Kerangka Konsep Penelitian Jenis Penelitian Definisi Operasional Aspek Pengukuran

penderita skizofrenia berada pada kategori normal 68, dan ada beberapa yang memiliki status gizi kategori gemuk 8.

2.6. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Status gizi pasien Skizofrenia paranoid rawat inap dapat dipengaruhi oleh tingkat kecukupan energi dan tingkat kecukupan protein. a. Tingkat kecukupan energi b. Tingkat kecukupan protein Status Gizi Pasien Skizofrenia paranoid Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian cross sectional, yang bertujuan untuk mengetahui kecukupan energi dan protein serta status gizi pasien Skizofrenia paranoid rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2011.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. Alasan pemilihan lokasi ini karena Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pusat pelayanan bagi pasien penderita skizofrenia yang memiliki jumlah pasien penderita skizofrenia paling banyak di Kota Medan, dan sebagian besar pasien 70 berasal dari golongan miskin.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan November 2011. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien skizofrenia paranoid yang rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara pada bulan Juli 2011 yaitu sebanyak 178 pasien. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Riduwan 2008 menyatakan “untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus sebagai berikut : n = 2 1 d N N + Keterangan: N = Jumlah populasi d = Presisi absolut yang dinginkan = 0,1 n = Jumlah sampel yang akan diteliti Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel n sebagai berikut : 2 1 , 178 1 178 + = n 1 01 , 8 17 178 + = n = 78 , 2 178 = 60 orang Jadi, jumlah sampel sebesar 60 orang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling. Dimana masing-masing pasien skizofrenia paranoid diberi nomor urut sesuai dengan abjad nama atau urutan nomor. Dengan kertas gulungan yang berisi nomor-nomor pasien skizofrenia paranoid, dilakukan lotre seperti cara lotre yang sudah umum dikenal. Universitas Sumatera Utara

3.4 .

Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer 1. Kecukupan energi dan protein diperoleh melalui metode penimbangan makanan dengan cara menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi pasien skizofrenia paranoid selama satu hari 1 x 24 jam. Adapun langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan : a. Menimbang dan mencatat bahan makanan yang dikonsumsi dalam gram. b. Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis dengan menggunakan DKBM Daftar Komposisi Bahan Makanan. c. Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi yang dianjurkan AKG. 2. Status gizi pasien dilihat dari hasil pengukuran berat badan yang menggunakan timbangan injak dan tinggi badan dengan menggunakan mikrotois.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder terdiri atas umur pasien, suku, agama, dan tingkat pendidikan pasien serta gambaran letak geografis rumah sakit yang diperoleh dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan.

3.6. Definisi Operasional

1. Tingkat kecukupan energi adalah jumlah energi yang dikonsumsi oleh pasien skizofrenia paranoid dalam sehari 1 x 24 jam dibandingkan dengan angka kecukupan energi pasien. 2. Tingkat kecukupan protein adalah jumlah protein yang dikonsumsi oleh pasien skizofrenia paranoid dalam sehari dibandingkan dengan angka kecukupan protein pasien. Universitas Sumatera Utara 3. Status gizi adalah keadaan gizi pasien skizofrenia paranoid yang dapat ditentukan dengan indikator dari berat badan, umur dan jenis kelamin.

3.7. Aspek Pengukuran

a. Tingkat Kecukupan Energi Tingkat kecukupan energi dibandingkan dengan standar gizi yang digunakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara yang mengacu kepada Direktorat Kes. Jiwa Depkes, R.I., tahun 1986, yaitu sebesar 2500 kkal. Berdasarkan Buku Pedoman Petugas Gizi Puskesmas, Depkes, RI., 1990 dalam Supariasa, dkk., 2002, maka pengkategorian tingkat kecukupan energi dibagi menjadi 4 empat, yaitu : − Baik : ≥ 100 AKG − Sedang : 80 – 99 AKG − Kurang : 70 – 80 AKG − Defisit : 70 AKG b. Tingkat Kecukupan Protein Tingkat kecukupan protein dibandingkan dengan standar gizi yang digunakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara yang mengacu kepada Direktorat Kes. Jiwa Depkes, R.I., tahun 1986, yaitu sebesar 60 gram. Berdasarkan Buku Pedoman Petugas Gizi Puskesmas, Depkes, RI., 1990 dalam Supariasa, dkk., 2002, maka pengkategorian tingkat kecukupan protein dibagi menjadi 4 empat, yaitu : Universitas Sumatera Utara − Baik : ≥ 100 AKG − Sedang : 80 – 99 AKG − Kurang : 70 – 80 AKG − Defisit : 70 AKG c. Status gizi Untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan IMT sebagai batas ambang kategori. Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut : IMT = m badan Tinggi x m badan Tinggi kg badan Berat Di bawah ini adalah kategori ambang batas IMT berdasarkan Depkes, 1994 dalam Supariasa, dkk, 2002 : Tabel 3.2. Kategori Ambang Batas IMT Untuk Indonesia Kategori IMT kgm 2 Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0 Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,1-18,4 Normal 18,5-25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1-27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat ≥ 27,1 Sumber : Depkes, 1994 dalam Supariasa, 2002 3.7 Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1 Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

5 79 83

Kemampuan Sosialisasi Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara 2013

0 39 64

Gambaran Karakteristik Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

28 144 68

Status Gizi Pasien Rawat Inap yang Mendapat Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) di RSU Swadana Daerah Tarutung Tahun 2012

8 128 92

Tingkat Kecukupan Energi dan Protein, Tingkat Pengetahuan Gizi, Jenis Terapi Kanker, dan Status Gizi Pasien Kanker Rawat Inap di Rumah Sakit Kanker Dharmais.

0 6 162

ANALISIS BIAYA PADA PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JIWA Analisis Biaya Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap Di Rumah Sakit “X” Surakarta Tahun 2012.

0 3 12

PENERIMAAN KELUARGA TERHADAP PASIEN SKIZOFRENIA YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Penerimaan Keluarga Terhadap Pasien Skizofrenia Yang Menjalani Rawat Inap Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 19

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 15

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 22

iv KATA PENGANTAR - Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 14