HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR (Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)
HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT
DENGAN PRESTASI BELAJAR
(Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan
Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
OLEH : SRI AGUSTIANA
S 540908118
PROGRAM PASCASARJANA
(2)
(3)
(4)
commit to user
PERNYATAAN
Nama : Sri Agustiana NIM : S540908118
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar ( Pada Mahasiswa
Program Studi D III Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung ) adalah betul-betul karya sendiri.
Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang
saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Agustus 2010 Yang membuat pernyataan,
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan karunia-Nyalah, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan judul “Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan
Prestasi Belajar ( Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung )”.
Dalam penyusunan tesis penelitian ini, peneliti mendapat banyak bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi peneliti. Oleh sebab itu perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :
1. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr.Sp.K.J.(K), selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program pasca sarjana
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengikuti pendidikan di program pasca sarjana.
3. Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, MM, M.Kes, PAK, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan selaku Pembimbing I yang ikut berperan besar dalam terselesaikannya tesis ini.
4. dr. P. Murdani, MHPEd selaku Ketua Minat Utama Program Pendidikan Profesi Kesehatan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk
(6)
commit to user
5. DR. Nunuk Suryani, MPd selaku pembimbing II yang juga ikut berperan besar dalam terselesaikannya tesis ini.
6. Ketjuk Herminaju, SST, S.Pd, MM, selaku Ketua STIKES “Hutama Abdi Husada” Tulungagung, yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk melanjutkan pendidikan di Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Suami dan anak-anakku yang dengan sabar memberikan waktu dan
memberikan motivasi serta selalu mendoakan sampai terselesaikannya tesis ini.
8. Mahasiswa Prodi D III Keperawatan STIKES “Hutama Abdi Husada”
Tulungagung, yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 9. Teman-teman yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan tesis ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan kesungguhan dan kerendahan hati peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya peneliti harapkan semoga penulisan ini dapat diambil manfaatnya.
Tulungagung, Agustus 2010
(7)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... B. Perumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ... 1. Minat ... 2. Motivasi... 3. Prestasi Belajar ... 4. Pendidikan Diploma III Keperawatan ... B. PENILAIAN YANG RELEVAN ... C. KERANGKA BERPIKIR ... D. HIPOTESIS ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN...
A. Desain Penelitian... B. Tempat dan Waktu Penelitian...
i ii iii iv v vii ix x xi xii xiii 1 4 4 5 6 6 15 23 31 56 56 59 60 60 60
(8)
commit to user
D. Definisi Operasional Variabel... E. Tehnik Pengumpulan Data... F. Teknik Analisis Data... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...
A. Hasil Penelitian... 1. Deskripsi Karakteristik Umum Responden... 2. Deskripsi Karakteristik Khusus Responden... 3. Pengujian Hipotesis... B. Pembahasan...
1. Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar... 2. Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar... 3. Hubungan Minat dan Motivasi dengan Prestasi Belajar... BAB V PENUTUP...
A. Kesimpulan... B. Implikasi... C. Saran... DAFTAR PUSTAKA...
62 63 64 66 66 66 67 69 71 71 73 75 77 77 77 77 80
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Konversi Nilai………. Tabel 2.2 Kompetensi D – III Keperawatan……… Tabel 2.3 Struktur Program Tingkat/ Tahun I……….. Tabel 2.4 Struktur Program Tingkat/ Tahun II……….... Tabel 2.5 Struktur Program Tingkat/ Tahun III……….. Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel……….. Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian……….. Tabel 4.1 Minat Menjadi Perawat……… Tabel 4.2 Motivasi Menjadi Perawat……… Tabel 4.3 Prestasi Belajar Pada Mahasiswa………. Tabel 4.4 Hubungan Minat Dengan Prestasi Belajar………... Tabel 4.5 Hubungan Motivasi Dengan Prestasi Belajar……….. Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Ganda Hubungan Minat dan Motivasi ……….
30 43 54 55 55 62 62 67 68 68 69 70 71
(10)
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Hierarki Kebutuhan Maslow... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian………. Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………
14 59 66 67
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan penelitian... Lampiran 2. Kisi – Kisi Angket Penelitian... Lampiran 3. Penjabaran Kisi – Kisi... Lampiran 4. Surat Permohonan Kepada Responden... Lampiran 5. Angket Penelitian... Lampiran 6. Data Uji Coba Kuesioner... Lampiran 7. Tabel Minat... Lampiran 8. Tabel Motivasi... Lampiran 9. Tabel Prestasi Belajar... Lampiran 10. Tabel Minat, Motivasi, Dan Prestasi ... Lampiran 11. Uji Korelasi ...
82 83 85 89 90 94 101 105 109 113 121
(12)
commit to user
ABSTRAK
Sri Agustiana, S540908118. Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar (Pada Mahasiswa Program Studi D – III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung. Tesis: Program Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tahun 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa: 1) Apakah ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar, 2) Apakah ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar, dan 3) Apakah ada hubungan antara minat dan motivasi dengan prestasi belajar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan korelasional. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Agustus 2010. Populasi adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Program Studi D-III Keperawatan. Sampel dalam penelitian ini mahasiswa semester IV (empat) yang berjumlah 91 orang dan mahasiswa semester VI (enam) yang berjumlah 121 orang. Adapun dalam penelitian ini variabel independennya adalah minat dan motivasi, sedangkan variable dependennya adalah prestasi belajar. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner serta dokumentasi, kemudian dianalisa dengan menggunakan uji korelasi ganda.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 1% diperoleh: 1) ada hubungan yang signifikan antara minat dengan prestasi belajar karena diperoleh rhitung>rtabel yaitu 0,764 >
0,159 (ρ= 0.000), 2) ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar karena diperoleh rhitung>rtabel yaitu 0,632 > 0,159 (ρ= 0.000), 3) ada
hubungan yang signifikan antara minat dan motivasi secara bersama – sama dengan prestasi belajar dengan nilai Fhitung > dari Ftabel yaitu 103,58 > 4,78.
Dengan melihat hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di tempat penelitian didapatkan mahasiswa mempunyai minat dan motivasi untuk menjadi perawat termasuk tinggi mempunyai prestasi yang tinggi kemudian mahasiswa yang mempunyai minat dan motivasi sedang maka prestasi juga sedang. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan motivasi rendah untuk menjadi perawat prestasinya cukup, hal ini disebabkan oleh dorongan orang tua yang kuat, bukan minat dan motivasi dari mahasiswa itu sendiri. Bagi institusi pendidikan, sebaiknya meningkatkan prestasi belajar para mahasiswa dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, melengkapi sarana dan prasarana, serta SDM yang memadai.
(13)
ABSTRACT
Sri Agustiana, S 54090811. The Correlation Between The Interest and Motivation of Becoming a Nurse and The learning Achievement of The Student of Diploma III in Nursing Science at Hutama Abdi Husada Health Institute of Tulungagung. Thesis : The Graduate Program in Family Medicine, Sebelas Maret University Surakarta 2010.
The objective of this research are to investigate : (1) the correlation between the interest and the learning achievement, (2) the correlation between the motivation and the learning achievement, (3) the simultaneous correlation between the interest, motivation and the learning achievement
The method for this research was an observational analytical with the correlation design. The research started from December 2009 up to August 2010. The population, were all students Semester IV (fourth) with total 91 student and all student semester VI (sixth) with total 121 students. As well as independent variable in this research were interest and motivation of becoming a nurse. The data at the research were gathered by using questionnaire and document analysis. The data were then analyzed by using the multiple correlation technique of analysis.
According to the result from analysis data and discussion which done by using significant 1 % shows : (1) there is signification correlation between the interest and the learning achievement as indicated by r count > r table (0,764 >
0,159) with ρ = 0,000, (2) There is significant correlation between the motivation and the learning achievement as indicated by r count > r table (0,632 > 0,159)
with ρ = 0,000 ; (3) there is simultaneous correlation between the interest,
motivation and the learning achievement as indicated by Fcount > Ftable (103,58 > 4,74)
The result can be conclude that the research place founded students which have high interest and motivation to become a nurse, the academic achievement also high, the student which have moderate interest and motivation to become a nurse, the academic achievement also moderate. For the students to become a nurse, the academic achievement is fairly. This is caused by, the support from parent is strong but interest and motivation not come from their self. For the academic institution, better increase the learning achievement for student by way at improve and increase the quality teaching process, fulfill tool and infrastructure, as well as adequate human resources.
(14)
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Meskipun sekarang ini banyak terdapat perguruan-perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten, namun setelah menyelesaikan pendidikan SMA atau SMK, seringkali siswa dihadapkan pada pilihan yang sulit untuk menentukan harus kemana jalur pendidikan yang dipilih. Namun dengan cita – cita saja belum menjamin untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi, akan tetapi harus memiliki kemampuan intelektual yang memadai dan didukung oleh kemampuan finansial yang memadai pula.
Bagi para lulusan sekolah menengah atas (SMA) yang mempunyai minat dan motivasi ingin secepatnya mendapatkan pekerjaan maka pilihan yang tepat adalah melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi Diploma III sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Salah satu pendidikan jalur profesional di bidang kesehatan adalah pendidikan program Diploma III Keperawatan yang pada era 1980 sampai 2000 peminatnya cukup besar, tetapi pada akhir-akhir ini minat untuk masuk pendidikan Diploma III keperawatan dari tahun ke tahun cenderung menurun, hal ini dapat dilihat dari data Stikes ( Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ) Hutama Abdi Husada Tulungagung jumlah pendaftar tahun 2006/2007 sebanyak 152 orang, tahun 2007/2008 sebanyak 139 orang, tahun 2008/2009 sebanyak 115 orang dan tahun 2009/2010 sebanyak 111 orang (Laporan Pelaksanaan Ujian Tulis Sipensimaru Stikes Hutama Abdi Husada Tulungagung tahun 2006/2007 sampai dengan tahun 2009/2010). Melihat data
(15)
tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan peminat calon mahasiswa, menurunnya animo pendaftar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu diantaranya adalah rendahnya minat dan motivasi untuk memilih pendidikan Diploma III Keperawatan. Mereka yang masuk pendidikan Diploma III Keperawatan tersebut umumnya sangat bervariasi yaitu karena dipaksa orang tua, ikut-ikutan teman dari pada tidak sekolah, tidak diterima di perguruan tinggi negeri, ingin secepatnya mendapatkan suatu pekerjaan dan ada pula yang memang merupakan cita-citanya sejak kecil. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung Program Studi D-III Keperawatan mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung Program Studi D-III Keperawatan merupakan institusi pendidikan formal yang mendidik peserta didik agar menjadi tenaga profesional di bidang keperawatan atau merupakan pintu gerbang yang mengantar seorang perawat yang nantinya siap untuk menjadi tenaga profesional dalam memasuki dunia kerja keperawatan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung merupakan institusi pendidikan yang mempunyai sejarah cukup panjang diantaranya dimulai pendidikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang berdiri mulai tahun 1986, kemudian pada tahun 1999 konversi menjadi Akademi Keperawatan (AKPER), dan pada tahun 2009 berubah bentuk menjadi STIKes (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan), diantaranya ada 3 Program Studi yaitu Program S-1 Keperawatan, Program D-III Keperawatan dan yang masih dalam proses D-III Kebidanan. Untuk mengetahui keberhasilan,
(16)
commit to user
institusi pendidikan profesional maka diantaranya perlu dilakukan penilaian prestasi akademik mahasiswa selama menempuh masa pendidikan. Pada tingkat perguruan tinggi, penilaian prestasi akademik dinyatakan dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Indeks Prestasi Komulatif merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara komulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. Adapun predikat kelulusan program D-III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung, ditetapkan sebagai berikut: (1) IPK 2,00 – 2,75 dengan predikat memuaskan, (2) IPK 2,76 – 3,50 dengan predikat sangat memuaskan, (3) IPK 3,51 – 4,00 dengan predikat pujian (cumlaude). Minat dan motivasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menentukan sikap seseorang untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Apabila mahasiswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk menjadi perawat, tentunya akan didorong oleh prestasi belajar yang giat pula. Tetapi kenyataannya, bila melihat fenomena sekarang, banyak mahasiswa yang tidak begitu berminat untuk menjadi perawat. Oleh karena itu akan sangat berpengaruh terhadap minat dan motivasi untuk meraih prestasi. Padahal bila melihat prospek ke depan, seorang lulusan Program Studi D-III Keperawatan mempunyai prospek yang cukup menjanjikan yaitu bisa menjadi perawat profesional yang bisa diandalkan kemampuan, ketrampilan dan sikap yang profesional.
Dari uraian diatas dapat dilihat apabila minat dan motivasi menjadi perawat rendah maka keinginan belajar akan berkurang, dan bisa menurunkan prestasi belajar, sehingga menjadikan lulusan perawat yang kurang profesional. Untuk mencapai Indeks Prestasi Komulatif yang tinggi dengan kategori pujian
(17)
maka dibutuhkan minat dan motivasi yang tinggi untuk menjadi perawat. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengidentifikasi adanya ”Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar (Pada Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)”.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut diatas, peneliti mengambil perumusan masalah “Apakah Ada Hubungan Antara Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar (Pada Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)?”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian disini adalah:
1. Menganalisa hubungan minat dengan prestasi belajar 2. Menganalisa hubungan motivasi dengan prestasi belajar
3. Menganalisa hubungan minat dan motivasi dengan prestasi belajar
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Diharapkan dapat diterapkannya hasil penelitian ini untuk memperbaiki sistem belajar mengajar pada mahasiswa dengan memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh.
2. Praktisi
(18)
commit to user
adanya minat dan motivasi, sehingga tes minat dan motivasi perlu diadakan pada prosedur penerimaan mahasiswa baru.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Minat
a. Definisi minat
Minat adalah salah satu aspek psikis yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar ( Dalyono, 2005:56 )
Menurut Getzel ( dalam Mardapi, 2008:106 ) minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman dan ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.
Hal senada juga dikemukakan oleh Sandjaja (2008) bahwa suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas.
Belajar adalah suatu proses usaha dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ( Slameto, 2009 )
b. Macam-macam minat
Minat dibedakan menjadi 2 yaitu : (Witherington, 1999 : 26) 1) Minat primitif
(20)
commit to user
Disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktifitas
2) Minat kultural
Disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya
c. Kriteria minat
Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi:
1) Rendah
Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat
2) Sedang
Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera
3) Tinggi
Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera
d. Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat:
1) Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
(21)
2) Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
3) Tempat tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.
e. Proses minat
Adapun proses minat yang dikemukakan oleh Purwanto terdiri dari: 1) Motif (alasan, dasar, pendorong)
2) Perjuangan motif
Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini harus dipilih.
3) Keputusan
Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain sebab tak
(22)
commit to user
mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama.
4) Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil
f. Meningkatkan minat
Menurut Tanner & Tanner (dalam Slameto, 2003) minat dapat dibentuk dengan jalan memberikan informasi-informasi mengenati subyek yang menjadi pilihannya. Misalnya tentang minat belajar di pendidikan keperawatan maka informasi yang diberikan meliputi apa itu perawat, peran dan fungsi perawat, bagaimana prosedur untuk menjadi perawat, prasarat apa yang harus dimiliki dan sebagainya. Dapat pula untuk membangkitkan minat dengan cara memberikan insentif.
Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar
(Sardiman, 2007). g. Peranan Minat Belajar
Beberapa peranan minat dalam belajar menurut Arianto (2008) antara lain:
1) Menciptakan, menimbulkan konsentrasi atau perhatian dalam belajar 2) Menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam belajar
(23)
3) Memperkuat ingat siswa tentang pelajaran yang telah diberikan guru 4) Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif
5) Memperkecil kebosanan siswa terhadap studi / pelajaran
Beberapa indikator – indikator minat belajar siswa menurut Zanikhan (2009) sebagai berikut:
1) Pengalaman belajar
Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran tersebut baik seperti prestasi belajar
2) Mempunyai sikap emosional yang tinggi
Seorang anak yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional yang tinggi, misalnya siswa tersebut aktif mengikuti pelajaran, selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik.
3) Pokok pembicaraan
Apa yang dibicarakan (didiskusikan) anak dengan orang dewasa atau teman sebaya, dapat memberikan petunjuk mengenai minat mereka dan sebarapa kuatnya minat tersebut.Jadi, artinya dalam berdiskusi anak tersebut akan antusias semangat dan berprestasi.
4) Buku bacaan (buku yang dibaca)
Biasanya siswa atau anak jika diberi kebebasan untuk memilih buku bacaan tertentu siswa akan memilih buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan bakat dan minatnya.
5) Pertanyaan
(24)
commit to user
itu pertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar terhadap pelajaran tersebut.
h. Faktor yang mempengaruhi minat
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian setelah berinteraksi dengan lingkungan. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar-belajar selanjutnya. Seorang perawat tidak dilahirkan untuk menjadi perawat tetapi akibat pengalaman dan belajarnya kemudian tertarik untuk menjadi perawat. Menurut Bernanrd (dalam Sardiman, 2007) minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan, sehingga minat akan selalu terkait dengan soal kebutuhan atau keinginan. Menurut Yuwono, 2001:40 dijelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi minat tersebut antara lain:
1) Kondisi pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang professional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.
2) Sistem pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan system pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fsilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat / kedudukan.
(25)
3) Pribadi pekerja
Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.
Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar (Arianto, 2008). Faktor – faktor yang mempengaruhi minat belajar diantaranya adalah:
1) Faktor intern
(a) Faktor kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangatlah besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar, bila seseorang kesehatannya terganggu dapat mengakibatkan cepat lelah, tidak bergairah, dan tidak bersemangat untuk belajar
(b) Faktor cacat tubuh
Cacat tubuh seperti buta, tuli, patah kaki, lumpuh dan sebagainya dapat mempengaruhi belajar, siswa yang cacat belajarnya juga terganggu.
(c) Faktor psikologis (1) Perhatian
Untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan atau materi pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka minat belajarpun rendah.
(26)
commit to user
(2) Kesiapan, merupakan kesediaan untuk memberikan respons atau bereaksi kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.
(3) Bakat dan intelegensi, bakat dapat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengann bakat, maka siswa akan berminat terhadap pelajaran tersebut, begitu juga intelegensi, orang yang memiliki intelegensi (IQ) tinggi, umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik, sebaliknya jika seseorang yang intelegensinya “IQ” nya rendah akan mengalami kesukaran dalam belajar.
2) Faktor ekstern (a) Faktor keluarga
(1) Cara orang tua mendidik, jika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anaknya seperti tidak mengatur waktu belajar, tidak melengkapi alat belajarnya dan tidak memperhatikan apakah anaknya belajara atau tidak, maka akan berpengaruh pada semangat belajar anaknya.Hasil yang didapatkan tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya.
(2) Suasana rumah, untuk memberikan motivasi yang mendalam pada anak – anak perlu diciptakan suasana rumah yang tenang, tentram dan penuh kasih saying supaya anak tersebut betah dirumah dan bias berkonsentrasi dalam belajarnya.
(27)
(3) Keadaan ekonomi keluarga, dalam kegiatan belajar seorang anak kadang – kadang memerlukan sarana prasarana atau fasilitas – fasilitas belajar seperti buku, alat – alat tulis dan sebagainya.
(b) Faktor Sekolah
(1) Metode mengajar, untuk meningkatkan minat belajar siswa, guru hendaknya menggunakan metode mengajar yang tepat, efisien dan efektif yakni dengan dilakukannya ketrampilan variasi dalam menyampaikan materi.
(2) Kurikulum, adanya kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan – kebutuhan siswa, akan meningkatkan semangat, dan minat belajar siswa, sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan
(3) Pekerjaan rumah, pekerjaan rumah yang terlalu banyak dibebankan oleh guru kepada murid untuk dikerjakan di rumah merupakan penghambat dalam kegiatan belajar, karena membuat siswa cepat bosan.
(c) Faktor Masyarakat
(1) Kegiatan dalam masyarakat, disamping belajar, anak juga mempunyai kegiatan – kegiatan lain diluar sekolah, misalnya karang taruna, menari, olah raga dan lain sebagainya.Bila kegiatan – kegiatan tersebut dilakukan berlebih – lebihan, bias menurunkan semangat belajar siswa.
(28)
commit to user
(2) Teman bergaul, pengaruh – pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwa anak jika teman bergaulnya baik akan berpengaruh baik terhadap siswa, begitu juga sebaliknya.
2. Motivasi
a. Pengertian motivasi
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2008: 158).
b. Fungsi motivasi
Menurut Hamalik (2008: 161) motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu:
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengaruh. Artinya mengarahkan
perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan
c. Jenis – jenis motivasi
Motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Hamalik, 2008: 162 - 163).
(29)
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan – tujuan murid. Motivasi ini sering disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap kelompok, keinginan diterima orang lain dan lain - lain. Jadi motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor– faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran disekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai kebutuhan siswa
d. Teori motivasi
Berdasarkan beberapa pendekatan mengenai motivasi, Swansburg (2001), mengklasifikasikan motivasi ke dalam teori-teori isi motivasi dan proses motivasi.
Teori-teori isi motivasi berfokus pada faktor-faktor atau kebutuhan dalam diri seseorang untuk menimbulkan semangat, mengarahkan,
(30)
commit to user
mempertahankan, dan menghentikan perilaku. Berikut ini teori isi motivasi:
1) Teori Motivasi Kebutuhan (Abraham A. Maslow)
Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia secara hierarki, yang terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok defisiensi dan kelompok pengembangan. Kelompok defisiensi secara hierarkis adalah fisiologis, rasa aman, kasih sayang dan penerimaan serta kebutuhan akan harga diri. Mangkunegara (2005), menjabarkan hierarki Maslow sebagai berikut:
a) Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur biologis. Kebutuhan ini berupa: kebutuhan makan, minum, bernapas, seksual dan sebagainya. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar
b) Kebutuhan akan rasa aman yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman dan bahaya lingkungan
c) Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta yaitu kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, mencintai dan dicintai
d) Kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
e) Kebutuhan akan aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan (skill) dan potensi serta
berpendapat dengan mengemukakan penilaian dan kritik terhadap sesuatu
(31)
Gambar 2.1. Bagan hierarki kebutuhan menurut Abraham A. maslow (Mangkunegara, 2005)
2) Teori ERG (Alderfer’s ERG Theory)
Teori ERG (existence, relatedness, and growth) dikembangkan oleh Clayton Alerfer. Menurut teori ini, komponen existence adalah
mempertahankan kebutuhan dasar dan pokok manusia.
Mempertahankan eksistensi merupakan kebutuhan setiap manusia untuk menjadi terhormat. Hampir sama dengan teori Maslow, kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan fisiologis juga terdapat kebutuhan akan keamanan yang merupakan komponen existence.
Relatedness tercermin dari sifat manusia sebagai insan sosial yang ingin berafiliasi, dihargai, dan diterima oleh lingkungan sosial.
Growth lebih menekankan kepada keinginan seseorang untuk
tumbuh dan berkembang, mengalami kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan kemampuan serta mengaktualisasi diri (Siagian, 2004).
AKTUALISASI DIRI
HARGA DIRI
KASIH SAYANG
RASA AMAN
(32)
commit to user
3) Teori Motivasi Dua Faktor (Frederick Herzbeg’s Two Factors Theory)
Herzberg seorang psikolog yang berusaha mengembangkan kebenaran teorinya melakukan penelitian kepada sejumlah pekerja untuk menemukan jawaban dari: “Apa yang sebenarnya diinginkan seseorang dari pekerjaannya?” Timbulnya keinginan Herzberg untuk meneliti adalah karena adanya keyakinan bahwa terdapat hubungan yang mendasar antara seseorang dengan pekerjaannya. Oleh karena itu sikap seseorang terhadap pekerjaannya akan sangat menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalannya (Siagian, 2004).
Dalam teori motivasi terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan atau ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatar belakanginya. Pertama faktor pemeliharaan (maintenance factors) yang juga disebut dissatisffiers, hygiene factors, job context, dan
extrinsic factors. Faktor pemeliharaan meliputi administrasi dan
kebijakan perusahaan, hubungan dengan subordinate, kualitas pengawasan, upah, kondisi kerja, dan status. Faktor lainnya adalah faktor pemotivasi (motivational factors) yang disebut pula satisfier,
motivators, job content, atau intrinsic factors yang meliputi
dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self, kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Mangkunegara, 2005).
(33)
4) Teori Motivasi Berprestasi ( David Mc Clelland )
Seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Motivasi merupakan fungsi dari tiga variabel yaitu (1) harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil, (2) persepsi tentang nilai tugas, dan (3) kebutuhan untuk sukses. Kebutuhan berprestasi ini bersifat intrinsik dan relatif stabil. Orang dengan motivasi yang tinggi dicirikan dengan keinginan tinggi untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan mereka, menyukai tantangan, dimana hasil kerja mereka akan dibandingkan dengan prestasi orang lain.
Orang dengan motivasi yang tinggi menyukai tantangan yang sedang, realistis dan tidak berspekulasi. Mereka tidak menyukai pekerjaan yang mudah dan yang mereka yakini sangat sulit untuk diselesaikan dengan baik. Keberhasilan mengerjakan tugas menjadi aspirasi mereka untuk mengerjakan tantangan yang lebih sulit. Hal ini bertolak belakang pada orang dengan motivasi yang rendah. Tugas yang sangat mudah akan mereka kerjakan, karena sangat yakin tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Sebaliknya, tugas yang sangat sulit justru gagal dikerjakan, tidak membawa arti apa pun, karena sejak semula sudah diketahui bahwa tugas tersebut akan gagal dikerjakan.
Teori proses motivasi terdiri atas teori penguatan, teori pengharapan, teori keadilan dan penetapan tujuan. Berikut ini teori proses
(34)
commit to user
1) Teori Penguatan
Skinner mengemukakan suatu teori proses motivasi yang disebut
operant conditioning. Pembelajaran timbul sebagai akibat dari
perilaku, yang juga disebut modifikasi perilaku. Perilaku merupakan
operant, yang dapat dikendalikan dan diubah melalui penghargaan
dan hukuman. Perilaku positif yang diinginkan harus dihargai atau
diperkuat, karena penguatan akan memberikan motivasi,
meningkatkan kekuatan dari suatu respons atau menyebabkan pengulangannya.
2) Teori Pengharapan (Victor H. vroom’s Expectancy Theory)
Teori harapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Porter dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak pada pendapat yang mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan (Siagian, 2004).
3) Teori Keadilan (Adam’s Equity Theory)
Teori keadilan yang dikembangkan oleh Adam didasari pada asumsi bahwa puas atau tidaknya seseorang terhadap apa yang dikerjakannya merupakan hasil dari membandingkan antara input usaha, pengalaman, skill, pendidikan, dan jam kerjanya dengan
output atau hasil yang didapat dari pekerjaan tersebut
(35)
4) Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke’s Theory)
Dalam teori ini, Edwin Locke mengemukakan kesimpulan bahwa penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh pekerjaan saja, tetapi juga mempengaruhi orang tersebut untuk mencari cara yang efektif dalam mengerjakannya (Mangkunegara, 2005). Kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya akan menumbuhkan motivasi yang tinggi. Tujuan yang sulit sekalipun apabila ditetapkan sendiri oleh orang yang bersangkutan atau organisasi yang membawahinya akan membuat prestasi yang meningkat, asalkan dapat diterima sebagai tujuan yang pantas dan layak dicapai (Siagian, 2004).
e. Teknik motivasi dalam pembelajaran
Menurut Menurut Uno (2007: 34 – 37) ada beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut: 1) Pernyataan penghargaan secara verbal.
2) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. 3) Menimbulkan rasa ingin tahu.
4) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. 5) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.
6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar.
7) Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami.
(36)
commit to user
8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal – hal yang telah dipelajari sebelumnya.
9) Menggunakan simulasi dan permainan.
10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
kemahirannya di depan umum.
11) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.
12) Memahami iklim sosial dalam sekolah.
13) Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. 14) Memperpadukan motif – motif yang kuat.
15) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. 16) Merumuskan tujuan – tujuan sementara.
17) Memberitahuakan hasil kerja yang dicapai.
18) Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para siswa. 19) Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.
20) Memberikan contoh yang positif.
3. Prestasi belajar
a. Pengertian belajar
Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap.
Laindgren (dalam Thulus, 1989) mengemukakan belajar adalah menunjukkan beberapa perubahan di dalam tingkah laku, sebagai hasil dari latihan atau beberapa jenis pengalaman atau interaksi dengan
(37)
lingkungannya. Sesuai dengan pendapat tersebut belajar merupakan aktifitas individu untuk mengubah dan mengembangkan perilaku atau membentuk perilaku baru. Menurut Hamalik (2008) belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Pendapat ini lebih menekankan kepada perubahan dan penggabungan sejumlah tingkah laku yang terjadi disekitar lingkungan individu.
The Liang Gie (1983) berpendapat bahwa belajar adalah segenap
kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang
mengakibatkan perubahan dalam dirinya, penambahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen. Pada pendapat ini juga menekankan adanya perubahan diri individu di dalam belajar. Menurut pendapat ini berarti perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan tidak termasuk proses belajar.
Secara umum belajar dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia (id – ego – super ego) dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari suatu ke dalam diri yang belajar dan dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan (Sardiman, 2007).
Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam belajar ada beberapa komponen yaitu kegiatan yang disengaja atau usaha
(38)
commit to user
baru akibat dari pengalaman dan latihan. Berdasarkan komponen tersebut dapat dirumuskan belajar adalah sesuatu kegiatan yang disengaja dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari latihan, pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
b. Tujuan belajar
Menurut Sardiman (2007) tujuan belajar ada tiga jenis yaitu:
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
2) Pemahaman konsep dan ketrampilan
3) Pembentukan sikap
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Dalam kegiatan proses belajar, terdapat beberapa faktor yang berkaitan erat dan dapat mempengaruhi serta menentukan keberhasilan belajar seseorang. Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
1) Faktor Internal
Faktor internal yaitu suatu faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri atau disebut kondisi individual pembelajar, faktor inilah yang sangat berpengaruh terhadap kegagalan atau keberhasilan individu yang belajar. Menurut Thulus H dan Soetarno (1989), faktor internal terdiri atas kondisi fisiologi dan psikologis. Orang yang sedang sakit jasmaninya akan mengganggu aktifitas belajar sehingga hasil belajarnya kurang baik bila dibanding dengan orang yang kondisinya sehat. Gangguan dari salah satu pancaindera juga
(39)
akan menimbulkan gangguan dalam proses belajar yang akhirnya hasil belajarnya kurang memuaskan. Adapun kondisi psikologis adalah semua keadaan dan fungsi psikologis yang berpengaruh terhadap proses belajar meliputi:
a) Minat, seseorang yang belajar tanpa adanya minat, maka hasilnya tentu tidak seperti yang diharapkan
b) Kecerdasan, merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh individu yang diwujudkan dengan angka kecerdasan atau Intelligence Quotient (IQ). Telah menjadi hal yang popular bahwa kecerdasan besar peranannya dalam keberhasilan belajar. c) Motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu kegiatan atau aktifitas tertentu
d) Bakat, merupakan faktor yang penting juga dan besar
pengaruhnya terhadap sesuatu proses maupun hasil belajar seseorang
e) Konsentrasi, dengan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar
f) Kemampuan kognitif, yaitu sebagai kesiapan berfikir seseorang di dalam belajarnya. Seseorang yang berkemampuan berfikir baik, maka akan menghasilkan belajar yang baik pula
g) Reaksi, didalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Belajar harus aktif, tidak sekedar apa adanya, menyerah pada lingkungan,
(40)
commit to user
tetapi harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi
h) Organisasi, dengan kegiatan mengorganisasikan, menata dan menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian
i) Ulangan, lupa merupakan sesuatu yang sifatnya umum bagi manusia. Suatu penelitian menunjukkan bahwa sehari setelah siswa mempelajari sesuatu bahan pelajaran, mereka banyak melupakan apa yang telah mereka peroleh selama jam pelajaran tersebut. Lupa merupakan gejala psikologis yang dapat diatasi dengan cara kegiatan mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu segala sesuatu yang dapat mempengaruhi proses maupun hasil belajar, yang datangnya dari luar individu. Menurut Saifullah (1980) ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor sosial dan ekonomi. Faktor Sosial yang dimaksud disini sebagai faktor status sosial orang tua, faktor ini dapat menentukan sikap mereka terhadap pendidikan atau peranan pendidikan dalam kehidupan manusia. Status akademis memerlukan kemampuan orang tua dalam memberikan informasi tentang bahan pelajaran yang diberikan yaitu bimbingan pendidikan. Sedang faktor ekonomi adalah kemampuan keluarga dalam menyediakan fasilitas sarana yang diperlukan anak dalam menelaah bahan pelajaran di
(41)
sekolah, yang menyangkut dari soal makan sampai soal buku-buku pelajaran.
Menurut Thulus dan Soetarno (1989) faktor eksternal terdiri dari dua macam yaitu lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alam dan sosial, sedang faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini terdiri dari perangkat keras
(Hardware) seperti gedung, perlengkapan belajar, alat praktikum,
dan lain-lain. Dan perangkat lunak (Software) seperti kurikulum, program, pedoman-pedoman belajar dan sebagainya.
d. Keberhasilan Belajar
Prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai seseorang yang telah mengerjakan sesuatu hasil kegiatan belajar. Menurut Poerwodarminto (1990) keberhasilan belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh setiap mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dalam bentuk nilai test angka yang diberikan setiap guru. Lebih lanjut Sarono (1989) menjelaskan keberhasilan belajar adalah perubahan kemampuan sebelumnya.
Keberhasilan belajar atau disebut juga prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang yang telah mengerjakan serangkaian proses belajar mengajar atau penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang umumnya diwujudkan dalam bentuk nilai test (Neoleka, 1986).
(42)
commit to user
e. Alat Untuk Mengukur Keberhasilan Belajar
Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek atau gejala. Berbicara masalah pengukuran tidak bisa terlepas dari kegiatan evaluasi yang mana evaluasi merupakan kelanjutan setelah dilakukan proses pengukuran. Menurut Winkel (1999) evaluasi berarti penentuan sampai berapa jauh sesuatu berharga, bermutu atau bernilai. Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh pebelajar dan terhadap proses belajar mengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar itu, sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai baik. Bloom telah menerapkan dua bentuk evaluasi yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses belajar mengajar masih berlangsung, sehingga diperoleh feedback mengenai kemajuan yang telah tercapai. Sedang yang dimaksud evaluasi sumatif yaitu penggunaan tes-tes pada akhir status periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa unit pelajaran atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan mungkin pada saat satu bidang studi selesai dipelajari.
Fungsi evaluasi belajar adalah untuk menimbulkan motivasi pada siswa memberikan umpan balik kepada siswa, memberi umpan balik pada tenaga pengajar, memberi informasi pada orang tua, memperoleh informasi tentang kelulusan, mempertanggungjawabkan suatu program studi.
Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan ujian tertulis, lisan, kuis, praktek maupun presentasi hasil dari penugasan. Hasil dari kegiatan
(43)
evaluasi berupa nilai yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) dengan rumus:
IP =
Jumlah nilai kredit (sks) mata kuliah yang diambil X nilai masing-masing mata kuliah
Jumlah kredit (sks) mata kuliah yang diambil
IP = S KN
S K
Keterangan:
IP = Indeks Prestasi
K = Kredit (sks) mata kuliah yang diambil
N = Nilai masing-masing mata kuliah
f. Sistem Penilaian & Konversi Nilai Tabel 2.1 Daftar konversi nilai
Nilai Absolut
Nilai
Mutu Lambang Lambang
Nilai
Mutu Range Arti
>86.00 4.00
A
A 4 3.51 - 4.00 Sangat Baik
85.00 3.99 B 3 2.75 - 3.50 Baik
83.75 3.87 C 2 2.00 - 2.74 Cukup
82.50 3.75 D 1 1.00 - 1.99 Kurang
81.25 3.66 E < 1 0.10 - 0.99 Buruk
80.00 3.59
78.75 3.51
78.14 3.51
78.13 3.50
B
77.50 3.50
76.25 3.33 Penilaian untuk Teori Bobot
75.00 3.25 Kehadiran & Sikap 1
73.75 3.24 Penugasan, seminar, tes formatif 2
72.50 3.16 UTS 2.5
71.25 3.00 UAS 4.5
70.00 2.99 Jumlah 10
68.75 2.88
67.50 2.76
67.26 2.76
(44)
commit to user
66.25 2.67 Penilaian untuk Praktek Bobot
65.00 2.58 Kehadiran 1
63.75 2.50 Sikap 1
62.50 2.49 Ketrampilan (Check List) 2
61.25 2.33 Responsi 2
60.00 2.25 Ujian Praktek 4
58.75 2.24 Jumlah 10
57.50 2.16
56.25 2.00
55.00 1.99
D
53.75 1.91
52.50 1.83
51.25 1.74
50.00 1.66
48.75 1.58 Predikat Kelulusan Akhir Program
47.50 1.50 IPK Tingkat
46.25 1.41 2.00 - 2.75 Memuaskan
45.00 1.33 2.76 - 3.50 Sangat Memuaskan
43.75 1.25 3.51 - 4.00 Dengan Pujian
42.50 1.24
41.25 1.00
40.00 0.93
E
38.75 0.86
37.50 0.80 Nilai Minimal Kelulusan
36.25 0.66 Jenis Penilaian Nilai
35.00 0.59 IPS & IPK 2.00
33.75 0.52 Praktek 2.75
32.50 0.46
31.25 0.32
30.00 0.25
28.75 0.19
27.50 0.12
27.00 0.10
4. Pendidikan Diploma III keperawatan
Hasil Lokakarya Nasional dalam bidang keperawatan tahun 1983 telah menghasilkan kesepakatan nasional secara konseptual yang mengakui keperawatan di Indonesia sebagai profesi, mencakup pengertian, pelayanan
(45)
keperawatan sebagai professional dan pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi (professional education).
Bertolak dari pandangan keperawatan sebagai profesi dan ilmu keperawatan seperti yang diuraikan diatas, maka orientasi pendidikan tinggi keperawatan adalah ilmu keperawatan seperti yang diuraikan diatas, maka orientasi pendidikan tinggi keperawatan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat. Dengan orientasi tersebut, diharapkan setiap institusi pendidikan tinggi keperawatan mampu mengikuti perkembangan sekaligus memberikan landasan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) keperawatan yang kokoh pada peserta didik. Disamping itu, institusi pendidikan keperawatan selalu mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat, baik perkembangan yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi masyarakat, tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan/ keperawatan, maupun perkembangan hal-hal khusus pada masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan pengalaman belajar di masyarakat bagi peserta didik.
a. Tujuan Pendidikan
Berlandaskan pada kerangka konsep ini, diharapkan isi pendidikan dan proses belajar mengajar dapat disusun dan dikembangkan secara lebih terarah, sehingga institusi pendidikan tinggi keperawatan mampu melakukan hal-hal berikut ini:
1) Menumbuhkan/ membina sikap dan tingkah laku professional yang sesuai dengan tuntutan profesi keperawatan
(46)
commit to user
2) Membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh, baik kelompok
ilmu keperawatan maupun berbagai kelompok ilmu dasar dan penunjang, yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan professional, yaitu mengembangkan diri pribadi dan mengembangkan ilmu keperawatan
3) Menumbuhkan/ membina ketrampilan profesional yang mencakup antara lain intelektual, ketrampilan teknikal dan interpersonal yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan, mengembangkan diri pribadi dan ilmu pengetahuan
4) Menumbuhkan/ membina landasan etik keperawatan yang kokoh dan
mantap sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan dan dalam kehidupan keprofesian
b. Dasar Pendidikan
Dasar falsafah dalam pengembangan Program Pendidikan D III Keperawatan disepakati tentang nilai-nilai dan keyakinan yang berlandaskan Pancasila, adalah sebagai berikut:
1) Manusia sebagai makluk bio-psiko-sosio kultural dan spiritual, adalah unik, merupakan satu kesatuan yang utuh jasmani dan rohani, dan tidak ada dua individu yang sama serupa.
2) Masyarakat terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan nilai-nilai, merupakan suatu organisasi yang terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungannya, serta bersifat dinamis.
(47)
3) Sehat adalah suatu keadaan utuh yang dinamik dalam siklus kehidupan, di mana manusia dapat berfungsi dan menyesuaikan diri secara terus menerus terhadap perubahan yang timbul, untuk memenuhi kebutuhan esensial dalam hidup sehari-hari. Setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan secara optimal dalam batas-batas kemampuannya.
4) Sakit adalah suatu keadaan dengan gangguan kemampuan individu memenuhi kebutuhan fisik, fisiologik, psikologik dan sosial secara maksimal, untuk berfungsi secara tepat sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
5) Perawatan adalah bagian integral dari pelayanan esensial dalam meningkatkan harkat hidup individu, keluarga dan masyarakat. Perawatan merupakan suatu proses yang dilakukan dengan tindakan terarah dan berorientasi pada masalah, serta menggunakan pendekatan ilmiah dan dilandasi etika profesi. Perawatan adalah unik dalam cara mensintesakan ilmu sosial, ilmu perilaku dan ilmu biologi dalam melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan kesehatan. Perawatan sebagai profesi mempunyai otonomi dan keahlian serta pengawasan terhadap pendidikan dan praktek keperawatan.
6) Perawat adalah orang yang telah menyelesaikan pendidikan
profesional keperawatan dan diberi kewenangan untuk
(48)
commit to user
7) Proses belajar mengajar adalah suatu proses karena interaksi yang berkesinambungan antara pendidik dan peserta didik, dan merupakan suatu proses perubahan perilaku yang berlangsung seumur hidup. Untuk belajar secara efektif diperlukan peran aktif peserta didik yang melibatkan seluruh pribadinya. Mengajar sebagai suatu ilmu dan kiat dalam mengatur informasi dan proses mengajar, agar pada peserta didik terjadi proses belajar. Proses mengajar merupakan rangkaian kegiatan terarah, terdiri dari antara lain dari menentukan tujuan
pendidikan, menyusun materi mengajar dan belajar,
mengorganisasikan materi dan lingkungan belajar, merancang kegiatan belajar, serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik. 8) Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus menjamin
pengembangan potensi dan kemampuan profesional secara maksimal peserta didik, dan dilaksanakan oleh institusi pendidikan tinggi. c. Tujuan Institusi
1) Tujuan Umum
Dapat dihasilkan Lulusan Ahli Madya Keperawatan sebagai Perawat Profesional Pemula yang memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai masalah umum kesehatan saat ini dan yang akan datang, serta mampu melaksanakan peran dan fungsi perawat.
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan dalam waktu yang ditentukan (3 tahun), diharapkan mampu:
(49)
a) Melaksanakan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang berorientasi pada masalah dan kebutuhan baik yang dirasakan atau yang tidak.
b) Mengelola/ asuhan keperawatan dalam ruang lingkup
tanggungjawabnya.
c) Mendidik individu, keluarga dan masyarakat serta tenaga keperawatan/ kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
d) Mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip-prinsip dan pendekatan penelitian, serta mampu memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
e) Melaksanakan dan mengembangkan program pendidikan
berdasarkan falsafah Pancasila, UUD 1945, tujuan institusi, dan rancangan konseptual, serta bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan.
f) Menyediakan sarana lingkungan yang mendukung proses
belajar, serta pengembangan diri peserta didik, dengan memberikan teori dan praktek pendidikan yang tepat.
g) Mempertahankan mutu pendidikan pada taraf yang tinggi, dengan bekerja sama dan menggunakan fasilitas serta sumber-sumber pendidikan dari Universitas atau institusi akademik dan non akademik yang lain.
(50)
commit to user
h) Mengembangkan pendidikan keperawatan dengan memberikan
kesempatan melakukan kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan.
i) Memprakarsai pengembangan staf akademik melalui program pendidikan berkelanjutan.
d. Kurikulum Pendidikan Diploma III Keperawatan
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, telah diselenggarakan berbagai upaya yang didukung antara lain oleh sumber daya tenaga kesehatan yang memadai sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Selain itu, tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat seiring dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Perubahan dan perkembangan tersebut merupakan tantangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas sumberdaya mausia kesehatan.
Pendidikan Diploma III Keperawatan menghasilkan lulusan sebagai Ahli Madya Keperawatan dengan memiliki sikap dan kemampuan bidang keperawatan yang diperoleh melalui penerapan kurikulum pendidikan yang telah mengalami penyesuaian. Dengan adanya penyesuaian kurikulum yang berbasis kompetensi, semakin banyaknya jumlah institusi pendidikan tenaga kesehatan serta bervariasinya kualitas penyelenggaraan pendidikan dengan berbagai
(51)
keterbatasannya, maka kondisi ini dapat mengakibatkan lulusan yang dihasilkan oleh setiap institusi akan bervariasi.
e. Konsep Penilaian Pencapaian Kompetensi
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang difokuskan pada kemampuan individu untuk melakukan tugas/ pekerjaan berdasarkan standar kinerja dibidang tertentu. Standar kompetensi adalah rumusan sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas/ pekerjaan diarea/ bidang tertentu yang didasari oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai standar kinerja yang dipersyaratkan.
f. Dimensi Kompetensi
Kompetensi terdiri dari spesifikasi pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta penerapannya dalam suatu pekerjaan berdasarkan pada kriteria unjuk kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan yang meliputi: 1) Ketrampilan melaksanakan pekerjaan (Task Skills) yaitu ketrampilan
untuk melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan standar yang disyaratkan oleh tempat kerja, meliputi standar “Professional
Practice dan Professional Ethic”
2) Ketrampilan mengelola pekerjaan (Task Management Skills) yaitu ketrampilan manajerial mulai dari membuat perencanaan dan mengorganisir tugas-tugas pekerjaannya sampai pada evaluasi dengan efektif dan efisien
(52)
commit to user
tepat atas suatu masalah dilandasi dengan kemampuan berpikir kritis (critical thinking)
4) Ketrampilan mengelola lingkungan kerja (Job/ Role Environment
Skills) yaitu ketrampilan untuk berperan serta dan memberikan
kontribusi terhadap pemeliharaan lingkungan yang mendukung
kesehatan, keselamatan, keamanan dengan memberdayakan
individu, keluarga dan masyarakat (safety and health promotion) 5) Ketrampilan beradaptasi (Transfer/ Adaptation Skills) yaitu
kemampuan untuk menerapkan ketrampilan dan pengetahuannya pada situasi yang baru, termasuk kemamuan bekerjasama dan kemampuan berkomunikasi.
g. Penilaian Pencapaian Kompetensi
Pada penyelenggaraan pendidikan dengan kurikulum berbasis
kompetensi, keputusan penilaiannya mengacu kepada “apakah
kompetensi yang harus dikuasai telah dicapai atau belum”. Kompetensi dinilai mengacu pada persyaratan yang dibuat dan ditetapkan dalam sebuah standar atau hasil akhir belajar. Penilaian pencapaian kompetensi yang dilakukan harus mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang terintegrasi dalam penerapannya. Mahasiswa harus menunjukkan bahwa mereka kompeten dalam semua tindakan tertentu sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Penilaian pencapaian kompetensi merupakan faktor kunci pada penerapan kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian pencapaian kompetensi harus dilakukan secara holistic artinya terintegrasi semua
(53)
kriteria unjuk kerja dari setiap sub kompetensi dalam pencapaian kompetensi pada unit tertentu.
Penilaian pencapaian kompetensi merupakan suatu proses pengumpulan bukti secara sistematis terhadap pelaksanaan kegiatan tertentu, serta pembuatan keputusan tentang kemampuan seseorang dikaitkan dengan kriteria unjuk kerja sebagai indikator keberhasilan dan mengacu pada standar yang ditetapkan.
Penilaian pencapaian kompetensi bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi mahasiswa serta merupakan indikator
kemampuan/ kemahiran seseorang dalam menyelesaikan suatu tindakan/ pekerjaan.
h. Tujuan Dan Manfaat Penilaian Pencapaian Kompetensi
1) Sebagai bahan masukan untuk melakukan peraikan dan evaluasi kurikulum
2) Sebagai dasar untuk menentukan yudisium, kenaikan tingkat, kelulusan, indeks prestasi dan sebagainya
3) Untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
4) Sebagai dasar untuk menentukan perlakuan yang tepat bagi masing-masing mahasiswa baik melalui penempatan sesuai dengan minat dan kemampuan maupun pengelompokan
(54)
commit to user
i. Prinsip Penilaian Pencapaian Kompetensi
1) Bukti kompetensi yaitu dokumen hasil identifikasi pencapaian kompetensi mengacu pada criteria unjuk kerja
2) Berkesinambungan yaitu penilaian pencapaian kompetensi dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan tujuan pembelajaran
3) Ketuntasan yaitu penilaian pencapaian kompetensi untuk setiap elemen dalam satu unit kompetensi dilakukan secara utuh atau tuntas dalam proses pencapaian kompetensinya
4) Menyeluruh yaitu penilaian pencapaian kompetensi merupakan integrasi dari aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap
5) Sahih yaitu hasil tindakan harus sesuai dengan criteria unjuk kerja 6) Dapat diandalkan yaitu penilaian yang dilakukan oleh siapapun,
kapanpun dan dimanapun akan memberikan hasil yang sama
7) Fleksibel yaitu pelaksanaan penilaian dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi namun tetap mengacu pada standar yang sudah ditetapkan
8) Adil yaitu penilaian harus terbuka, bebas prasangka, dan tidak merugikan siapapun
9) Individual yaitu penilaian pencapaian kompetensi dilakukan terhadap setiap mahasiswa bukan kepada kelompok, berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
j. Jenis Penilaian Pencapaian Kompetensi
1) Penilaian Formatif (ujian harian/ quiz /ujian tengah semester) 2) Penilaian Sumatif (ujian akhir semester)
(55)
3) Penilaian Komprehensif
k. Aspek Yang Dinilai
1) Pengetahuan
a) Kemampuan mengingat
b) Kemampuan memahami
c) Kemampuan mengaplikasikan konsep / prinsip
d) Kemampuan menganalisis
e) Kemampuan mengevaluasi
f) Kemampuan menciptakan
2) Sikap
a) Kemampuan menerima stimulus dari lingkungan
b) Kemampuan memberikan respon terhadap stimulus dengan cara
tertentu
c) Kemampuan menilai stimulus atau keadaan dan manfaatnya bagi dirinya
d) Kemampuan menggabungkan dan memisah-misahkan nilai-nilai
yang telah diidentifikasi menjadi suatu pola perilaku
e) Kemampuan memberikan warna penampilannya dengan
nilai-nilai dan sikap yang menjadi kepribadiannya
3) Ketrampilan
a) Kemampuan meniru tindakan dari yang diamati
b) Kemampuan memanipulasi tindakan berdasarkan konsep
(56)
commit to user
d) Kemampuan melakukan serangkaian tindakan secara berurutan secara teliti dan benar
e) Kemampuan melakukan tindakan secara wajar dan efisien l. Kompetensi D-III Keperawatan
Tabel 2.2 Kompetensi D – III Keperawatan
NO KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
1. Menerapkan konsep dan
prinsip etika keperawatan, komunikasi dalam praktek keperawatan professional
a. Menghormati hak pasien
b. Memperhatikan nilai/ norma budaya
dan agama
c. Menjalankan peraturan, kebijakan dan perundang – undangan yang
berlaku dalam melaksanakan
praktek keperawatan
d. Menjaga citra keperawatan
profesional dalam memberi
pelayanan keperawatan
e. Bertindak sebagai panutan bagi
pasien
f. Bertanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan tindakan profesional
g. Menjalankan komunikasi terapeutik dalam praktek keperawatan
h. Berkomunikasi dalam bahasa yang dipahami pasien
2 Menerapkan pendekatan
proses keperawatan dalam
melaksanakan asuhan
keperawatan dengan
berpikir kritis
a. Melaksanakan pengkajian
keperawatan
b. Merumuskan diagnosa keperawatan
c. Merencanakan tindakan
keperawatan
d. Melaksanakan tindakan keperawatan e. Melaksanakan evaluasi keperawatan
f. Melaksanakan dokumentasi
keperawatan
3 Mengkonsultasikan
penanganan pasien
terhadap tim kesehatan lain
a. Mengkaji kebutuhan untuk
konsultasi dan sumber yang
diperlukan
b. Menentukan sasaran konsultasi
sesuai masalah
c. Melaksanakan konsultasi pada tim kesehatan lain
(57)
4 Melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolaborasi
a. Melaksanakan pemberian obat oral
b. Melaksanakan pemberian obat IM
c. Melaksanakan pemberian obat IV
d. Melaksanakan pemberian obat SC
e. Melaksanakan pemberian obat IC
f. Melaksanakan pemberian obat
Topikal
g. Melaksanakan pemberian obat
Supositoria
h. Melaksanakan pemberian obat Sub Lingual
5 Melaksanakan tindakan
diagnostik dan tindakan
khusus sebagai hasil
kolaborasi
a. Menyiapkan spesimen pemeriksaan
b. Menyiapkan pasien untuk
pemeriksaan diagnostik
c. Melakukan perawatan pada pasien dengan tindakan diagnostik
6 Melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien
dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan
oksigen
a. Melaksanakan pengkajian
keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
b. Merumuskan diagnosa keperawatan
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan oksigen
c. Membuat perencanaan keperawatan
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan oksigen d. Mengatur posisi tidur pasien
e. Memberikan oksigen melalui nasal kanul dan masker
f. Melatih pasien napas dalam g. Melatih pasien batuk efektif h. Melakukan pengisapan lendir
i. Malakukan postural drainage dan fisioterapi dada
j. Melakukan inhalasi
k. Melakukan perawatan WSD
l. Melakukan perawatan tracheostomi
m. Melaksanakan evaluasi asuhan
keperawatan pasien dengan ganguan pemenuhan kebutuhan oksigen
n. Melaksanakan dokumentasi asuhan
keperawatan pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
(58)
commit to user
7 Melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien
dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan
cairan, elektrolit dan darah
a. Melakukan pengkajian keperawatan
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan,
elektrolit dan darah
b. Merumuskan diagnosa keperawatan
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan,
elektrolit dan darah
c. Membuat perencanaan keperawatan
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan,
elektrolit dan darah
1) Memberikan cairan peroral 2) Menilai keseimbangan cairan
3) Melaksanakan tindakan
kolaboratif dalam pemberian cairan parenteral dan darah
4) Melaksanakan monitoring
pemberian cairan parenteral dan darah
5) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan cairan, elektrolit dan darah
d. Melaksanakan dokumentasi asuahan
keperawatan pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah
8 Melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien
dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan
nutrisi
a. Melakukan pengkajian keperawatan
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
b. Merumuskan diagnosa keperawatan
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
c. Membuat perencanaan keperawatan
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
d. Memberikan makan peroral
e. Memasang NGT
f. Memberikan makan melalui NGT
g. Melaksanakan tindakan kolaboratif dalam pemberian nutrisi parenteral dan enteral
h. Menilai kecukupan nutrisi
i. Melaksanakan evaluasi asuhan
(1)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
JK JML KATEGORI
RESP (THN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
81 22 P 3 4 2 2 4 4 4 4 5 5 5 2 5 2 2 3 4 60 Sedang
82 21 P 4 4 4 2 4 5 2 5 4 4 2 2 2 4 4 2 5 59 Sedang
83 20 P 3 3 5 5 3 3 5 2 5 4 5 5 5 2 2 2 2 61 Sedang
84 21 P 3 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 2 1 2 2 2 1 51 Sedang
85 23 P 1 1 4 4 1 4 4 2 1 4 2 2 4 2 2 4 4 46 Rendah
86 21 L 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 2 3 4 60 Sedang
87 22 P 4 3 5 5 5 4 5 2 4 5 5 4 5 2 2 2 4 66 Sedang
88 21 P 3 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 2 2 2 5 67 Sedang
89 21 P 4 4 5 5 5 3 4 2 4 5 5 3 5 3 4 2 5 68 Tinggi
90 22 L 4 4 5 5 4 5 4 1 4 5 4 2 4 2 2 2 4 61 Sedang
91 21 L 3 2 4 5 5 5 4 2 4 4 5 2 4 2 2 4 4 61 Sedang
92 21 L 4 4 1 1 1 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 4 40 Rendah
93 22 L 4 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 2 2 3 2 3 2 53 Sedang
94 21 L 4 2 1 5 4 4 1 1 3 3 3 3 4 3 1 2 3 47 Rendah
95 22 P 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 4 61 Sedang
96 22 P 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 2 5 1 2 2 2 64 Sedang
97 22 L 3 3 4 5 3 5 5 3 3 5 5 2 4 2 3 1 5 61 Sedang
98 19 P 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 3 4 1 2 1 4 53 Sedang
99 22 P 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 5 1 5 1 1 2 2 57 Sedang
100 21 L 4 5 5 5 5 4 5 2 5 5 5 1 5 2 1 1 5 65 Sedang
101 22 P 5 4 5 5 4 5 4 1 4 5 5 1 5 2 1 2 4 62 Sedang
102 20 P 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 45 Rendah
103 22 L 4 3 5 5 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 3 2 5 60 Sedang
104 22 L 5 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 1 2 1 2 3 1 59 Sedang
105 21 P 5 4 5 5 2 2 2 2 5 5 5 2 5 2 2 3 5 61 Sedang
106 23 L 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 4 2 3 2 2 2 4 59 Sedang
107 22 P 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 59 Sedang
108 23 P 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5 2 4 5 3 2 2 62 Sedang
109 21 L 5 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 1 2 1 2 3 1 59 Sedang
110 23 L 4 4 4 5 5 4 4 1 4 4 5 1 5 2 2 3 4 61 Sedang
111 22 L 4 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 2 1 2 2 61 Sedang
112 22 P 4 5 1 1 1 5 5 1 5 1 2 4 5 1 1 1 1 44 Rendah
113 22 P 3 4 5 5 4 3 4 2 5 4 5 3 5 4 1 1 5 63 Sedang
114 22 P 3 4 5 5 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 2 1 5 60 Sedang
115 23 P 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 5 3 4 3 3 3 3 62 Sedang
116 21 P 5 4 5 5 5 5 5 1 4 5 4 1 4 2 2 1 5 63 Sedang
117 22 L 5 4 4 5 5 5 4 3 3 5 5 2 4 2 2 2 5 65 Sedang
118 23 L 3 4 5 5 5 3 4 2 4 5 5 5 5 5 3 2 2 67 Sedang
119 25 L 4 3 4 5 4 3 3 1 4 5 5 1 5 3 1 2 3 56 Sedang
120 22 L 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 1 2 1 4 64 Sedang
121 22 P 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 2 4 2 2 2 2 56 Sedang
(2)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
NO UMUR
JK NOMOR ITEM SOAL JML KATEGORI
RESP (THN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
123 21 P 5 5 2 5 5 4 4 2 4 4 5 1 5 2 2 1 4 60 Sedang
124 21 P 3 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 1 5 2 2 2 5 58 Sedang
125 21 P 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 2 5 2 2 1 4 65 Sedang
126 21 P 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 2 5 2 2 2 5 71 Tinggi
127 20 P 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 2 5 2 3 4 4 64 Sedang
128 22 L 5 4 2 2 2 2 1 1 5 3 3 2 3 1 1 5 5 47 Rendah
129 21 P 3 3 5 5 3 5 5 3 4 5 5 3 5 2 2 2 3 63 Sedang
130 22 P 3 3 5 5 4 3 5 2 5 4 5 5 5 2 2 2 2 62 Sedang
131 22 P 4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 5 2 4 2 2 2 2 59 Sedang
132 21 P 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 5 2 4 2 2 2 4 61 Sedang
133 22 P 3 3 5 5 3 5 5 2 5 3 5 5 5 2 2 2 2 62 Sedang
134 21 P 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 56 Sedang
135 21 L 4 1 4 4 1 1 4 3 3 1 2 4 2 2 2 1 2 41 Rendah
136 22 P 5 5 5 5 4 5 4 2 4 4 5 2 4 2 2 2 4 64 Sedang
137 21 P 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 5 4 4 2 2 2 4 63 Sedang
138 21 L 4 4 5 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 1 5 61 Sedang
(3)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
TABEL HASIL PENGHITUNGAN VARIABEL MINAT MENJADI PERAWAT ( X 1)
MAHASISWA STIKes HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
TAHUN AKADEMIK 2009 / 2010
NO UMUR
JK
NOMOR ITEM SOAL
JML KATEGORI
RESP (THN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 20 P 1 3 2 2 2 3 2 2 4 2 23 Rendah
2 19 L 4 4 4 5 2 3 3 3 4 4 36 Sedang
3 19 L 2 3 2 1 4 3 4 2 3 2 26 Rendah
4 20 L 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 43 Tinggi
5 19 L 2 2 2 3 2 3 3 2 3 5 27 Rendah
6 20 P 4 2 2 2 4 4 5 2 5 5 35 Sedang
7 19 P 5 5 5 2 4 1 2 2 5 5 36 Sedang
8 20 P 4 4 2 1 4 4 4 2 1 1 27 Rendah
9 20 P 4 4 2 1 4 4 2 1 5 5 32 Sedang
10 20 P 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 39 Tinggi
11 20 P 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 36 Sedang
12 20 P 4 5 4 2 4 4 4 2 3 4 36 Sedang
13 20 P 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 35 Sedang
14 23 P 5 4 3 2 3 4 4 4 3 4 36 Sedang
15 21 L 3 4 4 2 4 3 5 2 5 5 37 Sedang
16 21 L 4 2 2 2 2 3 2 4 4 2 27 Rendah
17 20 P 5 5 2 2 5 4 4 3 2 2 34 Sedang
18 20 P 2 2 4 2 4 4 5 2 4 5 34 Sedang
19 20 P 2 4 2 3 2 4 4 2 5 5 33 Sedang
20 20 P 4 2 2 2 4 4 2 1 2 2 25 Rendah
21 20 P 5 2 2 4 2 3 3 2 2 2 27 Rendah
22 20 P 5 2 2 2 3 2 2 2 2 4 26 Rendah
23 21 L 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 24 Rendah
24 21 L 2 2 4 3 2 2 2 3 2 5 27 Rendah
25 21 P 2 2 4 2 4 2 4 1 2 2 25 Rendah
26 20 P 2 2 5 2 5 4 4 4 4 4 36 Sedang
27 20 L 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 34 Sedang
28 20 P 5 2 2 1 4 4 4 2 5 5 34 Sedang
29 20 L 5 2 2 1 2 4 2 2 4 2 26 Rendah
30 25 P 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 34 Sedang
31 21 L 4 5 5 2 3 3 3 2 5 5 37 Sedang
32 21 L 2 2 2 2 3 1 1 2 5 5 25 Rendah
33 20 L 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 26 Rendah
34 22 L 4 3 2 2 1 4 2 2 4 3 27 Rendah
(4)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
NO UMUR
JK
NOMOR ITEM SOAL
JML KATEGORI
RESP (THN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36 19 L 5 4 5 3 2 2 5 3 5 3 37 Sedang
37 19 P 4 2 2 2 2 4 1 2 4 4 27 Rendah
38 20 P 2 2 4 2 4 2 2 2 2 5 27 Rendah
39 19 L 5 5 5 1 5 1 1 1 2 2 28 Sedang
40 21 P 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 25 Rendah
41 20 P 2 3 4 2 2 4 5 4 4 5 35 Sedang
42 21 L 4 2 2 3 2 2 3 1 4 2 25 Rendah
43 19 L 3 3 4 2 2 2 2 2 3 4 27 Rendah
44 20 P 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 36 Sedang
45 21 P 4 2 5 2 4 3 2 4 3 5 34 Sedang
46 20 P 4 4 5 2 3 4 4 2 4 4 36 Sedang
47 20 P 3 4 3 2 4 3 5 2 5 4 35 Sedang
48 20 P 2 2 1 2 3 1 4 2 4 4 25 Rendah
49 23 L 4 4 5 2 4 4 4 2 4 4 37 Sedang
50 21 L 3 2 4 1 1 4 3 1 4 1 24 Rendah
51 19 P 4 2 2 3 3 4 4 2 5 5 34 Sedang
52 20 P 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 39 Tinggi
53 21 L 4 2 1 2 3 3 3 2 1 5 26 Rendah
54 20 L 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 26 Rendah
55 20 P 4 4 5 3 3 2 4 3 3 5 36 Sedang
56 19 P 4 4 2 2 3 3 4 4 5 5 36 Sedang
57 21 P 4 4 2 2 4 5 4 2 5 5 37 Sedang
58 24 L 2 2 2 1 2 3 2 3 5 5 27 Rendah
59 21 L 2 3 2 5 1 4 3 2 4 3 29 Sedang
60 21 L 2 2 2 3 2 3 3 2 5 2 26 Rendah
61 21 L 4 4 3 3 2 1 4 2 1 2 26 Rendah
62 22 P 4 3 4 2 2 2 3 2 5 5 32 Sedang
63 22 L 4 3 3 1 2 4 2 2 2 4 27 Rendah
64 21 P 5 5 5 2 4 2 2 2 2 5 34 Sedang
65 20 L 4 2 2 1 3 3 4 2 3 2 26 Rendah
66 20 L 2 2 2 2 2 2 3 3 3 5 26 Rendah
67 21 L 5 4 5 1 4 2 2 2 3 4 32 Sedang
68 24 P 4 4 4 2 3 3 4 2 5 5 36 Sedang
69 21 P 3 3 5 2 2 2 5 2 4 5 33 Sedang
70 24 L 4 4 4 2 4 3 4 3 5 5 38 Tinggi
71 22 P 4 2 2 2 2 2 4 1 3 5 27 Rendah
72 22 L 5 2 2 2 2 4 4 2 5 5 33 Sedang
73 21 L 5 2 2 3 3 1 3 3 3 1 26 Rendah
(5)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
JK JML KATEGORI
RESP (THN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
75 25 L 5 5 5 5 4 4 4 2 4 5 43 Tinggi
76 22 P 4 5 5 3 3 3 3 3 3 5 37 Sedang
77 22 L 5 4 4 4 2 3 4 4 4 3 37 Sedang
78 22 P 4 5 5 2 2 2 4 3 5 5 37 Sedang
79 25 L 5 5 2 2 2 2 2 3 5 5 33 Sedang
80 21 P 1 2 2 1 2 2 2 2 5 5 24 Rendah
81 22 P 5 2 2 2 3 4 4 2 2 2 28 Sedang
82 21 P 4 4 4 5 2 2 3 2 4 4 34 Sedang
83 20 P 4 4 5 2 2 3 3 2 2 5 32 Sedang
84 21 P 4 1 4 2 4 2 4 2 4 4 31 Sedang
85 23 P 1 5 1 4 2 2 2 2 2 4 25 Rendah
86 21 L 5 4 4 4 2 4 3 1 4 4 35 Sedang
87 22 P 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 36 Sedang
88 21 P 4 4 4 2 4 3 4 2 4 5 36 Sedang
89 21 P 4 5 5 2 4 3 4 4 5 5 41 Tinggi
90 22 L 4 5 5 2 4 4 4 3 3 3 37 Sedang
91 21 L 4 4 5 2 2 4 4 2 5 5 37 Sedang
92 21 L 2 2 2 1 2 2 4 2 4 5 26 Rendah
93 22 L 2 2 3 3 3 5 2 2 2 2 26 Rendah
94 21 L 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 25 Rendah
95 22 P 4 4 5 3 2 4 2 3 2 4 33 Sedang
96 22 P 2 2 2 5 2 4 5 2 5 5 34 Sedang
97 22 L 4 4 4 3 2 3 4 1 5 5 35 Sedang
98 19 P 5 3 4 3 3 3 2 2 5 4 34 Sedang
99 22 P 4 2 2 2 5 4 4 2 5 5 35 Sedang
100 21 L 4 3 3 2 3 4 5 2 5 5 36 Sedang
101 22 P 4 5 4 2 3 4 3 2 5 5 37 Sedang
102 20 P 2 2 2 1 2 2 2 3 5 5 26 Rendah
103 22 L 4 4 3 4 2 4 4 2 5 5 37 Sedang
104 22 L 4 2 2 2 2 4 5 3 4 5 33 Sedang
105 21 P 2 2 2 2 3 4 5 4 5 5 34 Sedang
106 23 L 5 1 1 1 2 2 2 2 2 5 23 Rendah
107 22 P 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 36 Sedang
108 23 P 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 37 Sedang
109 21 L 4 2 2 2 5 4 5 3 4 5 36 Sedang
110 23 L 4 1 2 2 3 2 5 2 2 5 28 Sedang
111 22 L 4 3 4 2 3 3 3 2 5 5 34 Sedang
112 22 P 1 2 2 2 4 2 4 2 2 5 26 Rendah
(6)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
NO UMUR
JK
NOMOR ITEM SOAL
JML KATEGORI
RESP (THN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
114 22 P 4 5 5 1 2 4 4 2 4 4 35 Sedang
115 23 P 4 5 5 1 4 4 4 3 4 5 39 Tinggi
116 21 P 5 5 5 2 2 2 2 2 5 2 32 Sedang
117 22 L 4 5 5 3 2 3 3 3 4 5 37 Sedang
118 23 L 5 4 2 2 4 3 3 4 5 5 37 Sedang
119 25 L 4 4 5 1 3 3 4 2 5 5 36 Sedang
120 22 L 5 5 5 1 2 3 4 2 5 5 37 Sedang
121 22 P 4 2 3 3 4 2 2 2 2 2 26 Rendah
122 21 L 2 2 2 4 2 2 5 2 4 2 27 Rendah
123 21 P 4 2 5 2 2 4 5 2 2 5 33 Sedang
124 21 P 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 34 Sedang
125 21 P 4 4 2 3 4 2 5 2 2 5 33 Sedang
126 21 P 5 2 2 1 2 5 5 4 5 5 36 Sedang
127 20 P 4 5 4 2 3 3 4 2 2 5 34 Sedang
128 22 L 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 23 Rendah
129 21 P 5 4 3 1 3 3 3 2 5 5 34 Sedang
130 22 P 5 5 3 2 3 3 3 2 5 5 36 Sedang
131 22 P 4 4 5 2 4 2 4 2 5 5 37 Sedang
132 21 P 4 4 5 2 4 4 4 4 4 2 37 Sedang
133 22 P 5 5 5 2 5 3 3 2 2 5 37 Sedang
134 21 P 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 36 Sedang
135 21 L 4 4 4 2 2 3 3 2 1 1 26 Rendah
136 22 P 4 5 5 2 3 3 4 3 2 5 36 Sedang
137 21 P 4 4 5 1 4 4 4 2 2 5 35 Sedang
138 21 L 5 5 5 2 2 4 3 3 2 5 36 Sedang