39
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Cara merajuk pada sesuatu yang abstrak,
tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya Suharsimi Arikunto, 2000:134.
Dalam metode pengumpuan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti menggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu
observasi, wawancara, serta dokumentasi. 1. Observasi pengamatan
Menurut Sugiyono 2010: 203, observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,
yaitu wawancara dan kuisioner. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek
– obyek yang lain. Peneliti akan mengumpulkan data dengan terjun langsung serta
mengamati dan berinteraksi langsung dengan guru praktik konstruksi batu dan beton yang bersangkutan tentang kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran
praktik konstruksi batu dan beton Jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMKN 2 Yogyakarta.
2. Wawancara Wawancara digunakan untuk teknik mengumpulkan keterangan-
keterangan dalam penelitian melalui interview berkomunikasi langsung dengan pihak yang memberikan keterangan pada peneliti. Wawancara menurut
Merriam, 1998 yang dikutip oleh Sunar Rochmadi dalam penelitian ini berupa wawancara mendalam yang bersifat tidak terstruktur atau informal, dengan
40 pertanyaan terbuka atau fleksibel, eksploratif, dan lebih menyerupai percakapan.
Keterangan ini merupakan hal pokok dalam pembahasan penelitian kompetensi praktik konstruksi batu beton program keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton
SMKN 2 Yogyakarta dan materi-materi yang dibutuhkan di dunia industri jasa konstruksi. Wawancara mendalam dilakukan terhadap guru sekolah yang
mengampu mata pelajaran tersebut, serta dengan dunia industri proyek konstruksi terutama pelaksana atau pengawas lapangan sebagai penanggung
jawab langsung pekerjaan yang ada di lapangan. Jumlah seluruh responden dalam penelitian ini ada 3 perusahaan proyek konstruksi. Pada masing-masing
perusahaan proyek konstruksi tersebut diambil 1-2 responden. Tabel 5. Jumlah Responden Wawancara Mendalam
No. Perusahaan
Jumlah Responden 1.
PT. Aneka Dharma Persada 2
2. PT. Tirta Segara Biru
2 3.
CV. Cahyo Seto 1
Wawancara yang digunakan berdasarkan dua macam pedoman secara garis besar Suharsimi Arikunto, 2006: 227, yaitu:
a. Wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pewawancara sebagai
pengemudi jawaban responden. b. Wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara
terperinci sehingga
menyerupai check-list.
Pewawancara tinggal
membubuhkan tanda √ check pada nomor yang sesuai.
Dengan kedua pedoman wawancara tersebut akan diperoleh data kompetensi di dunia kerja.