Penentuan Pengujian Stabilitas VAR

Tabel 4.3. Uji Akar Unit pada First Difference Negara Nilai ADF Nilai Kritis MacKinnon Keterangan 1 5 10 Indonesia -3.861332 -3.445852 -2.868268 -2.570419 Stasioner Malaysia -2.799174 -3.445928 -2.868302 -2.570437 Stasioner Thailand -5.435319 -3.445481 -2.868105 -2.570332 Stasioner Singapura -14.26980 -3.445338 -2.868042 -2.570298 Stasioner Filipina -10.70369 -3.445409 -2.868073 -2.570315 Stasioner Cina -10.15730 -3.445627 -2.868169 -2.570366 Stasioner Korea Selatan -14.87241 -3.445338 -2.868042 -2.570298 Stasioner Jepang -15.99288 -3.445338 -2.868042 -2.570298 Stasioner Selandia Baru -22.47325 -3.445302 -2.868206 -2.570289 Stasioner Australia -15.36790 -3.445338 -2.868042 -2.570298 Stasioner US -7.081948 -3.445554 -2.868137 -2.570349 Stasioner Keterangan: stasioner pada taraf nyata 1, 5, dan 10 stasioner pada taraf nyata 10 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa pada first difference semua data yang digunakan dalam penelitian ini telah stasioner pada taraf 10 persen yang juga berarti tidak memiliki akar-akar unit lagi dan data yang digunakan terintegrasi pada ordo satu atau dapat disingkat menjadi I1. Karena penggunaan data pada first difference dapat menghilangkan informasi pada jangka panjang maka untuk menganalisisnya akan digunakan data level sehingga model VAR akan dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan menjadi VECM apabila data tersebut stasioner pada first difference dan terkointegrasi.

4.3. Penentuan

Lag Optimal Penentuan lag optimum ini sangat penting dalam model VAR karena pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya lag dari variabel endogen dalam sistem persamaan yang akan digunakan sebagai variabel eksogen Enders dalam De Jong, 2005. Pengujian ini juga sangat berguna dalam mengatasi atau menghilangkan masalah autokorelasi yang sering terjadi pada data time series sehingga setelah melakukan pengujian ini dan diperoleh lag yang optimal maka diharapkan masalah autokorelasi dalam sistem VAR dapat tidak muncul lagi. Penentuan lag optimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan informasi dengan menggunakan Akaike Information Criterion AIC yang memiliki nilai terkecil. Dalam penelitian ini lag optimal yang dipilih adalah lag tiga karena memiliki nilai AIC terkecil. Dalam persamaan VAR first differences yang dilakukan terlihat bahwa lag dua yang memiliki nilai AIC lebih kecil akan tetapi karena lag optimal diperoleh dari model VAR first differences maka nilai lag optimal ditambahkan satu karena estimasi yang akan dilakukan dalam persamaan VARVECM dalam waktu t bukan t-1. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat pada lampiran 1.

4.4. Pengujian Stabilitas VAR

Pengujian ini dilakukan karena jika hasil estimasi VAR yang akan dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan yang tidak stabil, maka IRF Impulse Response Function dan FEVD Forecasting Error Variance Decomposition menjadi tidak valid Nugraha, 2006. Untuk menguji kestabilan atau tidaknya estimasi VAR yang telah dibentuk maka dilakukan VAR stability condition check berupa roots of characteristic polynomial . Sistem dikatakan stabil apabila seluruh roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari satu Lutkepohl dalam Eviews 6 User’s Guide, 2007. Berdasarkan uji stabilitas VAR maka dapat diketahui bahwa estimasi VAR yang akan digunakan untuk analisis IRF dan FEVD stabil. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada lampiran 2.

4.5. Uji Kointegrasi