kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu sistem system life cycle. Daur atau siklus
hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan
tersebut dalam proses pengembangannya.
B. Pengertian Kas
Setiap aktifitas perusahaan membutuhkan penyelesaian dengan menggunakan alat tukar. Kas merupakan alat pengukur dari setiap aktifitas
pembiayaan dalam kegiatan pertukaran perusahaan barang maupun jasa. Alat tukar yang standar adalah kas, sehingga hampir semua kegiatan perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung melibatkan kas. Menurut Baridwan 2009:27, “Kas adalah alat pertukaran dan
pelunasan utang yang dapat di terima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya termasuk simpanan bank atau tempat- tempat lain
yang dapat diambil sewaktu-waktu”. Menurut Warren dkk 2006:362, “Kas dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank. Misalnya, cek yang dibayarkan untuk anda biasanya dapat disetorkan ke bank dan karena itu
dianggap sebagai kas yang meliputi koin, uang kertas, cek, wesel, dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank yang
bersangkutan”.
Kas terdiri dari uang tunai yang termasuk didalamnya kas kecil maupun
dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai dan cek-cek yang belum disetor ke bank, serta hal lainnya yang dapat disamakan dengan kas untuk
digunakan sebagai alat tukar atau dapat diterima sebagai simpanan. Istilah kas
Universitas Sumatera Utara
dalam akuntansi mencakup pos-pos yang tersedia untuk membayar kewajiban perusahaan. Selain kas ada juga setara kas yang sangat mirip dengan kas
namun tidak dapat dijadikan alat pembayaran karena tidak dalam bentuk yang diterima umum seperti hal uang tunai. Bentuk kas mudah untuk
disembunyikan dan mudah untuk dipertukarkan transferable, sehingga jika hilang sangat sulit untuk melacaknya. Karena faktor resiko tinggi yang
melekat pada kas tersebut, sehingga perusahaan membutuhkan sistem yang efektif dan efesien untuk pengendalian dan pengamanan.
Jumlah kas yang berlebih atau kurang, keduanya mempunyai akibat negatif bagi perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak
terbayarnya berbagai kewajiban. Jelas hal ini akan menurunkan produktivitas kerja serta merugikan nama baik perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan
berarti menyerap dana modal kerja yang langka dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan.
Manajemen kas merupakan salah satu fungsi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kas. Manajemen kas dapat dianggap
sebagai salah satu fungsi keuangan yang mendasar karena kas mempunyai kedudukan sentral dalam pelaksanaan operasi sehari-hari perusahaan.
C. Sistem Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal