Pendapatan Total Rumahtangga Petani Hortikultura
Tingkat pendapatan total yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah pendapatan rumahtangga baik dari sektor pertanian hortikultura dan non
hortikultura maupun dari sektor non-pertanian. Berikut total rata-rata pendapatan rumahtangga petani menurut lapisan di kedua desa.
Tabel 20 Total rata-rata pendapatan per tahun rumahtangga petani
hortikultura berdasarkan lapisan di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015
N o
Sumber Pendapatan
Desa Perteguhen Desa Jeraya
Atas Menengah
Bawah Atas
Menengah Bawah
1. Pertanian
Hortikultura
22 000 000 26 682 900
25 244 900 59 500000
39 727 833 20 042 857
2. Pertanian Non
Hortikultura
26 261 750 18 813 400
4 436 250 6 357 142
2 487 523
3. Non-Pertanian
58 150 000 18 854 375
20 239 000 48 000 000
11 288 125 7 311 047
3. Total
106 411 750 64 350 675
49 920 150 107 650 000
57 373 100 29 841 427
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa rumahtangga lapisan atas di Desa Jeraya memiliki pendapatan yang tidak berbeda jauh dengan rumahtangga
lapisan atas di Desa Perteguhen. Sedangkan pada lapisan menengah dan bawah, pendapatan rumahtangga Desa Perteguhen lebih tinggi dibandingkan Desa Jeraya.
Berikut pemaparan mengenai kontribusi masing-masing sektor terhadap total pendapatan masing-masing lapisan rumahtangga.
20 41
50 55
69 67
24 29
9 11
8 56
30 41
45 20
25
20 40
60 80
100
Atas Menengah
Bawah Atas
Menengah Bawah
Non-pertanian Non-hortikultura
Hortikultura
Gambar 11 Persentase kontribusi sektor pertanian hortikultura, pertanian non-hortikultura dan sektor non pertanian menurut lapisan di
Desa Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015
Desa Perteguhen Desa Jeraya
Berdasarkan Gambar 11 dapat dilihat bahwa rumahtangga lapisan atas di Desa Perteguhen memiliki pendapatan yang lebih besar dari sektor non-pertanian.
Hal ini dikarenakan rata-rata mata pencaharian utama adalah di sektor non- pertanian, sedangkan sektor pertanian hanya dijadikan pekerjaan sampingan dan
dikerjakan oleh tenaga kerja di luar anggota rumahtangga. Sedangkan rumahtangga lapisan atas Desa Jeraya memiliki pendapatan yang lebih besar dari
sektor pertanian hortikultura. Hal ini dikarenakan rumahtangga lapisan atas memiliki lahan yang luas baik di dalam desa maupun di luar desa. Pada kategori
lapisan menengah, rumahtangga di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya memiliki pendapatan yang lebih besar dari sektor pertanian hortikultura. Pada kategori
lapisan bawah, sektor pertanian hortikultura juga masih memberikan kontribusi pendapatan yang paling besar dibandingkan sektor lainnya. Hal ini membuktikan
rata-rata rumahtangga menggeluti pekerjaan di sektor pertanian hortikultura. Secara umum, berikut grafik yang memaparkan kontribusi pendapatan
rumahtangga di kedua desa.
19 7
70 42
23 39
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Non-pertanian Hortikultura
Non-hortikultura
Sumber: Data Primer
Gambar 12 Persentase kontribusi sektor pertanian hortikultura, pertanian non-hortikultura dan sektor non pertanian di Desa Perteguhen
dan Desa Jeraya tahun 2014-2015
Berdasarkan Gambar 12 dapat diketahui bahwa sektor pertanian hortikultura mendominasi dibandingkan sektor pertanian non-hortikultura dan
sektor non-pertanian. Hal ini dikarenakan rata-rata rumatangga yang memang memiliki pekerjaan utama sebagai petani hortikultura dan bidang lain hanya
sebagai penunjang sampingan saja.
Perteguhen Jeraya
Total Pengeluaran Rumahtangga Petani Hortikultura
Tingkat pengeluaran rumahtangga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua jenis pengeluaran yang rutin dikeluarkan untuk memenuhi
kebutuhan rumahtangga yang meliputi kebutuhan makan, pendidikan, kesehatan, listrik, transportasi, pakaian, pajak, kegiatan sosial dan lainnya. Total pengeluaran
ini akan mempengaruhi kapasitas menabung atau saving capacity masing- masing rumahtanggga petani. Berikut grafik mengenai total pengeluaran
rumahtangga petani di kedua dusun.
Sumber: Data Primer
Gambar 13 Total pengeluaran rata-rata rumahtangga petani menurut lapisan di Desa Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015
Berdasarkan Gambar 13 diketahui bahwa pengeluaran rumahtangga lapisan atas Desa Jeraya lebih tinggi dibandingkan dengan rumahtangga lapisan
atas Desa Perteguhen. Sedangkan pada kategori lapisan menengah dan lapisan bawah, pengeluaran rumahtangga petani di Desa Perteguhen lebih besar
dibandingkan rumahtangga Desa Perteguhen. Berikut pemaparan Ibu Aps 44 tahun mengenai tingkat pengeluaran pada rumahtangga yang termasuk pada
kategori lapisan atas:
“Saya sekeluarga kan ada 5 orang, untuk kebutuhan beras, lauk pauk, kebutuhan dapur, listrik dan kesehatan saja sudah habis Rp60 000
000tahun. Belum lagi biaya sekolah anak-anak. Kemudian kalau ada orang nikah atau meninggal dunia kan kita harus hadir, kalau satu desa
mungkin cuma pertama saja yang harus disediakan, tapi kalau jauh kan perlu ongkos dan kegiatan seperti itu seminggu sekali pasti ada. Itu saja
biayanya Rp.7 200 000tahun. Itu belum termasuk kerja tahunpesta tahunan yang setiap tahun pasti ada. Minimal kita habis Rp 4 000
000tahun dan masih banyak lah pengeluaran yang lainnya seperti pengeluaran perayaan
natal, pajak, transportasi dll”
92.8
32.4 46.8
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Atas Menengah
Bawah
x R
p 1
t a
h u
n
Desa Perteguhen Desa Jeraya
79.2
49.7 41
Saving Capacity Rumahtangga Petani Hortikultura
Kapasitas menabung saving capacity rumahtangga dapat dilihat dari selisih total pendapatan dan pengeluaran rumahtangga. Saving capacity ini
mempengaruhi kemampuan rumahtangga dapat bertahan hidup pada saat terjadi krisis. rumahtangga yang tidak memiliki saving capacity akan lebih rentan
dibandingkan rumahtangga yang memiliki saving capacity. Berikut grafik yang menampilkan perbandingan rata-rata pendapatan dan pengeluaran rumahtangga
petani per tahun.
Sumber: Data primer
Gambar 14 Perbandingan pendapatan rata-rata dan penegeluaran rata-rata rumahtangga petani per tahun menurut lapisan di Desa
Perteguhen dan Desa Jeraya tahun 2014-2015
Berdasarkan Gambar 14 dapat diketahui bahwa rumahtangga lapisan atas kedua desa memiliki kapasitas menabung yang cukup tinggi. Begitu juga dengan
rumahtangga lapisan menengah pada kedua desa menunjukkan kapasitas menabung yang masuk dalam kategori sedang. Sedangkan rumahtangga lapisan
bawah di kedua desa tampak berbeda. Rumahtangga lapisan bawah di Desa Perteguhen memiliki saving capacity meskipun relatif kecil. Sedangkan
rumahtangga lapisan bawah di Desa Jeraya tidak memiliki saving capacity dimana total pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan total pendapatan rumahtangga.
Hal ini dibuktikan dari rata-rata rumahtangga lapisan bawah Desa Jeraya memiliki pinjaman ke bank untuk menutupi pendapatan yang tidak sesuai dengan
pengeluaran. Hal ini dikarenakan selama beberapa bulan rumahtangga tidak memiliki penghasilan tetap dan menurunnya pendapatan dikarenakan adanya
bencana alam yang menyebabkan mereka harus memulai dari awal usaha pertanian mereka. Berikut pemaparan Bapak USS 55 tahun:
Desa Perteguhen Desa Jeraya
57.3 107.5
29.8 46.8
32.4 92.8
49.7 41
79.2
20 40
60 80
100 120
Atas Menengah
Bawah Atas
Menengah Bawah
x R
p 1
t a
h u
n Pendapatan
Pengeluaran
106.4
64.3 49.9