VI.1.3 Hubungan Yang Terjalin Antara Kelurahan Dengan Masyarakat
Mewujudkan konsep good governance dapat dilakukan dengan mencapai keadaan yang baik dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil
dalam pengelolaan sumber-sumber alam, sosial, lingkungan dan ekonomi. Sebagai bentuk penyelenggaraan negara yang baik maka harus keterlibatan masyarakat di setiap
jenjang proses pengambilan keputusan. Namun dalam mengeluarkan kebijakan publik masih diwarnai keputusan, kebijakan, danatau ketetapan yang tidak sesuai dengan
ketentuan keinginan masyarakat. Dari hasil informan di lapangan dapat digambarkan bahwa hubungan hierarki
antara para pegawai Kelurahan dengan masyarakat terjalin dengan baik. Gaya kepemimpinan demokratis benar-benar diterapkan Lurah selaku pimpinan di kantor
tersebut. Sehingga masyarakat merasa memiliki sosok pemimpin yang mengerti setiap keadaan masyarakat, bersifat mengayomi dan sangat bijaksana dalam memberi
solusi dan mengambil keputusan. Sedangkan dalam membangun komunikasi Lurah selalu melakukan pertemuan dengan para pegawai dan memberi arahan kepada
masyarakat. Hubungan baik yang terjalin tentunya masih membutuhkan perbaikan – perbaikan
agar ke depannya segala sesuatu yang menjadi produk dari Kelurahan selaras dengan apa yang masyarakat inginkan. Nah, disiniah letak pentingnya hubungan yang baik antara pihak
Kelurahan dengan masyarakat itu sendiri sebagai objek dan tujuan dari setiap program yang dihasilkan oleh Kelurahan.
Universitas Sumatera Utara
VI.1.4 Tingkat Kebebasan Masyarakat Dalam Memberikan Pendapat Mengenai Perencanaan Dan Pelaksanaan Sistem Drainase Di Kelurahan Sekip
Partisipasi masyarakat apalagi hingga ke tahap pengawasan terhadap pelaksanaan proyek pembangunan seperti drainase merupakan faktor penting yang
perlu diperhatikan dalam rangka mensinergikan antara keinginan penguasa dengan dengan keinginan rakyat. Yang mana pada dasarnya partisipasi masyarakat timbul
tidaklah semata-mata dengan sendirinya melainkan ada hal-hal yang mampu mempengaruhinya, sehingga masyarakat merasa sadar dan terdorong untuk terlibat
lebih jauh dalam segala aspek kehidupan negara. Perencanaan pembangunan merupakan sebuah instrumen yang sangat penting.
Maka aspirasi masyarakat yang tertampung harus diterjemahkan menjadi rumusan-rumusan kegiatan yang nyata. Untuk menerjemahkan rumusan menjadi
kegiatan nyata tersebut, negara mempunyai birokrasi. Birokrasi ini harus dapat berjalan efektif, artinya mampu menjabarkan dan melaksanakan rumusan-rumusan
kebijaksanaan publik public policies dengan baik, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dikehendaki.
Salah satu fokus penelitian ini ialah tingkat kebebasan masyarakat dalam memberikan pendapat mengenai perencanaan dan pelaksanaan sistem drainase di
Kelurahan Sekip. Dari pernyataan informan di lapangan maka dapat digambarkan bahwa Kelurahan sebagai pihak yang berwenang menentukan alur perencanaan
drainase memberikan kebebasan atau peran lebih kepada masyarakat agar masyarakat dapat berperan penuh dalam setiap pelaksanaan rencana tersebut.
Pemberian kebebasan kepada masyarakat dalam memberikan masukan mengenai perencanaan dan pelaksanaan sistem drainase tentunya dapat meningkatkan
minat partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan program dari Kelurahan. Dengan
Universitas Sumatera Utara
adanya kebebasan tersebut masyarakat merasa diperlukan sehingga tergerak dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi jalannya proses sistem drainase itu
sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebebasan dalam memberikan masukan telah berjalan sebagai mana mestinya.
VI.1.5 Tingkat Kedisiplinan Masyarakat Dalam Melaksanakan Perencanaan Sistem Drainase.