Tujuan Nasional nasional untuk mengatasi segala ancaman, gangguan, Tujuan nasional dapat merupakan unsur pengarah,

4. Tujuan Nasional nasional untuk mengatasi segala ancaman, gangguan, Tujuan nasional dapat merupakan unsur pengarah,

hambatan, serta tantangan yang datang dari luar maupun pemersatu, pemberi motivasi, dan merupakan salah satu

dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung identitas nasional. Tujuan nasional selalu berintikan falsafah

membahayakan pertahanan keamanan negara. negara.

Faktor yang mempengaruhi ketahanan di Bidang Pertahanan Keamanan (Hankam).

Faktor yang mempengaruhi ketahanan dibidang Hankam mental positif yang terwujud sebagai moral yang ialah: wawasan nasional, sistem Hankam, geografi,

tinggi, kepercayaan diri, nasionalisme/ patriotisme dan integrasi angkatan bersenjata dan rakyat, pendidikan

jiwa korps yang kuat.

kewiraan, material, ilmu pengetahuan dan teknologi, Integrasi TNI dan POLRI dengan rakyat Ketahanan manajemen, pengaruh luar negeri dan kepemimpinan.

Nasional khususnya di bidang pertahanan keamanan, Pertahanan dan Keamanan yang tangguh diperlukan

merupakan usaha terpadu/terintegrasi antara TNI dan untuk menanggulangi:

POLRI dengan rakyat secara keseluruhan. Oleh karena Masalah pertahanan terhadap invasi dari luar;

itu integrasi antara angkatan bersenjata merupakan Masalah pemeliharaan keamanan dalam negeri;

syarat mutlak. Sifat hubungan antara kedua unsur itu Masalah akibat pasca perang dingin (perang urat

ditentukan oleh falsafah negara sebagai landasan cita- syaraf, subversi, infiltrasi, spionase, dan ekonomi);

cita nasional. Integrasi di dalam angkatan bersenjata dan terorisme;

sendiri juga merupakan keharusan, karena perang Masalah perwujudan dan pemeliharaan kestabilan modern bersifat semesta serta mempunyai daya

serta keamanan wilayah; pemusnah yang sangat besar akibat digunakannya Masalah Hankam dan sosial politik.

senjata teknologi mutakhir.

Wawasan Nasional

Pendidikan Bela Negara

Wawasan yang dianut dalam doktrin Hankam ialah Pertahanan Keamanan diproyeksikan maksimal kepada wawasan nasional yang berintikan kekompakan,

perang rakyat semesta. Oleh karena itu diperlukan kesatuan, serta keterpaduan antara pemerintah,

pendidikan bela negara untuk menanamkan kesadaran angkatan bersenjata, dan rakyat.

Hankamnas melalui pendidikan nasional. Pendidikan Kondisi Geografis Negara

merupakan sarana untuk Untuk dapat mempertahankan negara sesuai dengan

bela negara

juga

menumbuhkan keselarasan dan kemampuan berpikir, keadaan geografisnya, diperlukan kekuatan Hankam

bersikap, serta bertata laku secara komprehensif yang disegani yang sekurangkurangnya merupakan

integrasi dalam rangka upaya nasional. faktor pencegah (deterent factor).

Material

Manusia Perindustrian pertahanan di negara berkembang masih Dalam banyak hal manusia merupakan faktor penentu.

berada pada taraf permulaan. Sehubungan dengan hal Upaya Hankam menuntut juga yang memiliki sikap

tersebut masih diperlukan peningkatan kerja sama dan tersebut masih diperlukan peningkatan kerja sama dan

umumnya dan Ketahanan di bidang Hankam peralatan negara

berkembang masih banyak khususnya. Lain daripada itu, mereka perlu tergantung kepada luar negeri.

mengadakan kerjasama antar bangsa, sehingga dapat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

diciptakan Ketahanan Nasional yang cukup mantap. Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pada

Kepemimpinan

umumnya negara-negara berkembang masih sangat Kepemimpinan yang kuat dan berwibawa terutama ketinggalan. Untuk mengejar ketinggalan tersebut

diperlukan dalam keadaan darurat agar dapat dipikirkan pemanfaatan teknologi madya.

menjamin kelangsungan kehidupan nasional yang Manajemen

merdeka dan berdaulat.

Kemampuan manajemen di semua eselon perlu di

Sifat-sifat Ketahanan Nasional.

tingkatkan, terutama di bidang koordinasi, integrasi, Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut: penyesuaian dan penyederhanaan. Lebih-lebih dengan

Manunggal

anggaran yang terbatas,

Ketahanan Nasional bersifat manunggal, dalam arti memerlukan

bidang

pertahanan

terdapat integrasi yang serasi dan selaras antara trigatra sehubungan dengan manusia, material, keuangan dan

tingkat

manajemen

yang tinggi

dan pancagatra.

sebagainya.

Mawas ke dalam

Pengaruh Luar Negeri Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada diri Sesuai dengan hubungan antar negara besar, tampak

bangsa dan negara sendiri, karena bertujuan suatu pola umum bahwa ketegangan dunia dewasa ini

mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya sendiri. beralih ke wilayah negara-negara berkembang. Hal ini

Sifat mawas ke dalam ini tidak sama dengan sifat disebabkan oleh kondisi dan situasi negara

isolasi (memisahkan diri) atau nasionalisme sempit. berkembang yang sangat rawan, sehingga mudah

Sifat mawas ke dalam dan hubungan internasional diganggu, dihambat, atau dicampuri oleh kekuatan

yang terpelihara baik, memberikan dampak positif luar. Dalam kondisi dan situasi demikian, negara-

terhadap Ketahanan Nasional.

negara besar berusaha mencari daerah pengaruhnya

Berkewibawaan

masing-masing. Keadaan di atas merupakan tantangan Pandangan yang bersifat manunggal menghasilkan bagi bangsa-bangsa berkembang. Untuk menjawabnya

kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh

(komplementer).

tinggi kewibawaan, makin besar daya pencegah itu. Tidak bergantung kepada pihak lain (Self Relience) Pada umumnya negara berkembang merupakan bekas

Dinamis daerah jajahan dan masih dipengaruhi oleh mental Ketahanan Nasional suatu bangsa tidak tetap

kolonial dan masih merasa bergantung kepada bekas keberadaannya. Ia meningkat atau menurun sesuai

penjajahnya. Sikap mental seperti ini harus secara dengan kondisi dan situasi bangsa itu sendiri.

sadar dikikis habis. Sebagai gantinya harus Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan

ditumbuhkan sikap percaya kepada diri sendiri, rasa kekuasaan.

kebangsaan, dan cinta tanah air yang sehat dan Konsep Ketahanan Nasional dapat dipandang sebagai

rasional.

alternatif di samping konsepsi politik kekuatan yang mengutamakan adu kekuatan dan kekuasaan yang

Manfaat Sosial Budaya Sebagai Kekuatan

masih dianut oleh negara-negara maju pada umumnya.

Bangsa

Berbeda dengan politik kekuatan yang bertumpu pada Bersatu kita teguh bercerai kita rubuh. Bangsa yang besar

kekuatan fisik saja, melainkan juga memanfaatkan tercermin dalam budayanya. Peperangan tidak hanya ditentukan

kekuatan lainnya, misalnya kekuatan moral yang oleh persenjataan yang serba modern tetapi justru sangat banyak

dimiliki suatu bangsa. Sesuai dengan sifat tersebut, ditentukan oleh persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketahanan Nasional mementingkan musyawarah dan

sikap saling menghargai di dalam pergaulan hidup Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas, jelas menunjukkan

manusia, serta menghindari permusuh an dan bahwa kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan konfrontasi. ketangguhan yang mengandung berbagai kemampuan- Percaya kepada diri sendiri (Self Confidence) kemampuan dan nilai-nilai sosial budaya sebagai suatu bangsa Ketahanan Nasional dikembangkan dan ditingkatkan adalah menjadi kekuatan nasional didalam setiap menghadapi berdasarkan sikap percaya diri. Bangsa yang merdeka ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari dalam dan berdaulat harus yakin bahwa ia dapat mengurus maupun dari luar, secara langsung atau juga tidak secara rumah tangganya sendiri dengan baik, dan tidak langsung yang dapat membahayakan pertahanan keamanan tergantung kepada bantuan luar. Jika diperlukan, maka

bangsa dan negara.

bantuan itu hanya

bersifat

melengkapi

Sebagaimana diketahui bahwa sosial budaya yang tumbuh dan Nilai-nilai sosial budaya tersebut merupakan dasar kekuatan berkembang sangat beraneka ragam seiring dengan tempat

untuk menyemangati operasional manakala ada ancaman, (Wilayah/Daerah), etnis dan suku Daerah yang bersangkutan.

tantangan, hambatan dan gangguan terhadap ketahanan nasional Namun keanekaragaman tersebut justru dapat sebagai perekat

atau dapat dikatakan bahwa sosial budaya yang tangguh dan bangsa dan bahkan menjadi kekuatan dalam kehidupan

ampuh adalah merupakan kekuatan bangsa untuk menangkal bermasyarkat, berbangsa dan bernegara dalam Negara Kesatuan

setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari Republik Indonesia. Mengapa kedudukan atau keberadaan sosial

luar maupun dari dalam. Mengingat keberadaan sosial budaya budaya dapat berperan demikian, oleh karena nilai-nilai sosial

sebagai kekuatan dan aset bangsa, maka pembangunan sosial budaya tersebut mengandung nilai antara lain adalah:

budaya merupakan kunci sangat strategis dalam pembangunan Adanya nilai kebersamaan dalam rangka mencapai tujuan;

nasional.

Adanya nilai yang berperan sebagai aturan, ketentuan yang telah membudaya dalam kehidupan kelompok-kelompok

Wawasan Kebangsaan Sebagai Kekuatan

masyarakat dan hal ini dijadikan acuan bagi anggota

Nasional

masyarakat dalam rangka berbuat (sikap dan tingkah laku); Negara Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Hubungan kemasyarakatan yang saling menghormati dan Agustus 1945 adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. menghargai dalam kelompok-kelompok sosial, hal ini Para pejuang bangsa kita (the founding fathers) yang telah dijadikan sebagai instrumen sosial dalam rangka pelaksanaan melahirkan dan membentuk negara ini dengan pemikiran yang tugas dan kegiatan-kegiatan sosial; arif dan bijaksana, dan dengan pandangan yang jauh ke depan Adanya standar yang dijadikan sebagaii tolok ukur dalam telah meletakkan dasar-dasar yang kuat dan teguh di atas nama rangka menilai sikap dan tingkah laku serta cara masyarakat negara ini dapat tumbuh dan berkembang dalam hidup mencapai tujuan; bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satu prinsip Adanya rasa solider antar sesama, artinya mengakui, dasar yang diletakkan adalah prinsip negara kesatuan yang menghargai dan menghormati hak dan kewajiban serta Hak bersifat integralistik dengan menjunjung tinggi persatuan dan Azasi Manusia dalam berbagai hal/aspek (suku, keturunan,

kesatuan bangsa.

agama, dan kepercayaan, kedudukan sosial dan sebagainya);

Nilai persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa; Salah satu pertimbangan yang melatar belakangi pemikiran dari Nilai kesetiaan dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan para pembentuk negara (the founding fathers) pada waktu itu

Republik Indonesia; adalah bahwa negara yang akan dikelola nanti, dengan jumlah Republik Indonesia; adalah bahwa negara yang akan dikelola nanti, dengan jumlah

untuk memperkuat pembinaan wawasan kebangsaan. seperti itu pada satu sisi mengandung kekuatan tetapi pada sisi yang lain sekaligus mengandung kelemahan. Ia mengandung

Wawasan kebangsaan yang di dalamnya memberikan ruang dan kekuatan apabila perbedaanperbedaan dari keanekaragaman itu

kesempatan untuk berkembangnya wawasan kewilayahan/ dapat hidup bersama dalam satu kesatuan yang harmonis.

kedaerahan yang semakin dewasa dan mandiri itu pada Sebaliknya ia mengandung kelemahan, apabila perbedaan-

hakekatnya bertolak dari fakta bahwa memang wilayah negara perbedaan yang ada dalam keanekaragaman itu hidup dalam

ini sangat luas, yang di dalamnya hidup masyarakat bangsa yang suasana penuh kecurigaan, pertentangan dan bahkan saling

terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, agama, adat istiadat, menghancurkan antar satu dengan yang lainnya. Itu sebabnya,

dan sebagainya.

sistem kenegaraan dan sistem pemerintahan yang ingin dikembangakan adalah sistem pemerintahan yang bersifat

Keanekaragaman itu justru dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan demokratis dan desen tralistis dalam negara kesatuan yang utuh

untuk mempersatukan dan membangun bangsa yang besar itu. dan menyeluruh. Dengan prinsip negara kesatuan memang

1. Wawasan Kebangsaan Indonesia

menghendaki adanya pemerintahan pusat yang kuat dan Untuk dapat memahami pengertian wawasan kebangsaan berwibawa untuk menjamin terpeliharanya stabilitas nasional

Indonesia, perlu kita pahami pengertian bangsa lebih dahulu. dan kesatuan bangsa sedangkan prinsip desentralisasi

Otto Bauer seorang legistator dan seorang theoretikus yang menghendaki adanya pemerintahan daerah yang semakin

hidup dari tahun 1881 - 1943, dalam bukunya Die Netionali- dewasa, mandiri, & demokratis.

tatenfrage and die Sozialdemokratie (1970) menyebutkan bahwa bangsa adalah suatu persatuan karakter/perangai yang

Dengan demikian harmonisasi hubungan pusat dan daerah timbul karena persatuan nasib. Eine Nation ist eine aus menurut adanya wawasan kebangsaan yang memahami

Schicksal gemeinschaft erwachsene Character gerneinschaft. keberadaan wawasan kewilayahan/kedaerahan yang memiliki

Otto Bauer lebih menitik beratkan pengertian bangsa dan karakteristik tertentu untuk dikembangkan dengan penuh

karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jatidiri bangsa prakarsa, kreasi, dewasa, dan mandiri. Demikian juga

dengan bangsa lain. Karakter ini terbentuk karena sebaliknya, wawasan kewilayahan/kedaerahan yang semakin

pengalaman sejarah budaya yang tumbuh berkembang dewasa dan mandiri hendaknya senantiasa semakin dewasa dan

bersama dengan tumbuh kembangnya bangsa. Lain halnya dengan Ernest Renan seorang filosof, sejarawan bersama dengan tumbuh kembangnya bangsa. Lain halnya dengan Ernest Renan seorang filosof, sejarawan

ditujukan kepada negara dan bangsa. Paham kebangsaan yang memiliki kehendak bersatu sehingga merasa dirinya

merupakan paham modern yang lahir pada akhir abad 18 atau adalah satu. Dengan demikian faktor utama yang

permulaan abad 19. Sepanjang sejarah manusia, dengan menimbulkan suatu bangsa adalah kehendak dari masing-

dimulainya gelombang kehidupan pertama manusia (first masing warga untuk membentuk suatu bangsa.

wave) menurut Alvin Toffler, manusia memang telah terikat pada tanah tempat mereka tinggal, pada tradisi orang tuanya,

Dalam pada itu menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia, adat istiadat masyarakat lingkungannya; namun baru pada Bangsa menurut hukum adalah rakyat atau orang-orang yang

akhir abad 18 paham kebangsaan menampakkan “din” berada di dalam suatu masyarakat hukum yang terorganisir.

sebagai paham yang sangat menentukan bagi gerakan sejarah Kelompok orang orang satu bangsa ini pada umumnya

modern umat manusia. Orang biasa menyebut-nyebut bahwa menempati bagian atau wilayah tertentu, berbicara dalam

revolusi Amerika dan revolusi Perancislah sebagai titik awal bahasa yang sama (meskipun dalam bahasa-bahasa daerah),

lahirnya paham kebangsan ini. Sejak itu paham kebangsaan memiliki sejarah, kebiasaan, dan kebudayaan yang sama,

laksana “air bah” yang tak dapat dibendung lagi yang serta terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat.

menjangkau penyebarannya ke seluruh pelosok dunia. Abad ke-19 sering disebut sebagai abad kebangsaan di Eropa,

Dari definisi ini nampak bahwa bangsa adalah: sedangkan abad ke-20 merupakan abad kebangkitan nasional Memiliki cita-cita bersama yang mengikat mereka

bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Maka tidak menjadi satu kesatuan;

mengherankan apa-bila wadah nasionalisme itu juga Memiliki sejarah hidup bersama, sehingga tercipta rasa

menyentuh bangsa Indonesia pada permulaan abad 20 ini. senasib sepenanggungan;

Soetomo dan Tjipto Memiliki adat, budaya, kebiasaan yang sama sebagai

Pada tahun 1908 pemuda

Mangoenkoesoemo mendirikan organisasi Boedi Oetomo akibat pengalaman hidup bersama;

sebagai cornerstone kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Memiliki karakter, perangai yang sama yang menjadi pribadi dan jati dirinya.

Meskipun dalam awal pertumbuhan nasionalisme atau paham kebangsaan ini diwarnai oleh slogan yang sangat terkenal

Paham kebangsaan atau nasionalisme adalah suatu paham "liberty, Equality, fraternity" yang merupakan pangkal yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah

tolak nasionalisme yang demokratis, namun dalam tolak nasionalisme yang demokratis, namun dalam

2. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang berkembang dalam

Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan masyarakatnya masing-masing, sehingga memberikan ciri

dan kesatuan bangsa memiliki 6 (enam) dimensi manusia khas atau jati diri bagi masing-masing bangsa.

yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu: Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia

Untuk dapat memahami jati diri suatu bangsa perlu dipahami sebagai mahiuk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa; pandangan hidup dan falsafah hidup yang dianut oleh bangsa

Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang yang bersangkutan. Bagi bangsa Indonesia, jati dirinya dapat

bebas, merdeka, dan bersatu;

dikenali dalam berbagai rumusan yang merupakan

Cinta akan Tanah Air dan Bangsa;

kesepakatan nasional seperti: Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat;

a. Bangsa Indonesia mengakui dan meyakini bahwa

Kesetiakawanan Sosial;

keberhasilan pembangunan nasional adalah rahmat

Masyarkat adil makmur.

Tuhan Yang Maha Esa dan kesadaran serta keteguhan

bangsa Indonesia pada falsafah Pancasila; Semua fundamen wawasan kehidupan religius diwujudkan

b. Pancasila menjadi landasan idiil pembangunan nasional; dengan memeluk agama dan menganut Kepercayaan

c. Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dilindungi oleh negara, dan dilaksanakan sebagai pengamalan Pancasila;

sewajarnya mewarnai

hidup kebangsaan. Wawasan

d. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan suatu Kebangsaan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan

masyarakat Indonesia seluruhnya sebagai obyek dan subyek spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945.

usaha pembangunan nasional menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Oleh karena itu untuk dapat memahami bagaimana wawasan

kebangsaan bagi bangsa Indonesia, perlu memahami secara

mendalam falsafah Pancasila, yang mengandung nilai-nilai Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan

Wawasan Kebangsaan bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter

menunjukkan,

bahwa

mengetengahkan manusia ke dalam pusat hidup bangsa. Hal bangsa.

ini berarti bahwa dalam persatuan dan kesatuan bangsa masing-masing pribadi harus dihormati.

Bahkan lebih dari itu wawasan kebangsaan menegaskan, berkaitan erat dengan demokrasi. Tanpa demokrasi, bahwa manusia seutuhnya adalah pribadi, subyek dari semua

bahkan merosot menjadi usaha pembangunan bangsa. Semua usaha pembangunan

Fasisme/Naziisme, yang bukan saja berbahaya bagi berbagai dalam segala bidang kehidupan berbangsa bertujuan agar

minoritas dalam bangsa yang bersangkutan, tetapi juga masing-masing pribadi warga bangsa dapat menjalankan

berbahaya bagi bangsa lain.

hidupnya secara bertanggungjawab demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Kesetiakawanan sosial sebagai nilai merupakan rumusan lain dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Wawasan

Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, Kebangsaan menegaskan, bahwa kesejahteraan rakyat lebih merdeka, maju dan mandiri akan berhasil dengan kesatuan

dari hanya kemakmuran yang paling tinggi dari jumlah orang dan persatuan bangsa yang kukuh dan berjaya. "Cinta akan

yang paling hebat. Kesejahteraan rakyat lebih dari Tanah Air dan bangsa" menegaskan nilai sosial dasar.

keseimbangan antara kewajiban sosial dan keuntungan individu. Kesejahteraan sosial boleh disebut kesejahteraan

umum. Kesejahteraan umum itu mencakup keseluruhan penghargaan tinggi akan kebersamaan yang luas, yang

Dengan ini Wawasan

Kebangsaan

menempatkan

lembaga dan usaha dalam hidup sosial, yang membangun dan melindungi masing-masing warga dan menyediakan tampat

memungkinkan masing-masing pribadi, keluarga dan untuk perkembangan pribadi bagi setiap warga. Tetapi

kelompok sosial lain untuk mencapai kesempurnaan mereka sekaligus mengungkapkan hormat terhadap solidaritas

secara lebih penuh dan dengan lebih mudah. manusia. Solidaritas itu mengakui hak dan kewajiban azasi sesamanya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama

Kebangsaan dan demokrasi bukanlah tujuan, tetapi dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna

merupakan sarana dan wahana untuk mencapai tujuan yang kulit dan sebagainya.

lebih tinggi, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Salah Paham kebangsan dapat berwawasan luas dapat berwawasan

satu ciri khas dari negara demokrasi yang membedakannya sempit, Fasisme, Naziisme sebagai Nasionalisme sebagai

dari negara yang totaliter adalah toleransi. Wawasan suatu tekad bersama yang tumbuh dari bawah untuk bersedia

Kebangsaan menegaskan, bahwa demokrasi kita tidak sama hidup sebagai suatu bangsa dalam negara merdeka.

dengan kemenangan mayoritas atau minoritas. Karena itu Kebangsaan/Nasionalisme adalah paham kebersamaan,

dalam demokrasi kita segala sesuatu dapat diputuskan persatuan dan kesatuan. Mau tidak mau kebangsaan selalu

dengan cara musyawarah dan tidak mengutamakan dengan cara musyawarah dan tidak mengutamakan

Bangsa selalu sekaligus diarahkan pada kepentingan seluruh kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ada sikap

umat manusia yang saling berhubungan dengan berbagai hormat menghormati dan bekerjasama antara para pemeluk

jaringan antar ras, antar bangsa, dan antar negara. agama dan para penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Ada sikap saling menghormati kebebasan menjalankan

Mencermati makna wawasan kebangsaan tersebut dapatlah ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.

dikemukakan bahwa Wawasan Kebangsaan Indonesia pada hakekatnya dilandasi oleh Pancasila sebagai falsafah dan