JADWAL HARIAN No TEKNIS PELAKSANAAN  CATATAN  TUGAS RUMAH  CERITA PENUTUP Tak Ada yang Mubazir

Tema : Hewan dan Tumbuhan Sub Tema : Berat Hewan dan Buah-buahan Hari ke : 1

A. JADWAL HARIAN No

Kegiatan Belajar Mata Pelajaran 1. Pembukaan - Menyanyikan lagu berjudul Pamanku Datang S B K 2. Inti - Membaca teks pendek dengan suara nyaring - Menjawab pertanyaan sesuai isi cerita - Menyimak monolog tentang berat buah-buahan - Menentukan buah yang lebih berat berdasarkan gambar - Menentukan hewan yang lebih berat berdasarkan gambar - Menentukan benda yang lebih berat dengan cara menimbangnya menggunakan tangan Bahasa Indonesia dan Matematika 3. Penutup - Mendengarkan cerita berjudul Tak Ada yang Mubazir

B. TEKNIS PELAKSANAAN 

Guru mengajak siswa menyanyikan lagu Pamanku Datang kemudian membahas isi lagu tersebut secara singkat  Guru menugasi siswa membaca cerita dengan suara nyaring dan menjawab pertanyaan- pertanyaan di bawahnya sesuai isi cerita  Guru mengajak siswa menyimak monolog tentang berat buah-buahan dan membandingkan beratnya  Guru mengajak siswa mengamati gambar buah-buahan dalam timbangan kemudian menentukan berat benda berdasarkan gambar  Guru menugasi siswa menentukan hewan yang lebih berat berdasarkan gambar  Guru menugasi siswa untuk membandingkan berat beberapa macam benda dengan cara menimbangnya menggunakan tangan, kemudian menuliskan hasilnya ke dalam tabel  Guru membacakan cerita dan menyampaikan pesan moral yang terkandung di dalamnya, siswa diminta untuk mendengarkannya dengan baik

C. CATATAN 

Tidak ada catatan

D. TUGAS RUMAH 

Timbanglah benda-benda di bawah ini dengan kedua tanganmu Manakah yang lebih berat No. Benda yang Ditimbang Benda yang Lebih Berat 1. Buku gambar dengan kotak pensil 2. Botol minum dengan pensil 3. Tas sekolah dengan kotak pensil 4. Kaos kaki dengan sepatu sekolah 5. Penggaris plastik dengan penggaris besi

E. CERITA PENUTUP Tak Ada yang Mubazir

Cici meletakkan tas kresek berisi jeruk di meja makan. Di depannya, ibunya sedang menikmati teh manis hangat. ” Bu, cici beli jeruk jurah pada tukang buah keliling,” kata Cici. ” Oh, ya ? Jangan-jangan rasanya tidak manis,” kata ibu. ” Kata penjualnya sih, ditanggung manis,” kata Cici seraya mengupas sebuah jeruk. ” Tukang buah pembohong ” pekik Cici setelah mencoba sejuring jeruk yang berasa asam. ” Kamu tadi tidak mencobanya ?” tanya ibu. Cici menggeleng,”Cici percaya saja. Tukang buah yang itu biasanya tidak bohong,” jawab Cici. ” Mungkin tukang buah itupun tidak tahu kalau jeruk yang dijualnya asam,” sahut ibu mencoba menghibur. ” k Kalau begini kan jadi mubazir,” sungut Cici kesal. ”Maksudmu ?” tanya ibu. ” Kalau jeruk asam begini, kan tidak bisa dimakan. Akhirnya dibuang.kan jadi mubazir,” kata Cici dengan nada kesal. Ibunya tersenyum,” Ci, Tuhan menciptakan makhluknya tak ada yang sia-sia, semua bermanfaat. Begitu pula dengan jeruk yang asam ini,” ” Bermanfaat buat tukang buah pembohong itu kan ? Sebab dia tetap saja untung. ”Sst ... tidak baik berkata demikian. Jeruk ini bermanfaat buat kita juga kok.” Cici mengernyitkan alis karena tidak mengerti maksud ibunya. Lalu ibu Cici mengambil sebuah jeruk dan memotongnya secara melintang.salah satu potongannya diperas di atas minuman tehnya. Kemudian diaduk dengan sendok perlahan-lahan. ” Ini kan bukan jeruk lemon, masa buat campuran teh manis?” komentar Cici. Cici meminumnya dengan ragu, namun kemudian wajahnya berbinar. ” Wah, ternyata enak juga. Ada manis, asam, dan sepet.” ” Kalau kita cerdik, sesuatu yang tak bermanfaat dapat menjadi bermanfaat, bahkan bisa jadi berharga,” kata ibu sambil tersenyum. ” Cici senang sekali punya ibu yang cerdik,” kata Cici seraya memeluk ibunya erat. Sumber : Majalah Ino 07 Februari 2007-20 Februari 2007 dengan perubahan seperlunya Tema : Hewan dan Tumbuhan Sub Tema : Berat hewan dan Buah-buahan Hari ke : 2

A. JADWAL HARIAN No.