h. Proses Penolakan Klaim
Walaupun perusahaan asuransi menyetujui hampir seluruh klaim asuransi jiwa, mereka menolak klaim dalam situasi berikut ini :
Polis telah tidak berlaku pada saat tertanggung meninggal. Almarhum tidak ditanggung oleh polis.
Claimant tidak menyampaikan bukti kerugian yang diderita. Penyebab kematian tidak termasuk di dalam pertanggungan.
Jika claim analyst
memutuskan untuk menolak klaim, ia biasanya meminta staf departemen hukum untuk memeriksa dan menyetujui penolakan tersebut. Jika
departemen hukum setuju dengan keputusan klaim tersebut, claim analyst akan memberitahukan claimant alasan pengambilan keputusan tersebut secara tertulis.
Claimant juga akan diberitahukan bahwa perusahaan asuransi akan memeriksa
ulang klaim tersebut jika ia dapat memberikan fakta – fakta tambahan yang dapat membatalkan informasi yang menjadi dasar penolakan tersebut.
Claimant yang keberatan atas penolakan tersebut dapat menuntut
perusahaan. Jika keberatan tersebut dibawa ke pengadilan, bagian klaim akan bekerja sama dengan pengacara perusahaan untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk mempertahankan kasusnya. Jika pengadilan berpendapat bahwa perusahaan asuransi telah tidak sepatutnya menolak klaim tersebut, maka
perusahaan asuransi harus membayar manfaat polis kepada claimant tersebut. Perusahaan asuransi mungkin juga harus menanggung biaya pengadilan dan
kadang – kadang membayar kerugian – kerugian yang dialami claimant. Perusahaan
asuransi jiwa
berusaha untuk mencegah penolakan klaim yang tidak semestinya dengan jalan :
Universitas Sumatera Utara
Mewajibkan para staf bagian klaim untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai perubahan undang-undang yang mempengaruhi administrasi klaim.
Memberitahukan keputusan klaim kepada claimant dengan segera dan jelas. Tunduk kepada undang-undang yang terkait dengan praktek-praktek
penyelesaian klaim yang tidak wajar. Sebagian besar klaim asuransi jiwa hanya memerlukan penanganan rutin.
Namun, keadaan demikian memungkinkan untuk terjadinya situasi klaim yang tidak lazim. Kewajiban perusahaan asuransi atas suatu klaim tidak dapat
ditentukan hanya dengan claimant’s statement dan dokumen bukti kerugian, penerima manfaat yang berhak mungkin belum jelas, atau claim analyst mungkin
memiliki alasan untuk meragukan beberapa aspek mengenai klaim. Dalam keadaan demikian, claim analyst membutuhkan informasi tambahan agar dapat
membuat keputusan mengenai klaim. Proses untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan klaim disebut claim
investigation penyelidikan klaim. Informasi tersebut dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti riwayat medis, catatan kendaraan bermotor, catatan pengadilan criminal, laporan otopsi, dan laporan konsumen investigatif.
Penyelidikan klaim tidak dengan sendirinya menetapkan manfaat suatu klaim namun lebih pada memberikan informasi yang dibutuhkan oleh claim
analyst untuk membuat keputusan klaim. Sebagian besar penyelidikan klaim
membutuhkan sedikit pencarian yang sederhana seperti memeriksa riwayat medis atau mewawancarai pemberi jasa medis. Claim analyst biasanya melaksanakan
penyelidikan singkat tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Jika harus
melakukan penyelidikan yang lebih menyeluruh untuk suatu
klaim, claim analyst dapat melakukannya dari kantor perusahaan. Namun dalam beberapa hal, penyelidikan lapangan dilakukan di kediaman tertanggung atau
tempat tertanggung meninggal. Untuk melaksanakan penyelidikan yang menyeluruh, beberapa perusahaan asuransi memiliki Special Investigative Unit
SIU yang terdiri dari para wakil dari departemen klaim, hukum dan internal
audit perusahaan serta penyelidik internal dan eksternal yang telah dikontrak oleh perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi juga dapat meminta bantuan
penyelidikan dari perusahaan reasuransi yang telah menanggung polis yang sedang diselidiki tersebut. Karena perusahaan reasuransi biasanya memiliki
kepentingan keuangan di dalam hasil suatu penyelidikan klaim, maka mereka umumnya mau untuk berbagi keahlian dan untuk turut serta di dalam penyelidikan
tersebut. Cakupan suatu penyelidikan klaim tergantung pada sejumlah factor seperti
berikut ini :
Keadaan kematian. Kematian yang tidak wajar atau misterius pasti
membutuhkan penyelidikan yang menyeluruh.
Jumlah dan jenis informasi yang telah ada. Semakin sedikit informasi yang
dimiliki oleh claim analyst atas suatu kasus, semakin banyak penyelidikan yang harus dilakukan.
Usia tertanggung. Penyebab kematian yang tidak wajar sehubungan dengan
usia tertanggung memerlukan penyelidikan yang menyeluruh. Sebagai contoh, seorang tertanggung berusia 30 tahun meninggal karena serangan
jantung mendadak biasanya memerlukan penyelidikan yang lebih mendalam
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan tertanggung yang berusia 60 tahun yang meninggal karena serangan jantung.
Tempat terjadinya kematian. Kematian yang terjadi di luar negeri biasanya
membutuhkan penyelidikan yang lebih mendalam daripada kematian yang
terjadi di dalam negeri. Jangka waktu berlakunya polis. Penyelidikan lebih mungkin untuk
dilaksanakan jika tertanggung meninggal dunia selama berlakunya jangka waktu pengecualian bunuh diri atau jangka waktu contestable daripada
kematian yang terjadi setelah habis masa berlaku jangka waktu tersebut. Ketentuan polis. Penyelidikan lebih mungkin untuk dilakukan jika suatu polis
mencakup pertanggungan tambahan atau pengecualian tertentu. Jumlah uang pertanggungan polis. Polis dengan jumlah uang
pertanggungan yang lebih besar memerlukan penyelidikan yang lebih mendalam daripada polis dengan jumlah uang pertanggungan yang lebih
kecil. Penyelidikan
klaim membutuhkan
biaya yang besar. Di samping gaji para staf yang terlibat di dalam penyelidikan, biaya yang dibutuhkan mencakup biaya
perjalanan dan penggunaan penyelidik independen. Umumnya, semakin kompleks penyelidikannya, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Perusahaan asuransi
harus senantiasa menyeimbangkan biaya untuk penyelidikan klaim dengan manfaat yang diberikan oleh penyelidikan tersebut.
Klaim harus diselidiki jika claim analyst memiliki kecurigaan adanya claim fraud, yaitu tindakan seseorang yang dengan sengaja menggunakan
informasi yang tidak benar dalam suatu usaha yang tidak jujur atau tidak sah
Universitas Sumatera Utara
untuk mengambil keuntungan dari suatu polis asuransi. Setiap orang yang berada pada posisi yang dapat mempengaruhi suatu keputusan klaim dan memperoleh
keuntungan dari klaim yang telah disetujui dapat melakukan claim fraud. Orang tersebut bisa tertanggung, beneficiary, pemberi jasa medis, agen asuransi, atau
karyawan perusahaan asuransi. Klaim yang tidak benar menimbulkan kerugian milyaran dolar bagi industry asuransi setiap tahunnya, meningkatkan biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan asuransi untuk melakukan bisnis dan oleh karena itu meningkatkan biaya asuransi bagi semua orang. Perusahaan asuransi selalu
menyelidiki klaim yang dicurigai memiliki kecurangan. Beberapa
negara bagian
mewajibkan perusahaan asuransi untuk membentuk Special Investigative Unit untuk menyelidiki kasus – kasus yang
dicurigai terdapat kecurangan. Anggota staf SIU menerima pelatihan dalam mendeteksi dan menyelidiki kecurangan klaim asuransi dan pelatihan dalam
menerapkan ketentuan – ketentuan undang – undang praktek klaim yang tidak wajar. Beberapa departemen asuransi negara bagian telah membentuk unit
penyelidikan kecurangan mereka sendiri. Negara – negara bagian biasanya mewajibkan perusahaan asuransi untuk melaporkan kasus – kasus yang diduga
terdapat kecurangan kepada departemen asuransi negara bagian agar dilakukan penyelidikan dan penuntutan lebih lanjut.
Walaupun perusahaan asuransi berusaha keras untuk melindungi dirinya sendiri, masyarakat dan industri asuransi dari klaim yang curang atau yang tidak
benar, mereka harus berhati – hati untuk mematuhi semua ketentuan hukum dan perundangan yang mengatur hak seseorang untuk memperoleh kerahasiaan
pribadi. Untuk mendapatkan informasi pada saat menyelidiki klaim, perusahaan
Universitas Sumatera Utara
asuransi hanya diperbolehkan untuk menggunakan cara – cara yang sah, wajar dan etis. Dalam kebanyakan kasus, banyak wilayah hukum yang melarang
pelaksanaan penyelidikan dengan dalih yang tidak benar. Claim analyst juga harus menjaga kerahasiaan informasi yang dikumpulkan selama penyelidikan
klaim.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab terakhir ini penulis akan membuat kesimpulan dari pembahasan dalam bab-bab terdahulu yang berhubungan dengan Aspek
perlindungan hukum terhadap pemegang polis bancassurance produk kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi.
A. Kesimpulan