Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Anggota Polri yang melakukan tindak pidana diadukandilaporkan oleh masyarakat, anggota Polri atau sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan yang disampaikan pada pimpinan anggota Polri tersebut yakni Unit Provos atau Unit Pelayanan Kepolisian YANDUAN, YANMAS. Unit Provos kemudian melakukan pemeriksaan pendahuluan penyelidikan. Apabila alat bukti dirasa belum lengkap oleh Unit Provos maka kewenangan penyelidikan diambil alih oleh Unit Paminal. Dalam proses penyelidikan tidak hanya Unit Paminal yang melakukan penyelidikan, tetapi juga Unit Reskrim. Namun Unit Reskrim melakukan penyelidikan hanya untuk mencari dan mengumpulkan alat bukti yang berhuhungan dengan tindak pidana tersebut. Selanjutnya unit Paminal memberikan laporan kepada Unit Provos untuk kemudian dilanjutkan pada proses penyidikan terhadap adanya pelanggaran kode etik dan Unit Reskrim melanjutkan pada proses penyidikan terhadap tindak pidana yang telah terjadi sesuai dengan yang telah diatur dalam KUHAP. Jika dalam penyidikan yang dilakukan oleh Provos benar-benar telah terbukti bahwa terjadi adanya pelanggaran kode etik, maka selanjutnya Provos menyerahkanmengirimkan berkas perkara kepada pejabat yang berwenang dan mengusulkan untuk dibentuk Komisi Kode Etik Polri. Setelah menerima Universitas Sumatera Utara berkas perkara tersebut, kemudian pejabat yang berwenang meminta saran dari pengemban fungsi Pembinaan Hukum Polda terhadap berkas perkara adanya pelanggaran kode etik tersebut dan selanjutnya pejabat yang berwenang Kapolwil membentuk Komisi Kode Etik. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan kode etik anggota polri dalam peningkatan profesionalitas polri antara lain Faktor eksternal misalnya Adanya lembaga kompolnas yang bertugas memberikan saran kepada Presiden tentang penyelenggaran tugas Polri yang professional dan mandiri. Faktor internal misalnya Adanya kebijakan Pimpinan Polri yang konsisten untuk memberikan tindakan hukum yang tegas punishment bagi anggota Polri yang melakukan pelanggaran hukum dan memberikan penghargaan Reward bagi yang berprestasi dalam pelaksanakan tugasnya. Faktor budaya misalnya membangun mentalitas dasar bahwa masyarakat dengan polisi adalah mitra, namun tetap tegas dalam menegakkan hukum.

B. Saran