yang harus dicapai bank bila bank memiliki sejumlah aktiva tertimbang menurut risiko Risk Weighted Assets melalui tingkat CAR. Namun sebenarnya penurunan
angka CAR bank bukanlah suatu masalah sepanjang masih memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank of Internasional Settlements BIS, yakni minimal
sebesar delapan persen dan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.512PBI2003 tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum
dengan memperhitungkan risiko pasar, bank harus menyediakan modal minimum sebesar 8 dari aktiva tertimbang menurut risiko.
4. Kelembagaan Perbankan
Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998
pengertian bank adalah sebagai berikut : “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”.
Pengertian di atas memiliki kandungan filosofis yang tinggi. Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Pedoman Standar Akuntansi Keuangan
PSAK. Pengertian bank menurut PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan, IAI, 1999 : 31.1 adalah : “Bank adalah suatu lembaga yang berperan
sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun 1990 pengertian bank adalah : “Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya di
bidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan”.
Irmayanto 2004 : 53 mendefinisikan bank sebagai “lembaga keuangan yang menawarkan jasa keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa, dan
melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya secara profesional.” Menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, terdapat dua jenis
bank, yaitu : a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dan
b. Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, jelaslah bahwa bank berfungsi sebagai “financial intermediary” dengan usaha utama menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu- lintas pembayaran. Dua fungsi tersebut tidak dapat dipisahkan. Sebagai badan
usaha, bank akan selalu berusaha mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari usaha yang dijalankannya. Sebaliknya, sebagai lembaga keuangan, bank
mempunyai kewajiban pokok untuk menjaga kestabilan nilai uang, mendorong kegiatan ekonomi, dan perluasan kesempatan kerja.
Selanjutnya pasal 3 dan pasal 4 Undang-Undang Perbankan yang diubah menyebutkan fungsi dan tujuan Perbankan Indonesia, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
2. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi,
dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesehjateraan rakyat banyak.
Pengertian kedua pasal tersebut, jika dihubungkan dengan Penjelasan Umum Undang-Undang Perbankan yang diubah, adalah bahwa perbankan
nasional kita mempunyai ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan perbankan umumnya, yang mempunyai karakter perbankan nasional kita.
5. Pasar Modal