BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOST CLUB DALAM MASYARAKAT JEPANG
2.1 Pengertian Host Club
Host Club ialah sebuah jenis perdagangan malam yang unik dimana para pria heterosexual melayani wanita muda dengan berbagai macam hiburan yang sebagian
besar adalah mengobrol dan hiburan lainnya di dalam sebuah Host Club Yamagishi, 2009:10.
Host Club ialah sebuah tempat dimana perempuan membayar untuk menghabiskan waktu bersama dengan pria menarik. Club ini bukan sejenis Club
striptis atau lingkaran prostitusi, tetapi lebih dikategorikan sebagai jasa pertemanan Yamagishi, 2009: 10
Host Club ialah pekerja seks komersial berjenis kelamin pria, namun tidak menjual seks kepada pelanggannya, walaupun itu bisa terjadi diluar jam kerja. Namun
Host Club lebih menitik beratkan hiburan untuk menemani mengobrol atau menghibur secara teroganisir menurut masing-masing perusahaan clubnya.
Host Club ホス
ラ hampir sama dengan Hostess Club, perbedaannya
ialah para pekerja di Host Club adalah pria. Host Club banyak terdapat di kota-kota besar diJepang. Dan yang terkenal berada diTokyo tepatnya di Distrik Kabukichoo
danOsaka di Distrik Umeda dan Namba.Para pelanggan biasanya berasal dari wanita kaya, pekerja wanita dan hostess.
2.2 Asal Usul dan perkembangan Host Club
Pada jaman Edo, saat kepemimpinan Tokugawa 1603-1868 , sistem kerja seperti Host Club Bar ini disebut Mizu Shoubai
水商売, walaupun arti dari Mizu
Shoubai itu sendiri saat itu sebenarnya masih mengambang, menurut Tokugawa, saat itu dengan melihat banyaknya tempat permandian air dan luasnya jaringan pelayanan
jasa banyak didirikannya tempat-tempat hiburan malam, seperti pemandian air panas, tempat-tempat pelayanan seks, dan perluasan alokasi Geisha yang merupakan tempat
hiburan untuk orang-orang kaya. Hal tersebut memicu Host Club Bar di Kabuki Chou Shinjuku dijadikan lahan bisnis, terutama bisnis di malam hari.Maka istilah Mizu
Shoubai tersebut digunakan hingga saat ini, seperti halnya yang terjadi di Shinjuku. Istilah Mizu Shoubai
水商売 terdiri dari dua kata, yaitu Mizu 水 yang berarti
air, shoubai 商売 yang berati perdagangan, jadi Mizu Shoubai 水商売 adalah
perdagangan air. Mizu Shoubai dapat pula diartikan dunia yang mengambang atau dunia yang penuh dengan kesenangan dan ketidakkekalan, semua bergantung kepada
faktor keberuntungan. Bisnis Mizu Shoubai diibaratkan mengikuti arus air yang mengalir. Maksudnya adalah pendapatan tergantung pada sejumlah besar faktor yang
berubah-ubah seperti popularitas di kalangan pelanggan, cuaca, keadaan ekonomi, serta keberhasilan dan kegagalan yang ada sesuai dengan istilah aliran air yang
mengalir. Pada tahun 1980 Pemerintah Jepang mulai menerapkan pendapatan kena pajak untuk mendorong kesuksesan ekonomi Jepang melalui kultur perusahaan
korporasi diantaranya perusahaan Host Club hostess. Mizushobai atau water trade adalah julukan untuk perdagangan hiburan malam
di Jepang.Termasuk didalamnya adalah Bar,CabaretsClub, Host dan Hostess.Kabuki- choo di Tokyo,Shinjuku adalah tempat paling terkenal untuk perdagangan malam
diJepang.Walaupun kapan pertama kali kemunculan Mizushobai ini masih diperdebatkan, tetapi sepertinya fenomena ini mulai terkenal di era Tokugawa 1603-
1868.Mizushobai di deskripsikan sebagai hiburan dewasa yang melayani tamu berdasarkan companionship hubungan pertemanan ketika mereka minum, bukan
dalam bentuk seksual.www.wikipedia.com Karena Host Club ialah sebuah perusahaan yang menawarkan companionship
hubungan pertemanan kepada pelanggannya, yakni hanya sebatas menghibur seperti menyanyi, menari, minum dan menemani mengobrol, Host Club termasuk kedalam
bagian dari Mizushobai yaitu bisnis hiburan malam di kawasan Red Light District di Jepang.
sejak pertengahan tahun 1960 Jepang telah mendirikan salah satu dari hiburan malam yaitu Host Club.Dimana pria Jepang muda yang heterosexual melayani
wanita.Walaupun mereka disebut pekerja sex, pekerjaan mereka ialah melayani tamu sebagai teman mengobrol dan jenis hiburan lainnya diluar dari berhubungan seks
meskipun hal ini juga terjadi diluar jam kerja mereka. Ketika sebagian besar tempat- tempat hiburan malam dilayani oleh wanita dengan target tamu pria, Host club mulai
berkembang. Pada tahun 1996 jumlah Host Club di Jepang meningkat pesat hingga mencapai 200 club.
Menurut Yamagishi 2009:11 dalam desertasi nya menyebutkan bahwa Club pertama dibuka pada tahun 1995 di Tokyo.Sebelum pertengahan tahun 1990, Club
eksis tidak lebih sebagai kegiatan illegal, yang diketahui hanya untuk kalangan terbatas.Sejak diujung tahun 1990, ada perkembangan yang signifikan dari Host Club.
Diawal tahun 2000 Host Club tidak hanya muncul di Hankagai distrik yang dikenal dengan pusat hiburan dewasa di Tokyo tetapi Host Club mulai dikenal di sejumlah
distrik di seluruh Jepang. Awal tahun 2000 ada sekitar 1000 club dan 12000 Host yang eksis di Jepang.Mereka memproduksi 14.000.000 dollar dan menjadi sebuah
hiburan popular di Jepang. Kabukichou yang merupakan pusat perdagangan malam terbesar di Jepang
mengalami pertumbuhan yang paling pesat. Di tahun 1960-an hanya ada lima Host Club. Lalu kemudian berkembang menjadi dua puluh Host Club di tahun 1970-an.
Menurut informan, total jumlah Host Club di Kabukichou adalah diantara 30 hingga 50 club. Satu kooshuunyuu zasshi
sebuah majalah dewasa tentang „pekerja seks‟ untuk wanita melaporkan disana ada sekitar 55 Host Club di tahun 1999 lalu
kemudian berkembang cepat menjadi 250 hingga 300 club pada tahun 2003. Di Kabukichou dari Juli tahun 2004 hingga Juni tahun 2005 ada lebih dari 5000 pria di
usia 20 tahun-an bekerja sebagai Host di setiap 600 meter di tempat perdagangan malam di kabukichou.
Berdasarkan luasnya, Host Club terbagi menjadi dua, yaitu Oobako dan Koubako.Oobako ditujukan untuk sebuah Host Club yang luasnya kira-kira 265
– 330 meter persegi dengan 40
– 100 Host. Oobako di Kabukichou sangat langka. Seorang pemilik Oobako mengatakan di Kabukichou terdapat tiga Club Oobako yang
beroperasi. Sisanya biasanya di panggil Koubako.Koubako disini berukuran 99 – 165
meter persegi dengan 10 – 20 Host. Koubako Club di buka tahun 1990-an dan
mendominasi di akhir tahun 1990. yamagishi, 2009:15 Berikut merupakan uraian perkembangan Host Club dari tahun 1960 hingga
sekarang :
a Tahun 1960- 1970
Menurut Tuan Aida dalam Yamagishi 2009:15 Host Club ialah tempat berkumpulnya orang-orang untuk menari. Ini sebabnya Host Club memiliki lantai
dansa dengan live music dan Host harus memiliki kemampuan menari untuk bekerja di Industri hiburan ini. Beberapa Host bahkan berasal dari seorang penari professional,
sebaliknya yang tidak memiliki kemampuan menari diharuskan untuk mengikuti kelas menari hingga mahir seperti Tuan Aida. Sebelum bergabung dengan Host Club,
tuan Aida adalah penjual tempat tidur. Untuk bekerja sebagai Host dia harus mengikuti kelas menari selama 2 bulan hingga menjadi mahir.Yamagishi, 2009:16
Dapat terlihat dari deskripsi tuan Aida, konsep bisnis dari Host Club di waktu ini untuk menyediakan hiburan yaitu tempat menari dan minum dengan tampilan
mewah. Host Club di tahun 1960 hingga 1970 di dekorasi sebagai „kelompok sosial yang fashionable
untuk menarik wanita yang suka menari‟
b Tahun 1980 – 1990
Sekitar akhir 1980, Jepang mengalami penggelembungan ekonomi.Jepang menjadi Negara dengan perekonomian terbaik.Selama gelembung ekonomi,
masyarakat Jepang menikmati biaya hidup yang tinggi.Masyarakat menikmati keanggotaan Club elit, bermain Golf, berpergian ke luar negri, membeli barang
mewah merk asing dan lain-lain.Industri hiburan dewasa pun berkembang, mereka berkembang begitu pesat sehingga sulit mencari taxi di kawasan neongai red light
district pada malam hari dan ini menjadi masalah. Para pemilik Host Club yang membuka Host Club di awal tahun 1970 merubah
target pelanggannya dari wanita kelas menengah keata menjadi pekerja seks wanita. Karena pendapatan para pekerja seks wanita mulai meningkat, selama periode
penggelembungan ekonomi di Jepang, seorang Hostess bisa menghasilkan 1000.000 Yen dan jumlah mereka mulai lebih banyak daripada wanita kaum menengah atas
yang mulai menurun jumlahnya. Pergantian pelanggan mulai terlihat ketika ekonomi jepang mengalami penurunan di awal tahun 1990,Host Club memulai perputaran titik
balik dari segi pelanggan dan bisnis.
c Tahun 1990 – 2000an
Ketika penggelembungan ekonomi tiba-tiba berakhir pada awal 1990-an, Hostess Club tidak bisa mempertahankan bisnis mereka. Mereka kemudian
kehilangan pelanggan mereka seperti shayouzoku dan orang-orang kaya baru yang berkunjung ke red light districts yang bergantung pada kesuksesan ekonomi era 1980.
Ketika pelanggan tidak mampu lagi untuk mengunjungi bisnis hiburan malam, terutama hiburan malam yang mahal seperti Hostess Club, Hostess Club mengalami
kesulitan untuk menjalankan bisnis.Pada masa ini di Ginza, jumlah Hostess Club menurun dari sekitar 100 Club semasa gelembung ekonomi menjadi kurang dari
setengahnya sekarang.Ini juga terjadi di Kabukichou.Disana hanya ada sekita 5 Hostess Club dan 2 kyabakura Club yang masih beroperasi. Untuk bertahan di masa
sulit ini, para Hostess mengubah target pelanggan menjadi pria lajang di usia 30-an atau lebih muda, seperti seorang salaryman, pengusaha dan bahkan mahasiswa.
Dengan demikian mereka dapat terselamatkan dari krisis ekonomi yang sedang melanda pada masa itu.
Host Club yang berangsur-angsur berubah dalam mentargetkan pelanggan dari wanita kaya kaum menengah atas menjadi pekerja seks dan hiburan malam
ditahun 1970 dan 1980-an diuntungkan dari transformasi dunia hiburan malam dan seks di Jepang di tahun 1990-an. Karena baik wanita fuuzoku ataupun kyabakura
memuncak bisnisnya sekitar tahun 1990-an bahkan tahun 2000-an. Kamiki mengatakan dalam Yamagishi 2009:158 seorang kyabakurajou
mendapatkan upah per jam mulai dari 1500 sampai 4000 yen, tergantung pada popularitasnya.Seorang kyabakurajou yang populer bisa mendapatkan sebanyak 8000
yen atau lebih.Diatas dari upah per jam, mereka mendapatkan komisi ketika mereka ditunjuk oleh pelanggan untuk melayani mereka, dan dengan pelayanan mereka
kepada pelanggan ketika di kyabakura pelayanan tersebut disebut dengan douhan menyertai, seharusnya seorang kyabakurajou mampu mendapatkan 3000 yen per
jam.Jika diratakan dalam industri ini, pendapatan mereka bisa kira-kira 50.000 yen per hari.Kyabakurajou yang paling populer mampu menghasilkan 2000.000 yen
sampai 3000.000 yen per bulan yamagishi, 2009;158
sedangkan untuk wanita fuuzoku sendiri, upah bergantung dari jenis layanan yang disediakan. Pendapatan mereka umumnya lebih tinggi daripada seorang
kyabakurajou karena pekerjaan mereka biasanya berhubungan dengan seksual. Seorang pekerja seks yang populer dalam soap business suatu bentuk prostitusi
menghasilkan lebih dari 2.400.000 yen hingga 5.000.000 yen per bulan, bahkan peringkat atasnya mampu mengumpulkan hampir 3000.000 yen.Di majalah lowongan
pekerjaan untuk pekerja seks wanita bahkan menjanjikan wanita dengan gaji setiap bulan mencapai 800.000 yen. yamagishi, 2009; 159
pengelola bisnis Host Club bergantung kepada dua kelompok wanita ini. Menurut tuan Shun dari Club Desire, sebuah kobako Club di Kabukichou dalam
yamagishi 2009;160 lebih dari 50 pelanggan Host Club adalah wanita yang berasal dari kaum fuuzokujou dan sekitar 30 adalah kyabakurajou.
Perubahan pelanggan pada tahun 1990-an membawa perubahan lain dalam Host Club. Pertama, mempengaruhi usia Host. Mereka menjadi lebih muda usia remaja dan
diawal 20 dibandingkan dengan usia rata-rata Host di awal 1990-an, Host sekarang lebih muda sekitar 10 tahun. Host diawal 1990 tercatat berusia antara akhir 20 hingga
awal 30-an karena pelanggan mereka lebih tua. Bahkan ada yang berusia 40 hingga 50-an dan pelanggan mereka berada di usia yang sama. Tapi Host pada tahun ini
dengan mayoritas pelanggan berusia remaja hingga awal 20 menganggap Host dengan usia akhir 20-an mendekati usia pensiun.
Dalam wawancara pribadi yamagishi dengan seorang Host yamagishi, 2009:161 aktifitas mereka juga telah berubah. Host Club yang di peruntukan sebagai
tempat dimana wanita muda menikmati minum, mengobrol dan bernyanyi atau
berkaraoke dengan Host yang usianya rata-rata sama seperti mereka, yang berpenampilan baik dan fashionable. Fukuda dalam yamagishi 2009: 161
menjelaskan dimasa lalu Host Club adalah tempat dimana ada pertunjukan music dan orang-orang yang menari.Itu sedikit kuno.Saat ini, Host Club adalah tempat dimana
pria yang terlihat seperti Pop Idol atau jhonny’s melayani alkohol untuk wanita.Ini
seperi sebuah Sapaa bar supper bar dan lebih santai daripada yang terdahulu. Seperti Goukon grup kencan buta. Jadi ini akan lebih mudah di jangkau oleh gadis-
gadis yang ingin berkunjung. Mereka bisa menemukan laki-laki dengan tipe kesukaan mereka.
Namun karena perubahan pelanggan mereka, pemilik Host Club sering mengeluh tentang kualitas dari Host sekarang.Mereka menganggap Host saat ini
kurang memenuhi syarat untuk menjadi seorang Host Karena mereka tidak memiliki keterampilan menari atau kemampuan untuk membawa pembicaraan dengan wanita
kaum menengah atas yang lebih tua. Tuan Ogawa yang kini menjadi konsultan di sebuah Host Club tetapi memulai pekerjaan sebagai Host di tahun 1994 mengatakan,
“ pada waku itu masih ada perempuan terhormat yang datang ke Host Club. Tapi tidak ada wanita yang seperti itu datang belakangan ini.Kalian tahu, kami di
haruskan mampu belajar sedikit tentang wanita seperti itu.mereka berpengalaman dan menarik. Mereka membantu kami untuk tumbuh dewasa.Tetapi sekarang Host
kebanyakan hanya berurusan dengan pekerja Seks.Mereka hanya minum dan membuat keributan.Dinamika Host Club yang lama tidak ada lagi. Itulah sebabnya
sekarang Host tidak membutuhkan kemampuan untuk mengatur percakapan mer eka..”
yamagishi, 2009;161
Istri pengusaha kaya dan wanita karier, serta mama-san yang sukses ataupun Hostess menghilang dari Host Club bersama dengan penurunan ekonomi.Sebaliknya,
didukung oleh reformasi industry seks di era paska penggelembungan ekonomi, Host Club berkembang dan tumbuh dengan pekerja seks.Untuk menghibur pelanggan yang
muda, Host muda pun dibutuhkan.Ruang dansa diganti oleh perangkat karaoke, habitat alami Host Club yang biasanya minum dan mengobrol menjadi lebih intim.
Ini menjadi gaya dominan di akhir 1990-an dan ini lah yang disebut dengan Industi Host Club modern. Pada awal 2000 ada 300 Club sejenis ini yang beroperasi di
Kabukichou.Namun ada juga yang beroperasi menggunakan gaya lama Host Club yang lebih eksklusif dan mahal walaupun sebagian besar di dasarkan dengan gaya
baru.
2.3. Pekerjaan Host Club