Memilih Dokumen Uji Pengindeksan Subjek dengan Dalil Zipf’s

penelitian ini adalah artikel yang dimuat dalam Journal of Education For Library and Information Science Tahun 2011 Volume 52 Issu Winter and Spring yang dimuat dalam bentuk online dan bersifat free gratis. Journal of Education For Library and Information Sciencemerupakan jurnal ilmiah di bidang ilmu perpustakaan dan informasi membahas tentang perpustakaan dan ilmu informasi. Jurnal ini terbit setiap tiga bulan sekali, kecuali tahun 2011 bahwa jurnal ini hanya terbit enam bulan sekali. Journal of Education For Library and Information Scienceyang terbit tahun 2011 menghasilkan 17 artikel. Karena unit analisis yang tidak terlalu besar dan terdokumentasi maka penulis menjadikan semua artikel sebagai unit analisis. Dengan demikian 15 artikel dijadikan sebagai unit analisis penelitian.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: data berupa artikel yang dikumpulkan dengan cara browsing melalui situs http:search.proquest.compublication34491citation .Selanjutnya artikel tersebut didownload dan dikonversi ke format word dan dicetak. File elektronik digunakan untuk menghitung indeks subjek dengan dalil Zipf, sedangkan objek yang dibandingkan adalah indeks subjek yang tercantum pada tiap – tiap artikel.

3.3 Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut agar pertanyaan-pertanyaan penelitian dapat terjawab. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

3.3.1 Memilih Dokumen Uji

Memilih artikel jurnal yang akan dianalisis dan menentukan subjek dari artikel itu sendiri.

3.3.2 Pengindeksan Subjek dengan Dalil Zipf’s

Dokumen yang sudah dipilih dan berbentuk file elektronik kemudian menentukan subjek dari masing-masing artikel tersebut. Pengindeksan subjek dilakukan dengan dalil Zipf’s. Adapun langkah-langkah dalam penentuan indeks subjek dengan dalil Zips yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Menghitung jumlah dan frekunsi kata Menghitung jumlah dan frekuensi kata yang terdapat dalam dokumen digunakan bantuan komputer dengan memakai program microsoft word. Caranya adalah semua kata yang terdapat pada artikel diketik dengan memberi tanda koma pada setiap akhir kata, kemudian hasil pengetikan tersebut diblok short, dan dengan menggunakan perintah convert table to text dari menu table, kemudian number colums diisi dengan angka 1, lalu di-clik, kemudian di-ascending hasilnya ialah bahwa semua kata yang tampil berurut dengan frekuensi pemunculannya. Selanjutnya frekuensi kata tersebut dihitung secara manual dan hasil angka frekuensi yang diperoleh diketik disamping setiap kata. Kemudian dengan menggunakan perintah short text dan mengisi number pada kolom type, maka diperoleh tampilan kata berdasarkan frekuensi pemunculan tertinggi berurut sampai kepada kata yang frekuensi pemunculannya paling rendah. b. Menentukan titik transisi Pengindeksan manual merupakan penentuan indeks subjek berdasarkan penalaran dari indekser secara konvensional sedangkan pengindeksan dengan penerapan dalil Zipf merupakan pentuan indeks subjek artikel ilmiah dengan menghitung frekuensi kata dari yang tertinggi ke frekuensi terendah dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Judul artikel disertakan dalam penghitungan. 2. Tabel, gambar, nama pengarang, dan tahun tidak dihitung. 3. Stopword ikut dihitung sebagai satu kata namun tidak diperhitungkan sebagai indeks subjek. 4. Kata asing diperlakukan sebagai kata asing bukan kata terjemahan. 5. Corespondence, contributors, conflict of interest statement, acknoledments dan refrences tidak disertakan dalam perhitungan Andriaty, 2002: 2. Untuk menentukan titik transisi, dipergunakan rumus dari dalil Zipf II yang sudah dikembangkan dengan rumus ABC Hasugian, 1999:11: n 1,2 = −1±�1+8I 1 2 � Universitas Sumatera Utara Dimana: n = titik transisi I 1 = Jumlah kata yang memiliki frekuensi kata 1 kali Agar titik transisi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus di atas, maka harus dihitung terlebih dahulu I 1, yaitu jumlah kata yang berbeda dengan frekuensi 1 satu. c. Menentukan daerah transisi Setelah titik transisi diperoleh maka selanjutnya ditentukan daerah transisi dengan mengambil 10 kata di atas dan 10 kata di bawah titik transisi. d. Menentukan indeks subjek dokumen Kata-kata yang terdapat pada daerah transisi merupakan indeks subjek dokumen. Apabila terdapat stopword pada daerah transisi maka kata-kata tersebut dihilangkan. Setelah dibuang stopword tersebut kata-kata yang tersisa menjadi indeks subjek dokumen itu sendiri.

3.3.3 Interpretasi terhadap Indeks Subjek Dokumen