Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas 6. 3. Pengujian Hipotesis

menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov K-S memiliki probabilitas lebih besar dari 0,05 Santoso, 2007, maka variabel penelitian tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Menurut Gujarati 2008, konsekuensi praktis yang timbul sebagai adanya multikoliniaritas ini adalah kesalahan standar penaksir semakin besar dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Multikolinearitas terjadi jika variabel bebas saling berkorelasi. Hal ini bisa menyebabkan kesimpulan yang salah sehubungan dengan manakah variabel bebas yang mempunyai pengaruh nyata dan yang tidak nyata. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melakukan uji VIF Variance Inflation Factor. Nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikoliniaritas. VIF = 1 Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1 10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan dengan kesalahan Universitas Sumatera Utara pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin–Watson DW test. Adapun kriteria pengujiannya adalah Setiaji, 2004: a. Jika nilai D-W diantara 0 sampai 1,5 berarti ada Autokolerasi positif; b. Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada Autokolerasi; c. Jika nilai D-W diantara 2,5 sampai 4 berarti ada Autokolerasi negatif.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residuaya. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

4. 6. 3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat statistik Statistical Package for Social Science SPSS versi 17. SPSS dapat digunakan untuk melakukan analisis sebab akibat dengan lebih akurat karena telah dilengkapi dengan nearest neighbor analysis yang biasa digunakan dalam ilmu interpolasi Pratisto, 2009. Pengujian hipotesis pada penelitian ini membutuhkan dua pengujian hipotesis. Pengujian pertama menggunakan model regresi multivariat, yaitu menguji pengaruh variabel independern EVA, leverage dan manajemen laba terhadap return saham sebagai variabel dependennya. Metode ini akan menguji tingkat signifikansi dari pengaruh semua variabel independen terhadap variabel independennya. Apabila nilai koefisien EVA signifikan, maka akan menunjukkan bahwa EVA berpengaruh terhadap return saham yang diukur dengan Rate of Return. Nilai koefisien leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio signifikan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara leverage terhadap return saham. Nilai koefisien manajemen laba yang diukur dengan diskresioner total akrual yang signifikan menunjukkan terdapat pengaruh antara manajemen laba terhadap return saham. Persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan EVA, leverage dan manajemen laba terharap return saham disusun sebagai berikut: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan: Y = Return Saham + ε a = Konstanta Universitas Sumatera Utara X 1 X = Economic Value Added EVA 2 X = Leverage 3 b = Manajemen Laba 1 – b 3 ε = error of term = Koefisien regresi variabel bebas Pengujian hasil analisis regresi dilakukan dengan melalui uji F untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan uji t untuk mengetahui pengaruh secara parsial. Hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai berikut : 1. H : b 1 = b 2 = b 3 Artinya EVA, leverage dan manajemen laba secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. = 0 2. H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 Artinya EVA, leverage dan manajemen laba secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. ≠ 0 Kriteria pengambilan keputusan : - Jika F hitung F tabel dengan tingkat signifikan 5, maka H - Jika F hitung F tabel dengan tingkat signifikan 5, maka H ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak. Universitas Sumatera Utara Hipotesis untuk uji statistik t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh dari variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen atau untuk melihat variabel apa yang memberikan pengaruh paling dominan diantara variabel yang ada. Hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut : 1. H : b i Artinya EVA, leverage dan manajemen laba secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. = 0 2. H 1 : b i Artinya EVA, leverage dan manajemen laba secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. ≠ 0 Kriteria pengambilan keputusan : - Jika t hitung t tabel df, α2 atau t hitung - t tabel df, α2, maka H - Jika - t tabel df, α2 ≤ t hitung ≤ t tabel df, α2, maka H ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak. Pengujian hipotesis kedua untuk menguji interaksi kebijakan dividen dengan variabel independen berbeda dalam mempengaruhi return saham baik secara parsial maupun simultan. Pengujian ini untuk membuktikan hipotesis bahwa kebijakan dividen merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan memilih metode uji selisih mutlak. Metode ini merupakan pengujian dengan mendapatkan selisih mutlak dari setiap variabel independen dengan variabel moderating Ghozali, 2005. Seluruh variabel independen harus distandarkan terlebih dahulu, kemudian diperoleh variabel baru yang disimbolkan dengan Z variabel. Fungsi Standardized ini adalah untuk menghindari nilai absolut yang sangat berbeda antar variabel apabila dilakukan transformasi pengurangan antar variabel. Setelah distandardized seluruh variabel yang ada ditransformasi untuk mendapatkan selisih variabel yang dipengaruhi oleh variabel moderating. Nilai selisih ini selanjutnya diabsolutkan dan diregresikan untuk mendapatkan hasil terhadap variabel dependennya. Untuk mengetahui pengaruhnya, dapat dilakukan persamaan regresi berganda dengan model berikut: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 [X 1- X 4 ]+ b 6 [X 2- X 4 ]+ b 7 [X 3 -X 4 ] Keterangan: Y = Return Saham + ε b X = Konstanta 1 X = Economic Value Added EVA 2 X = Leverage 3 X = Manajemen Laba 4 [X = Kebijakan Deviden 1 -X 4 [X ] = Rasio moderating EVA dengan Kebijakan Deviden 2 -X 4 ] = Rasio moderating Leverage dengan Kebijakan Deviden Universitas Sumatera Utara [X 3 -X 4 b ] = Rasio moderating Manajemen Laba dengan Kebijakan Deviden 1 – b 3 b = Koefisien regresi variabel bebas 4 – b 7 ε = error term = Koefisien regresi variabel moderating Pengujian hasil analisis regresi dilakukan dengan melalui uji F untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan uji t untuk mengetahui pengaruh secara parsial. Hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai berikut : 1. H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = b 7 Artinya tidak terdapat interaksi kebijakan dividen dengan EVA, leverage dan manajemen laba dalam mempengaruhi return saham secara simultan. = 0 2. H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ b 6 ≠ b 7 Artinya terdapat interaksi kebijakan dividen dengan EVA, leverage dan manajemen laba dalam mempengaruhi return saham secara simultan. ≠ 0 Kriteria pengambilan keputusan : - Jika F hitung F tabel dengan tingkat signifikan 5, maka H - Jika F hitung F tabel dengan tingkat signifikan 5, maka H ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak. Universitas Sumatera Utara Hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut : 1. H : b i Artinya tidak terdapat interaksi kebijakan dividen dengan EVA, leverage dan manajemen laba dalam mempengaruhi return saham secara parsial. = 0 2. H 1 : b i Artinya terdapat interaksi kebijakan dividen dengan EVA, leverage dan manajemen laba dalam mempengaruhi return saham secara parsial. ≠ 0 Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Economic Value Added Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia

33 152 93

Pengaruh return on equty (REO), return on asset (ROA) dan economic value added (EVA) terhadap return saham pada perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII) : studi empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI

30 335 109

Pengaruh ukuran perusahaan, Leverage, economic value added, return on investment, dan earning pershare terhadap return yang diterima pemegang saham (studi empiris pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia)

0 9 123

Analisis Pengaruh Economic Value Added (Eva), Residual Income (RI) ,Earnings Dan Operating Cas Flow (OCF) Terhadap Return Saham : Studi Pada Perusahaan LQ-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI),Analisis Data Tahun 2003-2007

0 9 88

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek indonesia)

0 14 63

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM LQ 45 DIBURSA EFEK Pengaruh Economic Value Added (Eva) Terhadap Harga Saham LQ 45 Dibursa Efek Indonesia Periode 2008-2010.

0 1 15

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM LQ 45 DIBURSA EFEK INDONESIA Pengaruh Economic Value Added (Eva) Terhadap Harga Saham LQ 45 Dibursa Efek Indonesia Periode 2008-2010.

0 1 14

PENGARUH RETURN ON EQUITY, ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH RETURN ON EQUITY, ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15