Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memilik akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas. Kotler Tjiptono, 2005:16 menyatakan jasa sebagai ”setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawari oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan sesuatu”. Walaupun demikian produk jasa bisa dikaitkan dengan produk fisik maupun tidak. Berdasarkan definisi dan karakteristik jasa yang telah disajikan sebelumnya, maka marketing mix produk barang yang mencakup 4P product, price, place, dan promotion masih dirasa kurang mencukupi untuk diterapkan pada produk jasa. Untuk itu para ahli pemasaran menambahkan empat unsur lagi, yaitu: orang people, proses process, bukti-bukti fisik physical evidence, dan pelayanan pelanggan costumer service.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan Analisis Swot telah dilakukan oleh Rambe 2007 dengan judul “Analisis Swot sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Syariah Medan”. Berdasarkan hasil penelitian di atas, menyimpulkan bahwa analisis SWOT sangat penting bagi sebuah perusahaan. Analisis SWOT akan membantu perusahaan untuk merancang strategi yang tepat bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Analisis SWOT akan membantu sebuah perusahaan mengetahui lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaannya, karena SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats merupakan hasil riset dari kedua lingkungan tersebut. Dengan demikian perusahaan akan mampu menerapkan strategi yang tepat untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan secara optimal. Napitupulu 2006 dengan judul “Peranan Analisis SWOT dalam meningkatkan daya saing pada PT.Bussan Auto Finance Cabang Medan”. Berdasarkan hasil penelitian diatas disimpulkan bahwa melalui Analisis Swot perusahaan dapat mempergunakan strategi yang dapat meningkatkan daya saing, yaitu melalui penyediaan produk dan kualitas pelayanan terhadap pelanggan secara maksimal.

2.3 Kerangka Konseptual

Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu situasi juga dapat mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats dari organisasi, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Analisis lingkungan internal Strengths-Weaknesses dan lingkungan eksternal Opportunities-Threats perusahaan adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti, 2004:18. Berdasarkan beberapa teori pendukung, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut: Sumber: Rangkuti 2004, diolah Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis