Menurut Sulistyo-Basuki 1991 : 260, “Setiap anggota memperoleh satu kartu plastik, dibagian atas tertulis nama dan alamatnya dalam huruf
timbul”. 6.
Sistem Newark Menurut Sulistyo-Basuki 1991 : 260, “Sistem Netwark menggunakan
kartu buku, termasuk didalamnya nomor panggil, pengarang, judul, nomor induk serta kolom untuk tanggal harus kembali, dan nama peminjam”.
7. Sistem Token Charging
Menurut Sulistyo-Basuki 1991 : 260, “Token artinya semacam kartu berisi tanda pengenal perpustakaan terbuat dari karton berukuran 4 x 6
cm”.
8. Sistem Kartu Tebuk
Menurut Sulistyo-Basuki 1991 : 260, “bila anggota ingin meminjam buku maka petugas bagian sirkulasi mengambil kartu tebuk yang telah
diberi tanggal dilakukan dengan stempel serta dengan alat tebuk”.
9.
Photocharging atau meminjam berbasis sistem photo Menurut Sulistyo-Basuki 1991 : 260, “pada waktu meminjam buku
anggota harus menunjukkan kartu anggota. Petugas membuka label buku kemudian menempatkannya diatas plat mesin photocharging”.
Menurut Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud 2004 : 74, berdasarkan jangka waktunya, cara peminjaman bahan pustaka dibedakan menjadi
tiga macam: 1
Peminjaman biasa, misalnya 1 minggu sampai dengan 2 minggu. 2
Peminjaman jangka pendek, misalnya 1 hari sampai dengan 3 minggu.
3
Peminjaman jangka panjang, misalnya 1 bulan sampai 1 semester.
2.7.4 Pengembalian
Apabila batas waktu peminjaman telah selesai dilakukan maka peminjaman wajib untuk mengembalikan bahan pustaka yang di pinjamnya. Petugas
Universitas Sumatera Utara
pengembalian bahan pustaka perlu mencatat sebagai bukti bahwa peminjam telah mengembalikan bahan pustaka yang di pinjamnya, pengembalian pada pelayanan
sirkulasi yaitu pelayanan sirkulasi yang berupa pencatatan bukti bahwa pemakai telah mengembalikan bahan pustaka yang di pinjamnya .
Pada waktu buku di kembalikan oleh peminjam,petugas memeriksa apakah ada keterlambatan atau tiidak serta memeriksa kondisi bahan pustaka apakah masih
utuh atau ada yang rusak. Petugas haruslah teliti sebelum pengguna pergi meninggalkan meja sirkulasi. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya
kerusakan pada bahan pustaka. Apabila terdapat kerusakan yang tidak diinginkan pada bahan pustaka maka pengguna wajib dikenakan sanksi yang berlaku.
Menurut Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud 2004 : 81 “Buku yang dipinjamkan kepada pengguna harus kembali pada waktunya dan petugas
juga harus melihatkeadaan buku tersebut rusak maka peminjam harus memperbaiki atau menggantinya”.
Ada dua cara pengembalian yang biasa dilakukan perpustakaan. 1
Pengguna membawa langsung bahan pustaka yang hendak dikembalikan ke meja layanan
2 Pengguna mengembalikan buku dengan memasukkannya kedalam kotak
pengembalian.
Langkah kerja yang dilakukan oleh petugas dalam prosedur pengembalian bahan pustaka adalah sebagai berikut :
a. Pengguna datang sendiri ke bagian pelayanan sirkulasi untuk menyerahkan
bahan pustaka yang akan dipinjam. b.
Petugas menerima dan memeriksa keutuhan serta tanggal pengembalian pada lembar tanggal pngembalian.
c. Petugas mengambil kartu buku dari kotak kartu buku ayas dasar tanggal
kembali yang tertera pada lembar tanggal. d.
Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas dasar nomor anggota yang tertera pada lembar tanggal dan kartu buku.
Universitas Sumatera Utara
e. Petugas membubuhkan stempel tanda kembali pada kartu buku, lembar
tanggal dan kartu peminjaman. f.
Petugas mengembalikan kartu buku pada catalog kartu buku dan kartu peminjaman pada kotak kartu peminjaman.
Sarana yang diperlukan dalam proses pengembalian ialah sebagai berikut: a.
kartu buku b.
stempel tanda kembali untuk memberikan tanda bukti bagi pengguna bahwa bahan perpustakaan yang dipinjamnya telah
dikembalikan.
2.7.5 Perpanjangan