Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris
Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
Program pembelajaran di masa sekarang ini seakan-akan belum memberikan hasil yang memuaskan. Tampak yang sering ditemui di kelas,
suasana kelas tampak tegang dan membosankan. Dalam hal ini sudah saatnya para guru untuk memikirkan dan melakukan terobosan baru untuk
mewujudkan pembelajaran yang berhasil sehingga seorang guru dituntut untuk kreatif dalam menjabarkan kurikulum.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa :
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Pada dasarnya, pembelajaran merupakan sarana pembekalan diri untuk memecahkan berbagai persoalan hidup. Dalam pembelajaran pada sekolah,
salah satu mata pelajaran wajib yaitu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mencakup
empat aspek keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya
karena keempat aspek tersebut dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi bagi siswa.
Salah satu aspek keterampilan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah aspek menulis, salah satu keterampilan yang harus dimiliki
oleh siswa. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap
muka dengan orang lain Tarigan, 2008: 3.
Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris
Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis Rosidi, 2009: 2.
“Memulai menulis jauh lebih sulit didaripada mengembangkan tulisan” Chaerdar dan Senny, 2007: 96, ini membuktikan bahwa kemampuan
menulis lebih sulit dikuasai, dibandingkan dengan kemampuan menyimak, berbicara dan membaca. Keterampilan menulis menjadi salah satu
keterampilan penting untuk dikuasai siswa, karena melalui kegiatan menulis, siswa dapat menuangkan ide, gagasan, dan kreativitas siswa dapat
dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandarwassid dan
Iis Ristiani dalam Jurnal Penelitian Pendidikan yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Model Pembelajaran Teknik Visual-
Auditif-Taktil Penelitian pada Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Cianjur”,
kesulitan yang dialami siswa adalah sulitnya mencari dan memilih kata yang akan ditulis. Berdasarkan hasil survei serta studi pendahuluan diketahui
bahwa kesulitan menulis yang dialami oleh para siswa tersebut selain kesulitan mencari dan memilih kata faktor ketidakmampuan, kesulitan
menulis juga dilatarbelakangi oleh faktor hati faktor ketidakmauan. Ketidakmampuan dan ketidakmauan tersebut menyebabkan sulit munculnya
keterampilan menulis pada siswa. Selain hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandarwassid dan Iis,
penelitian yang dilakukan oleh Lapipah terhadap siswa SMK 1 Bandung Hikmah, 2012: 1 menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
menulis memilih kata, merangkai kalimat, dan sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik. Selain itu, siswa menganggap kegiatan menulis
merupakan kegiatan yang membosankan dan tidak terlalu menarik. Kesulitan dalam pembelajaran menulis menuntut kreativitas seorang
guru untuk menentukan keberhasilan dalam proses belajar. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP yang sesuai dengan lingkungan sekolah dan tetap mengacu pada panduan penyusunan KTSP oleh Badan Standar Nasional
Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris
Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pendidikan BSNP dalam proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang baik bagi siswa.
Setelah dilakukan wawancara dengan beberapa guru, pendapat tentang proses belajar, yaitu media yang menarik merupakan cara yang efektif untk
menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran. Pemanfaatan media menjadi salah satu masalah dalam proses pembelajaran. Permasalahan ini
relevan dengan bukti yang empiris yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian yang berkaitan tentang media pembelajaran yang dilakukan oleh Zeny Dwi
Cahyanto 2012 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Puisi Untuk Kelas VIII SMP Berbasis Multimedia Interaktif”,
kemenarikan media pembelajaran menulis puisi mendapatkan persentase sebesar 77,5 , sedangkan kelayakan media pembelajaran menulis puisi
mendapatkan persentase sebesar 78,1. Selain Zeny, Sumardy,dkk dalam Jurnal Penetian Pendidikan yang berjudul “Pemanfaatan „SMS‟ sebagai
Media Pengajaran Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas Rendah”,
simpulan dari penelitian dapat diketahui bahwa pemanfaatan media dalam pembelajaran mengalami peningkatan hasil belajar siswa mencapai KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal 70 dengan SKM Standar Ketuntasan Minimal 75. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Muhammad
Rahmattullah 2011 y ang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Media
Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar”, simpulan dari penelitian tersebut adalah hasil belajar siswa sesudah perlakuan post-test
lebih baik dari sebelum perlakuan pre-test. Hal ini berdasarkan nilai rata- rata siswa terjadi peningkatan sebesar 0.83.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, media dalam pembelajaran dapat membantu guru untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Media yang tepat
mempunyai peran besar dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Maksud dan tujuan penggunaan media pendidikan ialah memberikan variasi
dalam cara kita mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar, membangkitkan keinginan dan minat baru siswa, memotivasi dan merangsang
kegiatan belajar sehingga lebih tertuju pada pencapaian tujuan.
Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris
Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada masa sekarang ini, banyak alat elektronik yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan kondisi tersebut, peneliti mempunyai ide untuk memanfaatkan alat elektronik audio visual berita
dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Pemanfaatan berita sebagai media pembelajaran akan menunjang
proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa dapat menggunakan media ini sebagai acuan untuk menulis wacana, misalnya menulis karangan narasi yang
berkenaan dengan gaya ungkapan menceritakan atau menuturkan peristiwa atau kejadian dari awal hingga akhir yang seolah-olah pembaca mengalami
sendiri peristiwa atau kejadian tersebut. Dalam KBBI, wacana merupakan satuan bahasa terlengkap yang
direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah. Berdasarkan struktur genetik dan fitur
bahasanya, wacana dikelompokan menjadi tiga, yaitu : 1 kelompok wacana naratif, 2 kelompok wacana deskriptif dan 3 kelompok wacana
argumentatif. Kelompok wacana naratif dibagi beberapa genre seperti : 1 naratif itu sendiri, 2 rekon, 3 anekdot, 4 spoof, dan 5 item berita.
Dalam penelitian ini, peneliti membatasinya yang berkaitan dengan menulis karangan narasi. Keraf 1989: 136 membatasi narasi sebagai suatu
bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan
waktu. Narasi dibagi menjadi dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pembaca agar pengetahuannya bertambah luas, sedangkan narasi sugestif disusun dan disajikan dengan berbagai macam bentuk hingga menimbulkan
daya khayal pembaca dengan tujuan menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya.
Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai karangan narasi telah dilakukan oleh beberapa orang di antaranya oleh Nurhadi 2012 dalam
skripsinya yang berjudul “Keefektifan Media Lagu Karya „Charly ST12‟
Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris
Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X MA Al-
Hidayah Tahun Ajaran 20112012”, simpulan dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis
karangan narasi mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata prates siswa adalah 56,8 dan nilai rata-rata pascates siswa mengalami
peningkatan nilai sebesar 10 menjadi 66,8. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jannah 2012 dalam
skripsinya yang berjudul “ Efektivitas Penggunaan Media Tayangan Televisi Cita-citaku TRANS7 dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi
Penelitian Eksperimen pada Siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 20112012”, simpulan dari penelitian tersebut adalah kemampuan
siswa kelas eksperimen dalam menulis karangan narasi mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata yang diperoleh, yaitu sebesar 77,01
termasuk kedalam kategori baik, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata yang diperoleh saat sebelum menggunakan media tayangan televisi “Cita-
citaku” TRANS7, yaitu sebesar 69,38.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mariana 2008 dalam skripsinya yang berjudul
“Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Sugestif dengan Menggunakan Media Lirik Lagu Penelitian Kuasi Eksperimen di
Kelas X- 2 SMA Negeri 18 Bandung”, simpulan dari penelitian tersebut
adalah kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif dengan menggunakan media lirik lagu terjadi peningkatan. Hal ini dilihat dari hasil
perhitungan uji hipotesis yang menunjukan bahwa rata-rata nilai pretes 50,88 dan rata-rata postes 68,69 serta nilai
27,031 1,697,
sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alhamuddin yang
berjudul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI”, berdasarkan observasi yang
dilakukannya, proses pembelajaran sangat diminati oleh peserta didik dan terciptanya interaksi dua arah antara guru dan siswa dengan baik, sehingga
tercipta kondisi yang kondusif dan memotivasi siswa. Di sisi lain,
Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris
Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT memberikan kesenangan, kemudahan, dan kecepatan dalam belajar, dan melibatkan siswa dalam
kecanggihan teknologi tinggi. Disini teknologi mampu membangkitkan emosi positif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu menggunakan audio visual berita sebagai media dalam pembelajaran keterampilan menulis
karangan narasi ekspositoris. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji lebih lanjut keefektifan penerapan pembelajaran menulis karangan
narasi ekspositoris dengan menggunakan media audio visual berita bagi siswa. Peneliti menggunakan media audio visual berita ini dianggap cocok
dan sesuai dengan permasalahan yang ada dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris di SMA PGRI 1 Bandung. Adapun judul
penelitian ini adalah “Penggunaan Media Audio Visual Berita dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Penelitian Eksperimen
Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20122013”.
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian