Strategi HASIL DAN PEMBAHASAN

dari tahun 1983-2009. Kehilangan produksi paling besar dialami oleh Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Bengkulu yang mengalami kehilangan produksi berturut- turut 14,61, 11,9, 11,32. Namun walaupun begitu, dalam segi jumlah kehilangan produksi lebih banyak dialami oleh provinsi Jawa barat. Walaupun persentase dari jawa barat lebih kecil yaitu sebesar 9,67, namun karena produksi di Jawa Barat yang lebih besar dari provinsi- provinsi lain menyebabkan kehilangan produksi dari provinsi Jawa barat jauh lebih besar, yaitu sekitar 446.577 Ton. Total kehilangan produksi dari semua provinsi diatas yaitu 1.180.790 Ton.

4.5. Strategi

untuk Menghindari Penurunan Produksi dan Kenaikan Harga Beras Penurunan produksi pada kuartal pertama atau terjadinya kemunduran waktu panen yang seharusnya terjadi pada bulan Januari-April ke bulan Mei-Agustus akan mengganggu dua dari tiga kebijakan ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan dan keterjangkauan pangan. Setelah ketersediaan pangan berkurang akibat mundurnya awal tanam, kegagalan panen dan kekeringan harga beras akan mengalami kenaikan karena kurangnya stok atau terjadinya paceklik sehingga menyebabkan pangan akan susah diakses oleh masyarakat miskin yang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras. Harga beras di Indonesia akan mengalami kenaikan pada bulan Januari dan Februari dan akan terus meningkat sampai terjadinya panen musim tanam pertama, dan baru akan murah kembali seiring dengan berlangsungnya panen. Di Indonesia kebijakan dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan memang masih sangat kurang. Melalui BULOG Badan Urusan Logistik, sebenarnya pemerintah bisa menjaga kestabilan ketahanan pangan dengan menjaga stok beras sebagai persiapan jika terjadi El-Nino sehingga tidak terjadi kenaikan harga beras. Apalagi dengan prediksi yang sudah sangat awal yaitu pada bulan September tahun sebelumnya, seharusnya Dirjen Ketahanan Pangan bisa memfasilitasi program-program bantuan pangan dan melalui kementrian pertanian membuat strategi agar pada tahun-tahun El- Nino bisa menekan besarnya impor beras dengan mengurangi penurunan produksi pada kuartal pertama. Penurunan produksi yang terjadi pada kuartal pertama bisa dihindari jika tidak terjadi kemunduran waktu tanam. Diharapkan pemerintah bisa melakukan sosialisasi kepada petani melalui lembaga- lembaga yang ada agar petani bisa melakukan menyemaian lebih awal walaupun awal musim hujan belum masuk. Persemaian bisa dilakukan pada saat musim hujan belum masuk atau melakukan pesemaian kering gogo rancah, sehingga pada saat musim hujan datang petani sudah bisa melakukan tanam laju tanam dipercepat sehingga puncak musim tanam pada saat terjadi El-Nino tidak mengalami kemunduran dan panen tetap bisa dilakukan pada kuartal pertama. Penanaman pada musim tanam kedua juga tidak akan mengalami kemunduran sehingga resiko terkena kekeringan lebih kecil. Selain itu, Hal ini juga akan menghindari kenaikan harga beras karena tidak terjadi kekurangan stok beras pada saat terjadinya El-Nino sehingga kestabilan ketahanan pangan tetap terjaga.

V. KESIMPULAN DAN SARAN