BAB 4
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan
Hasil penentuan nilai PRI dapat dilakukan dengan menggunakan alat Wallace Punch. Nilai PRI diperoleh dari bahan baku antara compo dan slab, dimana
perbandingan bahan baku masing-masing dibuat seperti pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perbandingan Bahan Baku
NOMOR KETERANGAN
PALLET Contoh
KOMPO:SLAB DATA I
1 1:1
2 1:3
3 3:1
DATA II 1
1:1 2
1:3 3
3:1 DATA III
1 1:1
2 1:3
3 3:1
DATA IV 1
1:1 2
1:3 3
3:1 1
1:1 DATA V
2 1:3
3 3:1
DATA VI 1
1:1 2
1:3 3
3:1 DATA VII
1 1:1
2 1:3
3 3:1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Nilai PRI
NOMOR Po
Pa PRI KET.
PALET Contoh 1
2 3
RATA -
RATA 1
2 3
RATA -
RATA
KOMPO:SLAB
DATA I
1 27
27 27
27 20
19 19
19 70
1:1 2
20 20
20 20
12 12
12 12
60 1:3
3 36
36 36
36 27
27 27
27 75
3:1
DATA II
1 28
28 28
28 20
20 21
20 71
1:1 2
21 20
21 21
13 13
14 13
62 1:3
3 36
37 36
36 27
27 28
27 75
3:1
DATA III
1 29
29 29
29 20
20 20
20 69
1:1 2
22 22
22 22
14 14
14 14
64 1:3
3 38
38 38
38 28
28 28
28 74
3:1
DATA IV
1 29
29 30
29 21
21 21
21 72
1:1 2
24 24
24 24
14 14
14 14
58 1:3
3 38
39 39
39 29
29 29
29 74
3:1 1
30 30
31 30
22 22
22 22
73 1:1
DATA V
2 25
25 25
25 15
15 15
15 60
1:3 3
40 39
40 40
30 30
30 30
75 3:1
DATA VI
1 31
31 31
31 23
23 22
23 74
1:1 2
27 27
27 27
16 16
16 16
59 1:3
3 41
41 41
41 31
31 31
31 76
3:1
DATA VII
1 33
33 33
33 24
24 24
24 73
1:1 2
28 28
28 28
16 16
16 16
57 1:3
3 42
42 42
42 32
32 32
32 76
3:1
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan
4.2.1 Penentuan Nilai PRI
Untuk menentukan nilai Plasticity Retention Index PRI, sebagai salah satu penentu standar mutu SIR 10 dan SIR 20 di PT. Perkebunan Nusantara III Dolok
Merawan, maka perhitungannya yang diambil dari perbandingan slab 1 dan kompo 1 pada data I- data VII:
Diketahui, untuk contoh 1 pada data I :Plastisitas sebelum pengusangan Po = 27 Plastisitas sesudah pengusangan Pa = 19
Maka nilai PRI : Nilai PRI
= 70 untuk contoh 1 pada data II :Plastisitas sebelum pengusangan Po = 28
Plastisitas sesudah pengusangan Pa = 20 Maka nilai PRI :
Nilai PRI
= 71
untuk contoh 1 pada data III :Plastisitas sebelum pengusangan Po= 29 Plastisitas sesudah pengusangan Pa= 20
Universitas Sumatera Utara
Maka nilai PRI : Nilai PRI
= 69
untuk contoh 1 pada data IV :Plastisitas sebelum pengusangan Po=29 Plastisitas sesudah pengusangan Pa= 21
Maka nilai PRI : Nilai PRI
= 72 untuk contoh 1 pada data V :Plastisitas sebelum pengusangan Po = 30
Plastisitas sesudah pengusangan Pa = 22
Maka nilai PRI : Nilai PRI
= 73
untuk contoh 1 pada data VI :Plastisitas sebelum pengusangan Po=31 Plastisitas sesudah pengusangan Pa= 23
Maka nilai PRI : Nilai PRI
Universitas Sumatera Utara
= 74
untuk contoh 1 pada data VII :Plastisitas sebelum pengusangan Po=33 Plastisitas sesudah pengusangan Pa = 24
Maka nilai PRI : Nilai PRI
= 72 Dengan cara yang sama dilakukan untuk Slab 1 : Kompo 3, dan Slab 3 : Kompo 1
pada data I- data VII. Tinggi rendahnya nilai PRI dipengaruhi oleh jenis bahan baku yang
digunakan dan proses pengolahan crumb rubber. Terdapatnya nilai PRI yang rendah disebabkan karena terjadinya oksidasi pada karet anatara lain adalah:
a. Sinar matahari Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet yang menggiatkan terjadinya
oksidasi pada karet apabila bahan baku lateks dan koagulum terkena langsung oleh sinar matahari, hal ini ditandai dengan mengeringnya kulit
permukaan lateks dan koagulum. b.Pengenceran lateks dan koagulum
Pengenceran lateks dengan penambahan air yang terlalu banyak dan perendaman dengan air yang terlalu lama yang tujuannya untuk mencuci
kotoran-kotoran yang melekat pada koagulum. Hal ini akan menurunkan
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi zat-zat nonkaret didalam lateks seperti terlarutnya asam-asam amino yang berfungsi sebagai anti oksidasi dan dapat juga berfungsi sebagai
bahan pemacu cepat pada pembuatan barang jadi karet yang selanjutnya menurunkan PRI pada karet.
c. Zat-zat pro-oksidasi Kandungan ion-ion logam seperti Cu, Mg, Mn, dan Ca berkolerasi dengan
kadar abu didalam analisa karet. Kadar abu diharapkan rendah karena sifat logam tembaga Cu dan mangan Mn adalah zat pro-oksidasi yang d
alam bentuk ion merupakan katalis reaksi oksidasi pada karet sehingga dalam jumlah yang melewati batas kosentrasinya akan merusak mutu karet,
sehingga oksidasi dipercepat dan mengakibatkan nilai PRI karet menjadi rendah.
d. Pengering Karet Penguraian molekul karet oleh reaksi oksidasi dapat pula terjadi bila karet
dikeringkan terlalu lama dan temperature pengeringan yang dipakai adalah 127
C, dengan waktu pengeringan 2-4 jam tergantung pada jenis alat pengering. Nilai PRI akan turun bila terjadi ikatan silang Storage Hardening
didalam lateks kebun dan diantara butiran-butiran hasil pengeringan. Ikatan silang terjadi pada pembentukan gel secara perlahan sehingga butiran karet
menjadi melendir dan lengket. Hal ini akan menyebabkan plastisitas Po, maka akan berubah nilai PRI karet sehingga menjadi turun.
Adapaun standar SIR 10 nilai Po min 30 dan PRI min 60, sedangkan SIR 20 nilai Po min 30 dan PRI min 50. Berdasarkan penelitian yang diperoleh Tabel
4.2 menunjukkan bahwa semakin tinggi bahan baku compo maka nilai PRI
Universitas Sumatera Utara
semakin besar, hal ini disebabkan karena bahan baku compo merupakan gabungan dari beberapa cup lump getah mangkok yang proses penggumpalan lateksnya
tidak menggunakan bantuan bahan kimia sedangkan slab pada penggumpalan lateksnya menggunakan bahan kimia seperti asam formit, asam cuka dan urea.
Sehingga compo lebih elastis dibandingkan slab. Pada compo, karet murni terdiri dari senyawa kimia yang disebut
hidrokarbon. Hidrokarbon dari karet alam murni tersusun oleh rantai-rantai panjang dari suatu zat kimia yang disebut isoprene. Rantai-rantai panjang dari
isoprene ini disebut polimer dari isoprene. Nama kimia dari polimer ini adalah cis 1,4-poliisoprena dengan rumus bangun C
5
H
8 n
. Semakin besar harga n maka semakin panjang molekul karet, dan semakin besar berat molekulnya, maka
semakin kental karet tersebut sehingga lateks akan sulit mengalami proses koagulasi menggumpal
CH
3
H CH
3
H H R O H R O C C=C N CH C N CH C
H
2
C CH
2
CH
2
CH
2 n n
a. Karet alam b. Protein