terhadap anak asuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
11
Pada saat
menganalisa data
hasil observasi
peneliti menginterprestasikan catatan lapangan yang ada kemudian disimpulkan
setelah itu, di olah kembali hasilnya untuk kemudian hasilnya di baca oleh penguji.
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini disusun dan di analisis berdasarkan beberapa buku dan internet yang menjelaskan teori-teori tentang judul yang penulis ingin bahas, serta
data-data yang ditemukan di lapangan. Penulis juga merujuk pada dua skripsi yang pernah membahas
permasalahan tersebut yaitu skripsi yang berjudul: yang pertama “Peran Sekolah
Alam Kandang Jurank Doank Dalam Pengembangan Kreatifitas Anak di Kelurahan Jurang Mangu
” kemudian yang kedua “Peran Yayasan Ar-Rasyid Dalam Pemberdayaan Kaum Dhu’afa Di Sawangan Depok. Nama peneliti: Trijadi
Risnanto 0054020019, Reni Safitri 105054002052. Mahasiswa dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Masalah: Bagaimana peran sekolah dalam
pengembangan kreativitas anak dan Bagaimana memberdayakan kaum dhu’afa. Meskipun penulis melakukan rujukan terhadap skripsi tersebut di atas,
penelitian yang dilakukan penulis tetaplah berbeda. Dalam hal ini penulis membahas tentang Pengembangan Anak Dhuafa Melalui Pendidikan Non formal
di Yayasan Mizan Amanah.
11
Lexy. J. Moleong: Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000 cet. Ke-1. h.12
F. Sistematika Penulisan
Pokok-pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi terdiri atas 5 bab, yang setiap bab terdiri dari sub bahasan dengan sistematika penulisan
sebagai berikut: BAB II
Landasan Teori : Pengertian Pengembangan, Pengertian Anak, Pengembangan Anak Pengertian Anak, karakteristik dan Tahapan
Pengembangan Anak, Dhu’afa Pengertian Dhu’afa, Ruang Lingkup Dhu’afa, Usaha-Usaha Pengembangan Dhu’afa, dan
Pengertian Pendidikan Non formal Asas Pendidikan Non Formal, Tugas-Tugas Pendidikan Non Formal, Sifat-sifatnya dan Syarat-
syarat Pendidikan Non Formal BAB III
Gambaran Umum Yayasan Mizan Amanah Dalam Pengembangan Masyarakat di Bintaro Jaya 3 terdiri dari Latar Belakang berdirinya
Yayasan, visi dan misi, struktur organisasi, Proses pengrekrutan anak, perolehan dan distribusi dana yayasan, keadaan yayasan,
kegiatan yayasan. BAB IV
Analisis Pengembangan Anak Dhuafa Melalui Pendidikan Non Formal di Yayasan Mizan Amanah.
BAB V Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
serta di akhiri dengan daftar pustaka dan lampiran.
12
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengembangan
1. Pengertian Pengembangan
Secara etimologis, pengembangan berasal dari kata kembang yang mempunyai, proses, cara, perbuatan mengembangkan.
1
Sedangkan, secara terminologis, pengertian pengembangan antara lain:
a. Menurut T. Hani Handoko dalam bukunya yang berjudul “Manajemen
Personalia” berpendapat bahwa pengembangan development mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan sikap dan sifat-sifat kepribadian.
2
b. Menurut Nanih Machendarawaty dan Agus Ahmad Syafei
“Pengembangan” adalah membina dan meningkatkan kualitas.
3
c. Istilah pengembangan yang merupakan terjemahan dari kata development,
sebenarnya mencakup banyak aspek. Jika ditinjau dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu yang mencakup bidang ekonomi, sosial budaya,
psikologi dan politik. Namun semuanya akan selalu menuju kepada proses perubahan aspek kehidupan manusia, baik individu atau kelompok,
menuju ke arah yang lebih positf.
4
Pengembangan secara
bahasa adalah
proses, cara,
perbuatan mengembangkan. Sedangkan mengembangkan diri sendiri adalah membuka lebar-
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1955, h. 44
2
T. Hani Handoko Manajemen Personalia, Yogyakarta: BPFE, 1996, cet. Ke-10, h. 104
3
Nanih Machendarawaty Dan Agus Ahmad Syafei, Pengembangan Masyarakat Islam: Dari Ideologi, Strategi Sampai Tradisi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, cet. Ke-1, h. 29
4
Elly Irawan, Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Universitas Terbuka, 1995, h. 3