Pengetahuan Petani Dalam Pembangunan Pertanian

satu komponen pendukung keberhasilan pembangunan pertanian mempunyai peran yang sangat penting. Berdasarkan atas uraian tersebut diatas maka dapat dijelaskan bahwa implimentasi dari operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi O P pada daerah irigasi terhadap seluruh fasilitas irigasi akan berpengaruh pada kontinyuitas air ,penetapan pola tanam, intensitas tanam, efektifitas saluran dan bangunan fasilitas serta produksi hasil pertanian. Meskipun operasional dan pemeliharaan ditingkat tersier menjadi tanggung jawab petani namun kenyataannya tetap mendapat perhatian dari pemerintah untuk menjaga kontinyuitas air irigasi.

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Paradigma baru dalam pembangunan pertanian yang sedang dikembangkan saat ini adalah pengembangan system agribisnis dan peningkatan ketahanan pangan ,serta mengedepankan pembangunan yang berkelanjutan dan memperhatikan kesejahteraan petani. Dalam upaya menghadapi tantangan di masa ke depan, sangat diperlukan langkah –langkah antisipatif bagi subak–subak, khususunya di dalam berusaha tani yang berorientasi ekonomis dan tetap mempertahankan nilai –nilai yang bersifat sosio –agraris–religius. Pemberdayaan masyarakat petani sejalan dengan paradigma baru pembangunan pertanian yang mengembangkan agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisir. Revitalisasi subak dalam memasuki era globalisasi, 2005:78 Faktor –faktor mendasar yang perlu diperhitungkan dalam mendukung operasional dan pemeliharaan terhadap jaringan irigasi subak yang berkelanjutan dan penguatan subak sebagai lembaga ekonomi antara lain, faktor non teknis meliputi : pengetahuan petani dan kepemimpinan subak sedangkan faktor yang bersifat teknis adalah pemeliharaan bangunan air pada jaringan irigasi khususnya dalam wilayah pengelolaan 7 subak subak Panjer, subak Renon, subak Sanur, subak Sidakarya, subak Sesetan , subak Intaran Barat dan subak Intaran Timur di Kecamatan Denpasar Selatan