Sterilisasi Pengertian KB dan Sterilisasi

20 2. Mengatur kehamilan dan kelahiran sesuai dengan kemampuan manusia yang terbatas. 3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hakikat dan tanggung jawab keluarga. 9

2. Sterilisasi

Sterilisasi ialah memandulkan lelaki atau wanita dengan jalan operasi pada umumnya agar tidak dapat menghasilkan keturunan. Dengan demikian sterilisasi berbeda dengan caraalat kontrasepsi yang pada umumnya hanya bertujuan untuk menghindari atau menjarangkan kehamilan untuk sementara waktu saja. Sterilisasi pada pria disebut vasektomi vas ligation yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluranpembuluh yang menghubungkan testis pabrik sperma dengan kelenjar prostate gudang sperma, sehingga sperma tidak dapat mengalir ke luar penis uretra. Sterilisasi pada lelaki merupakan operasi ringan, tidak memerlukan perawatan di rumah sakit dan tidak mengganggu kehidupan seksualnya. Lelaki tidak kehilangan sifat kelakiannya karena operasi. Sedangkan sterilisasi pada wanita disebut tubektomi tuba ligation, yaitu operasi pemutusan hubungan saluranpembuluh sel telur tuba falopii yang menyalurkan ovum dan menutup kedua ujungnya, sehingga sel telur tidak dapat ke luar dan memasuki rongga rahim; sementara itu sel sperma yang masuk ke dalam 9 Lembaga Kemaslahatan Kelurga Nahdlatul Ulama dan BKKBN, Membina Kemaslahatan Keluarga, Jakarta : BKKBN, 1982, hal. 9. 21 vagina wanita itu tidak mengandung spermatozoa sehingga tidak terjadi kehamilan walaupun coitus tetap normal tanpa gangguan apapun. 10 Meskipun sterilisasi merupakan tindakan untuk memandulkan wanita atau pria, tetapi tidak dapat disamakan pengertiannya dengan istilah infertilitas; karena istilah tersebut dapat diartikan sebagai berikut : Infertilitas kemandulan menyatakan berkurangnya kesanggupan untuk berkembang biak, tanpa melalui proses operasi. 11 Jadi perbedaannya adalah sterilisasi merupakan pemandulan dengan cara yang disengaja, tetapi infertilitas merupakan kemandulan yang tidak disengaja. Maka dapat diketahui bahwa infertilitas kemandulan menjadi dua macam; yaitu: 12 1. Infertilasi primer, adalah kemandulan yang sama sekali tidak pernah hamil. 2. Infertilitas sekunder, adalah keadaan wanita yang sudah pernah hamil, lalu menjadi mandul karena factor umur yang sudah lanjut. Dilaksanakannya sterilisasi karena dilandasi oleh beberapa faktor, antara lain : a. Indikasi Medis yaitu biasanya dilakukan terhadap wanita yang mengidap penyakit yang dianggap dapat berbahaya baginya, misalnya: 1 Penyakit Jantung; 10 M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah al-Hadistah Pada Masalah-Masalah Kontemporer Hukum Islam, Surabaya : . PT RajaGrafindo Persada, 1996, ed. I, cet., I, hal. 53. 11 Bagian Obstetri dan Ginelogi Fak. Kedokteran UNPAD, Teknik Keluarga Berencana Peranan Kesuburan, Bandung : Pen. Elstas, 1980, hal. 152. 12 Mahjuddin, Masailul Fiqhiyah, Berbagai Kasus Yang Dihadapi Hukum Islam Masa Kini, Jakarta : Kalam Mulia, 2003, cet. Pertama, hal. 69. 22 2 Penyakut ginjal; 3 Hypertensi dan sebagainya. b. Sosio Ekonomi yaitu biasanya dilakukan, karena suami isteri tidak sanggup memenuhi kewajiban bila mereka melahirkan anak, karena terlalu miskin. c. Permintaan Sendiri yaitu dilakukan, karena permintaan oleh yang bersangkutan, meskipun ia tergolong mampu ekonominya. Karena mungkin isteri atau suaminya ingin mengarahkan kegiatan-kegiatannya yang lebih banyak di luar rumah tangganya, maka ia tidak mempunyai anak. Ada beberapa cara yang sering dilakukan dalam proses sterilisasi wanita, antara lain : 13 a. Cara Radiasi yaitu merusak fungsi ovarium, sehingga tidak dapat lagi menghasilkan hormon-hormon yang mengakibatkan wanita menjadi menopause. b. Cara Operatif yang terdiri dari beberapa teknik, antara lain : 1 Ovarektomi yaitu mengangkat atau memiringkan kedua ovarium, yang efeknya sama dengan radiasi. 2 Tubektomi yaitu mengangkat seluruh tuba agar wanita tidak bisa lagi hamil, karena saluran tersebut sudah bocor. 3 Ligasi Tuba yaitu mengikat tuba, sehingga tidak dapat lagi dilewati ovum sel-sel telur. 13 Ibid., hal. 70. 23 c. Cara Penyubambatan Tuba yaitu menggunakan zat-zat kimia untuk menyumbat lubang tuba dengan teknik suntikan. Mengenai cara yang biasa dilakukan dalam proses sterilisasi pria adalah vasektomi dengan teknik membedah dan membuka vas bagian dalam buah pelir, kemudian diikat atau dijepit, agar tidak dilewati lagi sperma. Dari berbagai cara yang dilakukan oleh Dokter Ahli dalam upaya sterilisasi, baik yang dianggapnya aman pemakaiannya, maupun yang penuh resiko, kesemuanya dilarang menurut ajaran Islam karena mengakibatkan seseorang tidak mempunyai anak lagi. Pemandulan yang dibolehkan dalam ajaran Islam adalah sifatnya berlaku pada waktu-waktu tertentu saja temporer atau istilah menurut istilah Agama, bukan yang sifatnya selama-lamanya atau ب menurut istilah tersebut. Artinya, alat kontrasepsi yang seharusnya dipakai oleh isteri atau suami dalam ber-KB, dapat dilepaskan atau ditinggalkan, bila suatu ketika ia menghendaki anak lagi. Maka alat kontrasepsi berupa sterilisasi dilarang digunakan dalam Islam, karena sifatnya pemandulan untuk selama-lamanya, kecuali alat itu dapat disambung lagi, sehingga dapat disaluri ovum atau sperma, maka hukumnya boleh, karena sifatnya sementara. Tetapi kalau kondisi kesehatan isteri atau suami yang terpaksa, sehingga diadakan hal yang tersebut, menurut hasil penyelidikan seorang dokter yang terpercaya, baru dibolehkan melakukannya, karena dianggap dharurat menurut Islam. Sedangkan pertimbangan dharurat, membolehkan melakukan hal yang dilarang 24 sebagaimana keterangan Qaidah Fiqhiyah yang berbunyi: “Keterpaksaan dapat memperbolehkan memperoleh hal yang dilarang”. 14

B. Alat-alat Kontrasepsi sebagai sarana Pelaksanaan Keluarga Berencana