PENELITIAN SEBELUMNYA

2. 8 PENELITIAN SEBELUMNYA

Penelitian penunjang yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tentang penentuan tingkat persediaan spare part forklift merk KOMATSU dengan pendekatan model persediaan single item (Wahid, 2006). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menetapkan tingkat persediaan spare part forklift merk KOMATSU yang mampu meminimalakan biaya total persediaan dan meningkatkan service level. Ada beberapa langkah atau tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Pada langkah awal diperlukan pengumpulan data yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu spare part. Beberapa data yang diperlukan diantaranya : data permintaan histories, data lead time , data permintaan selama lead time dan biaya pengadaan spare part. Setelah beberapa data yang diperlukan terkumpul, maka pertama kali yang dilakukan adalah melakukan pemilihan spare part untuk diikutkan dalam perhitungan. Pada penelitian ini untuk memilih spare part digunakan metode ABC. Kemudian dilakukan uji distribusi permintaan selama lead time terhadap spare part yang telah dipilih. Uji ini dilakukan untuk mencocokkan apakah data permintaan selama lead time yang ada sudah sesuai dengan asumsi berdistribusi gamma yang dipakai dalam model persediaan. Selanjutnya perhitungan reorder point dan order quantity dilakukan dengan menggunakan algoritma (Q,r) policy yang dikembangkan oleh Kal Namit dan Jim Chen (1998). Sedangkan untuk menghitung biaya total persediaan dilakukan dengan simulasi Monte Carlo. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah jumlah pemesanan dan reorder point tiap Penelitian penunjang yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tentang penentuan tingkat persediaan spare part forklift merk KOMATSU dengan pendekatan model persediaan single item (Wahid, 2006). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menetapkan tingkat persediaan spare part forklift merk KOMATSU yang mampu meminimalakan biaya total persediaan dan meningkatkan service level. Ada beberapa langkah atau tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Pada langkah awal diperlukan pengumpulan data yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu spare part. Beberapa data yang diperlukan diantaranya : data permintaan histories, data lead time , data permintaan selama lead time dan biaya pengadaan spare part. Setelah beberapa data yang diperlukan terkumpul, maka pertama kali yang dilakukan adalah melakukan pemilihan spare part untuk diikutkan dalam perhitungan. Pada penelitian ini untuk memilih spare part digunakan metode ABC. Kemudian dilakukan uji distribusi permintaan selama lead time terhadap spare part yang telah dipilih. Uji ini dilakukan untuk mencocokkan apakah data permintaan selama lead time yang ada sudah sesuai dengan asumsi berdistribusi gamma yang dipakai dalam model persediaan. Selanjutnya perhitungan reorder point dan order quantity dilakukan dengan menggunakan algoritma (Q,r) policy yang dikembangkan oleh Kal Namit dan Jim Chen (1998). Sedangkan untuk menghitung biaya total persediaan dilakukan dengan simulasi Monte Carlo. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah jumlah pemesanan dan reorder point tiap

Selain penelitian diatas, penelitian lain yang digunakan sebagai penunjang

penelitian ini adalah penelitian tentang perencanaan perbaikan penataan spare part

pada rak di technical store PT. Kievit Friesland Foods Indonesia dengan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) (Dzakiyah, 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah menata kembali letak spare part di technical store untuk meminimalkan serching time dan membuat standarisasi terhadap sistem di technical store serta pembuatan prosedur kebersihan berupa jadwal piket dan tata cara pelaksanaannya. Ada beberapa langkah atau tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Pada langkah awal dilakukan pengambilan data awal berupa daftar spare part dan layout technical store. Setelah dilakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan pengidentifikasian penyebab serching time spare part yang lama. Tahap selanjutnya penerapan metode 5S untuk penataan ulang letak spare part . Dalam tahap ini akan dilakukan beberapa hal, yaitu: pemilahan terhadap spare part berdasarkan kategori (seiri), menata spare part berdasarkan abjad dan jenis spare part (seiton), membuat prosedur kebersihan dan tata cara pelaksanaan (seiso), membuat standarisasi atas proses kerja yang ada agar menjadi sebuah ketetapan (seiketsu), pengusulan adanya internal audit untuk menjaga kedisiplinan atas penerapan tindakan yang telah dilakukan sebelumnya (shitsuke).