Landasan Hak Tolak Jurnalis

15 pakar, resensi buku, dan resensi dalam bentuk lain. Kemudian, perilaku jurnalistik mencakup sikap dan tindakan jurnalis ketika menjalankan kerja jurnalistik, saat berhubungan dengan sumber atau subjek berita. Di sisi lain, jurnalis Indonesia menetapkan dan menaati kode etik jurnalistik berdasarkan untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar. Jurnalis juga memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakan integritas serta profesionalisme. Sudibyo, 2013:177. Kode etik jurnalistik sendiri terdiri atas 11 pasal seperti yang ditetapkan dewan pers. Dari 11 pasal tersebut, juga dijelaskan berbagai hak yang dimiliki seorang jurnalis dalam menghimpun suatu berita. Salah satunya pada pasal yang pembahasannya tentang upaya perlindungan dari jurnalis untuk tidak menyebutkan identitas sumber berita dalam pemberitaan tertentu dalam bentuk hak tolak jurnalis.

1.5.2. Landasan Hak Tolak Jurnalis

Dalam kode etik jurnalis pasal 7 tertulis, jurnalis Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan. Hak tolak ini ada juga yang menyebutnya sebagai hak ingkar. Mengenai hak tolak ini dijamin oleh KEJ-PWI, dalam pasal 13 dinyatakan, “Jurnalis harus menyebutkan sumber berita, kecuali atas permintaan yang bersangkutan untuk tidak disebutkan nama dan identitasnya sepanjang menyangkut fakta dan data bukan opini. Apabila nama dan identitas sumber berita tidak disebutkan, segala tanggung jawab ada pada wartawan yang bersangkutan.” Machmud, : 2011:187. 16 Disamping itu, hak tolak jurnalis juga diatur dalam beberapa peraturan di In donesia, seperti pada UU Pers pasal 1 Ayat 10, ditegaskan bahwa,”Hak tolak merupakan hak jurnalis karena profesinya, untuk menolak mengungkapkan nama atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakannya”. Selain itu, hak tolak jurnalis juga dirumuskan dalam UU Pers Pasal 4. Yakni, “Dalam mempertanggung jawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak”. Lebih lanjut, dalam pasal tersebut diuraikan,”Tujuan utama hak tolak adalah agar jurnalis dapat melindungi sumber informasi, dengan cara menolak menyebutkan identitas sumber informasi. Hak tersebut dapat digunakan jika jurnalis dimintai keterangan oleh pejabat penyidik dan atau diminta menjadi saksi di pengadilan. Hak tolak dapat dibatalkan demi kepentingan dan keselamatan negara atau ketertiban umum yang dinyatakan oleh pengadilan Machmud, 2011:187-188. Selain diatur dalam peraturan khusus, yakni UU Pers, pelaksanaan hak tolak jurnalis juga dijamin dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana KUHAP Pasal 170 Ayat 1, tertu lis bahwa, “Jurnalis yang karena pekerjaannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat dibebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi dalam sidang pengadilan,” Tidak hanya itu, diluar sidang pengadilan sesuai pasal 120 KUHAP juga dinyatakan, “Jurnalis termasuk ahli atau memiliki keahlian khusus sehingga karena pekerjaannya diwajibkan menyimpan rahasia, karena itu dapat menolak memberikan keterangan yang diminta oleh penyidik.” Machmud, 2011:188. 17

1.5.3. Pengertian dan Kompetensi Jurnalis

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM BERITA KEJAHATAN SUSILA PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM BERITA KEJAHATAN SUSILA (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik Dalam Berita Kejahatan Susila di Harian Umum Koran Merapi Periode Januari

0 3 21

CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI 22 FEBRUARI-22 MARET 2013 Campur Kode Pada Judul Berita Dalam Surat Kabar Harian Kompas Edisi 22 Februari-22 Maret 2013.

0 2 13

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BERITA UTAMA HARIAN KOMPASBULAN FEBRUARI-MARET 2013 Penggunaan Deiksis Dalam Berita Utama Harian KOMPAS Bulan Februari-Maret 2013.

0 1 13

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINALITAS PADA TAYANGAN “PATROLI” DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar).

0 1 81

OBYEKTIVITAS BERITA TENTANG AHMADIYAH (Analisis Isi Tentang Obyektivitas Berita Ahmadiyah di halaman Depan, Jawa Pos dan Kompas, Periode 7 Februari - 28 Februari 2011).

0 0 84

kode etik jurnalis id. docx

0 0 1

STRATEGI PRODUSER NET CITIZEN JOURNALIST DALAM MENYAJIKAN BERITA PADA WEBSITE WWW.NETCJ.CO.ID

0 4 103

OBYEKTIVITAS BERITA TENTANG AHMADIYAH (Analisis Isi Tentang Obyektivitas Berita Ahmadiyah di halaman Depan, Jawa Pos dan Kompas, Periode 7 Februari - 28 Februari 2011)

0 0 10

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINALITAS PADA TAYANGAN “PATROLI” DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar) SKRIPSI

0 0 18

Pengaruh Seringnya Menonton Acara Berita Kriminalitas “Patroli” Di Indosiar Terhadap Agresivitas Penontonnya

0 0 114