kation mudah terjerap, seperti Al dan Fe, sehingga terjadilah pengkhelatan melalui proses complexolysis Ismangil dan Hanudin, 2005.
Sifat dan struktur senyawa organik ini ditentukan oleh susunan atom atau kelompok atom tertentu yang disebut gugus fungsional. Senyawa-senyawa yang
mempunyai gugus fungsi yang sama digolongkan dalam kelompok yang sama. Gugus fungsional bahan organik merupakan bagian yang paling reaktif jika
senyawa tersebut bereaksi dengan zat lain Sukarmin, 2004. Komposisi gugus fungsional yang menyusun suatu bahan menentukan produktifitas dari senyawa
asam organik dan karakteristiknya. Sifat-sifat asam organik yang berperan penting dalam pelarutan mineral ditentukan oleh gugus fungsi karboksil -COO dan
gugus fenolat -OH Ismangil dan Hanudin, 2005. Metode FTIR Spektroskopi digunakan untuk mengidentifikasi struktur kimia dan jenis gugus fungsional pada
suatu senyawa organik. Suatu senyawa organik dapat menyerap radiasi dengan panjang gelombang tertentu bergantung kepada strukturnya Anam et al., 2007.
2.2 Senyawa Organik Larut Air
Ekstraksi bahan organik dengan menggunakan air akan menghasilkan Water Extractable Organic Matter
WEOM atau senyawa organik larut air SOLA. Fraksi SOLA merupakan bagian dari bahan organik terlarut atau
dissolved organic matter DOM. SOLA didefinisikan sebagai bagian dari bahan
organik terlarut DOM yang dapat melewati saringan membran berukuran 0,45 µm Zsolnay, 2003 dan memiliki campuran molekul yang heterogen dengan
ukuran molekul yang berbeda-beda dan kompleks, berkisar dari ukuran molekul gula sederhana dan asam organik hingga koloid humat yang relatif lebih besar dan
berat Traversa et al., 2010. Contoh dari SOLA diantaranya adalah berbagai asam-asam organik seperti asam format, asam asetat, asam askorbat, asam vanilat,
aspartat, sitrat dan lain-lainnya Ismangil dan Hanudin, 2005. SOLA
berperan sangat penting di dalam tanah, diantaranya sebagai sumber karbon bagi mikrob, translokasi ion-ion Fe
dan Al, transport polutan atau bahan pencemar dalam tanah, sumber kemasaman untuk proses pembentukan
tanah dan siklus unsur hara di dalam tanah Michel et al., 2006. Karakteristik SOLA dipengaruhi oleh pH, aktivitas mikrob, penggunaan lahan, ionic strength
dari air dan kemampuan bahan organik padat untuk melarut dalam air Chantigny, 2003.
Dissolved Organic Carbon DOC atau karbon organik terlarut merupakan
fraksi senyawa karbon dari SOLA. DOC berperan dalam menentukan aktivitas mikroorganisme melalui suplai karbonnya Neff dan Asner, 2006 dalam
Undurraga et al., 2009 dan distribusi karbon ke seluruh horizon tanah Fujii et al
., 2009. Ketersediaan DOC dipengaruhi kadar bahan organik tanah, pH, curah hujan dan tipe penggunaan lahan. Kadar DOC lebih tinggi pada ekosistem hutan
dibandingkan pada lahan pertanian Chantigny, 2003. DOC banyak bersumber dari horizon O di dalam tanah pada ekosistem yang masih alami seperti hutan
tropis Michel et al., 2006, meskipun ketersediaan DOC yang sebenarnya pada tanah tropis tetap rendah karena terdapat pengaruh pencucian oleh air hujan Zech
et al ., 1997. Pencucian oleh air hujan merupakan proses penting sebagai
transportasi DOC dari horizon O menuju horizon mineral di bawahnya Fujii et al
., 2009.
2.3 Karakteristik Tanah Gambut di Indonesia dan Gambut Rawa Pening