Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

25

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pemberian bahan humat berpengaruh meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi. Tinggi tanaman dan jumlah anakan meningkat pada tanaman yang diberi bahan humat. Komponen hasil yaitu jumlah malai, jumlah butir, bobot kering biomassa dan bobot gabah meningkat dengan perlakuan bahan humat. Hasil terbaik terdapat pada tanaman dengan perlakuan pemberian bahan humat pada tanah dan daun.

5.2 Saran

Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai dosis optimum bahan humat untuk tanaman padi pada berbagai tipologi lahan sawah. 26 DAFTAR PUSTAKA Aide M. and Picker J. 1996. Potassium and Phosphorous Nutrition in Rice. Information from 1996 Missouri Rice Research Update. Columbia: Missouri University. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2012. Buletin Agroklimat Vol. 1 no. 8-Agustus 2012. Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2012. Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010. Jakarta. De Datta S.K. 1981. Principles and Practices of Rice Production. John Willey and sons, Inc. New York. Dewi E.M. 2012. Apilkasi Bahan Humat dengan Carrier Zeolit untuk Meningkatkan Produksi Padi Sawah pada Tanah Latosol Bogor. [skripsi]. Bogor: Program Studi Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Fagi A.M. dan Las I. 1988. Lingkungan Tumbuh Padi. Dalam: Ismunadji M., Partohardjono S., Syam M., Widjono A., editor. Padi. Buku 1. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Grubben G.J.H and Partohardjono S. 1996. Plant Resource of South-East Asia. Prosea. Bogor. Indonesia. Gardiner D.T. and Miller R.W. 2004. Soil in Our Environment. Tenth Edition. Pearson Education, Inc. Uppersaddle: New Jersey. Harjowigeno S., Subagyo H., dan Rayes M.L. 2004. Morfologi dan Klasifikasi Tanah sawah. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hayes M.H.B., Maccarthy P., Malcolm, R.L., and Swift, R.S. 1989. Humic Substance II in Search of Structure. England: John Wiley Son Ltd. . Hermawan, B.A. 2012. Aplikasi Bahan Humat dengan Carrier Zeolit untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Jagung Zea mays pada Latosol Bogor. [Skripsi]. Bogor: Program Studi Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Ismunadji M., Partohardjono, S., Syam, M. dan Wijdono, A. 1988. Padi. Bogor: Badan Penelitian dan Pembangunan Pertanian. Iwan K. 2012. Pengaruh Ketersediaan Air Pada Musim Tanam II Terhadap Tanaman Padi Varietas Ciherang, Inpari 10, dan Inpari 13. [Skripsi]. Bogor: Program Studi Meteorologi dan Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 27 Lestri A. 2006. Studi Pemanfaatan Asam Humat Hasil Ekstraksi dari Andosol dan Gambut dalam Pertumbuhan Semaian Padi Oryza sativa. [Skripsi]. Bogor: Program Studi Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Makarim A.K., Nugraha U.S. dan Kartasasmita, U.G. 2000. Teknologi Produksi Padi Sawah. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Makarim A.K. dan Suhartatik E. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Dalam: Suyamto, Widiarta I.N., Satoto, editor. Padi. Buku 1. Inovasi Teknologi dan Ketahanan Pangan. Jakarta: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Mengel K. 2007. Potassium. Dalam: Kuykendall L.D, editor. Hanbook of Plant Nutrition. New York. CRC Press. Prasetyo T.B, Herviyanti, Alif A., Tjandra A. 2006. Upaya Pengendalian Keracunan Besi Fe dengan Asam Humat dan Pengelolaan Air untuk Meningkatkan Produktivitas Tanah Sawah Bukaan Baru. Simanjuntak E.V. 2012. Percepatan Pelapukan Batuan Andesit untuk Pelepasan Unsur Hara dengan Bantuan Bahan Humat. [Skripsi]. Bogor: Program Studi Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Siregar H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Bogor: Sastra Hudaya. Suprihatno B, Daradjat A.A., Satoto, Baehaki S.E., Suprihanto, Setyono A., Indrasari S.D., Wardana I.P., Sembiring H. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Sukamandi: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian Pertanian. Tan K.H. 1993. Principles of Soil Chemistry. New York: Marcel Dekker, Inc. 1998. Principles Of Soil Chemistry. Third edition. New York: Marcel Dekker, Inc. 2003. Humic Matter in Soil and The Environment. New York: Marcel Dekker, Inc. Vergara B.S. 1991. Rice Plant Growth and Development. Dalam: Luh B.S, editor. Rice Production. New York. Wicaksoso A. Petani desak moratorium alih fungsi lahan sawah. 2012. http:nasional.kontan.co.idnewspetani-desak-moratorium-alih-fungsi- lahan-sawah. Diakses 14 Januari 2012 Yoshida S. 1981. Fundamental of Rice Crop Science. International Rice Research Institute. Los Banos, Laguna, Philipines. 28 LAMPIRAN 29 Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nomor seleksi : S3383-1D-PN-41-3-1 Asal persilangan : IR18349-53-1-3-1-3 3 IR19661-131-3-1-3 4 IR64 Golongan : cere Umur tanaman : 116-125 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : 107-115 cm Anakan produktif : 14-17 batang Warna kaki : Hijau Warna batang : Hijau Warna telinga daun : Tidak berwarna Warna lidah daun : Tidak berwarna Warna daun : Hijau Muka daun : Kasar pada sebelah bawah Posisi daun : Tegak Daun bendera : Tegak Bentuk gabah : Panjang ramping Warna gabah : Kuning bersih Kerontokan : Sedang Kerebahan : Sedang Tekstur nasi : Pulen Kadar amilosa : 23 Indeks glikemik : 54 Bobot 1000 butir : 28 g Rata-rata hasil : 6.0 tonha Potensi hasil : 8.5 tonha Ketahanan terhadap hama dan penyakit : 1. Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 2. Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 mdpl Pemulia : Tarjat. T. Z. A., Simanullang, E. Sumadi dan Aan A. Daradjat Dilepas tahun : 2000 30 Tanaman Tanpa Perlakuan Bahan Humat. Tanaman dengan Perlakuan Bahan Humat pada Tanah. Tanaman dengan Perlakuan Bahan Humat pada Tanah dan Daun. Gambar Lampiran 1. Kondisi Tanaman pada Saat 8 MST. 31 Tabel Lampiran 1. Pengaruh Pemberian Bahan Humat terhadap Tinggi Tanaman. H0D0 H1D0 H1D1 No. sampel Tinggi tanaman cm No. sampel Tinggi tanaman cm No. sampel Tinggi tanaman cm 4 MST 8 MST 4 MST 8 MST 4 MST 8 MST 1 56.3 75.3 1 58.8 89.8 1 63.2 87.3 2 57.4 82.0 2 60.9 91.2 2 60.9 90.3 3 57.6 93.0 3 60.2 89.7 3 64.6 93.0 4 56.4 78.5 4 63.5 93.0 4 61.5 91.2 5 60.4 86.5 5 63.6 87.0 5 64.2 88.0 6 57.3 79.4 6 59.3 86.5 6 60.0 86.7 7 57.3 79.2 7 59.6 86.7 7 65.0 89.2 Rata- rata 57.50 81.98 60.8 89.12 62.70 89.38 Stdev 1.30 5.90 1.96 2.40 1.97 2.20 Tabel Lampiran 2. Pengaruh Pemberian Bahan Humat terhadap Jumlah Anakan. H0D0 H1D0 H1D1 No. sampel Jumlah anakan No. sampel Jumlah anakan No. sampel Jumlah anakan 4 MST 8 MST Produktif 4 MST 8 MST produktif 4 MST 8 MST Produktif 1 28 34 18 1 34 30 21 1 30 27 15 2 19 20 14 2 27 27 18 2 38 40 24 3 29 30 18 3 27 29 16 3 34 36 19 4 28 37 20 4 32 33 21 4 33 32 21 5 34 32 19 5 28 27 16 5 34 30 20 6 28 30 17 6 35 29 18 6 30 25 15 7 30 32 15 7 31 33 20 7 36 38 24 Rata-rata 28 30.70 17 30 29.70 18 33 32.50 19 Stdev 4.50 5.30 2.13 3.30 2.40 2.14 2.93 5.60 3.72 32 33 Tabel Lampiran 3. Pengaruh Pemberian Bahan Humat terhadap Bobot Gabah per Petak 9 m 2 . Perlakuan Ulangan Bobot kg9 m 2 Rata- rata bobot kg9 m 2 Stdev H0D0 1 6.70 6.100 0.43 2 6.10 3 5.90 S 5.70 H1D0 1 5.70 6.425 0.52 2 6.50 3 6.55 S 6.95 H1D1 1 7.25 7.075 0.56 2 7.50 3 6.25 S 7.30 Keterangan: S : Petakan mengambil sampel tanam. Tabel Lampiran 4. Pengaruh Pemberian Bahan Humat terhadap Bobot Kering Biomassa g. H0D0 H1D0 H1D1 No. sampel Bobot g No. sampel Bobot g No. sampel Bobot g 1 65.30 1 74.44 1 62.55 2 49.57 2 80.96 2 92.67 3 70.12 3 75.63 3 87.22 4 69.62 4 82.39 4 61.68 5 77.04 5 63.45 5 77.31 6 64.87 6 69.90 6 66.22 7 64.54 7 85.76 7 96.89 Rata- rata 65.86 76.07 77.79 Stdev 8.42 7.72 14.72 Tabel Lampiran 5. Pengaruh Pemberian Bahan Humat terhadap Jumlah Butir dan Persentase Butir Hampa. H0D0 H1D0 H1D1 No. JB JBH JBB No. JB JBH JBB No. JB JBH JBB 1 1778 505 1273 1 1930 533 1397 1 1938 662 1276 2 1392 456 936 2 2237 713 1524 2 2567 654 1913 3 2061 527 1534 3 2073 558 1515 3 2404 609 1795 4 1807 556 1251 4 2378 642 1736 4 1990 780 1210 5 2043 604 1439 5 1886 636 1250 5 2316 796 1520 6 1874 571 1303 6 1931 542 1389 6 1839 453 1386 7 1790 535 1255 7 2334 618 1716 7 2736 790 1946 Jumlah 12745 3754 8991 14769 4242 10527 15790 4744 11046 Rata-rata 1820.71 536.28 1284.42 2109.85 606 1503.85 225.71 677.71 1578 Stdev 222.38 47.76 187.10 205.79 65.21 177.23 341.17 124.55 305.93 butir hampa 29.45 28.72 30.04 JB : Jumlah butir. JBH : Jumlah butir hampa. JBB : Jumlah butir berisi. 34 Tabel Lampiran 6. Pengaruh Pemberian Bahan Humat terhadap Jumlah Malai dan Jumlah ButirMalai. H0D0 H1D0 H1D1 No. Jumlah malai Jumlah butirmalai No. Jumlah malai Jumlah butirmalai No. Jumlah malai Jumlah butirmalai 1 18 98.77 1 21 91.90 1 15 129.20 2 14 99.43 2 18 124.27 2 24 106.95 3 18 114.50 3 16 129.56 3 19 126.52 4 20 90.35 4 21 113.23 4 21 94.76 5 19 107.52 5 16 117.87 5 20 115.80 6 17 110.23 6 18 107.27 6 15 122.60 7 15 119.33 7 20 116.70 7 24 118.95 Rata- rata 17.28 105.73 18.57 114.40 19.57 116.39 Stdev 2.13 2.14 3.72 35

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan beras di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Badan Pusat Statistik BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 mencapai 237.641.326 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 per tahun. Sementara itu, alih fungsi lahan sawah terus terjadi. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, laju kehilangan sawah di Indonesia mencapai 110.000 ha per tahun, sedangkan kemampuan mencetak lahan baru hanya 45.000 ha per tahun. Untuk itu, diperlukan adanya suatu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi yaitu dengan memperbaiki sifat-sifat tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Pemberian bahan organik ke tanah pada umumnya dapat memperbaiki kualitas tanah baik secara fisik, kimia, maupun biologi, namun untuk skala lapang bahan organik yang diperlukan sangat banyak. Faktor tersebut yang sering menjadi kendala dalam penggunaan bahan organik, untuk itu perlu adanya suatu bahan yang dapat menggantikan sebagian peran bahan organik. Penggunaan bahan humat diharapkan mampu menggantikan sebagian peran bahan organik konvensional seperti pupuk kandang dan kompos. Senyawa ini memberikan pengaruh yang sangat menguntungkan terhadap perkembangan tanah, baik secara fisik, kimia, maupun biologi, serta dapat memperbaiki petumbuhan tanaman melalui peranannya dalam mempercepat proses respirasi, meningkatkan permeabilitas sel, serta meningkatkan penyerapan air dan hara. Senyawa humat juga berperan langsung dalam pertumbuhan tanaman, diantaranya dapat merangsang pertumbuhan akar dan bagian atas tanaman, sehingga dapat digunakan sebagai hormon perangsang pertumbuhan tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman Tan,1993. Beberapa penelitian menemukan bahwa bahan humat berpengaruh baik terhadap sifat-sifat tanah maupun pertumbuhan dan produktivitas tanaman. 2 Simanjuntak 2012 menemukan bahwa pelepasan unsur hara pada batuan andesit yang diberi bahan humat meningkat. Kemungkinan terjadi hal yang sama jika bahan humat diberikan pada tanah sawah, unsur hara di dalam tanah akan cepat terlepas sehingga tanaman akan lebih mudah untuk menyerapnya. Pemberian bahan humat pada tanah sawah juga dapat menurunkan kelarutan unsur yang dapat meracuni tanaman seperti Fe dan Al melalui pembentukan metal organo kompleks atau khelat Prasetyo et al., 2006. Lestri 2006 menemukan bahwa panjang akar pada bibit tanaman padi yang diberi bahan humat lebih panjang dibandingkan tanaman tanpa pemberian bahan humat. Penyemprotan bahan humat langsung pada tanaman dapat meningkatkan respirasi, fotosintesis, permeabilitas membran dan kandungan karbohidrat pada berbagai tanaman, seperti jagung, bit gula, gandum dan tomat Tan, 2003. Untuk itu, bahan humat perlu diuji cobakan pada tanaman padi sehingga dapat diketahui apakah bahan humat dapat memberikan pengaruh yang sama seperti tanaman-tanaman tersebut.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bahan humat terhadap produksi tanaman padi Oryza sativa L. dengan cara pemberian dan dosis yang berbeda.