihat kompetensi dasar praktik yang ada dalam Teknik Konstruksi Batu dan
Beton, diperoleh data kompetensi yang relevan atau sesuai dengan SKN. Kompetensi yang relevan dengan SKN diantaranya ada 25 kompetensi, yaitu:
Melaksanakan pengukuran dan leveling pekerjaan konstruksi gedung, Melaksanakan pengukuran dan leveling pekerjaan konstruksi jalan, Memasang
papan duga bouwplank pekerjaan pada pekerjaan konstruksi gedung, Galian
pondasi bangunan rumah sederhana, Urugan pemadatan bangunan sederhana, Pasangan pondasi bangunan sederhana, Pasangan bata rumah
sederhana, Plesteran dinding, Acian dan sponengan, Plesteran lantai kerja, Pemasangan bekesting, Penulangan sloof, Penulangan kolom, Penulangan balok,
Pengecoran sloof, Pengecoran kolom, Pengecoran balok, Pasangan lantai keramik, Pengecatan dinding, Pengecatan plafon dan gypsum, Pengecatan kayu,
75 Pengecatan besi, Pasangan dinding keramik, Pasangan tegel, Pemasangan
perancah bangunan sederhana. Berdasarkan perhitungan relevansi antara SMK dengan SKN diperoleh
persentase sebesar 42,37. Dalam pembagian relevansi menurut Suharsimi Arikunto 1987:196 persentase tersebut masih dalam kategori kurang relevan.
Namun melihat sangat banyaknya kompetensi yang ada pada Standar Kompetensi Nasional SKN angka tersebut sangat
real untuk banyaknya jumlah kompetensi yang ada dalam SKN. Karena pada dasarnya pembelajaran di SMK
tidak serta merta hanya mempelajari pelajaran produktif pada praktiknya saja, namun juga masih banyak pelajaran Normatif dan Adaptif yang keberadaannya
juga tidak dapat di tinggalkan dalam sistem pembelajaran. Melihat dari hasil penelitian yang relevan antara SMK dengan SKN, dapat
di deskripsikan bahwa SMK memilih kompetensi-kompetensi tersebut atas pertimbangan masih umumnya pelaksanaan pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Hal ini sesuai dengan Pembelajaran praktik yang sesuai dengan SKN masih dapat dijangkau oleh pihak sekolah karena masih dalam tahap pekerjaan sederhana.
Guru yang mengampu praktik tersebut juga berkompeten di bidangnya dan tersedianya sarana pembelajaran praktik sehingga dalam penyelenggaraan
pembelajaran praktiknya sangat memungkinkan untuk dilaksanakan. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hass yang
dikutip oleh Sukamto 1988:5, bahwa semua semua pengalaman yang dialami pribadi anak didik dalam suatu program pendidikan yang bermaksud untuk
mencapai tujuan-tujuan umum dan tujuan-tujuan khusus yang relevan, serta
76 direncanakan berdasarkan kerangka teoritik dan riset atau praktik profesional di
masa lalu dan masa sekarang.
2. Standar Kompetensi Nasional SKN yang tidak ada dalam
kompetensi di SMKN 2 Yogyakarta
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMKN 2 Yogyakarta dan melihat kompetensi dasar praktik yang ada dalam Teknik Konstruksi Batu dan
Beton, diperoleh data kompetensi yang ada dalam SKN, namun tidak ada dalam kompetensi yang diajarkan di SMKN 2 Yogyakarta. Kompetensi tersebut
sebanyak 34 kompetensi, yaitu: Pengukuran dan leveling pekerjaan konstruksi bangunan air, Melaksanakan pengukuran pekerjaan konstruksi jembatan,
Memasang papan duga bouwplank pekerjaan pada pekerjaan konstruksi
bangunan air, Memasang papan duga bouwplank pekerjaan pada pekerjaan
konstruksi jalan, Memasang papan duga bouwplank pekerjaan pada pekerjaan
konstruksi jembatan, Memasang scafolding untuk pekerjaan konstruksi gedung,
Memasang scafolding untuk pekerjaan konstruksi bangunan air, Memasang
scafolding untuk pekerjaan konstruksi jalan, Memasang scafolding untuk pekerjaan konstruksi jembatan, Galian pondasi bangunan air, Galian jalan, Galian
pondasi jembatan, Urugan dan pemadatan bangunan air, Melaksanakan pemadatan jalan, Urugan dan pemadatan pekerjaan jembatan, Pasangan
pondasi bangunan air, Pasangan pondasi jembatan, Pasangan bata ringan, Melaksanakan pasangan batu
stone rubble mason, Bekesting tangga, Penulangan lantai, Penulangan tangga, Penulangan footplate, Pengecoran dak
beton, Pengecoran tangga, Pengecoran footplate, Pasangan lantai marmer, Uji slump, Pemadatan jalan, Melaksanakan pekerjaan pengaspalan jalan, Pengujian
marshal, Memasang perancah pada pekerjaan konstruksi bangunan air,