2.6 Kerugian
Menurut Pinem 2009 kerugian kontrasepsi suntik yaitu, antara lain : sering ditemukan gangguan haid. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi
amenorea tidak datang bulan, perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, perubahan dalam frekuensi, lama dan banyaknya darah yang keluar, atau tidak
haid sama sekali; Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga; Pada waktu tertentu harus
kembali untuk mendapatkan suntikan; Penambahan berat badan, karena dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan
akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun
pertama; Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV; Kemungkinan terlambatnya
pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian; Pada penggunaan jangka panjang terjadi perubahan pada lipid serum, sedikit menurunkan densitas
kepadatan tulang, menimbulkan kekeringan pada vagina, dan menurunkan libido.
2.7 Efektivitas
Menurut Pinem 2009, baik DMPA maupun NET EN memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun asal penyuntikan
dilakukan secara benar sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan cyclofem sangat efektif yaitu 0,1 - 0,4 kehamilan per 100 perempuan pertahun.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Indikasi
Menurut Pinem 2009, ada beberapa indikasi kontrasepsi suntik, antara lain: perempuan usia reproduksi, nulipara, telah memiliki anak; menghendaki
kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi; Wanita menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai ; Setelah melahirkan dan
tidak menyusui; Setelah abortus atau keguguran; Telah banyak anak tapi belum menghendaki tubektomi; Tekanan darah 180110 mmHg, masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit; Menggunakan obat untuk epilepsy atau obat untuk tuberkulosis rifampisin; Wanita yang tidak dapat menggunakan
kontrasepsi yang mengandung estrogen; Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi; wanita yang mendekati usia menopause serta yang mengalami
penyakit anemia defesiensi besi.
2.9 Kontraindikasi
Menurut Pinem 2009 ada beberapa indikasi kontrasepsi suntik, antara lain: Hamil atau diduga hamil karena resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran;
Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan; wanita yang mengalami pendarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya serta wanita yang tidak
dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea; wanita yang menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara, Diabetes Melitus
disertai komplikasi serta kanker pada traktus genitalia; Usia 35 tahun yang merokok, karena pada usia ini rentan terhadap penyakit yang mungkin menjadi
kontraindikasi; Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah
Universitas Sumatera Utara
tinggi 180 110 mmHg, karena ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan kolesterol, dicurigai
dapat menambah besar risiko timbulnya penyakit kardiovaskuler.
2.10 Efek samping