Isu Dokumen Gilchrist SUASANA PERUBAHAN POLITIK ORDE LAMA MENUJU ORDE BARU

merupakan bagian dari revolusi demokratis rakyat. Aidit pernah berceramah kepada sekolah angkatan bersenjata tentang perasaan kebersamaan dan persatuan yang semakin kuat setiap hari antara Tentara Nasional Indonesia dan unsur-unsur masyarakat Indonesia, termasuk para komunis.Pada kunjungan Mentri Luar Negri Subandrio ke Cina, Perdana Mentri Zhou Enlai berjanji akan mempersenjatai dengan lengkap 40 batalyon Tentara Nasional Indonesia, gratis tanpa syarat. Kemudian dilaporkan kepada Presiden Soekarno, tetapi belum juga ditentukan waktunya sampai meletusnya G 30 S Pada awal tahun 1965 Bung Karno mengungkapkan ide pembentukan angkatan ke lima yang berdiri sendiri terlepas dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Pandangan lain mengatakan PKI-lah yang mengusulkan pembentukan angkatan ke lima ini dan mempersenjatai mereka. Tetapi para petinggi Angkatan Darat tidak setuju, sehingga masalah ini menimbulkan nuansa saling mencurigai antara militer dan PKI. Rezim Soekarno, melarang aksi-aksi mogok para pekerja di industri. Kepemimpinan PKI tidak keberatan karena industri menurut mereka adalah milik pemerintahan NASAKOM. 38

2.3.3 Isu Dokumen Gilchrist

Dokumen Gilchrist diambil dari nama duta besar Inggris untuk Indonesia Andrew Gilchrist, beredar hampir bersamaan waktunya dengan isu dewan jendral. Dokumen ini oleh beberapa pihak disebut sebagai pemalsuan oleh intelijen Ceko di bawah pengawasan Jendral Agayant dari KGB Rusia, menyebutkan adanya Teman Tentara Lokal Kita yang mengesankan bahwa perwira-perwira Angkatan Darat telah dibeli pihak barat. Kedutaan besar Amerika Serikat juga dituduh memberikan daftar nama-nama anggota PKI kepada tentara untuk ditindaklanjuti. Dinas intelijen Amerika Serikat mendapatkan data-data dari berbagai sumber, salah satunya yang ditulis John Hughes, wartawan The Nation yang menulis buku Indonesian Upheaval yang dijadikan basis skenario film The Year of Living 38 Ibid hal.120 Universitas Sumatera Utara Dangerously, ia sering menukar data-data yang ia kumpulkan untuk mendapatkan fasilitas teleks untuk mengirimkan berita. 2.3.4 Faktor Amerika Serikat Amerika Serikat waktu itu terlibat perang Vietnam dan berusaha sekuat tenaga agar Indonesia tidak jatuh ke tangan komunis. Peranan CIA dalam hal ini sebatas memberikan 50 juta rupiah nilai uang saat itu kepada Adam Malik dan walkie-talkie serta obat-obatan kepada tentara Indonesia. Politisi Amerika Serikat pada bulan-bulan menentukan ini dihadapkan pada masalah yang membingungkan karena mereka merasa ditarik oleh Soekarno ke dalam konfrontasi Indonesia- Malaysia. Menurut salah satu sumber bahwa peran Amerika Serikat dalam hal ini tidak besar, dapat dilihat dari telegram duta besar Green ke Washington tanggal 8 Agustus 1965 yang mengeluh karena usahanya melawan propaganda anti Amerika Serikat di Indonesia tidak berhasil dan tidak berguna. Dalam telegram kepada Presiden Johnson tanggal 6 Oktober 1965, agen CIA menyatakan ketidakpercayaan kepada tindakan PKI yang tak masuk akal karena situasi politik Indonesia yang sangat menguntungkan mereka, hingga akhir Oktober 1965 masih terjadi kebingungan atas pembantaian di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali dilakukan oleh PKI, NU, atau PNI. Sumber lain, terutama dari kalangan korban insiden ini, menyebutkan bahwa Amerika Serikat menjadi aktor di balik layar, dan setelah dekrit Supersemar, Amerika Serikat memberikan nama-nama anggota PKI kepada militer untuk dibunuh. Namun hingga sekarang kedua sumber di atas tidak punya banyak bukti fisik.

2.3.5 Isu Bung Karno Sakit