26.2 48 Resiliensi Nafkah Rumahtangga Petani Hortikultura Di Kawasan Bencana Letusan Gunung Sinabung

Pendapatan Total Rumahtangga Petani Hortikultura Tingkat pendapatan total yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah pendapatan rumahtangga baik dari sektor pertanian hortikultura dan non hortikultura maupun dari sektor non-pertanian. Berikut total rata-rata pendapatan rumahtangga petani menurut lapisan di kedua desa. Tabel 20 Total rata-rata pendapatan per tahun rumahtangga petani hortikultura berdasarkan lapisan di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015 N o Sumber Pendapatan Desa Perteguhen Desa Jeraya Atas Menengah Bawah Atas Menengah Bawah 1. Pertanian Hortikultura 22 000 000 26 682 900 25 244 900 59 500000 39 727 833 20 042 857 2. Pertanian Non Hortikultura 26 261 750 18 813 400 4 436 250 6 357 142 2 487 523 3. Non-Pertanian 58 150 000 18 854 375 20 239 000 48 000 000 11 288 125 7 311 047

3. Total

106 411 750 64 350 675 49 920 150 107 650 000 57 373 100 29 841 427 Sumber: Data Primer Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa rumahtangga lapisan atas di Desa Jeraya memiliki pendapatan yang tidak berbeda jauh dengan rumahtangga lapisan atas di Desa Perteguhen. Sedangkan pada lapisan menengah dan bawah, pendapatan rumahtangga Desa Perteguhen lebih tinggi dibandingkan Desa Jeraya. Berikut pemaparan mengenai kontribusi masing-masing sektor terhadap total pendapatan masing-masing lapisan rumahtangga. 20 41 50 55 69 67 24 29 9 11 8 56 30 41 45 20 25 20 40 60 80 100 Atas Menengah Bawah Atas Menengah Bawah Non-pertanian Non-hortikultura Hortikultura Gambar 11 Persentase kontribusi sektor pertanian hortikultura, pertanian non-hortikultura dan sektor non pertanian menurut lapisan di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015 Desa Perteguhen Desa Jeraya Berdasarkan Gambar 11 dapat dilihat bahwa rumahtangga lapisan atas di Desa Perteguhen memiliki pendapatan yang lebih besar dari sektor non-pertanian. Hal ini dikarenakan rata-rata mata pencaharian utama adalah di sektor non- pertanian, sedangkan sektor pertanian hanya dijadikan pekerjaan sampingan dan dikerjakan oleh tenaga kerja di luar anggota rumahtangga. Sedangkan rumahtangga lapisan atas Desa Jeraya memiliki pendapatan yang lebih besar dari sektor pertanian hortikultura. Hal ini dikarenakan rumahtangga lapisan atas memiliki lahan yang luas baik di dalam desa maupun di luar desa. Pada kategori lapisan menengah, rumahtangga di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya memiliki pendapatan yang lebih besar dari sektor pertanian hortikultura. Pada kategori lapisan bawah, sektor pertanian hortikultura juga masih memberikan kontribusi pendapatan yang paling besar dibandingkan sektor lainnya. Hal ini membuktikan rata-rata rumahtangga menggeluti pekerjaan di sektor pertanian hortikultura. Secara umum, berikut grafik yang memaparkan kontribusi pendapatan rumahtangga di kedua desa. 19 7 70 42 23 39 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Non-pertanian Hortikultura Non-hortikultura Sumber: Data Primer Gambar 12 Persentase kontribusi sektor pertanian hortikultura, pertanian non-hortikultura dan sektor non pertanian di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015 Berdasarkan Gambar 12 dapat diketahui bahwa sektor pertanian hortikultura mendominasi dibandingkan sektor pertanian non-hortikultura dan sektor non-pertanian. Hal ini dikarenakan rata-rata rumatangga yang memang memiliki pekerjaan utama sebagai petani hortikultura dan bidang lain hanya sebagai penunjang sampingan saja. Perteguhen Jeraya Total Pengeluaran Rumahtangga Petani Hortikultura Tingkat pengeluaran rumahtangga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua jenis pengeluaran yang rutin dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga yang meliputi kebutuhan makan, pendidikan, kesehatan, listrik, transportasi, pakaian, pajak, kegiatan sosial dan lainnya. Total pengeluaran ini akan mempengaruhi kapasitas menabung atau saving capacity masing- masing rumahtanggga petani. Berikut grafik mengenai total pengeluaran rumahtangga petani di kedua dusun. Sumber: Data Primer Gambar 13 Total pengeluaran rata-rata rumahtangga petani menurut lapisan di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015 Berdasarkan Gambar 13 diketahui bahwa pengeluaran rumahtangga lapisan atas Desa Jeraya lebih tinggi dibandingkan dengan rumahtangga lapisan atas Desa Perteguhen. Sedangkan pada kategori lapisan menengah dan lapisan bawah, pengeluaran rumahtangga petani di Desa Perteguhen lebih besar dibandingkan rumahtangga Desa Perteguhen. Berikut pemaparan Ibu Aps 44 tahun mengenai tingkat pengeluaran pada rumahtangga yang termasuk pada kategori lapisan atas: “Saya sekeluarga kan ada 5 orang, untuk kebutuhan beras, lauk pauk, kebutuhan dapur, listrik dan kesehatan saja sudah habis Rp60 000 000tahun. Belum lagi biaya sekolah anak-anak. Kemudian kalau ada orang nikah atau meninggal dunia kan kita harus hadir, kalau satu desa mungkin cuma pertama saja yang harus disediakan, tapi kalau jauh kan perlu ongkos dan kegiatan seperti itu seminggu sekali pasti ada. Itu saja biayanya Rp.7 200 000tahun. Itu belum termasuk kerja tahunpesta tahunan yang setiap tahun pasti ada. Minimal kita habis Rp 4 000 000tahun dan masih banyak lah pengeluaran yang lainnya seperti pengeluaran perayaan natal, pajak, transportasi dll” 92.8

32.4 46.8

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Atas Menengah Bawah x R p 1 t a h u n Desa Perteguhen Desa Jeraya 79.2

49.7 41

Saving Capacity Rumahtangga Petani Hortikultura Kapasitas menabung saving capacity rumahtangga dapat dilihat dari selisih total pendapatan dan pengeluaran rumahtangga. Saving capacity ini mempengaruhi kemampuan rumahtangga dapat bertahan hidup pada saat terjadi krisis. rumahtangga yang tidak memiliki saving capacity akan lebih rentan dibandingkan rumahtangga yang memiliki saving capacity. Berikut grafik yang menampilkan perbandingan rata-rata pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani per tahun. Sumber: Data primer Gambar 14 Perbandingan pendapatan rata-rata dan penegeluaran rata-rata rumahtangga petani per tahun menurut lapisan di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015 Berdasarkan Gambar 14 dapat diketahui bahwa rumahtangga lapisan atas kedua desa memiliki kapasitas menabung yang cukup tinggi. Begitu juga dengan rumahtangga lapisan menengah pada kedua desa menunjukkan kapasitas menabung yang masuk dalam kategori sedang. Sedangkan rumahtangga lapisan bawah di kedua desa tampak berbeda. Rumahtangga lapisan bawah di Desa Perteguhen memiliki saving capacity meskipun relatif kecil. Sedangkan rumahtangga lapisan bawah di Desa Jeraya tidak memiliki saving capacity dimana total pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan total pendapatan rumahtangga. Hal ini dibuktikan dari rata-rata rumahtangga lapisan bawah Desa Jeraya memiliki pinjaman ke bank untuk menutupi pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran. Hal ini dikarenakan selama beberapa bulan rumahtangga tidak memiliki penghasilan tetap dan menurunnya pendapatan dikarenakan adanya bencana alam yang menyebabkan mereka harus memulai dari awal usaha pertanian mereka. Berikut pemaparan Bapak USS 55 tahun: Desa Perteguhen Desa Jeraya

57.3 107.5

29.8 46.8

32.4 92.8

49.7 41

79.2 20 40 60 80 100 120 Atas Menengah Bawah Atas Menengah Bawah x R p 1 t a h u n Pendapatan Pengeluaran 106.4

64.3 49.9