Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis Defenisi Konsep

Menurut Oka 2003:36, bahwa kepuasan pelanggan ditentukan oleh performa pelayanan di lapangan. Bila pelayanan tidak sama atau tidak sesuai dengan harapan pelanggan, maka dimata pelanggan pelayanan yang diberikan dinilai jelek dan sebaliknya. Menurut Kashmir 2005:33, pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan menyiapkan sumber daya manusia yang handal dengan segala kelebihannya. Karena pelayanan sangat dipengaruhi oleh factor manusia yang memeberikan pelayanan tersebut yang melayani pelanggan harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat guna memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan akan tercapai jika faktor utama dari pelayanan tersebut tersedia, yaitu kesiapan sumber daya manusia dalam melayani pelanggan atau calon pelanggan Kashmir, 2005:24. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Telkomsel Flash Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan di Kalangan MahasiswaI Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan jasa Telkomsel Flash terhadap tingkat kepuasan pelanggan di kalangan mahasiswaI FISIP USU?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan jasa yang diberikan dan dimiliki oleh PT. Telkomsel terhadap pelanggannya. 2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa PT. Telkomsel. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap tingkat kepuasan pelanggan pada PT. Telkomsel Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharakan dan diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara ilmiah Untuk menambah khasanah ilmiah bagi pengembangan teori Ilmu Administrasi Negara khususnya dalam pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap tingkat kepuasan pelanggan. 2. Secara praktis Dapat menjadi masukan bagi pemerintah maupun bagi lembaga-lembaga swasta lain yang mengembangkan kualitas pelayanan jasa demi kepuasan pelanggan. 3. Secara akademis Sebagai tahap dalam mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah dan sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata satu departemen Ilmu Administrasi Negara.

1.5 Kerangka Teori

Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena social secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan natar konsep, dan kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir untuk menunjukkan perspektif yang digunakan dalam memandang fenomena social yang menjadi obyek penelitian Singarimbun, 1995:18. Sedangkan kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variable pokok, subvariabel atau masalah pokok yang ada dalam penelitian Arikunto, 2002:92. Berdasarkan kerangka teori diatas, amak dalam kerangka teori ini penulis akan mengemukakan teori, gagasan, atau pendapat yang akan dijadikan titik tolak landasan berfikir dalam penelitian. Adapun yang kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Kualitas Pelayanan

1.5.1.1 Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler 2000, pelayanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Menurut Umar 2003, pelayanan secara umum adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain disertai kemudahan- kemudahan dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Menurut Payne 2000. Pelayanan adalah rasa menyenangkan atau tidak menyenangkan yang oelh penerma pelayanan pada saaat memperoleh pelayanan. Payne juga mengatakan bahwa pelayanan pelanggan mengandung pengertian: 1. Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses, menyampaikan, dan memenuhi pesanan pelanggan dan untuk menindaklanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan. 2. Ketepatan waktu dan reliabilitas penyampaian jasa kepada pelanggan sesuai dengan harapan mereka. 3. Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk menyampaikan produk-prodek dan jasa tersebut, sedemikian rupa sehingga dipersepsikan memuaskan oleh pelanggan dan merealisasikan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. 4. Total pesanan yang masuk dalam seluruh komunikasi dengan pelanggan. 5. Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan segala tindak lanjut serta tanggapan keterangan yang akurat. Pelayanan adalah merupakan suatu tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya atau konsumennya Kashmir. 2005:26. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dnegan landasan factor materiil melalui system, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan orang lain sesuai haknya.

1.5.1.2 Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik

Menurut Kashmir 2005: 33-39, dalam prakteknya pelayanan yang baik memiliki cirri-ciri tersendiri dan hamper semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk membentuk cirri-ciri pelayanan yang baik tersebut. Adapun ciri- ciri pelayanan yang baik adalh sebagai berikut: 1. Tersedianya karyawan yang baik. 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik. 3. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan sejak awal sampai selesai. 4. Mampu melayani secara cepat dan tepat. 5. Mampu berkomunikasi dengan baik 6. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi 7. Memiliki kemamp[uan dan pengetahuan yang baik 8. Berusaha memahami kebutuhan pelanggan 9. Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan. Dengan demikian apabila suatu perusahaan telah menerapkan pelayanan sesuai ciri tersebut dimungkinkan akan memiliki pelayanan yang selama ini didambakan oleh pelanggan. Pada akhirnya kepuasan pelanggan akan terpenuhi dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini pelayanaan yang berkualitas akan dapat memahami kebutuhan dan tuntutan pelanggan serta mampu memuaskan para pelanggan sehingga berdampak positif pada keloyalan nasabah pengguna layanan jasa. Karena factor kepuasan pelanggan menjadi sebab keunggulan daya saing perusahaan yang pada gilirannya akan menjadi akibat optimalisasi keuntungan atau kesejahteraan pemiliki atau pemegang sahamnya.

1.5.1.3 Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atau layanan yang mereka terima. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima. Menurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan Candra 2005, kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik, tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan harapan pelanggan. Sedangkan menurut Tjiptono 2002, kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut, untuk memenuhi keinginan pelanggan. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa ada factor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan. Yaitu, jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakandipersepsikan. Apabila jasa yang dirasakan sesuai dengan jasa yang diharapkan maka kualitas pelayanan tersebut akan dipersepsikan baik atau positif. Jika jasa yang dipersepsikan melebihi jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Demikian juga sebaliknya apabila dipersepsikan lebih jelek dibandingkan dengan jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan negative atau buruk. Maka baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.

1.5.2 Jasa

1.5.2.1 Pengertian Jasa

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan personal Personal Servicesampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha mendefinisikan pengertian jasa. Berikut ini adalah beberapa diantaranya : Kotler 2007 : 42 mengatakan bahwa jasa adalah : Setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik. Menurut Rangkuti 2004:90 :Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Dari berbagai definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.

1.5.2.2 Ciri- ciri Jasa

Produk jasa memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan barang Produk fisik. Kotler 2007:49 menyebutkan ciri-ciri tersebut sebagai berikut : 1. Intangibility tidak berwujud. Artinya jasa tidak dapat dilihat, dicecap, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum dibeli oleh konsumen. 2. Inseparability tidak dapat dipisahkan. Artinya bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, entah penyedianya itu manusia atau mesin. 3. Variability bervariasi. Artinya bahwa mutu jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa di samping waktu, tempat, dan bagaimana disediakan. 4. Perishability tidak tahan lama. Artinya jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau dipakai kemudian.

1.5.2.3 Unsur-unsur Dalam Jasa

Pada dasarnya jasa itu bukanlah aktifitas pinggiran. Akan tetapi merupakan bagian integral dalam masyarakat. Jasa mempunyai peran yang sangat penting bagi berfungsi baik, dan sehatnya suatu perekonomian. Jasa dapat dikatakan sebagai jantung ekonomi, karena sector jasa bukan hanya memfasilitasi, akan tetapi juga membuat aktifitas-aktifitas prosuksi barang sector ekstraktif dan sector manufaktur berjalan dnegan mulus. Dalam hal ini terdapat unsure-unsur dalam jasa itu sendiri. Menurut Mudie dan Cottam dalam Siti Khotijah, 2004:86, membagi ada sebelas unsure-unsur pokok dalam jasa yaitu: 1. Kontak dengan pelanggan 2. Bauran jasa 3. Lokasi konsumsi jasa 4. Desain fasilitas dan aksesoris jasa 5. Teknologi 6. Karyawan 7. Struktur irganisasi 8. Informasi 9. Manajemen permintaan dan penawaran 10. Prosedur 11. Pengendalian Dengan kesebelas unsur tersebut diharapkan suatu perusahaan jasa akan mampu menciptakan dan mendesain jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan untuk mencapai klepuasan dari pelanggan pemakai jasa tersebut. Dengan hal ini pada akhirnya akan terbangunkepuasan pelanggan yang merupakan inti dari pencapaian profitabilitas jangka panjang.

1.5.2.4 Macam-macam jasa

Menurut Converse 1992:233, macam-macam jasa seperti yang telah disebutkan diatas, dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Personalized services Personal services adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry, foto. Sementara itu, yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran jasa antara lain adalah, lokasi yang baik, menyediakan fasilitas dan suasana yang menarik, serta nama baik yang bersangkutan. Dalam marketing personal services diusahakan supaya timbul semacam patronage motive yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap. Contohnya patronage ini bisa timbul di dalam usaha laundries, karena kebersihan, layanan yang ramah tamah serta baik, dan sebagainya. 2. Financial services Financial services terdiri dari: a. Banking services Bank. b. Insurance services Asuransi. c. Investment securities Lembaga penanaman modal. d. Public utility and Transportation services. Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari: Domestic consumer konsumen lokal, Commercial and office perkantoran dan perdagangan, Municipalities kota praja, pemda.Sedangkan dalam transportation services, meliputi: angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara, dsb. Pelayanan disini ditujukan untuk angkutan penumpang dan angkutan barang. 3. Entertainment Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha dibidang olahraga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya. Metode marketing yang dipakai adalah sistem penyaluran langsung dimana karcis dijual di loket-loket. 4. Hotel services Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan. Dalam hal ini hotel perlu mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan, travel biro, dan sebagainya. sumber:http:jurnal-sdm.blogspot.com200904produk-jasa-pengertian- karakteristik.html diakses 8 Oktober 2012.

1.5.3 Telkomsel Flash

Telkomsel Flash adalah layanan internet tanpa kabel wireless yang disediakan oleh Telkomsel untuk seluruh pelanggannya kartuHALO, simPATI dan Kartu As. Layanan ini didukung dengan teknologi HSDPA3GEDGEGPRS Telkomsel yang dapat menghasilkan kecepatan download sampai dengan 14.4 Mbps, mulai dari browsing, download sampai streaming musik atau video, ber- social networking dengan teman, sampai memainkan games. Mobile broadband Telkomsel Flash memiliki jangkauan terluas di Indonesia. Artinya, bias mendapatkan koneksi Internet yang bisa diandalkan setiap saat. Akses Internet di mana saja dan kapan saja, dalam jangkauan jaringan 3GHSDPA TELKOMSEL. Nomor akses Call Center Telkomsel, yaitu: a. Melalui KartuHALO : 133 b. Melalui kartu simPATI dan Kartu AS :  155 untuk layanan informasi pelanggan 24 jam GRATIS  188 untuk layanan Contact Center 24 jam Berbayar. GraPARI Regional Sumbagut, yaitu: a. Banda Aceh yang terletak di Jln. Tgk H.M Daud Beureueh no 161 Banda Aceh 23122 b. Binjai yang terletak di Jln.Soekarno Hatta No. 14 Binjai c. Lhokseumawe yang terletak di Jln. Merdeka 147-148, Lhokseumawe 24312 d. Medan Selecta yang berada di Gedung Selecta Lt.1 Jln. Listrik no 2 , Medan 20112 e. Medan Sun Plaza yang berada di Sun Plaza Lt. 1 Blok A1 No. 5 Jln. KH. Zainul Arifin No. 7 Medan f. Meulaboh yang terletak di Jln.Nasional Ujong Baru Johan Pahlawan Meulaboh, Aceh Barat g. Padang Sidempuan yang terletak di Jln. Merdeka No. 85, Blok A 11-12 A 15 Padang Sidempuan h. Pematang Siantar yang terletak di Kompleks Megaland Jln. Asahan Blok A no 53, Pematang Siantar 21136 i. Sibolga yang terletak di Jln. MH. Thamrin No.58 Sibolga 22521 j. Kisaran yang terletak di Jln. HOC Cokroaminoto Medan.

1.5.4 Kepuasan Pelanggan

1.5.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen. Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu, pelanggan memegang peranan cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang diberikan perusahaan.Kotler 2007 : 177 mendefinisikan kepuasan pelanggan. Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas.Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan yang ditinjau dan sisi pelanggan yaitu mengenai apa yang telah dirasakan pelanggan atas pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan apa yang mereka inginkan. Sedangkan definisi kepuasan pelanggan menurut Rangkuti 2004 : 56: “Bahwa yang dimaksud dengan kepuasan konsumen adalah perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan“. Pelanggan akan merasa puas bila keinginan pelanggan telah terpenuhi oleh perusahaan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya nilai tambah dari suatu produk, maka pelanggan menjadi lebih puas dan kemungkinan untuk menjadi pelanggan suatu produk tersebut dalam waktu lama akan sangat besar. Kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain kualitas produk, pelayanan, aktivitas penjualan, dan nilai-nilai perusahaan. Untuk menghadapi persaingan dan perubahan perilaku konsumen tersebut maka banyak perusahaan yang berpusat pada pelangganlah yang dapat memberikan nilai Superior kepada mereka, dan memenangkan persaingan. Perusahaan akan terus berusaha dengan sekuat tenaga untuk mempertahankan pelanggannya karena biaya yang dikeluarkan untuk menarik pelanggan baru akan lebih tinggi dibandingkan biaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada. Oleh karena itu, mempertahankan pelanggan selalu lebih penting dilakukan dibandingkan dengan menarik pelanggan baru. Kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan kepuasan pelanggan yang tinggi. Pelanggan yang merasa puas akan bersedia datang kembali mengulangi pembeliannya dan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli.

1.5.4.2 Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan.

Menurut Kuswadi 2004:17 Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa, yaitu : 1. Mutu produk atau jasa Yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat dari fisiknya. Contohnya jaringan listrik PT. PLN Persero yang cukup luas dan terjangkau. 2. Mutu pelayanan Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh pelanggan, tetapi bila pelayanan memenuhi harapan pelanggan maka secara tidak langsung pelayanan dikatakan bermutu. Contohnya pelayanan pengaduan pelanggan yang segera diatasi atau diperbaiki bila ada yang rusak. 3. Harga Harga adalah hal yang paling sensitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa yang memberikan penawaran harga lebih rendah dari yang lain. Contohnya bila PT. PLN Persero tidak menaikkan tarif listrik maka pelanggan akan memberikan nilai yang baik atau harga yang ditetapkan sesuai dengan fasilitas yang disediakan. 4. Waktu penyerahan Maksudnya bahwa baik pendistribusian maupun penyerahan produk atau jasa dari perusahaan bisa tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 5. Keamanan Pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan ada jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan tersebut.

1.5.4.3 Mengukur Kepuasan Pelanggan

Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra 2006:130 ada empat cara mengukur kepuasan pelanggan, yaitu : 1. Sistem Keluhan dan Saran Industri yang berwawasan pelanggan akan menyediakan formulir bagi pelanggan untuk melaporkan kesukaan dan keluhannya. Selain itu dapat berupa kotak saran dan telepon pengaduan bagi pelanggan. Alur informasi ini memberikan banyak gagasan baik dan industri dapat bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan masalah. 2. Survei Kepuasan Pelanggan Industri tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran kepuasan pelanggan. Industri yang responsive mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survei berkala, yaitu dengan mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon secara acak dari pelanggan untuk mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai kinerja industri. Selain itu ditanyakan tentang kinerja industri saingannya. 3. Ghost Shopping Pelanggan Bayangan Pelanggan bayangan adalah menyuruh orang berpura-pura menjadi pelanggan dan melaporkan titik-titik kuat maupn titik-titik lemah yang dialami waktu membeli produk dari industri sendiri maupun industri saingannya. Selain itu pelanggan bayangan melaporkan apakah wiraniaga tersebut menanganinya dengan baik atau tidak. 4. Analisa Pelanggan yang Beralih Industri dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli lagi atau berganti pemasok untuk mengetahui penyebabnya apakah harganya tinggi, pelayanan kurang baik, produknya kurang dapat diandalkan dan seterusnya, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan pelanggan.

1.5.4.4 Asas-asas Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama semua perusahaan pelayanan pelanggan. Hal itu merupakan keputusan pelanggan, yang tidak dapat diatur oleh petugas pelayanan atau orang lain didalam perusahaan. Hal yang dapat diatur adalah kegiatan petugas pelayanan pelanggan yang ditujukan kepada kepuassan pelanggan. Menurut Ted Johns 2003: 49-55, terdapat emapt asas kepuasan pelanggan, yaitu: 1. Variabel yang berhubungan dengan produk dan jasa itu sendiri. Ciri-ciri desain suatu produk atau jasa mempengaruhi kepuasan pelanggan ada dalam dua cara yaitu: a. Desain tersebut mengirimkan pesan kepada pelanggan mengenai nilai dasar organisasi, khususnya mengenai trade off antara cost dan pelanggan. b. Desain dapat meningkatkan atau membatasi kemampuan organisasi untuk tetap mempertahankan pelanggan agar senang selama dan setelah penjualan. 2. Variabel yang berhubungan dengan penjualan dan promosi. Dalam bidang ini terdapat tiga factor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu: a. Pesan-pesan Yang membantu membentuk persepsi pelanggan mengenai produk atau jasa yang mendatangkan keuntungan sebelum mereka menggunakannya. b. Sikap Setiap orang pada front-line yaitu penerima tamu, penerima telepon, dan sebagainya yang sifat-sifatnya menyangkut unsure-unsur seperti kesopanan dan rasa senang membantu, tingkat pengetahuan teknis, serta pendekatan mereka apakah mereka tertarik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan atau sekedar menjual produk atau jasa. c. Perantara Yang ditugasi untuk bertindak atas nama organisasi tetapi bukan karyawan sesungguhnya dari organisasi tersebut. 3. Variabel yang berhubungan dengan pasca penjualan Ada dua aspek pasca penjualan yang secara khusus signifikan bagi organisasi yaitu: a. Jasa pendukung mencakup kegitan-kegiatan pasca penjualan tradisional seperti garansi, suku cadang, pemakaian dan pelatihan bagi pengguna b. Umpan balik dan ganti rugi. Cara organisasi menagani keluhan, dan tingkat prioritas yang ditetapkan oleh manajemen untuk kegiatan-kegiatan semacam itu. 4. Variabel yang berhubungan dengan budaya organisasi Dalam hal ini budaya perusahaan dibangun dlaam rangka memaksimalkan kepuasan pelanggan. Misalnya dengan menciptakan standar pelayanan dan mengadakan evaluasi pelayanan pelanggan.

1.5.5 Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Tingkat Kepuasan

Pelanggan 1.5.5.1 Indikator Kualitas Pelayanan Dalam pelayanan publik yang diselenggarakan oleh swasta, derajat perubahan layanan sesuai dengan tuntutan perubahan yang diminta oleh pelanggan pelayanan sangat tinggi. Penyelenggara pelayanan selalu berusaha untuk merespon keinginan pelanggan karena posisi tawar pelanggan sangat tinggi. Apabila keinginan pelanggan tidak direspon maka pelanggan akan beralih pada penyelenggaraan pelayanan yang lain. Jelas sekali bahwa locus kontrol ada di pihak pelanggan dan pelayanan sangat berpengaruh kepada kepuasan pelanggan. Dengan demikian sifat pelayanannya adalah pelayanan yang dikendalikan oleh pelanggan Ratminto, 2005: 10-11. Menurut Gronroos dalam Ratminto 2005: 2, pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan personel atau hal- hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi layanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan pelanggan. Menurut Sutedja 2007:9 pangsa pasar diperoleh bukan dengan cara menganalisis sesuatu yang sedang tren, mempelajari sebab- sebabnya atau patokan umum lainnya, akan tetapi dengan membuat pelanggan senang dan puas dengan pelayanan yang kita berikan pada mereka. Menurutnya, pelayanan pelanggan yang baik, selain dengan membuka sebuah bagian yang menangani keluhan-keluhan pelanggan, murah senyum, dan bersikap ramah pada konsumen, juga harus menerapkan standart pelayanan yang tinggi, memperkerjakan orang- orang yang tepat untuk bekerja dalam bagian layanan pelanggan, dan melatih mereka denga baik dalam melayani pelanggan. Menurut Sutedja 2007:2-3 mengemukakan beberapa hak-hak konsumen atau pelanggan yang harus didapatkandari suatu pelayanan perusahaan. Hal ini merupakan aspek-aspek yang ada dalam pelayanan pelanggan. Jelas sekali bahwa aspek dalam pelayanan pelanggan merupakan suatu indicator baik buruknya suatu pelayanan pelanggan. Adapun hak-hak pelanggankonsumen yaitu: 1. Mereka berhak mendapatkan pelayanan yang tepat waktu. 2. Mereka berhak diberlakukan dnegan sopan, jujur, dan penuh hormat. 3. Mereka berhak mendapatkan jawaban atas permintaan mereka dengan cepat dan pasti. 4. Mereka berhak mendapatkan pelayanan yang mampu memahami permintaannya. 5. Mereka berhak mengetahui apa yang dikerjakan dengan permintaannya, sampai dimana proses pengerjaannya dan kapan akan selesainya. 6. Mereka berhak diperlakuakn sama seperti apa yang kita inginkan apabila kita menjadi pelanggan orang lain. 7. Mereka berhak menerima jaminan kepuasan yang baik dari petugas pelayanan pelanggan. 8. Mereka berhak mengeluhkan pelayanan yang buruk atau pelayanan yang tidak memuaskan pada manajemen. Dari beberapa hak-hak pelanggan atau konsumen diatas dapat disimpulkan beberapa indikator pelayanan pelanggan yang mana pelayanan tersebut sesuai dengan hak yang didapatkan oleh pelanggan yaitu sebagi berikut: 1. Kecepatan pelayanan Yaitu waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. 2. Keramahan personel Yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat yang berperilaku jujur, adil, penuh integritas, dan menjaga kehormatan diri. 3. Pengetahuan personel Yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan atau dalam menyelesaikan pelayanan pada pelanggan. 4. Jumlah pelayanan yang tersedia. Yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan jalur pelayanan serta kesederhanaan proses pelayanan pelanggan. 5. Tampilan fasilitas Yaitu meliputi fasilitas fisik, pegawai, perlengkapan, dan sarana komunikasi.

1.5.5.2 Indikator Kepuasan Pelanggan

Menurut Sutedja 2007:3, terdapat beberapa hal yang diiinginkan pelanggan antara lain: 1. Pelanggan ingin diperlakukan dengan adil dan jujur, dan penuh hormat 2. Pelanggan ingin lokasi pelayanan yang strategis 3. Pelanggan ingin pelayanan yang tepat waktu dan efisien 4. Pelangggan ingin pemecahan yang baik atas persoalan mereka 5. Pelanggan ingin diperlakukan seperti raja, yang ingin selalu dilayani dan diperhatikan 6. Pelanggan ingin uang mereka dihargai 7. Pelanggan ingin menginginkan yang terbaik. Dari beberapa keinginan pelanggan diatas dapat diambil beberapa indicator yang akan mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diharapkan, karena pada dasarnya apabila keinginan pelanggan terpenuhi maka pelanggan tersebut akan mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Adapun indikator dari kepuasan pelanggan yang berfokus dari keinginan pelanggan adalah sebagi berikut: a. Keadilan dalam mendapatkan pelayanan b. Kesesuaian terhadap lokasi pembayaran c. Kesigapan petugas didalam pemberian pelayanan d. Penanganan keluhan yang disampaikan pelanggan terhadap perusahaan e. Perhatian yang diberikan oleh petugas pelayanan f. Kesesuaian antara tarif dan jasa yang dikenakan kepada pelanggan g. Kesesuaian anatara hasil atau kinerja yang diterima dengan harapan pelanggan.

1.5.5.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Tingkat Kepuasan

Pelanggan Menurut Perter F. Drucker dalam Oka, 2003:36, menyatakan untuk berada satu langkah di depan pesaing maka kita harus memberikan pelayanan yang lebih besar dari harapan pelanggan, sehingga pelayanan yang kita berikan tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi selain memuaskanjuga menyenangkan pelanggan. Menghadapi pelanggan yang semakin kritis menunut kita menyusun strategi yang lebih canggih. Kalau diamati lebih cermat kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitaas performa pelayanan di lapangan Oka, 2003:36. Bila pelayanan tidak sama atau tidak sesuai dengan harapan satisfaction, pelanggan maka dimata pelanggan pelayanan yang disediakan jelek. Menurut Oka 2003:36, memberikan persamaan mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pelanggan yang memunculkan tiga kemungkinan. Persamaan tersebut adalah : Satisfaction = F Performance –Expectation Sedangkan tiga kemungkinan yang dihasilakan adalah: 1. Performance Expectation Apabila hal ini terjadi, maka pelanggan mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan jelek, karena harapan pelanggan tidak terpenuhi atau pelayanannya kurang baik, belum memuaskan pelanggan 2. Performance = Expectation Apanila keadaan ini terjadi, maka pelanggan tidak ada istimewanya, pelayanan yang diberikan biasa-biasa saja karena belum memuaskan pelangggan.. 3. Performance Expectation Apabila keadaaan ini tercapai maka pelanggan mengatakan pelayanan yang diberikan adalah baik dan menyenangkan serta memuaskan pelanggan.

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang diteliti dan memberikan alur untuk dapat membuktikan masalah yang diteliti. Pembuktian dari hipotesa tersebut memerlukan teori yang didukung oleh data dan fakta yang jelas. Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesa sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif antara kualitas palayanan jasa terhadap tingkat kepuasan pelanggan Ha 2. Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kualitas pelayanan jasa terhadap tingkat kepuasan pelanggan Ho.

1.7 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social Singarimbun, 1995:33. Konsep teoritis diajukan menjawab permasalahan yang diteliti, maka perlu diadakan defenisi konsep. Adapaun konsep penelitian ini adalah: a. Konsep Kualitas Pelayanan adalah merupakan kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut, untuk memenuhi keinginan pelanggan. b. Konsep kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antar persepsi dan kesannya terhadap kinerja atau hasil dari suatu pelayanan dan harapannya.

1.8 Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Terpaan Tayangan Korean Wave (Demam Korea) Terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

12 284 97

Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Telkomsel Flash Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan di Kalangan Mahasiswa/I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

1 65 106

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan (1982-2002)

0 60 66

Fenomena Judi Sepakbola di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

7 62 94

Pengaruh Kebijakan Kenaikan Uang Kuliah Terhadap Kualitas Pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

0 55 130

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

6 57 111

Tren Facebook Di Kalangan Mahasiswa (Studi Deskriptif Tren Facebook di Kalangan Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 58 120

Pelayanan Pengguna Pada Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara

0 17 47

Demokrasi di Kalangan Mahasiswa (Studi Etnografi tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 2 12

BAB 2 METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian - Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Telkomsel Flash Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan di Kalangan Mahasiswa/I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

0 1 10