2.4 Tembaga Cu
Tembaga dengan nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu. Unsur logam ini berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Dalam tabel periodik unsur-
unsur kimia, tembaga menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot atau berat atom 63,546. Unsur tembaga di alam dapat ditemukan dalam
bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral Palar, 2004.
Tembaga selain ditemukan dalam bentuk sulfida, juga berada di alam sebagai unsur meski dalam jumlah yang sedikit. Hal ini karena kereaktifannya
yang rendah. Tembaga merupakan unsur logam essensial yang dibutuhkan agar eritrosit dapat berkembang secara tepat. Tembaga mempermudah penyerapan Fe
dalam sintesis hemoglobin. Karena itu kekurangan logam ini akan menyebabkan anemia Lu, 1995.
Tembaga biasanya diperoleh dari udang, hati sapi, tiram, minyak zaitun, kacang buncis, suplemen larutan CuSO
4
dalam kadar mikrogram dan air Cu dengan kadar dalam batas 0,005 sampai 1,5 mgL Gabriel, 2001.
2.4.1 Sifat – Sifat Tembaga Cu
Secara kimia, senyawa-senyawa dibentuk oleh logam Cu tembaga mempunyai bilangan valensi +1 dan +2. Berdasarkan pada bilangan valensi yang
dibawanya, logam Cu dinamakan cuppro untuk bervalensi +1 dan cuppri untuk bervalensi +2 Palar, 2004.
Kedua jenis ion Cu tersebut dapat membentuk kompleksion-kompleksion yang sangat stabil. Sebagai contoh adalah senyawa CuNH
3 6
.Cl
2
. Logam Cu dan
beberapa bentuk persenyawannya, seperti CuO, CuCO
3,
CuOH
2
dan CuCN
2,
tidak dapat larut dalam air dingin atau panas, tetapi mereka dapat dilarutkan dalam asam. Logam Cu sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan
dalam larutan basa amonium hidroksida. Senyawa CuO dapat larut dalam ammonium klorida dan kalium sianida Palar, 2004.
Secara fisik kuprum tidak bermagnet, termal konduktor yang tinggi, tahanan listrik yang rendah, sangat keras, diperoleh dalam 2 bentuk yaitu murni
dan ikatan. Bentuk murni dalam jumlah kecil, bentuk ikatan terdapat dalam jumlah cukup besar dalam bentuk ikatan sulfida, ikatan oksida Gabriel, 2001.
2.4.2 Manfaat Cu Sebagai Mikroelemen Tubuh
Tembaga Cu mempunyai sifat baik dan buruk bagi kesehatan makhluk hidup. Dalam jumlah kecil, Cu dibutuhkan untuk mepertahankan kesehatan.
Namun, dalam konsentrasi yang tinggi Cu bersifat toksik dan bisa mengganggu kesehatan. Kebutuhan akan Cu adalah 0,005 mgharikg berat badan. Manusia
dewasa membutuhkan Cu sebesar 30 µgkg berat badan, anak-anak membutuhkan Cu 40 µgkg berat badan sedangkan bayi membutuhkan Cu 80 µgkg. Konsumsi
Cu yang baik untuk manusia adalah sebesar 2,5 mgkg berat badanhari dan 0,05 mgkg berat badanhari untuk anak-anak atau bayi, kadar Cu yang paling tinggi
ditemukan di otak dan hati Widowati, 2008. Sebagai logam berat tembaga Cu berbeda dengan logam-logam berat
lainnya Hg, Cd, dan Cr. Logam berat Cu digolongkan ke dalam logam berat dipentingkan atau logam berat essensial, artinya meskipun Cu merupakan logam
berat beracun, unsur logam ini sangat diperlukan oleh tubuh meskipun sedikit.
Karena itu Cu termasuk kedalam logam – logam essensial bagi manusia seperti besi Fe dan lain-lain Palar, 2004.
2.4.3 Efek Keracunan Tembaga Cu