7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Wacana Le discours
Istilah wacana dikenalkan dan digunakan sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris discourse. Kata discourse sendiri berasal dari bahasa Latin
discursus yang berarti lari kesana kemari, yang diturunkan dari dis- daridalam arah yang berbeda dan currere lari.
Le discours diartikan sebagai une unité égale ou supérieure à la phrase : il est constituée par une suite formant un message ayant un commercement et une
clôture. Uraian di atas mengungkapkan bahwa wacana adalah kesatuan yang tatarannya lebih tinggi atau sama dengan kalimat, terdiri atas rangkaian yang
membentuk pesan, memiliki awal dan akhir. Menurut ilmu tata bahasa modern yang dimaksud wacana adalah tout énoncé supérieur à la phrase, considéré du
point de vue des règles d’enchaînement des suites de phrases. Wacana berarti semua ujaran yang tatarannya lebih tinggi daripada kalimat, berdasarkan sudut
pandang aturan rangkaian kalimat yang berkaitan Dictionnaire de Linguistique, 2002: 150.
Menurut Kridalaksana 2005: 259, wacana adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau
terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh novel, buku, seri ensiklopedia, dsb, paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat
yang lengkap. Selanjutnya Tarigan 2009: 19 menyatakan bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa
8
dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata disampaikan secara lisan atau tertulis.
Menurut Samsuri dalam Sumarlam 2003: 8 wacana lebih menonjolkan fungsi penggunaan bahasa, yaitu untuk komunikasi, di samping juga keutuhan
makna sebagai syarat yang harus terpenuhi di dalam wacana. Selanjutnya Arifin dkk 2004: 5 menyatakan bahwa wacana merupakan satu kesatuan semantik dan
bukan kesatuan gramatikal. Hayon 2007: 40 mengungkapkan bahwa wacana dapat berbentuk seperti sebuah frase atau kelompok kata, konteksnya telah
memberikan makna yang lain daripada makna menurut struktur bahasanya. Sudaryat 2009 : 112 mengemukakan ciri-ciri wacana yaitu 1 satuan
gramatikal, 2 satuan terbesar, tertinggi, atau terlengkap, 3 untaian kalimat- kalimat, 4 memiliki hubungan proposisi, 5 memiliki hubungan kontinuitas,
berkesinambungan, 6 memiliki hubungan koherensi, 7 memiliki hubungan kohesi, 8 rekaman kebahasaan yang utuh dari peristiwa komunikasi, 9 bisa
transaksional juga interaksional, 10 mediumnya bisa lisan maupun tulisan, dan 11 sesuai dengan konteks atau kontekstual.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap atau terbesar dan dalam hierarki gramatikal,
merupakan satuan gramatikal tertinggi yang terdiri dari seperangkat kalimat yang berkaitan satu sama lain, dilengkapi dengan kohesi dan koherensi, memiliki
kesatuan semantik, isi, dan amanat yang lengkap, dapat disampaikan baik secara lisan maupun tertulis.