Jenis-J enis Batang Torak Bahan Pengecoran 1. Baja Cor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengecoran logam merupakan salah satu proses pembentukan logam dengan menggunakan cetakan yang kemudian diisi dengan logam cair. Pada proses pengecoran logam, bahan baku dicairkan dengan cara memanaskannya hingga mencapai titik lebur, kemudian cairan logam ini dituang kedalam rongga cetakan yang telah disediakan sebelumnya. Logam cair dibekukan dengan cara membiarkannya dalam rongga cetakan selama beberapa saat. Setelah logam cair membeku seluruhnya maka cetakan dapat dibongkar. Batang torak adalah salah satu komponen mesin pembakaran dalam yang dapat dibuat dengan proses pengecoran logam dengan cetakan logam dan cetakan pasir. Mesin pembakaran dalam pada umumnya dikenal dengan nama motor bakar. Proses pembakaran berlansung didalam motor itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Salah satu mesin pembakaran dalam adalah motor bakar torak. Motor bakar torak mempergunakan beberapa silinder yang didalamnya terdapat torak yang bergerak translasibolak-balik. Torak yang bergerak translasi didalam silinder tersebut dihubungkan dengan pena engkol yang berputar pada bantalannya dengan perantaraan batang penggerak atau batang torak Conecting rod. Campuran bahan bakar dan udara di bakar dalam ruang bakar yaitu ruangan yang dibatasi oleh dinding silinder, kepala torak dan kepala silinder. Gas pembakaran yang dihasilkan proses tersebut mampu menggerakkan torak yang selanjutnya memutar poros engkol. Gerak translasi torak menyebabkan gerak rotasi poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak translasi pada torak.

2.1. Jenis-J enis Batang Torak

Batang torak pada umumnya terdiri atas : 1. Bentuk Normal Batang torak bentuk normal digunakan dengan hanya satu silinder kesebuah pena engkol. Bentuk batang torak ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Batang torak bentuk normal 2. Batang garpu dan bilah dalam mesin jenis V Batang torak jenis ini ujung besar dari satu batang mempunyai bentuk normal sedangkan batang dari torak dalam bagian yang berlawanan diperlebar dan di belah menjadi bentuk garpu yang mengangkangi dengan batang yang pertama. Gambar 2.2. Batang garpu dan bilah dalam mesin jenis V 3. Batang engkol artikulasi dari mesin jenis V Batang torak jenis ini memiliki satu batang yaitu batang induk yang serupa dengan batang torak konvensional tetapi mempunyai perpanjangan tangakai keluar dengan sebuah mata untuk tempat dipaangkannya batang untuk torak dalam bagian yang berlawana. Batang yang kedua ini disebut batang artikulasi atau batang penghubung. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Batang engkol artikulasi dari mesin jenis V Dari ketiga jenis batang torak diatas yang akan direncanakan adalah jenis normal. Jenis ini umum digunakan pada kendaraan yang menggunakan mesin jenis standart. 2.2. Bahan Pengecoran 2.2.1. Baja Cor Baja cor digolongkan dalam baja karbon dan baja paduan. Coran baja karbon adalah paduan besi karbon yang kemudian digolongkan menjadi tiga macam yaitu 1.Baja karbon rendah C 0.2 2.Baja karbon menegah 0,2 – 0,5 C 3.Baja karbon tinggi 0,5 – 2C Kadar karbon yang rendah menyebabkan kekuatan rendah, perpanjangan elongation yang tinggi dan harga bentur serta sifat mampu las yang baik. Titik cair baja cor sekitar 1500 °C, mampu cornya lebih buruk dibandingkan dengan besi cor akan tetapi baja cor dapat dipergunakan baik sekali sebagai bahan untuk bagian-bagian mesin sebab kekuatannya yang tinggi dan harganya relatif murah. Baja cor paduan adalah baja cor yang ditambah unsure-unsur paduan seperti : mangan, krom, molybdenum, atau nikel. Unsur paduan ini dibutuhkan untuk memberikan sifat-sifat yang khusus pada baja tersebut seperti sifat tahan aus, tahan asam dan tahan korosi. Universitas Sumatera Utara 2.3. Sifat-sifat logam cair 2.3.1. Perbedaan antara logam cair dan air