Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin mengkaji faktor-faktor atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa dalam mengikuti suatu organisasi kampus
dengan analisis konjoin dengan metode perbandingan semua atribut sekaligus, sehingga mendekati keadaan yang sesungguhnya atau lebih realistis. Oleh karena itu penulis memilih
judul yaitu “ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN
FULL PROFILE”
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah bagaimana mengetahui ketertarikan mahasiswa terhadap 6 atribut yang berkaitan dengan organisasi untuk menghasilkan konsep
suatu organisasi yang ideal menurut mahasiswa FMIPA USU dengan menggunakan analisis konjoin.
1.3 Batasan Masalah
Agar fokus pada tujuan penelitian ini dan tidak menyimpang dari tujuan seperti yang telah diuraikan di atas dan guna mencapai keabsahan dalam pengambilan kesimpulan maka batasan
masalah ini meliputi
1. Atribut atau taraf apa saja yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan.
2. Seberapa besar nilai kegunaan dan nilai kepentingan relatif dari tiap atribut yang mempengaruhi mahasiwa dalam mengikuti organisasi.
3. Mengaplikasikan teori dan analisis konjoin dengan metode Full –profile. 4. Mahasiwa yang menjadi objek penelitian di FMIPA angkatan 2012
1.4 Tinjauan Pustaka
Analisis konjoin conjoint analysis diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh psikologi matematika dan statistisi yaitu Luce dan Tukey pada tahun 1964, kemudian berkembang sesuai
dengan kebutuhan para pemakainya. Analisis konjoin yang mulai dikembangkan pada tahun 1970-an mulai banyak digunakan pada bidang ilmu, seperti Psikologi, Biologi, dan ilmu sosial
lainnya.
Analisis konjoin conjoint analysis adalah suatu bentuk desain produk, barang atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden. Tujuan analisis konjoin
adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian. Hasil utama analisis adalah suatu bentuk desain produk barang atau
jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden singgih, 2010. Bentuk dasar model dependensi analisis konjoin dapat dirumuskan sebagai berikut:
�
1
nonmetrik atau metrik = �
1
+ �
2
+ �
3
+…+ �
�
Nonmetrik Keterangan:
1. �
1
variabel dependen ,skala pengukuran metrik atau nonmetrik, didefenisikan sebagai pendapat keseluruhan dari seorang responden terhadap seekian faktoratribut
dan taraf pada sebuah brang dan jasa. 2.
�
1
, �
2
, �
3
,…, �
�
variabel independen, skala pengukurannya non metrik didefenisikan sebagai faktor atribut dan taraf.
Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi atribut. 2. Merancang kombinasi atribut stimuli.
3. Menentukan jenis data yang diperlukan. 4. Menentukan metode analisis yang digunakan.
5. Hasil analisis data dan interpretasinya.
. Secara umum model dasar analisis konjoin dapat dituliskan dalam :
�� = � � �
�� ��
�=� �
�=�
�
��
Keterangan : Ux
= Utilitas total dari tiap-tiap stimuli α
ij
= Nilai kegunaan dari atribut ke-i i=1,2,3,…m dan taraflevel ke-j j=1,2,3,..i k
= Jumlah taraflevel atribut ke-i m
= Jumlah atribut x
ij
= Bernilai 1 jika atribut variabel dummy ke-I taraf ke-j terjadi dan 0 jika tidak terjadi
Menentukan nilai kegunaan taraf, maka nilai kepentingan taraf bobot dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
�
�
= �
�
∑ �
� �
�=�
Keterangan : �
�
= Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut �
�
= Range nilai kepentingan untuk atribut
Range nilai kepentingan untuk atribut dapat dicari dengan rumus : �
�
={maks ∝
��
− ����
��
} supranto J,2004
1.5 Tujuan Penelitian