Gaji dan tunjangan Salaries and benefits

f. Gaji dan tunjangan f. Salaries and benefits

31 Maret 2016/

31 Maret 2015/ 31 March 2015

31 March 2016

Gaji, tunjangan dan imbalan kerja jangka panjang Dewan Komisaris,

Salaries, allowance and long-term Direksi, Komite Audit,

employment benefits Commisioners, Executive Vice President dan

Board of Directors, Executive Vice

Senior Vice President 27,249 20,427 President and Senior Vice President

Tantiem, bonus Board of Tantiem, bonus Dewan Komisaris,

Commisioners, Board of Directors,

Direksi, Executive Vice President Executive Vice President and

danSenior Vice President 16,823

56,406 and Senior Vice President

46. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) (lanjutan)

46. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak The details balances of transactions with related berelasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan

parties as of 31 March 2016 and 31 December

31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

2015 are as follows:

31 Maret 2016/ 31 March 2016

31 December 2015 31 Desember 2015/

Aset Asset

Pinjaman yang diberikan 49,222,098 48,417,362 Loans

Jumlah aset kepada pihak-pihak berelasi 49,222,098 48,417,362 Total assets with related parties

Jumlah aset konsolidasian 509,089,003 508,595,288 Total consolidation assets

Persentase jumlah aset kepada Percentage of total assets with pihak-pihak berelasi terhadap

related parties to total jumlah aset konsolidasian 9.7% 9.5% consolidated assets

Liabilitas Liabilities

Simpanan nasabah

Deposits from customers Simpanan dari bank lain 38,170 179,887 Deposit from other banks

Jumlah liabilitas kepada pihak-pihak berelasi 56,692,288 51,556,084 Total liabilities with related parties

Jumlah liabilitas konsolidasian 409,939,816 412,727,677 Total consolidation liabilities

Persentase jumlah liabilitas kepada Percentage of total liabilities with pihak-pihak berelasi terhadap

related parties to total jumlah aset konsolidasian 13.8% 12.5% consolidated liabilities

47. INFORMASI SEGMEN

47. SEGMENT INFORMATION

Segmen operasi Grup dibagi berdasarkan The Group’s operating segments represent the key kelompok nasabah utama dan produk, sebagai

customer and product groups, as follows: berikut: Korporasi, Komersial dan Kecil, Konsumer

Corporate, Commercial and Small, Consumer and dan Ritel, Tresuri dan Institusi Keuangan, Kantor

Retail, Treasury and Financial Institution, Head Pusat dan Entitas Anak. Dalam menentukan hasil

Office and Subsidiaries. In determining the segmen, beberapa akun aset dan liabilitas dan

segment results, certain assets and liabilities items pendapatan dan biaya yang terkait diatribusikan ke

and related revenues and expenses are attributed masing-masing segmen berdasarkan kebijakan

to each segment based on internal management pelaporan internal manajemen. Transaksi antar

reporting policies. Transactions between business segmen usaha diperlakukan seperti transaksi pihak

segments are recorded within the segment as if ketiga yang dicatat ke dalam masing-masing

they are third party transactions and are eliminated segmen dan dieliminasi di tingkat Bank.

at the Bank level.

Ringkasan berikut menjelaskan operasi masing- The following summary describes the operations in masing segmen dalam pelaporan segmen Bank:

each of the Bank's reportable segments:

- Konsumer dan Ritel : termasuk kredit - Consumer and Retail : includes consumer loan pembiayaan konsumsi antara lain kredit

such as housing loans, credit cards and other kepemilikan rumah, kartu kredit dan transaksi-

transactions with consumer loans, and including transaksi lain atas nasabah konsumer, serta

loans to retail customers. termasuk kredit yang diberikan kepada individu dengan skala ritel.

47. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

47. SEGMENT INFORMATION (continued)

- Tresuri dan Institusi Keuangan : terkait dengan - Treasury and Financial Institution : treasury kegiatan tresuri Bank termasuk transaksi valuta

activities include foreign exchange, money asing, money market, capital market dan fixed

market, capital market and fixed income, also income, termasuk antara lain bisnis perbankan

including international banking and overseas internasional dan supervisi cabang luar negeri.

branch supervision.

- Kantor Pusat : merupakan penyediaan jasa - Head Office : represent centralized services for secara sentralisasi kepada segmen lainnya.

other segments.

- Entitas Anak : seluruh transaksi yang dilakukan - Subsidiaries : all transactions from Subsidiaries oleh Entitas Anak yang bergerak di bidang

in sharia banking, insurance, consumer financing perbankan syariah, asuransi, pembiayaan

and securities.

konsumen dan sekuritas.

Kinerja diukur berdasarkan laba segmen sebelum Performance is measured based on segment profit pajak penghasilan, sebagaimana dilaporkan dalam

before income tax, as included in the internal laporan internal manajemen yang direview oleh

management reports that are reviewed by the Manajemen Bank. Keuntungan segmen digunakan

Bank's Management. Segment profit is used to untuk mengukur kinerja dimana manajemen

measure performance of that business segment berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling

as management believes that such information is relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut

the most relevant in evaluating the results of those relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam

segments relative to other entities that operate industri tersebut.

within these industries.

Informasi yang berkaitan dengan segmen usaha Information concerning the operating segments of yang utama dari Grup disajikan dalam tabel di

the Group are set out in the table below: bawah ini:

31 Maret 2016/31 March 2016

Tresuri dan

dan Kecil/

dan Ritel/

Konsolidasi/ Corporate

Entitas Anak/

and

and Small

and Retail

Institution

Head Office

Pendapatan bunga dan pendapatan

Interest income and syariah - neto

6,907,866 sharia income - net Pendapatan premi - neto

34,168 Premium income - net Pendapatan operasional lainnya

2,494,409 Other operating income Pembentukan cadangan kerugian

Allowance for penurunan nilai

(1,478,256) impairment losses Beban operasional

Other operating lainnya (690,773)

(4,204,005) expenses Laba operasional 2,031,622

3,754,182 Operating income Pendapatan/(beban)

bukan operasional - Non operating income/ neto

(6,591) (expenses) - net Laba sebelum

Income before beban pajak 2,031,622

3,747,591 tax expense Total aset 150,860,960 89,531,404 56,407,429 162,717,276 36,327,993 36,561,021 (23,317,080) 509,089,003 Total assets

Total liabilitas 179,291,700

9,940,922 (3,308,530) 409,939,816 Total liabilities

47. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

47. SEGMENT INFORMATION (continued)

31 Desember 2015/31 December 2015

Tresuri dan Insitusi

dan Kecil/

dan Ritel/

Konsolidasi/ Corporate

Entitas Anak/

and

and Small

and Retail

Institution

Head Office

Pendapatan bunga dan pendapatan

Interest income and syariah - neto

25,560,196 sharia income - net Pendapatan premi - neto

825,662 Premium income - net Pendapatan operasional lainnya

8,872,380 Other operating income Pembentukan cadangan kerugian

Allowance for penurunan nilai

(7,336,259) impairment losses Beban operasional

Other operating

(16,509,898) expenses Laba operasional 5,805,158

lainnya (2,613,926) (1,317,572) (6,017,579) (1,061,535) (3,129,230) (2,370,056) -

1,924,475 (3,485,984) 472,786 (1,097,375) 11,412,081 Operating income Pendapatan/(beban)

bukan operasional - Non operating income/ neto

54,067 (expenses) - net Laba sebelum

Income before beban pajak 5,805,375

1,932,516 (3,518,103) 547,674 (1,097,375) 11,466,148 tax expense Total aset 153,686,911 87,517,759 56,441,019 164,580,709 39,597,982 33,839,188 (27,068,280) 508,595,288 Total assets

Total liabilitas 174,879,709

8,888,777 (2,102,374) 412,727,677 Total liabilities

Informasi yang berkaitan dengan segmen geografis Information concerning the geographical segment BNI dan Entitas Anak disajikan dalam tabel di

of BNI and Subsidiaries are set out in the table bawah ini:

below:

31 Maret 2016/31 March 2016

Penyesuaian dan eliminasi/

Eropa/

Adjustment and

Konsolidasi/

Indonesia New York

Pendapatan bunga dan Interest income and pendapatan syariah - neto

6,907,866 sharia income - net Pendapatan premi - neto

34,168 Premium income - net Pendapatan operasional lainnya

2,494,409 Other operating income Pembentukan cadangan

Allowance for impairment kerugian penurunan nilai

(4,204,005) Other operating expenses Laba operasional

Beban operasional lainnya (3,926,952)

3,754,182 Operating income Pendapatan/(beban) bukan

Non operating income/

(6,591) (expenses) - net Laba sebelum beban pajak

operasional - neto (7,693)

3,747,591 Income before tax expense

Beban pajak (760,535)

(760,535) Tax expense

Laba bersih 3,238,797

2,987,056 Net income

Total aset 484,499,811 5,682,571

6,158,647 19,854,446 (7,106,472) 509,089,003 Total assets

Total liabilitas 379,792,908 5,759,727

6,150,417 19,601,075 (1,364,311) 409,939,816 Total liabilities

47. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

47. SEGMENT INFORMATION (continued)

31 Desember 2015/31 December 2015

Penyesuaian dan eliminasi/

Eropa/

Adjustment and

Konsolidasi/

Indonesia New York

Pendapatan bunga dan Interest income and pendapatan syariah - neto

25,560,196 sharia income - net Pendapatan premi - neto

825,662 Premium income - net Pendapatan operasional lainnya

8,872,380 Other operating income Pembentukan cadangan

Allowance for impairment kerugian penurunan nilai

(16,509,898) Other operating expenses Laba operasional

Beban operasional lainnya (16,097,072)

11,412,081 Operating income Pendapatan/(beban) bukan

Non operating income/

54,067 (expenses) - net Laba sebelum beban pajak

operasional - neto 12,311

11,466,148 Income before tax expense

Beban pajak (2,325,616)

(2,325,616) Tax expense

Laba bersih 9,272,696

9,140,532 Net income

Total aset 481,410,175

4,823,828 23,807,874 (6,867,781) 508,595,288 Total assets

Total liabilitas 380,167,017

4,833,195 23,553,510 (1,321,909) 412,727,677 Total liabilities

48. MANAJEMEN RISIKO

48. RISK MANAGEMENT

Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu Risks in the context of banking is a potential potensi kejadian, baik yang diperkirakan (expected)

events, neither of which estimated (expected) and maupun yang tidak diperkirakan (unexpected) yang

not estimated (unexpected) that can give negative berdampak negatif terhadap pendapatan dan

impact to the Bank earnings and capital. permodalan bank.

Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi Risk management is a set of methodologies and dan

procedures used to identify, measure, monitor, and mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan

control the risks arising from the entire Bank's mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh

business activities, including the efforts to mitigate kegiatan usaha Bank, termasuk upaya untuk

and/or minimize financial or non-financial losses memitigasi dan/atau meminimalkan kerugian

that may arise from products or activities of the finansial maupun non-finansial yang mungkin

Bank, the relationship between the Bank and its timbul dari produk atau aktivitas bank, hubungan

customer also within the internal Bank. antara bank dengan nasabah maupun dalam internal bank.

Penerapan manajemen risiko di BNI berpedoman The Implementation of risk management in BNI is pada Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.

based on not only Bank Indonesia’s regulations 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang

(SEBI) No. 13/23/DPN dated 25 October 2011 Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum,

about the implementation of Risk Management for dan pada Peraturan OJK (POJK) No.

Commercial Bank, also the Financial Services 17/POJK.03/2014 tahun 2014 tentang Penerapan

(POJK) about the Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi

Authority

regulations

Implementation of Integrated Risk Management Keuangan, mengingat BNI merupakan bagian dari

for Financial Conglomeration, considering BNI as sektor jasa keuangan yang memiliki beberapa anak

part of financial services sector that has several perusahaan yang tergabung dalam suatu

subsidiary companies incorporated in a financial konglomerasi

conglomerate, and also internationally use the internasional berpedoman pada dokumen dari

Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) Basel Committee on Banking Supervision (BCBS).

documents as guidelines. The risk management Penerapan Manajemen Risiko didasari oleh

implementation based on the needs to balance the kebutuhan akan keseimbangan fungsi bisnis

business functions with the risk management, dengan pengelolaan risiko, dimana manajemen

where risk management becoming a strategic risiko menjadi strategic partner dari Unit Bisnis

partner for the Business Units to optimize the untuk mengoptimalkan pendapatan dari Unit Bisnis

revenue from the operation’s of entity as a whole. secara keseluruhan.

48. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

48. RISK MANAGEMENT (continued)

Penerapan Manajemen risiko di BNI berpedoman Implementation of risk management in BNI is pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang

based on Bank Indonesia’s regulations (PBI) which Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum

govern the Risk Management Implementation of dan dokumen dari Basel Committee on Banking

Commercial Banks and document of Basel Supervision. Manajemen Risiko didasari oleh

Committee on Banking Supervision. The risk kebutuhan akan keseimbangan fungsi bisnis

management is based on the need to balance the dengan pengelolaan risiko. Manajemen risiko

business functions and risk management. Risk menjadi strategic partner dari unit bisnis untuk

management is a strategic partner of the existing mengoptimalkan pendapatan dari operasional

business units to optimize returns from the entity’s entitas.

operations.

Dalam mengimplementasikan manajemen risiko Risk management implemented by 4 (four) pillars dilakukan melalui 4 (empat) pilar penerapan

of risk management: Active Control from Board of manajemen risiko yaitu: Pengawasan Aktif Dewan

Commissioners and Board of Directors; the Komisaris dan Direksi; Kecukupan Kebijakan,

adequacy of Policies, Procedures and Limit; Risk Prosedur dan Penetapan Limit; Proses Manajemen

Management Process and Risk Management Risiko dan Sistem Informasi Manajemen Risiko

Information Systems also Internal Control Systems. serta Sistem Pengendalian Intern. Penerapan

Implementation of risk management in BNI is manajemen risiko di BNI secara umum terangkum

undertaken within risk management framework. dalam kerangka (framework) manajemen risiko.

This risk management framework is outlined in the Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam

policies, procedures, transaction limits, authorities kebijakan,

and other regulations as well as being applied in kewenangan dan ketentuan lain serta diaplikasikan

the risk management tools, which is applicable in dalam perangkat manajemen risiko, yang berlaku

the whole scope of business activities. di seluruh lingkup aktivitas usaha.

Secara berkala dilakukan evaluasi terhadap Periodic evaluation is applied to Risk Management kebijakan dan prosedur manajemen risiko agar

Policies and Procedures to ensure it reflects the sesuai dengan perkembangan bisnis dan

Bank’s current business and regulations. perubahan regulasi.

Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan Risk Governance is formed to enforce the secara efektif, BNI menyusun Risk Governance

effectiveness of implementation Risk Management, sebagai bagian dari sistem Tata Kelola

and as a part of Corporate Governance system, Perusahaan (Corporate Governance) yang fokus

which focuses on structure, process and approach pada struktur, proses dan pendekatan pengelolaan

to risk management in achieving the business risiko dalam upaya pencapaian tujuan bisnis.

goals.

Inisiatif dan langkah-langkah perbaikan telah Initiatives and corrective actions have been taken dilakukan untuk meletakkan landasan yang kuat

to build a solid foundation for BNI’s risk dalam manajemen risiko di BNI yang mencakup

management, covering aspect of organization, aspek-aspek organisasi, strategi, sistem informasi

strategies, information system and operations, and dan operasi, serta pengembangan sumber daya

human capital. BNI have taken some anticipatory manusia. BNI juga telah melakukan langkah-

actions related to humanity and personal aspects langkah antisipatif yang menyentuh aspek humanis

of each individual of BNI by implementing risk dan personal setiap individu BNI, yaitu dengan

culture enhanchement to build a strong risk culture membangun budaya risiko yang kuat yang

that is part of the work culture in BNI. Currently BNI merupakan bagian dari budaya kerja BNI. Saat ini

has implemented the risk culture enhanchement BNI melaksanakan program risk culture

programme to increase the risk culture of BNI’s enhancement untuk meningkatkan budaya risiko

employees.

segenap insan BNI.

Terkait dengan produk atau aktivitas baru yang Related to the new product or activity, a akan diterbitkan, penilaian (assessment) yang

comprehensive assessment for each of inherent komprehensif dilakukan terhadap risiko yang

risk in those new product or activity has been done melekat pada produk atau aktivitas baru untuk

to ensure the potential risk that may occur has memastikan bahwa potensi risiko yang mungkin

been mitigated.

timbul telah dimitigasi dengan baik.

48. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

48. RISK MANAGEMENT (continued)

Pengelolaan risiko kredit, risiko likuiditas, risiko The management of BNI’s credit, liquidity, market pasar dan operasional BNI sebagaimana diuraikan

and operational risks, as described in Notes 49 to pada Catatan 49 sampai dengan Catatan 52

52are consistent with Regulator’s definition. adalah sesuai dengan definisi dari Regulator.

BNI juga melakukan pengelolaan terhadap risiko BNI also manage risk management for other risks lainnya sesuai aturan Regulator, yaitu (i) risiko

as regulated by Regulator, as follow (i) legal risk to hukum untuk mengurangi kemungkinan kerugian

minimize possible losses on litigation or deficient dari tuntutan hukum atau kelemahan perikatan

legal documents such as those wherein legal seperti klausul hukum yang tidak lengkap; (ii) risiko

clauses are incomplete; (ii) reputation risk to reputasi untuk mengurangi kemungkinan kerugian

minimize possible losses from negative publicity dari publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan

relating to the business activities of the Bank or usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank;

negative perception about the Bank; (iii) strategic (iii) risiko strategis untuk mengurangi kemungkinan

risk to minimize possible losses arising from kerugian dari penetapan dan pelaksanaan strategi

inappropriate or improper implementation of Bank’s Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan

strategy and business decisions, or strategy that is bisnis yang tidak tepat atau strategi yang kurang

not responsive to external changes; and responsif terhadap perubahan eksternal; dan

(iv) compliance risk to minimize possible losses of (iv) risiko

the Bank from non-compliance or failure to kemungkinan kerugian karena Bank tidak

implement the prevailing laws and regulations. mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengelola The initiatives taken to manage legal risk, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan

reputation risk, strategic risk and compliance risk risiko kepatuhan seperti tersebut di atas

as described above, among others, are as follows: diantaranya adalah:

 Mengelola Pedoman Perusahaan untuk risiko  Manage Operational Guidance Manual for hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan

legal risk, reputation risk, strategic risk, and risiko kepatuhan;

compliance risk;

 Melakukan analisis aspek hukum dan uji  Analysis of the legal aspects and compliance kepatuhan terhadap produk atau aktivitas

test for existing and new product or activities; existing dan baru;  Melakukan supervisi dan review secara

 Conduct assessment and analysis of the berkala terhadap perjanjian atau kontrak yang

agreements or contracts entered into and telah dibuat dan dilaksanakan oleh unit-unit

executed by the business units; bisnis;  Melakukan proses perencanaan strategis

 The strategic planning process is done through melalui

a series of strategic planning process to align penyelarasan strategi perusahaan dengan

of corporate strategy and strategy unit; strategi unit;  Mengelola dan mengoptimalkan fungsi sarana

 Manage system to record and monitor Online Online Customer Complaint (OCC) serta

Customer Complaint (OCC), including its pelaporannya, selanjutnya menyelesaikan

reporting in order to solve such problems permasalahan tersebut sesuai ketentuan yang

based on prevailing policies; berlaku;  Dilakukan sertifikasi kepatuhan terhadap

 Compliance certificate to all policies and kebijakan dan prosedur sesuai dengan

procedures in accordance with applicable ketentuan yang berlaku.

regulations.

 Mengelola jumlah pemberitaan negatif yang  Managing the amounts of negative news on ada di media, baik media cetak maupun media

media, whether printed or electronic media, elektronik dan menindaklanjuti pemberitaan

and follow up the proclamation in accordance tersebut sesuai dengan ketentuan yang

with the prevailing policies. berlaku.

48. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

48. RISK MANAGEMENT (continued)

Sesuai dengan

In accordance with the Circular Letter of Financial No.14/SEOJK.03/2015, BNI selaku Konglomerasi

Services Authority regulations (SEOJK) No. Keuangan wajib menerapkan Manajemen Risiko

a financial Terintegrasi secara komprehensif dan efektif.

14/SEOJK.03/2015,

BNI as

conglomeration have to implement the integrated Tujuan penerapan manajemen risiko terintegrasi

risk management comprehensively and effectively. tersebut yaitu untuk mengelola seluruh risiko yang

The purpose of the implementation of integrated melekat

risk management implementation is to manage the konglomerasi keuangan bank serta menciptakan

pada

aktivitas/kegiatan

usaha

whole inherent risks in financial conglomeration keunggulan

business activity, also to create a competitive pertumbuhan yang berkesinambungan sehingga

advantages and maintain sustainable growth, so dapat meningkatkan nilai (shareholder value)

that it can increase the financial conglomeration konglomerasi keuangan bank secara keseluruhan.

shareholder value of the Bank as a whole.

Secara umum seluruh Lembaga Jasa Keuangan Generally, all of the Financial Services Institutions (LJK) anggota Konglomerasi Keuangan BNI, baik

(FSI) as part of the BNI Financial Conglomeration, BNI sebagai LJK Induk (Entitas Utama) dan

wether BNI as the Parent FSI (Main Entity) and masing-masing LJK Anak telah menerapkan

each Subsidiaries FSI have implemented risk manajemen risiko, antara lain dengan membentuk

management, among others by establishing a risk unit risiko pada masing-masing LJK. Manajemen

unit in each FSI. Risk management in each FSI is

operating separately from the business unit and operasional dilakukan terpisah dari unit bisnis dan

risiko pada masing-masing LJK Anak secara

conducts its function independently. To support the menjalankan fungsinya secara independen. Untuk

implementation of risk management, the FSI have mendukung penerapan manajemen risiko, pada

established internal control units in their organisasi LJK Anak juga dibentuk unit kontrol

organizational structure, which monitor the intern yang melakukan pemantauan kepatuhan

compliance with internal controls regularly and terhadap kontrol internal secara rutin dan berkala.

periodically on a regular basis. In addition, the Disamping itu, Dewan Komisaris dan Direksi pada

Boards of Commissioners and Directors of the masing-masing LJK Anak secara aktif juga

respective Subsidiaries actively monitor and melakukan pemantauan, dan evaluasi melalui

evaluate the internal controls of the Subsidiaries, laporan-laporan yang disampaikan oleh setiap LJK

through the reports submitted by the respective Anak untuk selanjutnya digunakan sebagai salah

Subsidiaries, as a basis in formulating and satu bahan pertimbangan dalam menetapkan

policies for the kebijakan pada LJK Anak.

BNI selaku Entitas Utama telah melakukan As the Parent Entity, BNI coordinates with its koordinasi dengan LJK Anak untuk menerapkan

Subsidiaries regarding the implementation of risk manajemen risiko sesuai ketentuan Bank

management policies as defined by Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Antara lain

Indonesia/Indonesia Financial Services Authority. dengan membuat laporan seperti laporan

Among others by preparing reports such as the perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal

consolidated minimum Capital Adequacy Ratio Minimum (KPMM) Konsolidasi, KPMM Terintegrasi,

(CAR), integrated minimum Capital Adequacy laporan

Ratio (CAR), Bank’s soundness rating consolidated konsolidasi, serta laporan Profil Risiko Konsolidasi

Tingkat

Kesehatan

Bank (TKB)

and also the consolidated and integrated risk dan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan BNI.

profile reports.

Profil risiko BNI menggambarkan risiko yang The risk profile of BNI reflects the inherent melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk)

risk of the Bank’s business, including the risk termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko

control system for each type of risk. The risk profile yang mencerminkan sistem pengendalian risiko

of BNI has been performed based on attachement (risk control system) untuk masing-masing jenis

of SE BI No. 13/24/DPNP dated 25 October 2011. risiko. Penilaian Profil Risiko BNI telah dilakukan

Based on the results of a recent self-assessment sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/ DPNP

report, inherent risk rank of BNI as of 31 December tanggal 25 Oktober 2011. Berdasarkan hasil

2015 is low to moderate and the quality of the risk laporan terakhir atas penilaian sendiri (self

management implementation rank is satisfactory, assessment), peringkat risiko inheren BNI posisi

therefore the composite rank of BNI is 2 (low to

31 Desember 2015 adalah low to moderate dengan

moderate).

peringkat kualitas penerapan manajemen risiko yang memadai (satisfactory) sehingga peringkat komposit BNI adalah 2 (low to moderate).

48. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

48. RISK MANAGEMENT (continued)

Penilaian Profil Risiko Terintegrasi merupakan Integrated Risk Profile assessment is the penilaian terhadap 10 (sepuluh) jenis Risiko

assessment of the 10 (ten) type of risks based on berdasarkan Risiko Inheren dan Kualitas

the Inherent Risks and the integrated Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) terintegrasi.

Implementation of Risk Management Quality Kesepuluh jenis Risiko tersebut adalah Risiko

(KPMR). The ten types of risks that being assessed Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko

are Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko

Operational Risk, Legal Risk, Reputation Risk, Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Transaksi Intra-

Strategic Risk, Compliance Risk, Intra Group Grup dan Risiko Asuransi. Penilaian Profil Risiko

Transactions Risk and Risk Insurance. Assessment BNI Terintegrasi tersebut telah dilakukan sesuai

of the Integrated Risk Profile has been complies dengan lampiran SE OJK No. 14/SEOJK.03/2015

with the SE OJK No. 14/SEOJK.03/2015 year tahun 2015.

Penilaian Profil Risiko Terintegrasi dilakukan Integrated risk profile assessment being conducted Semesteran. Berdasarkan hasil laporan terakhir

semi annualyl. Based on the results of the last self atas penilaian sendiri (self assessment), peringkat

assessment, the inherent risk rank of BNI as of 31 risiko inheren posisi 31 Desember 2015 adalah low

December 2015 is low to moderate with the quality to moderate dengan peringkat kualitas penerapan

of the risk management implementation rank is manajemen risiko yang memadai (satisfactory)

satisfactory, therefore the composite rank of BNI as sehingga peringkat komposit Konglomerasi

financial conglomeration is 2 (low to moderate). Keuangan BNI adalah 2 (low to moderate).

49. RISIKO KREDIT

49. CREDIT RISK

Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk The Bank’s loan management is aimed to support melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas

the loan expansion and to manage the quality of setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan

each loan from the time the loan was granted until dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi

the loan is fully repaid by the debtors, to prevent Non-Performing Loan (NPL). Pengelolaan kredit

the loan becoming a Non-Performing Loan (NPL). yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan

Effective loan management is intended to minimize mengoptimalkan

the risk of losses and optimize the use of capital dialokasikan untuk risiko kredit.

allocated for credit risk.

Tujuan pengelolaan risiko kredit Bank selain untuk The purpose of the Bank’s credit risk management memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah

other than to comply with Bank Indonesia and ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia dan

Financial Services Authority regulations is to peraturan Otoritas Jasa Keuangan adalah untuk

manage the possible losses resulting from the mengelola kemungkinan kerugian yang timbul

debtors failed to pay on loans or credit facility and akibat debitur gagal bayar atas pinjaman atau

other financial contracts at the minimum level, both fasilitas kredit yang diberikan dan kontrak

on the individual and loan portfolio level. keuangan lainnya seminimal mungkin, baik pada tingkat individual maupun portofolio kredit secara keseluruhan.

Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur The Bank already has loan policies, credit and perkreditan serta manajemen risiko kredit yang

credit risk management procedures that was diputuskan dalam forum Komite Kebijakan

decided in the Credit Policy Committee (KKP) and Perkreditan (KKP), Kebijakan Prosedur Perkreditan

Policy Credit Procedures (KPP), Risks and Capital (KPP), Komite Risiko dan Kapital sub bidang Committee sub division of Risk Management (KRK-

Manajemen Risiko (KRK-RMC) yang beranggota- RMC) consist of Board of Directors and several kan Direksi dan beberapa anggota manajemen

members of senior management, and also Board of senior serta Rapat Direksi (Radisi), juga secara

Directors meetings, also as written in the Credit tertulis dituangkan dalam Pedoman Perusahaan

Company Guidelines (PP) and Credit Risk (PP) Perkreditan dan Pedoman Perusahaan

Management Company Guidelines. These policies Manajemen Risiko Kredit. Kebijakan-kebijakan

provide complete and detailed guidance on loan tersebut memberikan pedoman secara lengkap dan

management activities from loan proposal, analysis terperinci atas kegiatan manajemen kredit dari saat

process, approval, monitoring, documentation, pengajuan kredit, proses analisis, persetujuan,

controls and restructuring.

pemantauan, pendokumentasian, pengendalian dan penyelamatan/restrukturisasi.

49. RISIKO KREDIT (lanjutan)

49. CREDIT RISK (continued)

Dalam rangka mendukung proses pemberian kredit To support a prudent loan granting process, BNI yang lebih hati-hati, BNI melakukan penelaahan

conducts periodic reviews and enhances its loan dan penyempurnaan kebijakan perkreditan dan

and credit risk management policies in line with kebijakan manajemen risiko kredit secara periodik

current business developments. sesuai dengan perkembangan bisnis terkini.

Pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat Credit risk management is implemented both at the individu pinjaman dan tingkat portofolio. Pada

individual borrower and portfolio level. At the tingkat individu pinjaman, setiap keputusan

individual level, each loan decision is made through pemberian kredit dilakukan melalui proses analisis

a process of analysis by the Business Unit and oleh Unit Bisnis dan Unit Risiko Bisnis. Mekanisme

Credit Risk Unit. The credit approval process persetujuan kredit dilakukan melalui rapat Komite

mechanism is through a credit committee meeting. Kredit. Komite Kredit merupakan lembaga pemutus

The credit committee constitutes the decision kredit yang beranggotakan pemutus dari Unit

maker for credit approval, which consists of Bisnis dan Unit Risiko Bisnis, dengan demikian

representatives from Business Units and proses

representatives from the Credit Risk Unit, so then komprehensif dan hati-hati.

the loan granting process become more comprehensive and cautious.

Pada tingkat portofolio, setiap tahun sekali At portfolio level, the loan exposure limit is ditetapkan batas maksimum pinjaman Dalam

determined annually to diversify loan portfolio Negeri untuk setiap sektor ekonomi per segmen

among different industry sectors in order to bisnis (Loan Exposure Limit) yang bertujuan

optimize return regarding risk in each sector and to mendiversifikasi portofolio pinjaman berdasarkan

reduce concentration risk. Furthermore, Bank industri untuk mengoptimalkan pendapatan dengan

monitors the status of the space available based on mempertimbangkan risiko di masing-masing

Loan Exposure Limit (LEL) periodically. industri serta mengurangi risiko konsentrasi. Selanjutnya Bank memonitor status kelonggaran ekspansi pinjaman (space available) secara periodik berdasar Loan Exposure Limit (LEL).

Proses analisis dan persetujuan kredit dilakukan Loan analysis and approval process is conducted melalui serangkaian proses penilaian tingkat risiko

through several assessment processes of the kredit calon debitur, yang diantaranya dengan

applicant’s credit risks, i.e. through internal rating menggunakan internal rating system (untuk kredit

system (for productive loans) and scoring system produktif) dan scoring system (untuk kredit

(for consumer and retail loans), followed by the konsumtif dan kredit produktif segmen ritel),

related risk mitigation strategy. The results of the sekaligus juga strategi mitigasi risikonya. Hasil

credit’s analysis and risk assessment process will proses analisis dan penilaian tingkat risiko kredit

be forwarded to the Credit Committee for approval. kemudian diajukan kepada Komite Kredit untuk mendapatkan persetujuan.

Kredit yang bermasalah dikelola oleh Divisi Non performing loan is managed by a Corporate Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Korporasi

Remedial and Recovery Division for corporate untuk segmen Korporasi dan Divisi Penyelamatan

segment and Commercial Remedial & Recovery & Penyelesaian Kredit Komersial dan Usaha Kecil

Division for middle and small segment, to ensure untuk segmen menengah dan kecil, agar

better recovery and settlement, and to enable the penyelamatan/penyelesaiannya dapat dilakukan

Business Unit to focus on the management of secara lebih baik dan memampukan Unit Usaha

performing debtors and loan expansion. untuk dapat fokus pada pengelolaan debitur lancar dan melakukan ekspansi kredit.

49. RISIKO KREDIT (lanjutan)

49. CREDIT RISK (continued)

Pengembangan manajemen risiko kredit dilakukan The development of credit risk management is secara bertahap sesuai dengan kerangka kerja

conducted in stages, and inline with the framework yang ditetapkan Bank Indonesia/Otoritas Jasa

set by Bank Indonesia/Financial Services Authority. Keuangan. Khusus untuk pengukuran risiko kredit,

Specifically for measuring credit risk, the Bank Bank menggunakan metode standar. Selanjutnya,

utilizes the standardized approach methodology. Bank juga mempersiapkan dan mengembangkan

Furthermore, the Bank also prepares and develops metodologi rating internal. Saat ini Bank sedang

internal ratings-based methodology. Currently The mempersiapkan parameter risiko yang akan

Bank prepares risk parameters, which will be used digunakan dalam perhitungan risiko kredit seperti

in the calculation of credit risk such as Probability Probability of Default, Loss Given Default dan

of Default, Loss Given Default and Exposure at Exposure at Default.

Default.

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa (i) Maximum exposure of the credit risk before memperhitungkan agunan dan pendukung

collateral held and other credit enhancements kredit lainnya

Eksposur risiko kredit terhadap aset-neto Credit risk exposures relating to the assets-net sesudah cadangan kerugian penurunan nilai

of allowance possible losses on the pada laporan posisi keuangan konsolidasian

consolidated statements of financial position pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan

as of 31 March 2016 and 31 December 2015

31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

are as follows:

Eksposur maksimum/

Maximum exposure

Giro pada Bank Indonesia

Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain

Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain dan

Placements with other banks Bank Indonesia

and Bank Indonesia Efek-efek

Marketable securities - Nilai wajar melalui laporan laba rugi

Fair value through profit or loss - - Tersedia untuk dijual

Available-for-sale - - Dimiliki hingga jatuh tempo

Held-to-maturity - - Pinjaman yang diberikan dan piutang

Loan and receivables - Efek-efek yang dibeli dengan janji

Securities purchased under agreements dijual kembali

to resell Wesel ekspor dan tagihan lainnya

Bills and other receivables Tagihan akseptasi

Acceptances receivable Tagihan derivatif

Derivatives receivable Pinjaman yang diberikan

Loans Obligasi Pemerintah

Government Bonds - Nilai wajar melalui laporan laba rugi

Fair value through profit or loss - - Tersedia untuk dijual

Available-for-sale - - Dimiliki hingga jatuh tempo

Held-to-maturity - Penyertaan saham

Equity investments

Aset lain-lain - neto*) 5,288,323

2,987,305 Other assets - net*)

Neto 475,040,962

468,056,193 Net

*) Aset lain-lain - neto terdiri dari piutang bunga, piutang terkait

Other assets - net consist of interest receivables, transaksi ATM dan kartu kredit, piutang lain-lain dan piutang

receivables from transactions related to ATM and premi asuransi.

credit card, other receivables and insurance premium receivables.