PENGARUH KOMPETENSI,KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA

PENGARUH KOMPETENSI,KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA

Safrizal 1 , Hafasnuddin 2 , Syafruddin Chan 2

1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract The performance of organizations can be seen from the degree to which the organization can achieve the goals based on predetermined goals. Given that an organization's mission is to achieve certain goals that have been set previously, then the information on the performance of the organization is very important thing. Problem Formulation. The above description and issues become the focus of this study. 1.How are the influence of competence, leadership and communication partially and simultaneously on employee performance Pidie Jaya District Secretariat. 2.How are influence of competence, leadership, communication and performance of employees partially and simultaneously to the performance of Pidie JayaDistrict Secretariat .3. How are the influence employee performance against the performance Pidie Jaya District Secretariat Sampel is part of the intended population to be studied. The sample used in this study were 62 employees working at the Regional Secretariat Pidie Jaya district. Hypothesis 1Stating "Competence, Leadership and Communication jointly have a significant effect on employee performance" acceptable. In this case the calculated F value 58.543 while F table has a mean value of 2,764 F count> F table, so that the research hypothesis is accepted. Hypothesis 2 Stating "Competence, Leadership and Communication jointly have a significant impact on organizational performance" acceptable. In this case the calculated F value 60.716 while F table has a mean value of 2,764 F count> F table, so that the research hypothesis is accepted. Hypothesis 3, Results of research on employee performance variable (Y) obtained t value of 13.002 while the value ttable 1,654. It shows that thitung> table dengantingkat significantly by 0.00001. Thus the results of statistical calculations show that in partial Employee Performance (Y) significantly positive effect on Organizational Performance (Z)

Keywords: Competence, Leadership, Communication Employee Performance and

Organizational Performance

Abstrak: Kinerja suatu organisai dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Mengingat bahwa misi suatu organisasi itu adalah untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya,maka informasi tentang kinerja organisasi suatu hal yang sangat penting. Rumusan Masalah. Memperhatikan uraian di atas maka permasalahan yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1.Bagaimana pengaruh kompetensi, kepemimpinan dan komunikasi secara simultan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.2.Bagaimana pengaruh kompetensi, kepemimpinan, komunikasi dan kinerja pegawai secara simultan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.3.Bagaimana pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.Sampel adalah sebagian dari populasi dimaksud yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 62 pegawai yang bekerja pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Hipotesis 1 penelitian yang menyatakan “ Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi secara bersama- sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan” diterima. Pada kasus ini F hitung memiliki nilai 58,543 sedangkan F Tabel memiliki nilai 2,764 ini berarti F hitung > F table, sehingga hipotesis penelitian diterima. Hipotesis 2 penelitian yang menyatakan “ Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi” diterima. Pada kasus ini F hitung memiliki nilai 60,716 sedangkan F Tabel memiliki nilai 2,764 ini berarti F hitung > F table, sehingga hipotesis penelitian diterima. Hipotesis 3, Hasil penelitian terhadap variabel Kinerja

21 - Volume 4, No. 4, November 2015

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Karyawan (Y) diperoleh nilai t hitung sebesar 13,002 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,654. Ini menunjukkan bahwa thitung > tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,00001. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kinerja Pegawai (Y) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kinerja Organisasi (Z).

Kata Kunci : Kompetensi, Kepemimpinan, Komunikasi Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisas

PENDAHULUAN

berikut : Pada Kinerja Organisasi, hasil Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

yang ditunjukkan atas pencapaian pegawai negeri sipil akan dipengaruhi oleh

pelaksanaan tugas suatu organisasi adalah kompetensi,

memaksimalkan sasaran, tujuan, misi dan komunikasi yang dirasakan dan dialami

kepemimpinan

dan

visi organisasi. Pada realisasinya hasil oleh pegawai negeri sipil tersebut dalam

yang ditunjukkan atas pencapaian kinerja menjalankan organisasi pemerintahan

organisasi terlihat dari serapan anggaran sehari-hari. Oleh karena itu jelaslah bahwa

dari 12,196,756,847 yang teralisasi adalah kompetensi,

Rp 10,602,212,258 dan silpa Rp komunikasi akan mempengaruhi kinerja

kepemimpinan

dan

1,554,544,589, (87,25%) sudah mendekati pegawai negeri sipil dimanapun pegawai

baik.

negeri sipil itu ditugaskan, termasuk yang Untuk Kinerja Pegawai, pencapaian bertugas di lingkungan Pemerintah

kegiatan dengan kualitas kerja yang baik, Kabupaten Pidie Jaya.

tepat waktu sesuai dengan rencana kerja Kinerja suatu organisai dapat dilihat

yang telah ditentukan menjadi acuan. dari tingkatan sejauh mana organisasi

Selama ini kinerja pegawai di ukur dengan dapat mencapai tujuan yang didasarkan

DP3, yang di buat sendiri oleh pegawai pada tujuan yang sudah ditetapkan

yang bersangkutan, kemudian atasan sebelumnya. Mengingat bahwa misi suatu

menandatangani, jadi penilaian kinerja organisasi itu adalah untuk mencapai

pegawai tidak akurat , dari segi disiplin tujuan tertentu yang telah ditetapkan

kurang dan banyak yang tidak ada sebelumnya, maka informasi tentang

akan dikerjaan. kinerja organisasi suatu hal yang sangat

pekerjaan

yang

Komunikasi, yang baik antara atasan, penting. Informasi

bawahan dan sesama pegawai sehingga organisasi dapat

tentang

kinerja

suatu pesan yaitu informasi, gagasan, mengevaluasi apakah proses kerja yang

digunakan untuk

emosi, maksud, perasaan, atau segala dilakukan organisasi selama ini sudah

sesuatunya dapat diterima maupun sejalan dengan tujuan yang diharapkan.

dipahami sehingga akan menimbulkan Ringkasan tentang fenomena masalah pada

lingkungan kerja yang baik menjadi acuan. penelitian ini seperti terlihat sebagai

Sedangkan pada kenyataannya telah

Volume 4, No. 4, November 2015 - 22

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

mendekatiideal. Komunikasi sudah mulai dalam bentuk tesis dengan judul “Pengaruh terjalin baik antara atasan, bawahan dan

Kepemimpinan dan sesama pegawai di Setdakab Pidie Jaya

Kompetensi,

Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai sekarang ini . Ini terlihat pada perhatian

Serta Dampaknya Pada Kinerja Sekretariat atasan terhadap bawahannya dan segala

Daerah Kabupaten Pidie Jaya”. informasi tentang pekerjaan dan organisasi

KAJIAN KEPUSTAKAAN

diterima dengan baik oleh pegawai.

Kompetensi

Kepemimpinan yang mempunyai Menurut R. Palan (2003:5) istilah

keterampilan teknis g yang dimilikinya,

yang dalam bahasa akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh

“kompetensi

disebut keahliannya menggerakkan orang lain

Inggrisnya

“competencies,

untuk bekerja lebih baik (managerial skill). competent” dalam bahasa

competence dan

diterjemahkan sebagai Sebenarnya di PNS itu sering kali

Indonesia

kompetensi, kecakapan dan keberdayaan, terjadi pergantian posisi jabatan, jadi

merujuk pada keadaan atau kualitas kadang pada pergantian tersebut ada yang

mampu dan sesuai”

kurang sesuai dengan ilmu dan jabatan Ada 5 (lima) karakteristik yang

yang di emban. Jadi perlu penyesuaian membentuk kompetensi yakni :

yang mungkin tidak cepat antara atasan

1) Faktor pengetahuan meliputi masalah dengan bawahannya. Kompetensi keahlian

administratif, proses dan pengetahuan yang dimiliki pegawai

teknis,

kemanusiaan, dan sistem. dalam melaksanakan tugas-tugas yang

merujuk pada telah

2) Keterampilan;

dibebankan

kepadanya dapat

seseorang untuk maksimal digunakan. Ada sebahagian

kemampuan

melakukan suatu kegiatan. pegawai

3) Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pengetahuannya tidak sesuai dan tidak

pada sikap, nilai-nilai dan citra diri mendukung dengan pekerjaannya saat ini

seperti kepercayaan sehingga pegawai tersebut perlu waktu

seseorang,

seseorang bahwa dia bisa berhasil untuk penyesuaian atas pelaksanaan

dalam suatu situasi. pekerjaannya sehari-hari.

4) Karakteristik pribadi; merujuk pada Berdasarkan uraian-uraian di atas,

karakteristik fisik dan konsistensi penulis tertarik untuk membahas tentang

tanggapan terhadap situasi atau pentingnya kompetensi, kepemimpinan

informasi, seperti pengendalian diri dan dan komunikasi dalam penyelenggaraan

untuk tetap tenang pemerintahan khususnya pemerintahan

kemampuan

dibawah tekanan.

daerah lingkungan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya sebagai suatu karya ilmiah

23 - Volume 4, No. 4, November 2015

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

5) Motif; merupakan emosi, hasrat, yang dicapai dengan peran serta tenaga kebutuhan psikologis atau dorongan-

kerja persatuan waktu (biasanya dorongan lain yang memicu tindakan.

perjam).

2. Cardosa menyatakan bahwa kinerja

Komunikasi

pegawai adalah ungkapan seperti output, Komunikasi merupakan aktivitas

efisiensi serta efektivitas sering dasar manusia karena komunikasi ini

dibutuhkan dengan produktivitas. menyentuh semua bidang kehidupan

3. Mangkunegara menyatakan kinerja manusia. Tidak ada dalam kehidupan

pegawai itu adalah hasil kerja secara manusia yang tidak akan terlibat dalam

kualitas dan kuantitas yang dicapai komunikasi. Komunikasi adalah pikiran

oleh pegawai dalam melaksanakan atau perasaan seseorang kepada orang lain

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab dengan menggunakan bahasa sebagai alat

yang diberikan kepadanya. penyalurnya. Menurut David L. Geotsch

Staniley B. Davis (2002) bahwa

Kinerja Organisasi

“Komunikasi adalah peralihan suatu pesan Organisasi ialah setiap bentuk (informasi, gagasan, emosi, maksud,

persekutuan antara dua orang atau lebih perasaan, atau segala sesuatu) baik yang

yang bekerja bersama serta secara formal diterima maupun dipahami.

terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. ” (Armosudiro,2006:12)

METODE PENELITIAN

Sumber: Stephen Robbins-Timothy A. Populasi yang dipilih adalah judge (2008:7).

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah

Gambar 1. Proses Komunikasi

merupakan pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.Menurut Indriantoro

Kinerja Pegawai

dan Supomo (2002) Sampel adalah Dalam Mangkunegara (2006:9)

sebagian dari populasi dimaksud yang beberapa ahli mendefinisikan kinerja

akan diteliti. Sampel yang digunakan pegawai sebagai berikut:

dalam penelitian ini adalah 62 pegawai

yang bekerja pada Sekretariat Daerah pegawai adalah perbandingan hasil

1. Kurisyanto menyatakan

kinerja

Kabupaten Pidie Jaya.

Volume 4, No. 4, November 2015 - 24

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Tabel 1. Hasil Analisis Uji Korelasi (R) dan Determinasi (R).

Adjusted R Std. Error of

the Estimate

Model

Square Square

1 .867 a .752

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Berdasarkan dari data tersebut di Gambar 2. Hubungan

kompetensi,

atas maka diperoleh nilai koefisien korelasi kepemimpinan dan komunikasi

terhadap kinerja. sebesar 0,867 dimana dengan nilai tersebut

terdapat hubungan antara variabel bebas Dari gambar di atas dapat

dengan variabel terikat sebesar 86,7%. dibuat

persamaan struktural 2

variabel kinerjakaryawan sebagai berikut:

Artinya

mempunyai hubungan korelasi yang kuat

Kompetensi (X 1 ) ρyx 4 X 4 + ρyε 2 kepemimpinan (X2) dan Komunikasi (X 3 ),

Di mana :

sebesar 62,5%.

Y = Kinerja Sekretariat

Daerah

Kabupaten Pidie Jaya

Pengaruh Secara Simultan antara

X 1 = Variabel Kompetensi

Variabel Kompetensi, Kepemimpinan

X 2 = Variabel Kepemimpinan

dan Komunikasi Terhadap Kinerja

X 3 = Variabel Komunikasi

Karyawan

X 4 = Variabel Kinerja Pegawai

e = Error Term Tabel 2. Hasil Uji Analisis Simultan (F). Sum of

Mean

HASIL PEMBAHASAN

Model

Squares

df Square F Sig.

Analisis Regresi Linier Berganda

Pengaruh Kompetensi, Kepemimpinan

Dari Tabel diatas terlihat bahwa

dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai

nilai regresi memiliki tingkat signifikansi

0,000, nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau Koefisien determinasi dalam regresi

nilai Sig<α, ini berarti hipotesis penelitian mengetahui persentase kontribusi pengaruh

linear berganda

menyatakan “ Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi secara

variabel independen secara serentak bersama-sama memiliki pengaruh yang

terhadap variabel independen. Koefiesien determinasi dapat dilihat pada Tabel 1

signifikan terhadap kinerja karyawan” diterima. Pada kasus ini F hitung

berikut ini : memiliki nilai 58,543 sedangkan F Tabel

memiliki nilai 2,764 ini berarti F hitung >

F table, sehingga hipotesis penelitian

25 - Volume 4, No. 4, November 2015

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

diterima. Hubungan Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja

Karyawan

Pengaruh Secara

Parsial antara

Variabel Kompetensi, Kepemimpinan

Korelasi

0,378 menunjukkan

dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

hubungan variabel kompetensi dan

komunikasi, walaupun positif dan searah, Pada bagian berikut akan diuji

namun derajatnya relative lemah. Korelasi pengaruh secara parsial dari variabel

kedua variabel tersebut significant, karena terkait :

angka sig 0,002< 0,05 maka hubungan Tabel 3. Hasil Analisis Uji Koefisien

Parsial (Uji-t). kedua variabel tersebut adalah significant.

Korelasi

0,290 menunjukkan

hubungan variabel kepemimpinan dan

komunikasi, walaupun positif dan searah, Hasil

penelitian

terhadap

namun derajatnya relative lemah. Korelasi variabel

kedua variabel tersebut significant, karena

angka sig 0,022< 0,05 maka hubungan

kedua variabel tersebut adalah tidak

significant.

Kompetensi (X1) diperoleh nilai

t_hitung sebesar 3,323, sedangkan nilai t_

Pengaruh Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja

tabel sebesar 1,654. Hasil ini

Organisasi

menunjukkan bahwa t hitung > t table Koefisien determinasi dalam regresi

dengan tingkat signifikan sebesar 0,00001.

digunakan untuk Dengan demikian hasil perhitungan

linear

berganda

mengetahui persentase kontribusi pengaruh statistik menunjukkan bahwa secara parsial

variabel independen secara serentak variabel Kompetensi (X1) berpengaruh

terhadap variabel independen. Koefiesien positif secara signifikan terhadap Kinerja

determinasi dapat dilihat pada Tabel IV- pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

17 berikut ini :

Pidie Jaya.

Tabel 4. Hasil Analisis Uji Korelasi (R) dan Determinasi (R).

Gambar IV-1

Adjusted R Std. Error of the

Model

R Square Estimate

Gambar 3. Hubungan Kepemimpinan dan

Komunikasi Terhadap Kinerja

Berdasarkan dari data tersebut di

Karyawan.

atas maka diperoleh nilai koefisien korelasi Volume 4, No. 4, November 2015

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

sebesar 0,871 dimana dengan nilai tersebut

terkait :

terdapat hubungan antara variabel bebas Tabel 6. Hasil uji analisis parsial. dengan variabel terikat sebesar 87,1%. Artinya

variabel kinerja organisasi mempunyai hubungan korelasi yang kuat

Hasil penelitian terhadap variabel dengan

kepemimpinan (X2) dan Komunikasi (X3), sebesar 87,1%.

Kompetensi (X1) menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kompetensi

Pengaruh Secara Simultan antara

(X1) berpengaruh positif secara signifikan

Variabel Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja

terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat

Organisasi

Daerah Kabupaten Pidie Jaya.Hasil

Tabel 5. Hasil Uji Analisis Simultan (F).

penelitian

terhadap variabel Kepemimpinan (X2) menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kepemimpinan (X2) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja organsisi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.

Hasil Dari Tabel diatas terlihat bahwa nilai

penelitian terhadap variabel Komunikasi regresi memiliki tingkat signifikansi 0,000,

(X3) menunjukkan bahwa secara parsial nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau nilai

variabel Komunikasii (X3) berpengaruh Sig<α, ini berarti hipotesis penelitian yang

positif secara signifikan terhadap Kinerja menyatakan “ Kompetensi, Kepemimpinan

organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten dan Komunikasi secara bersama-sama

Pidie Jaya.

memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja organisasi” diterima.

Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Kinerja Organisasi

Pada kasus ini F hitung memiliki nilai

60,716 sedangkan F Tabel memiliki nilai Koefisien determinasi dalam regresi 2,764 ini berarti F hitung > F table,

digunakan untuk sehingga hipotesis penelitian diterima.

linea

berganda

mengetahui persentase kontribusi pengaruh variabel independen secara serentak

Pengaruh Secara

Parsial

antara

terhadap variabel independen. Koefiesien

Variabel Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja

determinasi dapat dilihat pada Tabel 7

Organisasi

berikut ini :

Pada bagian berikut akan diuji pengaruh secara parsial dari variabel

27 - Volume 4, No. 4, November 2015

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Korelasi (R)

Pengaruh

Langsung dan Tidak

dan Determinasi (R).

Langsung

antara Variabel Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Organisasi

Std. Error of the

Model R R Square Adjusted R Square Estimate

a Berdasarkan hasil koefisien dari

regressi yang telah dilakukan menunjukkan Berdasarkan dari data tersebut di atas

pengaruh langsung dari berbagai variabel maka diperoleh nilai koefisien korelasi

yang diteliti, terlihat pada Gambar 4 sebesar 0,859 dimana dengan nilai tersebut

berikut ini.

terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 85,9%.

Artinya variabel

kinerja organisasi

mempunyai hubungan korelasi yang kuat dengan variabel Kinerja karyawan (y), sebesar 87,1%.

Gambar 4.

Pengaruh langsung dan tidak

Pengaruh Variabel Kinerja Pegawai dan

langsung

antara variabel

Kinerja Organisasi

kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja organisasi.

Tabel 8. Hasil Uji Analisis Parsial (Uji t)

Sedangkan pengaruh langsung, pengaruh tidak langusng dan pengaruh total yang ditunjukkan oleh hubungan antara variabel independent, mediating dan dependent dapat dilihat pada tabel IV-24 berikut ini.

Hasil penelitian terhadap variabel

Tabel 9. Pengaruh Langsung, Tidak Kinerja Karyawan (Y) diperoleh nilai t

Langsung dan Total. hitung sebesar 13,002 sedangkan nilai

No Pengaruh

Langsung Tidak Total

ttabel sebesar 1,654. Ini menunjukkan

Langsung

bahwa thitung>tabel

dengantingkat

1 Kompetensi --->Kinerja Pegawai

2 Kepemimpinan -->Kinerja Pegawai

0 signifikan 0.197 sebesar 0,00001. Dengan

3 Komunikasi -->Kinerja Pegawai

demikian hasil perhitungan statistik

4 Kompetensi --->Kinerja Organisasi

menunjukkan bahwa secara parsial

5 Kepemimpinan --> Kinerja Organisasi

variabel Kinerja Pegawai (Y) berpengaruh

6 Komunikasi --> Kinerja Organisasi

positif secara signifikan terhadap Kinerja

7 Kinerja Pegawai --> Kinerja Organisasi

Organisasi (Z)

Volume 4, No. 4, November 2015 - 28

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

KESIMPULAN DAN SARAN

Kinerja Karyawan bagi peningkatan

Kesimpulan

Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten

1. Berdasarkan hasil pengujian statistik

dipandang perlu uji-t dapat disimpulkan bahwa

Pidie

Jaya

meningkatkan Kinerja Organisasi nya, Kompetensi, Kepemimpinan dan

karena Kinerja Organisasi yang Komunikasi

berpengaruh secara dihasilkan oleh merupakan wujud dari parsial terhadap Kinerja Karyawan,

kinerja setiap pegawainya yang demikian juga dengan dampaknya

menjalankan kegiatan operasionalnya bahwa Kompetensi ,Kepemimpinan,

pelayanan kepada Komunikasi dan kinerja karyawan

memberikan

masyarakat Aceh. berpengaruh secara parsial terhadap

meningkatkan Kinerja peningkatan

2. Untuk

Sekretariat Daerah Daerah Kabupaten Pidie Jaya.,

Kabupaten Pidie Jaya, maka yang dimana t hitung>t tabel.

harus dilakukan oleh pimpinannya

2. Berdasarkan hasil pengujian statistik adalah memperbaiki kemampuan uji-F dapat disimpulkan bahwa

memimpin organisasi dan Lingkungan Kompetensi, Kepemimpinan dan

kerja sesuai dengan ketentuan yang Komunikasi

berpengaruh secara berlaku yang telah ditetapkan. simultan terhadap kinerja karyawan,

DAFTAR KEPUSTAKAAN

demikian juga dengan dampaknya

Ferdinand, Augusty, 2006, Structural

bahwa Kompetensi, Kepemimpinan,

Equation

Modeling Dalam PenelitianManajemen,

Komunikasi dan kinerja karyawan Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

berpengaruh secara simultan terhadap

Effendy, Onong S. 2003. Ilmu Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

peningkatan Kinerja

dan Suradji,2003.

Kepemimpinan dalam Ragam Budaya Daerah Kabupaten Pidie Jaya, dimana ,

Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

F hitung>F tabel.

Hasibuan, Malayu S.P., 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia , Jakarta: Bumi

Aksara.

Saran

Hair, J.F.,Jr.,R.E. Anderson, R.L., Tatham &

Berdasarkan pada kesimpulan yang W.C. Black, (1995), Multivariate

Data

Analysis With Readings,

telah diuraikan diatas, maka yang menjadi

Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang,

saran dan rekomendasi dari penelitian ini

2002, Metodologi Penelitiaan

adalah sebagai berikut :

Bisnis

untuk Akuntansi dan

Manajemen,

Edisi 1, BPFE,

1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya

Metodelogi Penelitian

menambahkan variabel lain selain

Pendidikan dan Sosial ( Kuantitatif

Kompetensi,

dan Kualitatif).

29 - Volume 4, No. 4, November 2015

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Karyadi, 2004, Kepemimpinan (Leadership), Politea, Bogor. Ndraha, Taliziduhu. 2003, Budaya Organisasi, Jakarta : PT. Rineka Cipta. Mar’at. 2001. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuran . Jakarta Ghalia Indonesia. Ma s’ud, Fuad, 2004, Survai Diagnosis Organisasional

Konsep

dan

Aplikasi, Badan Penerbit,BP-UNDIP.

Volume 4, No. 4, November 2015 - 30

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

10 Pages

pp. 31- 40

31 - Volume 4, No. 4, November 2015