Lanjutan Tabel 8.
GOF Tingkat Kecocokan
yang bisa diterima Hasil
Keterangan GFI
≥ 0,90 0,99
Good fit CN
≥ 200 273,68
Good fit
4.5.1 Peubah Laten Bebas Implementasi ISO 9001:2008
Peubah laten bebas implementasi ISO 9001:2008 dibentuk oleh beberapa peubah indikator, dimana setiap peubah indikator mempunyai
pengaruh yang besarnya masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Komitmen manajemen puncak Komitmen manajemen di PT Intan Pariwara ditandai dengan
adanya penetapan kebijakan dan sasaran mutu, mengadakan tinjauan manajemen, menyediakan sumber daya yang diperlukan
serta mengkomunikasikan pentingnya memenuhi permintaan pelanggan dan peraturan terkait. Komitmen manajemen yang telah
dilakukan PT Intan Pariwara adalah : 1 Selalu menjaga agar dalam proses penciptaan produk agar
terdapat peningkatan. 2 Selalu menjaga agar produk yang diciptakan sesuai dengan
pelanggan dan kebijakan pemerintah. 3 Selalu menjaga agar produk yang diciptakan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. 4 Selalu menjaga agar peningkatan kompetensi kerja terprogram
dengan baik. 5 Mengalokasikan dana untuk mendukung peningkatan mutu
produk. Peubah komitmen manajemen X
1
memberikan kontribusi 0,71 atau 71 dalam membentuk implementasi SMM ISO 9001:2008.
Nilai ini positif dan berpengaruh cukup nyata, artinya semakin tinggi komitmen manajemen terhadap mutu akan semakin efektif
implementasi ISO 9001:2008. Berpengaruhnya peubah komitmen menajemen ditandai dengan nilai t 14,77 1,96. Nilai t yang
lebih besar dari 1,96 dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dengan taraf nyata 5 dan kontribusi 71.
b. Kebijakan Mutu Pihak manajemen PT Intan Pariwara telah menetapkan kebijakan
mutu untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan perbaikan berkelanjutan serta memastikan bahwa kebijakan mutu tersebut
dipahami dan diterapkan oleh seluruh karyawan. Kebijakan mutu yang ditetapkan PT Intan Pariwara adalah :
1 Kepuasan pelanggan i. Menciptakan sarana pendidikan berupa buku pelajaran, buku
pedoman pendidik, buku pengayaan, buku referensi dan alat peraga dengan meminimalisir kesalahan, baik kesalahan
cetak, maupun kesalahan isi. ii. Menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh
pelanggan dengan mengakomodasi masukan dari pelanggan. iii. Menciptakan
produk yang
sesuai dengan
peralatan percetakan yang didukung oleh bagian-bagian pendukung
produk yang bekerja efektif dan efisien, sehingga menekan biaya produksi, yang pada akhirnya menekan harga produk
sehingga terjangkau oleh pelanggan. iv. Menyelesaikan produk tepat waktu, sehingga tidak
menghambat kerja. 2 Peningkatan berkesinambungan
i. Mengevaluasi produk
untuk mengetahui
penerimaan pelanggan terhadap produk.
ii. Mengajak pemangku kepentingan untuk berperanserta dalam penciptaan produk yang bermutu, tepat waktu dan diterima
masyarakat dengan baik.
iii. Memperbaiki produk untuk menampung masukan dari pelanggan, kebijakan pemerintah dan perkembangan ilmu
pengetahuan. 3 Peningkatan Sumber Daya
i. Mengadakan pelatihan kerja bagi editor, ilustrator dan tenaga layout untuk meningkatkan kompetensi kerja.
ii. Bekerjasama dengan nara sumber yang berkompeten untuk menjelaskan isu-isu terkini.
iii. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi untuk mendapatkan naskah bermutu tinggi.
iv. Memperbarui peralatan kerja seperti komputer, software, printer untuk meningkatkan kinerja.
Peubah kebijakan mutu X
2
berkontribusi 0,74 74 dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Kontribusi
ini sedikit lebih besar dibandingkan komitmen manajemen, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan mutu perusahaan mempunyai
pengaruh positif dan nyata terhadap implementasi ISO 9001:2008 yang ditandai dengan nilai t 12,55 1,96. Artinya hipotesis
diterima dengan taraf nyata 5 dan kontribusi 74. c. SOP
SOP yang ditetapkan oleh PT Intan Pariwara agar seluruh karyawan mematuhi peraturan perusahaan dan mengarahkan
karyawan agar berwawasan mutu dalam bekerja untuk memenuhi permintaan pelanggan. Peubah standar sistem operasional X
3
berkontribusi 58 dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Hal ini menunjukkan bahwa peubah standar sistem
operasional berpengaruh nyata terhadap implementasi ISO 9001:2008 dengan nilai t 11,74 1,96. Nilai t yang lebih besar
dari 1,96, maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh positif dan nyata antara peubah standar sistem operasional terhadap
implementasi ISO 9001:2008 diterima dengan taraf nyata 5 dan kontribusi 58.
d. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan pada setiap kegiatan perusahaan yang
sudah terprogram, maupun belum terprogram pelaksanaanya untuk memudahkan saat dilakukannya evaluasi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan. Selain itu, dokumentasi juga mencakup kebijakan, sasaran dan manual mutu. Peubah dokumentasi X
4
memiliki kontribusi 67. Hal ini
menunjukkan bahwa
dokumentasi mempunyai
pengaruh cukup
berarti dalam
membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008 dengan nilai t 12,42 1,96. Nilai t yang lebih besar dari 1,96 menunjukkan
bahwa dokumentasi mempunyai pengaruh nyata dan positif sesuai hipotesis, sehingga hipotesis diterima dengan taraf nyata 5.
e. Pengendalian dokumen Pengendalian dokumen dilakukan agar dokumen SMM dikelola
dan dipelihara, sehingga mudah teridentifikasi saat akan digunakan. Tujuan
dari pengendalian
dokumen adalah
mencegah digunakannya dokumen yang sudah kadaluarsa, memastikan
dokumen jelas dan teridentifikasi, memperbarui dan meninjau kembali dokumen. Pengendalian dokumen X
5
mempunyai kontribusi 66 yang menunjukkan bahwa peubah X
5
ini berpengaruh nyata dan positif dalam membentuk efektivitas
implementasi ISO 9001:2008 dengan nilai t 13,03 1,96. Nilai t yang lebih besar dari 1,96 menunjukkan hipotesis diterima dengan
taraf nyata 5. f.
Infrastruktur yang dimiliki perusahaan Penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur perusahaan sangat
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk dan sangat penting sebagai sarana pendukung dalam
implementasi ISO 9001:2008. Infrastruktur yang disediakan oleh PT Intan Pariwara adalah bangunan, ruang kerja, peralatan
hardware, maupun software sarana komunikasi dan transportasi, fasilitas Mandi Cuci dan Kakus MCK, serta mesin-mesin. Peubah
Infrastruktur yang dimiliki perusahaan X
6
berkontribusi 73 dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008.
Peubah ini berpengaruh nyata dengan nilai t 15,38 1,96. Nilai t yang lebih besar dari 1,96, menunjukkan hipotesis adanya
pengaruh positif dan nyata antara peubah infrastruktur yang dimiliki perusahaan terhadap implementasi ISO 9001:2008
diterima dengan taraf nyata 5 dan kontribusi 73. g. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan sangat diperlukan, karena bagi karyawan yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan persyaratan produk
harus memiliki kompetensi tinggi. Peubah pelatihan karyawan X
7
mempunyai kontribusi paling tinggi, yaitu 82 dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Nilai tersebut berarti
pelatihan karyawan berpengaruh positif dan nyata dengan nilai t 16,73 1,96, semakin sering dilakukan pelatihan akan semakin
efektif implementasi ISO 9001:2008. Penilaian responden yang tinggi diduga karena pada perusahaan penerbitan buku yang
membutuhkan kreatifitas tinggi dalam layout dan desain sangat diperlukan pelatihan karyawan secara berkala. Selain itu,
responden menyadari pentingnya pelatihan dalam keberhasilan menerapkan SMM karena dengan adanya pelatihan dapat
meningkatkan motivasi dari semua orang dalam perusahaan, terutama dalam penyusunan prosedur kerja. Pelatihan mempunyai
peran penting dalam perusahaan dimana, pelatihan karyawan akan menghasilkan pekerjaan yang bermutu tinggi. Hasil kerja yang
bermutu merupakan salah satu alat untuk membangun kekuatan perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Nilai t yang lebih
besar dari 1,96 menunjukkan bahwa hipotesis diterima dengan taraf nyata 5.
h. Komunikasi dan koordinasi Komunikasi dan koordinasi pada PT Intan Pariwara terjadi antara
pihak di dalam, maupun dengan pihak di luar perusahaan. Metode
komunikasi dalam bentuk tertulis atau verbal, pertemuan meeting, conference. Komunikasi dengan pihak dalam perusahaan terjadi
antara top manajemen dengan seluruh karyawan tentang ISO 9001:2008. Sedangkan komunikasi dengan pihak luar adalah
pelanggan dilakukan untuk menangani permintaan, menampung keluhan-keluhan serta memberikan informasi produk yang dimiliki
perusahaan. Peubah komunikasi dan koordinasi X
8
ini berkontribusi
78 dalam
membentuk implementasi
ISO 9001:2008. Peubah ini berpengaruh nyata dengan nilai t 16,23
1,96. Nilai t yang lebih besar dari 1,96, hipotesis menunjukkan adanya pengaruh positif dan nyata antara peubah komunikasi dan
koordinasi terhadap implementasi ISO 9001:2008 diterima dengan taraf nyata 5 dan kontribusi 78.
4.5.2 Peubah laten terikat produktivitas kerja karyawan