Pengalaman Auditor Kajian Pustaka

22 keuntungan yaitu, dapat mendorong efektivitas dan efisiensi, mengurangi litigasi yang dihadapi KAP, mempunyai dampak positif terhadap konsekuensi sumber daya manusia, dan dapat memfasilitasi diferensiasi pelayanan atau kualitas. Fajar 2013 dalam penelitiannya juga menerangkan bahwa penggunaan struktur audit merupakan salah satu strategi keputusan untuk pengumpulan bukti, struktur audit yang semakin baik akan membantu auditor dalam pengumpulan bukti sehingga akan berpengaruh terhadap penilaian atas sebuah pendapat audit, sehingga bukti kompeten dan relevan dapat terpenuhi guna memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Struktur Audit dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sebuah pendekatan sistematis terhadap auditing yang dikarakteristikkan oleh langkah-langkah penentuan audit, prosedur rangkaian logis, keputusan, dokumentasi, dan menggunakan sekumpulan alat-alat dan kebijakan audit yang komprehensif dan terintegrasi untuk membantu auditor melakukan audit. Definisi tersebut mengacu pada pendapat Bowrin 1998, dalam Zaenal, 2008. b. Indikator Struktur Audit Indikator struktur audit mengacu pada definisi operasional dari Bowrin 1998, dalam Zaenal, 2008 yang mendefinisikan struktur audit sebagai sebuah pendekatan sistematis terhadap auditing yang dikarakteristikan oleh langkah-langkah penentuan audit, prosedur rangkaian logis, keputusan, dokumentasi, dan menggunakan 23 sekumpulan alat-alat dan kebijakan audit yang komprehensif dan terintegrasi untuk membantu auditor melakukan audit. Selanjutnya, instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pernyataan yang diadopsi dari Yunilma 2000.

6. Kualitas Audit

a. Definisi Kualitas Audit De Angelo 1981, dalam Sri, 2010 kualitas audit audit quality merupakan probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Selanjutnya, Rosnidah 2010, dalam Restu, 2013 menerangkan mengenai kualitas audit sebagai pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai dengan standar sehingga mampu mengungkapkan dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan klien. Christiawan 2005, dalam Angga, 2013 mengungkapkan bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu independensi dan kompetensi. Duff 2004 menilai kualitas audit dalam dua asepek yaitu aspek kualitas teknik dan kualitas service yang dimiliki oleh kantor akuntan publik. Aspek kualitas teknik dinilai dengan dimensi status, independensi serta pengetahuan. Aspek service dinilai dengan dimensi respons, jasa non-audit serta pemahaman. Sri 2010 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kualitas audit lebih mengacu pada standar yang berkenaan dengan kriteria 24 maupun ukuran mutu serta dapat dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan prosedur yang bersangkutan. Kualitas audit dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kualitas yang mengacu pada standar yang berkenaan dengan kriteria aspek kualitas teknik maupun ukuran mutu aspek kualitas service serta dapat dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan prosedur yang bersangkutan. Aspek kualitas teknik dalam penelitian ini ditekankan pada deteksi salah saji, melaporkan salah saji dan prinsip kehati-hatian. Aspek kualitas service dalam penelitian ini ditekankan pada komitmen terhadap jasa audit yang diberikan, review oleh supervisor dan perhatian yang diberikan oleh manajer partner. b. Indikator Kualitas Audit Goodman 2012 dalam penelitiannya menerangkan bahwa Wotten 2003, Bhen et.al. 1997, dan Duff 2004 membagi enam indikator dalam melakukan pengukuran kualitas audit, yaitu: 1 deteksi salah saji, 2 melaporkan salah saji, 3 komitmen yang kuat terhadap jasa audit yang diberikan kepada klien, 4 prinsip kehati- hatian, 5 review dan pengendalian oleh supervisor, serta 6 perhatian yang diberikan oleh manajer partner. Selanjutnya, instrumen penelitian dalam penelitian ini akan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Bhen et.al. 1997 yang telah disesuaikan oleh Ridwan 2002.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan EDP AUDIT, Kompentensi dan idependensi auditor terhadap tingakt materialitas dalam audit laporan keuangan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

1 12 123

Pengaruh keahlian audit dan indenfendensi auditor eksternal terhadap tingkat materialistas dalam audit laporan keuangan: studi empiris pada kantor akuntan publik yang terdapat di Jakarta

0 6 118

Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi Auditor dan Kode Etik terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

2 15 98

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

1 6 26

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di Jawa Tengah

0 6 15

PENDAHULUAN Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di Jawa Tengah Dan Diy).

0 2 10

HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME AUDITOR DENGAN PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES Hubungan Antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan.(survey pada Kantor Akuntan Publik Wi

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME AUDITOR DENGAN PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES Hubungan Antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan.(survey pada Kantor Akuntan Publik Wi

0 1 17

PENGARUH DIMENSI PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGARUH DIMENSI PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Auditor di

0 7 13

PENDAHULUAN PENGARUH DIMENSI PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 3 8