Penambah Sistem Saluran 1. Saluran Turun

Maka ukuran penampang pengalir adalah sebagai berikut : Ap = ½ A x A-3 + A+3 327,90 = A² A = 18,09 mm

4.2.4. Saluran Masuk

Perbandingan antara luas saluran turun Ast dengan saluran masuk Asm untuk baja cor adalah Ast:Asm = 1: 2-4; dipilih 1:3 Maka Asm = 3 x Ast = 3 x 490,63 mm² = 1.471,98 mm Saluran masuk berbentuk bujur sangkar, maka ukuran sisi-sisinya s adalah = 89 , 1471 = 38,37 mm = 38,5 mm Didapat sisi saluran masuk sebesar 38,5 mm, maka banyaknya saluran masuk ditentukan dengan rumus dibawah ini : t l n 8 ≥ Dimana : l = Panjang coran t = Tebal coran maka banyaknya saluran turun tiap coran adalah: 82 , 72 , 52 . 8 80 , 343 = ≥ n Banyaknya saluran masuk direncanakan 2 agar cairan logam yang berasal dari cawan tuang dapat memenuhi ruang coran dengan cepat sehingga dapat menimbulkan proses pembekuan yang merata.

4.2.5. Penambah

Penambah memberi logam cair yang mengimbangi penyusutan dalam pembekuan dari coran, sehingga ia harus membeku lebih lambat dari coran jika penambah terlalu besar maka persentase terpakai akan dikurangi dan jika penambah terlalu kecil akan terjadi rongga penyusutan oleh karena itu penambah harus mempunyai ukuran yang sesuai. Universitas Sumatera Utara Penambah digolongkan menjadi 2 macam yaitu penambah samping dan penambah atas. Penambah samping dipasang disamping coran dan langsung dihubungkan dengan saluran turun dan pengalir. Penambah seperti ini sangat efektif untuk coran ukuran besar dan menegah. Penambah atas dipasang diatas coran yang biasanya berbentuk silinder atau mempunyai ukuran kecil. Maka dari itu mempertimbangkan bentuk dan volume coran yang digunakan maka penambah yang digunakan adalah penambah samping. Baja cor mempunyai titik cair yang tinggi dan koefisien penyusutan yang sangat besar disamping itu pembekuannya terjadi dalam waktu yang pendek yang berbeda dengan besi cor sehingga irisan penambah untuk baja cor harus lebih besar, bentuk yang sering digunakan adalah silinder. Banyaknya penambah = panjang bagian dimana penambah harus disediakan mm Dibagi 2 kali jarak pengisian penambah JP mm Pada cetakan batang torak dengan ketebalan pola batang torak direncanakan 38,60 mm maka dapat ditentukan jarak pengisian untuk penambah tersebut. Jarak pengisian ditentukan berdasarkan grafik dibawah ini : Gambar 4.7 Hubungan antara tebal coran T dan jarak isi dari penambah JP Sumber : Prof.Ir.Tata surdia M.S Met E, Prof.Dr. kenji Chijwa, Teknik Pengecoran logam Penerbit PT. Pradya Paramita, Jakarta 1986, Dengan menarik garis perpotongan sumbu tebal coran 38,60 mm dengan garis kelengkungan daerah yang dapat diisi terhadap sumbu jarak pengisian JP didapat jarak pengisian JP yaitu 178 mm Jumlah panjang bagian yang ditambah adalah 272,31 mm. maka banyak penambah untuk coran batang torak adalah : Universitas Sumatera Utara 178 2 31 , 272 x n = 76 , = n Dari hasil diatas maka jumlah penambah = 2, agar cairan dapat mengalir keseluruh bagian. Bentuk penambah yang digunakan pada coran baja ini berbentuk silinder karena tempat, bentuk dan banyaknya penambah telah ditentukan maka ukuran tiap bagian harus ditentukan. Diameter penambah didapat dari ketentuan d = T + 40 mm, untuk kekuatan tarik bahan yang lebih dari 30 kgmm². Maka : d = 38,60 mm + 40 mm d = 78,6 mm Maka tinggi saluran penambah : H = 1,5 ±2,0d ; dipilih 1,8d Tinggi saluran penambah : H = 1,8.d H = 1,8 x 78,6 H = 141,48 mm dibuat 145 agar dapat mencapai permukaan cetakan

4.3. Pembuatan Inti