Peran Kerapatan Adat Nagari KAN dalam Pembangunan Nagari di Nagari Baringin

81 Nagari akan mempertahankan nilai-nilai adat Minangkabau khususnya di Nagari Baringin. Peran Kerapatan Adat Nagari yang berkesinambungan dibutuhkan oleh Pemerintah Nagari agar terjaga dan terlestarinya Adat Minangkabau.

5.1.2. Peran Kerapatan Adat Nagari KAN dalam Pembangunan Nagari di Nagari Baringin

Pemerintahan Nagari merupakan pemerintahan setingkat desa yang ada di daerah Minangkabau. Nagari penyelenggara pemerintahan yang paling bawah setelah tingkat Kecamatan. Dalam peyelenggaraan pemerintahannya ditingkat Nagari ada beberapa lembaga lain yang juga bersama-sama melakasanakan pemerintahan yakni BPRN Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari dan KAN Kerapatan Adat Nagari . BPRN sama fungsinya dengan BPD Badan Perwakilan Desa yakni sebagai pengawas dan wadah bagi aspirasi dari masyarakat. Sedangkan Kerapatan Adat Nagari KAN mempunyai fungsi khusus dalam penyelenggaraan pemerintah ditingkat Nagari. Dalam melaksanakan tugas pemerintahan, Pemerintah Nagari selalu melibatkan lembaga Kerapatan Adat Nagari dalam setiap langkah yang diambil. Kerapatan Adat Nagari didalam pemerintahan Nagari sebagai tempat bagi pemerintah untuk meminta arahan dan saran mengenai masalah di Nagari. Misalnya ada perkara yang terjadi dimasyarakat maka Pemerintah Nagari menannyakan kepada Kerapatan Adat Nagari penyelesain dari masalah tersebut. Hal ini membutuhkan kejelasan yang pasti bagaimana perkara itu dapat diselesaikan, karena perkara yang terjadi didalam masyarakat yaitu perkara tanah. 82 Masyarakat sering berselisih paham mengenai tanah-tanah yang mereka miliki. Disinilah Kerapatan Adat Nagari KAN melaksanakan fungsinya sebagai lembaga adat di Minangkabau. Kerapatan Adat Nagari mencarikan solusinya sehingga perkara yang ada tadi dapat diselesaikan. Untuk kekuatan hukum yang akan menjadi pegangan masyarakat, maka Pemerintah Nagari meminta solusi kepada Kerapatan Adat Nagari KAN dan dibuat legalisasinya sehingga akan ada pegangan bagi masyarakat mengenai penyelesaian perkara tersebut. Jadi Kerapatan Adat Nagari dengan Pemerintah Nagari mempunyai hubungan legalisasi sehingga akan ada kejelasan hukum untuk setiap perkara yang telah diselesaikan oleh KAN dan Pemerintah Nagari. Pemerintah Nagari dalam menyusun program kerja selalu melibatkan lembaga Kerapatan Adat Nagari KAN hal ini disebabkan karena Pemerintahan Nagari dalam pembangunan tidak hanya masyarakat dan infrastruktur saja tapi juga Adat. Kerapatan Adat Nagari selalu ikut dalam perumusan RPJMNagari, tertutama dalam hal mengenai unsur-unsur Adat. Tetapi didalam penyusunan anggaran Nagari Kerapatan Adat Nagari tidak ikut, tetapi hanya memberikan saran baik secara fisik maupun secara non fisik bagi kepentingan Nagari. Pemerintahan Nagari diharapkan dapat meningkatkan kemajuan baik dibidang infrastruktur maupun non infrastruktur. Untuk mewujudkan semua tentu ada pembangunan yang dilakukan. Pembangunan didalam Nagari akan terlaksana apabila ada perencanaan yang matang sebelum dimulai. Selain adanya perencanaan dalam memulai pembangunan adanya dukungan dari pihak-pihak lain juga dibutuhkan agar pembangunan tidak terlalu berat. Kerapatan Adat 83 Nagari selain mempunyai hubungan legalisasi dengan Pemerintah Nagari dalam penyelesaian perkara didalam masyarakat juga mempunyai peran penting dalam pembangunan di Nagari. Beberapa langkah yang dilakukan oleh Kerapatan Adat Nagari dalam mendukung pembangunan dengan cara sebagai berikut : 1 Memberikan saran kepada Pemerintah Nagari mengenai hal yang berhubungan dengan Sako dan Pusako. Sako merupakan gelar yang ada di daerah Minangkabau yang diberikan oleh mamak paman kepada kamanakan Ponakan yang telah dewasa. Pemerintah Nagari berkonsultasi dengan Kerapatan Adat Nagari tentang tata cara pemberian sako ini sehingga tidak lepas dari cara Adat Minangkabau. Disamping sako ada juga pusako yang diberikan sumbang saran oleh Kerapatan Adat Nagari. Pusako merupakan harta yang diwarisi turun temurun untuk kelangsungan hidup masyarakat Minang. Kerapatan Adat Nagari akan menjelaskan bagaimana harta pusako ini dapat diwarisi, siapa saja yang berhak menerimanya dan untuk apa saja harta ini dapat digunakan. Kerapatan Adat Nagari akan menjelaskan kepada Pemerintah Nagari langkah-langkah yang harus dilakukan apabila didalam masyarakat di Nagari akan ada pewarisi harta pusako. Sehinngga tidak akan terjadi kesimpangan dalam masalah harta psako tersebut. Peran dari Kerapatan Adat Nagari sangat dibutuhkan karena masyarakat yang dalam proses bersengketa akan 84 menjadi kendala tersendiri bagi Pemerintah untuk melaksanakan Pembangunan. 2 Memberikan pembebasan tanah ulayat untuk pembangunan infrastruktur Pemerintahan. Tanah Ulayat ini merupakan tanah yang dimiliki oleh suatu kaum di Minangkabau. Kerapatan Adat Nagari dengan ini memberikan pembebasan lahan terhadap tanah ulayat tersebut, sehingga pembangunan infrastruktur dapat dilaksanakan. 3 Mengadakan seminar-seminar adat yang bertujuan untuk memberikan informasi dan kejelasan kepada generasi selanjutnya bagaimana Adat mengatur kehidupan di dalam Nagari khususnya di daerah Minangkabau. Dengan adanya seminar-seminar adat secara langsung telah mewariskan budaya-budaya kepada generasi selanjutnya. Selain itu seminar-seminar Adat ini juga dapat dijadikan sebagai sarana promosi pariwisata bagi Nagari Baringin. Sehingga ada daya tarik bagi turis luar untuk datang ke Nagari Baringin untuk mempelajari Adat Minangkabau. 4 Pembinaan adat dalam bentuk pelatihan, contohnya “alua pasambahan” . Alua pasambahan merupakan pidato adat yang dibacakan seseorang didalam acara adat seperti pernikahan, pengangkatan penghulu dan kematian. Adanya pembinaan akan memunculkan bakat-bakat baru yang akan menjadi orang-orang berpidato alua pasambahan. Hal juga akan secara bertahap tetap 85 mempertahankan tradisi pembacaan alua pasambahan disetiap acara adat di Nagari. Beberapa langkah yang dilakukan Kerapatan Adat Nagari diatas tentunya akan memberikan dampak besar bagi pembangunan Nagari Baringin. Adanya peran oleh lembaga Kerapatan Adat Nagari telah memberikan sumbangsi pemikiran berarti bagi pembangunan. Tentunya Kerapatan Adat Nagari sebagai lembaga yang tertinggi di Minangkabau tidak akan tinggal diam dalam pembangunan, pasti ada cara yang dilakukan agar nilai-nilai Adat yang ada tidak luput dimakan waktu tetapi tetap ada dan berkembang. 5.2. Pembangunan Nagari 5.2.1. Pembangunan Nagari Baringin