d. Dry rubber content sebesar 75-80
2.4. Proses Pengolahan Karet Crumb Rubber
1. Bak Pencampur.
Komposisi pencampuran di bak pencampuran sangat menentukan mutu hasil akhir produksi. Pemakaian bahan baku menggunakan sistem FIFO First In
First Out. Pencampuran bahan baku memiliki Cup Lump dengan Slab = 3 : 1.
2. Pre Breaker.
Alat pemecahpemotong bahan baku Cup Lump, Slab menjadi potongan yang lebih kecil dengan ukuran ± 30 mm, yang perlu diperhatikan yaitu :
Ketepatan perbandingan campuran, kondisi housing, kondisi screw, working plate, dan baking plate.
3. Turbo Mill Hammer Mill.
Turbo mill Hammer mill merupakan pencacah bahan baku yang berasal dari pre breaker agar menjadi potongan yang lebih kecil dengan ukuran ± 15 mm
sekaligus menghomogenkan karet remahan. Yang perlu diperhatikan yaitu : Kondisi pisau pemotong, dan pedal, kontinyu pengumpanan.
4. Bak Blending.
Bak Blending merupakan tempat pencampuran bahan baku agar homogen sekaligus sebagai tempat pengendapan kotoran.
5. Macerator.
Macerator merupakan MesinAlat untuk menyatukan cacahan karet remah sehingga menjadi lempengan
– lempengan karet yang berbentuk lembaran.
Universitas Sumatera Utara
6. Crepper.
Tujuan penggilingan dengan Crepper adalah untuk membuat lembaran karet menjadi lebih homogen, memperbaiki susunan pada karet, mematangkan
lembaran sekaligus untuk membersihkan kotoran – kotoran pada butiran karet.
Hasil gilingan berupa blangketgulungan dengan lebar lembaran 50 cm dan tebal 5 mm.
7. Maturasi.
Maturasi merupakan tempat untuk mengeringkan BlangketGulungan Karet remahan agar dihasilkan mutu SIR-10 yang konsisten. Umur maturasi selama
7 sd 9 hari, dimaksukan agar menaikkan nilai PRI.
8. Schredder.
Pada proses ini Blangket Gulungan lembaran karet remahan hasil dari penggilingan dicacah menjadi remahan karet dengan besaran yang homogen
yaitu sekitar 3 mm. Hasil remahan pada bak air akan dipompakan menuju static separator dengan menggunakan Hidrocyclone Pump.
9. Static Separator.